Anda di halaman 1dari 37

SISTIM KEMUDI

Fungsi :
Mengarahkan jalannya kendaraan.

Ada dua tipe :


• Manual steering
• Power steering
Steering Wheel

Dilihat dari ukurannya ada dua macam :


• Besar
Moment yang dipindahkan besar dan lebih stabil.
Makan tempat
• Kecil
Peka terhadap setiap gerakan yang diberikan
Tenaga untuk memutar berat
STEERING MAIN SHAFT
COLLAPSIBLE TYPE

Pada type ini, column mempunyai mata jaring, main shaftnya terdiri dari bagian atas dan
bawah yang disambung dengan platic pin. Pada Column braketnya dipasang capsule.
Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft
dan columnnya akan runtuh.
COLLAPSIBLE TYPE
BALL TYPE

Pada type ini, Columnnya terdiri dari dua bagian atas dan bawah yang disambung dengan ball
bearing. Main shaftnya terdiri dari 2 bagian yang disambung dengan plastik pin . .
Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka mian shaft dan
columnnya akan menyusut, tenana benbturan tersebut akan diserap oleh ball bearing
COLLAPSIBLE TYPE
SOLID SILICON RUBBER SEALED TYPE

Pada type ini,Main shaftnya terdiri dari 2 bagian yang disambung dengan plastik pin
Didalam main shaft bagian bawah di isikan silicon rubber dan braketnya dipasangkan
caster wedge.
Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka braketnya
akan runtuh dan main shaftnya menyusut, dengan mrnyusutnya mainshaft ini maka
silicon rubber akan menjadi tepung dan tersembur keluar melalui orifice pada steering
main yoke Pada saat inilah silicon rubber menyerap tenaga benturan.
NON COLLAPSIBLE TYPE

Pada type ini main shaftnya terbuat dari besi yang langsung berhubungan
dengan steering gear box
NON COLLAPSIBLE TYPE
CARA PENYAMBUNGAN STEERING MAIN SHAFT

Cara penyambungan dengan gear box ada empat macam :


• One piece ( langsung )
• Universal joint & spline
• Universal joint
• Flexible joint
STERING GEAR

Jumlah putaran
Steering roda kemudi
gear ratio =
Jumlah putaran
sector shaft

Fungsi :
Mengatur arah roda depan & memperbesar moment
Perbandingan gigi pada steering gear box :
STEERING GEAR

Worm & Sector :


Worm gear berkaitan langsung dengan sector
roller dibagian tengahnya

Screw Pin :
Pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear
STEERING GEAR

Screw nut :
Pada bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah
nut terpasang padanya. Pada nut terdapat bagian yang
menonjol dan dipasang tuas yang terpasang pada
rumahnya

Recirculating ball :
Peluru ( ball ) diisikan dalam lubang – lubang nut untuk
membentuk hubungan yang menggelinding antara worm
gear.
STEERING GEAR

Rack and Pinion :


Gerak putar pinion dirubah langsung menjadi gerakan mendatar, konstruksi
sederhana, sudut belok tajam dan ringan.
Tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan ke
roda kemudi.
STEERING LINKAGE

Fungsi :
Untuk memindahkan tenaga dari roda kemudi ke roda – roda depan.

Rack and Pinion

STEERING LINKAGE PADA SISTEM KEMUDI MODEL RACK AND PINION


STEERING LINKAGE
STEERING LINKAGE
FRONT WHEEL ALIGMENT
TOE

Selisih jarak roda depan bagian depan dengan roda depan bagian belakang dalam mm.
1. Toe in terlalu besar
Roda akan aus pada sebelah luar

2. Toe out terlalu besar


Roda akan aus pada sebelah dalam

Fungsi TOE :
Sebagai koreksi Camber
Sebagai koreksi gaya Penggerak
FRONT WHEEL ALIGMENT
FUNGSI TOE SEBAGAI KOREKSI CAMBER

Reaksi rolling chamber menyebabkan roda menggelinding ke arah luar, oleh


sambungan kemudi roda dipaksa bergerak lurus kearah jalannya kendaraan
akibatnya roda menggelinding dengan ban menggosok pada permukaan jalan.
FRONT WHEEL ALIGMENT
TOE IN

Toe in mengakibatkan roda menggelinding ke arah dalam, efek rolling chamber ke arah
luar dapat teratasi sehingga roda dapat menggelinding lurus tanpa terjadi ban
menggosok pada permukaan jalan.

