Anda di halaman 1dari 46

ELIMINASI

ELIMINASI URIN
URIN

NS. IMELDA PUJIHARTI,SKEP.M.Kep.Sp.Kep.An


KONSEP DASAR ELIMINASI URINARY
1. Pengertian
Miksi ad/ proses pengosongan kandung
kemih merupakan hasil filtrasi ginjal.
Unsur-unsur pembentuk air kemih normal
terdiri dari:
1. Air 95 %
2. Ureum (hasil pemecahan protein)
3. Asam urat (hasil pemecahan protein)
4. Zat warna air kemih (hasil pemecahan
butir-butir darah merah)
5. Berbagai garam, vitamin dan hormon
Pada air kemih seseorang kita menemukan
hal-hal berikut ini :
1. Banyaknya/volume
Volume air kemih seseorang dalam
waktu 24 jam rata-rata mengeluarkan
sebanyak 1- 1,5 liter air kemih. Hal ini
tergantung usia maka volume urine
semakin banyak ini disebabkan oleh
intake cairan
2. Warna
Warna air kemih normal adalah kuning
muda (kuning seperti jerami).
Warna urin yang abnormal juga dipengaruhi
oleh:
Warna Penyebab
Hampir tidak Akohol, penyakit ginjal kronik,
berwarna DM,th/diuretik,pemasukan
cairan yg banyak, defisiensi zat
besi yang berat
Kuning Vitamin B2, piridium

Pemasukan cairan yang terbatas,


Orange
sulfonamides, chiamine
hydrochlaride dan kelebihan
urobiun
Merah jambu, merah atau Tharazine,Dorbantye,doxidan,
orange kemerah-merahan hemoglobin, Dilantin dll.

Hijau atau biru hijau (sering Robaxin, vitamin B Complek


biru bercampur urin kuning) saripati, Bilirubin biliverdin

Keruh Bacteria,calculi, gumpalan


nanah, dan jaringan
;kontaminasi fecal

Lemak
Seperti susu
3. Kejernihan
Normal, air kemih yang baru dikeluarkan
kelihatan jernih, tetapi setelah penyimpanan,air
kemih tsb berubah menjadi keruh.
4. Bau
Air kemih normal hampir tidak berbau. Namun
air kemih tsb sedikit banyak dapat berbau
keras/tajam sebagai akibat :
- Obat-obatan, mis vit B, pembritin
- Radang
- Penyakit-penyakit antara lain DM
- Bahan makanan, mis asparangus
- Pemekatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Miksi
1) Pemasukan cairan dan makanan
- Pemasukan cairan bertambah pengeluaran
secara normal bertambah
- Cairan tertentu spt alkohol,dpt
mengakibatkan bertambahnya cairan dengan
menahan produksi dan hormon antidiuretik.
Cairan yang mengandung kafein spt
kopi,teh dan minuman bersoda juga dapat
meningkatkan produksi urin
- Makanan yang tinggi kandungan cairan spt
semangka, melon, susu sereal
- Makanan dan cairan dpt mengubah warna urin
co/ gula bir black berries menyebabkan urine
warna merah, makanan yang mengandung
karoten urine lebih kuning dari biasanya
2) Gaya hidup
Ada sebagian orang yg tdk bisa BAK jika tidak
ditempatnya atau BAK nya tertahan karena
tdk adanya tempat tertutup atau sangat
privacy(WC)
3) Stres Psikologi
- Faktor-faktor psikis yg kecil spt ketakutan yg
mencolok
- Stress
4) Tingkat aktivitas
- Seseorang yg memiliki pekerjaan yg rutin
biasanya pd saat-saat melakukan pekerjaan org tdk
melakukan miksi dg alasan malas shg pengeluaran
urin dg sendirinya terpola
5) Keadaan patologis
- Org yg mengalami ggn berkemih, jumlah,warna, bau,
konsistensi, berbeda dg org yg tdk mengalami
gangguan berkemih
Demam dan berkeringat
6) Obat-obatan
Ada jenis obat-obat ttt yg mengakibatkan urin
menjadi byk atau ada juga yg tidak
mengakibatkan urin menjadi banyak
7)Pertumbuhan dan perkembangan
Fetus : Ginjal mulai mengeluarkan urin
antara usia 11 dan 12 minggu pd
perkembangannya. Umumnya
bersifat hipotonik,plasenta
bekerja sbg ginjal dlm mengatur
cairan dan keseimbangan elektrolit
Bayi : Kemampuan untuk mengerahkan urin
masih minimal shg urin tampak kuning
bening
- Anak-anak : Fungsi ginjal mencapai
kematangan antara umur 1
sampai 2 tahun, urin telah
dipusatkan secara efektif
dan warnanya telah normal
- Dewasa : Ginjal telah mencapai
ukuran maksimum yaitu
antara usia 35-40 th,
setelah usia 50 th ginjal
mulai berkurang maupun
fungsinya, penyusutan
berlangsung dlm korteks
ginjal tu/ dg hilangnya
glomerulus
- Dewasa tua
Kemampuan memusatkan urine berkurang,
kehilangan 30 % glomerulus,ketika usia
mencapai 80 th. Aliran darah renal
berukurang, karena perubahan vaskular dan
penurunan produksi cardiak

MASALAH-MASALAH YANG SERING TERJADI


PADA ELIMINASI URINARIA
1) Retensi urin
Ad/ Urin yg tertahan dan tdk bisa keluar. Hal
ini diakibatkan karena urin yg dihasilkan oleh
ginjal dan masuk kekantong kencing tdk segera
dikeluarkan shg terjadi penimbunan urin yg
terlalu byk dlm kandung kemih
Hal ini disebabkan oleh Obstruksi uretra,
inflamasi pd kandung kemih, penurunan aktifitas
sensorik,kandung kemih neorogenik,
pembesaran prostat,setelah tindakan
anestesi,efek samping obat-
obatan(antidepresan, anti spasmodik)
2). Frekwensi
Ad/ Berkemih dengan sering ,disebabkan
peningkatan asupan cairan,radang pada
kandung kemih, peningkatan tekanan pd kandung
kemih,(kehamilan ,stres psikologis
3). Keraguan
Ad/ Sulit memulai berkemih(pembesaran prostat,
ansietas, edema uretra)
4). Polyuria
Ad/ Mengeluarkan sejumlah besar urin (asupan
cairan yang berlebihan, DM,penggunaan
diuretik,
5). Inkontinensia urin
Ad/ Ketidakmampuan otot spingter eksternal
u/mengontrol urin shg sering terjadi pengeluaran
urin yg tidak terkontrol, misalnya dpt terjadi
ketika terbatuk,tertawa,bersin
6).Enuresis
Ad/ mengompol pd malam hari
Hal ini disebabkan oleh faktor psikologis. Pd
anak-anak terutama disebabkan oleh rasa takut
pergi kekamar mandi
7). Hematuria
Ad/ Urin yg mengandung darah, biasanya karena
adanya ggn pd ginjal mis adanya batu ginjal. Karena
batu ginjal tsb mengiritasi daerah dinding ginjal
shg mengakibatkan goresan dan berdarah maka
urinnya bercampur darah
8). Pyuria
Ad/ Urin yg mengandung nanah
9). Urgency
Ad/ Perasaan seseorang yg selalu ingin BAK,
terjadi dari stres psikologi,penuhnya kandung
kemih,iritasi atau radang kandung kemih akibat
infeksi, spingter uretra tdk kompeten
10). Dysuria
Ad/ Nyeri sewaktu BAK karena adanya
infeksi atau trauma pd uretra shg terjadi
kesulitan BAK, peradangan kandung kemih
11). Glukosuria
Ad/ Urin yg mengandung gula, ini byk terjadi pd
pasien dg DM
13). Oliguria
Ad/ Haluaran urin menurun dibanding cairan yg
masuk (biasanya kurang dari 400 ml dlm 24 jam)
Disebabkan oleh Dehidrasi, gagal ginjal, ISK,
peningkatan sekresi ADH, gagal jantung kongestif
14). Nokturia
Ad/ Berkemih berlebihan atau sering dimalam
hari. Disebabkan oleh asupan cairan berlebihan
sebelum tidur,(terutama kopi atau alkohol),
penyakit ginjal, proses penuaan
15). Dribling (urin yg menetes)
Ad/ Kebocoran atau rembesan urin walaupun ada
kontrol thd pengeluaran urin. Disebabkan oleh Stres
inkontinensia, overflow akibat retensi urin
16). Residu urin
Ad/Volume urin yg tersisa setelah berkemih (volume
100 ml atau berlebih). Disebabkan oleh inflamasi
atau iritasi mukosa kandung kemih akibat infeksi,
kandung kemih neurogenik, pembesaran prostat,
trauma, inflamasi uretra
• Tipe inkontinensia Urine
Deskripsi Penyebab Gejala

FUNGSIONAL
Involunter, jalan Perubahan lingk, defisit Mendesaknyanya keinginan utk
keluar urin tdk dpt sensorik, kognitif, mobilitas berkemih menyebabkan urin keluar
diperkirakan pd sebelum mencapai tempat yg sesuai
klien yg sistem Klien yg mengalami perubahan
saraf dan sistem kognitif mungkin telah lupa
perkemihannya tdk mengenai apa yg harus dia lakukan
utuh

OVERFLOW
(REFLEKS)
Tidak menyadari bahwa kandung
Keluarnya urin Terhambatnya berkemih akibat kemihnya sudah terisi , kurangnya
secara involunter efek anestesi atau obat-obatan, urgensi utk berkemih, kontraksi
terjadi pd jarak disfungsi medulaspinalis spasme kandung kemih yg tidak
waktu ttt yg telah
dicegah
diperkirakan
Jumlah urin dpt
banyak atau sedikit
• Tipe inkontinensia Urine
Deskripsi Penyebab Gejala

STRES
Peningkatan Batuk, terrawa, muntah, atau Keluarnya urin pd saat tekanan
tekanan mengangkat sesuatu saat intraabdomen meningkat, urgensi
intraabdomen yg kandung kemih penuh, obesitas, dan seringnya berkemih
menyebabkan uterus yg penuh pd trisemester
merembesnya ketiga, jalan keluar pd kandung
sejumlah kecil urine kemih yg tdk kompeten ,
lemahnya otot panggul
URGE (DESAKAN)
Daya tampung kandung kemih Urgensi berkemih, sering disertai
Pengeluaran urin yg oleh tingginya frek berkemih(lebih
tdk disadari menurun;iritasi pd reseptor
peregang kandung sering dari 2jam sekali);spasme
setelah merasakan
kemih;konsumsi alkohol atau kandung kemih atau kontraktur,
adanya urgensi yg berkemih dlm jumlah kecil(kurang
kuat u/ berkemih kafein;peningkatan asupan
cairan, infeksi dari 100ml) atau dlm jumlah besar
lebih dari 500 ml
TOTAL
Neuropati saraf sensorik;trauma
Keluarnya urin total Urin tetap mengalir pd waktu-waktu
atau penyakit pd saraf spinalis
yg tidak terkontrol yg tdk dpt diperkirakan ;nokturia,
atau spfingter uretra;fistula yg
dan berkelanjutan tidak menyadari bahwa kandung
berada diantara kandung kemih
dan vagina kemihnya terisi atau inkontinensia
• FISIOLOGI ELIMINASI URIN
a. GINJAL :
- Bentuk spt kacang buncis, warna coklat
agak kemerahan
- Terletak dikedua sisi kolumna
vertebral posterior thdp peritoneum dan
pada otot punggung bagian dalam
- Ginjal terbentang dari vertebra torakalis
ke 12 s/d vertebra
lumbalis 3
- Ginjal kiri lebih tinggi 1,5 sampai 2 cm dari
ginjal kanan karena posisi anatomi hati
- Ukuran 12cm x17 cm dan berat 120 sampai
150 gram.
- Sebuah kelenjar adrenal terletak dikutub
superior setiap ginjal tetapi tidak berhub
langsung dengan proses eliminasi urine.
- Setiap ginjal dilapisi oleh sebuah kapsul
yang kokoh dan dikelilingi oleh lapisan
lemak
- Produk buangan (limbah) dari hasil
metabolisme yang terkumpul didalam darah
difiltrasi diginjal.
- Darah yang sampai keginjal melalui arteri
renalis yang merupakan percabangan dari
aorta abdominalis. Arteri renalis memasuki
ginjal melalui hilum.
- Sekitar 20-25 % curah jantung bersikulasi
setiap hari melalui ginjal.
- Setiap ginjal berisi 1 juta nefron, nefron
mrpkan unit fungsional ginjal, membentuk urin .
- Nefron tersusun atas glomerulus, kapsul
Bowman, tubulus kontortus proksimal, ansa
Henle, tubulus Distal, dan duktus pengumpul
- Darah masuk kenefron melalui arteriola aferen.
Sekelompok pembuluh darah ini membentuk
jaringan kapiler glomerulus, yang mrpkan
tempat pertama filtrasi darah dan tempat awal
pembentukan urine.
- Kapiler glomerulus memiliki pori-pori sehingga
dapat memfiltrasi air dan substansi, spt
glukosa, asam amino, urea, creatinin dan
elektrolit-elktrolit utama kedlm kapsul Bowmen.
- Dalam kondisi normal, protein yang berukuran
besar dan sel-sel darah tidak difiltrasi melalui
glomerulus. Apabila didalam urine terdapat
protein yang berukuran besar (proteinuria) ,
maka hal ini merupakan tanda adanya kebocoran
glomerulus. