SELULER
Exothermic biochemistry
BIO.MOLECULAR
1. oxidant
OF THE CELL
Mt-DNA 2. Energy
150.000
Endothermic
No repairy biochemistry C-DNA
Mt-DNA
Decreasing energy
nucleus
1. Aging process 17.p.23
2. Mets
3. Auto-immune disease
4. Functional disbalancing
5. Dissynchronizing condition
6. Apoptosis
Energi dan reaksi kimia selular
• Reaksi biokimia (proses metabolism) Reaksi biosintetik dan reaksi
degradatif.
• Reaksi biosintetik (anabolik): reaksi biokimia yang dilakukan oleh sel
untuk menyusun komponen-komponen sel (mis. Asam amino, asam
nukleat, dll).
• Reaksi degradatif (katabolik): reaksi biokimia perombakan senyawa
kimia untuk dirubah menjadi senyawa lain, baik untuk produksi energi
seluler maupun precursor dalam biosintesis komponen-komponen
sel.
• Metabolisme pada dasarnya merupakan aktivitas yang dilakukan oleh
sel untuk menghasilkan energy (ATP), senyawa pereduksi (NADPH),
dan molekul prekursor
• Energi (ATP) digunakan untuk mendorong reaksi-reaksi biokimia
sehingga dapat berlangsung, misalnya kontraksi otot, transport
nutrien, perombakan senyawa karbohidrat, dll.
Produksi ATP
• Energi dalam bentuk ATP berasal terutama dari ADP.
• Produksi ATP terjadi jika sel melakukan metabolism senyawa yang
mempunyai energy potensial yang terikat di dalam senyawa tersebut.
• Energi potensial:
1. karbohidrat,
2. asam lemak, dan
3. asam amino.
• Mis. Karbohidrat glukosa didegradasi mll reaksi glikolisis ATP
yang digunakan untuk reaksi metabolic yang lain.
Reaksi
• Glukosa reaksi glikolisis piruvat (+ 2 ATP) masuk ke dalam
mitokondria dioksidasi CO2 + H2O.
• Glukosa proses fosforilasi oksidatif 32 ATP.
• Dengan demikian, total ATP yang dihasilkan dari oksidasi 1 molekul
gllukosa ada 36 ATP.
• Di dalam jantung dan liver:
electron dari senyawa pereduksi NADH diangkut ke dalam mitokondria
dengan menggunakan malate-aspartate shuttle 38 ATP
Biokatalis
• Selain protein structural, sel juga mensitensis sekelompok protein
yang mempunyai fungsi khusus yaitu enzim sebagai biokatalis.
• Biokatalis oleh enzim merupakan aspek yang sangat penting dalam
reaksi biokimia dalam sel, karena hampir semua reaksi biokimia di
dalam sel di katalis oleh enzim.
• Enzim mempunyai kemampuan mempercepat reaksi transformasi
kimiawi paling tidak sampai sejuta kali lipat jika dibandingkan dengan
transformasi kimia tanpa katalis.
• Keistimewaan: enzim tidak mengubah keseimbangan reaksi dan
menurunkan energy aktivasi suatu reaksi.
Enzim
• Karakeristik utama: kemampuan katalitik dan spesifitas.
• Hampir semua enzim yang diketahui berupa protein, meski ada molekul RNA yang juga
mempunyai sifat kalalitik ribosom.
• Katalitik hamper semua reaksi kimia tubuh.
• Spesifisitas yang tinggi pada enzim baik terhadap reaksi yang dikatalisis maupun
substratnya.
• Suatu enzim umumnya mengkatalisis 1 macam reaksi atau sekelompok reaksi yang mempunyai
keterkaitan sangat dekat.
• Reaksi samping yang mengarah ke pembentukan produk sampingan biasanya tidak terjadi pada
reaksi yang dikatalisis oleh enzim.
• Spesifisitas enzim terhadap substrat umumnya sangat tinggi bahkan seringkali mutlak, artinya 1
macam enzim hanya akan bereaksi terhadap 1 macam substrat. Misalnya: enzim proteolitik
menghidrolisis ikatan peptida
• Peran enzim dalam studi molecular dan rekayasa genetika sangat
penting.
• Banyak enzim yang mampu memotong DNA (enzim endonuclease
restriksi) hanya pada urutan nukleotida tertentu
• Ada pula enzim dapat digunakan untuk menyambung 2 potongan
DNA (DNA ligase).
• Enzim-enzim yang mempunyai spesifisitas yang sangat tinggi
dimanfaatkan untuk dapat mempelajari proses molecular dalam sel
secara lebih rinci.
Reaksi keseluruhan..
Q-ten + O-2 + Atp-ase
Atp ase
Mt-DNA
glucose 6
phosphate
ATP ADP AMP E
triose 6
ANAEROBIC phosphate
ATP ADP AMP E
CATABOLISM Atp ase
Pyruvic
acid
E
OXYGEN Krebb ‘cycle
H-2O + CO-2
AEROBIC
OXIDANT
CATABOLISM Will destroy the
Mitochondria itself
• Metabolisme sel adalah proses mengubah karbohidrat, lemak, dan
protein menjadi energi yang dibutuhkan oleh sel. Selama jalur
metabolisme sel, energi disimpan dalam ikatan fosfat berenergi tinggi
dari molekul adenosin trifosfat (ATP), yang berfungsi sebagai
penghasil energi sel.
• Metabolisme aerobik membutuhkan oksigen.
• Mitokondria sel dan bertanggung jawab untuk memasok 90%
kebutuhan energi tubuh.
• Selama metabolisme aerobic semua substrat dasar termasuk
karbohidrat, lemak, dan protein dipecah dan dikombinasikan dengan
oksigen molekuler untuk menghasilkan energi sambil melepaskan
karbon dioksida dan air sebagai produk akhir.
• Secara umum, metabolisme oksidatif menghasilkan hampir 150
hingga 300 mL air dalam periode 24 jam.
• Metabolisme anaerob tidak membutuhkan oksigen untuk produksi
ATP, terjadi melalui glikolisis.
• Energi diperoleh dari pemecahan glukosa.
• Efisiensi metabolisme anaerob rendah, dan menghasilkan jumlah ATP
yang rendah jika dibandingkan dengan metabolisme aerob.
• Produk akhir metabolisme aerob adalah asam laktat, yang mungkin
relatif berbahaya bagi tubuh.