Sehingga dapat :
1. Menghemat ban ( ban tidak cepat aus dan keausannya merata )
2. Pengemudian stabil ( tidak timbul getaran )
FRONT WHEEL ALIGMENT
TOE SEBAGAI KOREKSI GAYA PENGGERAK

Gaya penggerak dari axel


belakang diteruskan ke axel
depan melalui rangka, reaksi
gelinding ban roda depan yang
mengarah ke belakang
menyebabkan bagian depan
cenderung bergerak ke arah luar.
Untuk mengatasi ini, pada
kendaraan dengan penggerak
roda belakang perlu dilakuka
penyetelan toe in ( positive )
FRONT WHEEL ALIGMENT
TOE SEBAGAI KOREKSI GAYA PENGGERAK

Gaya penggerak dari roda depan


diteruskan ke axel belakang melalui
rangka. Reaksi terhadap gelinding roda
belakang yang mengarah ke belakang
( beban ) menyebabkan roda depan bagian
depan cenderung bergerak kearah dalam.
Untuk mengatasi reaksi ini pada kendaraan
dengan penggerak roda depan perlu
dilakukan penyetelan toe out
FRONT WHEEL ALIGMENT
CAMBER
Kemiringan roda bagian atas kedalam atau keluar terhadap garis vertikal

Fungsi :
Perpanjangan garis tengah roda kiri dan kanan akan bertemu pada
satu titik . Dengan adanya rolling camber maka gaya untuk memutar
roda kemudi menjadi lebih ringan
FRONT WHEEL ALIGMENT
FUNGSI CAMBER POSITIVE

Perpanjangan garis tengah roda kiri dan kanan akan bertemu pada
satu titik . Dengan adanya rolling chamber maka gaya untuk memutar
roda kemudi menjadi lebih ringan
FRONT WHEEL ALIGMENT
FUNGSI CAMBER NEGATIVE

Pada camber negative jatuh titik kutub terhadap jalan ( 1 ) dengan titik putar kemudi
terhadap jalan ( 2 ) semakin jauh

Camber negative menyebabkan rolling camber mengarah ke dalam ( 0 ). Sehingga


pengemudian kendaraan menjadi berat
PENGARUH CAMBER TERHADAP PENGEMUDIAN
CAMBER POSITIVE

Gaya sejajar S / spindel ( FS ) yang mengarah


ke roda menyebabkan reaksi roda menekan
ke arah bantalan dalam sehingga reaksi
kelonggaran bantalan berkurang

Camber positive mengurangi kelonggaran


bantalan

Letak beban kendaraan pada spindel


mendekati bantalan dalam, menyebabkan
getaran yang ditimbulkan spindel dan
diteruskan ke sistim kemudi menjadi kecil
PENGARUH CAMBER TERHADAP PENGEMUDIAN
CAMBER NEGATIVE

Gaya sejajar S / spindel ( FS ) yang


mengarah keluar dari roda menyebabkan
roda ingin lepas dari pengikatnya, reduksi
kecocokan bantalan dapat dirasakan pada
sistim kemudi

Camber negative menyebabkan efek


kebebasan bantalan roda bertambah

Letak beban kendaraan pada sumbu


spindel mendekati bantalan luar
menyebabkan beban spindel bertambah,
getaran yang ditimbulkan spindel
diteruskan ke sistim kemudi bertambah
LETAK BEBAN PADA SPINDEL
CAMBER POSITIVE

Keterangan :
F = Gaya berat kendaraan
Fr = Gaya reaksi ( gaya tegak lurus )

Gaya reaksi ( gaya tegak lurus ) pada posros


roda ( spindel ) mendekati sumbu putar
kemudi ( king pin ). Camber positif dapat
memperkecil moment bengkok spindel
LETAK BEBAN PADA SPINDEL

CAMBER NEGATIVE

Gaya reaksi ( gaya tegak lurus ) pada poros


roda ( spindel ) menjauhi sumbu putar kemudi /
king pin. Camber negative dapat memperbesar
moment bengkok spindel
FRONT WHEEL ALIGMENT
CASTER
Kemiringan sumbu kemudi ( kingpin ) terhadap garis tengah roda vertikal jika dilihat dari
samping Kendaraan.

Fungsi :
Pada saat jalan lurus caster akan mengarahkan roda agar tetap stabil dalam posisi lurus
walau roda kemudi dilepas.
CASTER
Keterangan :
F = Gaya penggerak
Fr = Gaya yang digerakkan

Daya penggerak F bekerja pada titik A dan


menarik roda dititik B. tahanan gelinding roda
memberikan perlawanan ( reaksi ) yang arahnya
berlawanan ( Fr )

Reaksi gaya gelinding roda yang ditarik akan


selalu segaris dan arahnya berlawanan dengan
arah gaya penggerak.
Saat jalan lurus caster berfungsi menggerakkan
roda tetap stabil dalam posisi lurus walau roda
kemud dilepas.
PENGARUH CASTER TERHADAP SIFAT PENGEMUDIAN
CASTER TERLALU POSITIVE

~ Makin besar penyetelan caster


positive, makin besar kemampuan
roda kembali ke posisi lurus
~ Bila permukaan jalan jelek, getaran
roda terasa kuat dirasakan pada
kemudi
PENGARUH CASTER TERHADAP SIFAT PENGEMUDIAN
CASTER TERLALU NEGATIVE

~ Pada roda timbul getaran


~ Pada roda bergerak tidak stabil saal jalan lurus
FRONT WHEEL ALIGMENT
SUDUT KINGPIN DAN OFFSET

Kemiringan sumbu kingpin terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan
FUNGSI SUDUT KING PIN
POSISI LURUS

Keterangan :
TL = Tinggi saat posisi
lurus

Bersama dengan toe mempertahankan posisi roda


agar tetap lurus
FUNGSI SUDUT KING PIN
POSISI BELOK

Keterangan :

TB = Tinggi saat posisi belok

Pada saat belok kiri, king pin kiri terangkat naik,


gerakan ke atas king pin diteruskan ke pegas
dan body kendaraan. Perubahan tinggi king pin
menyebabkan gaya balik kemudi ke posisi lurus
OFFSET

Jarak antara titik temu, garis tengah roda terhadap permukaan jalan dengan titik temu
perpanjangan garis sumbu king pin terhadap permukaan jalan.

Pengaruh Offset

Jika offset semakin besar mengakibatkan :


Setir semakin besar, jarak titik temu garis sumbu roda dan kingpin
dengan jalan semakin besar sehingga tenaga yang digunakan untuk
memutar roda kemudi semakin berat

Yang mempengaruhi besarnya offset

~ Camber
~ Sudut king pin
~ Lebar telapak ban
OFFSET
OFFSET POSITIVE

~ Jarak A ada disebelah dalam kendaraan


~ “A” merupakan offset positive
OFFSET
OFFSET POSITIVE

~ Jarak “A “ ada disebelah luar kendaraan


FRONT WHEEL ALIGMENT
TURNING RADIUS

Turning radius berfungsi untuk membuat


kendaraan lebih lincah pada saat dikemudikan
dan meperpanjang umur pemakaian ban karena
pada saat kendaraan membelok sudut roda kiri
dan kanan dibuat tidak sama

Anda mungkin juga menyukai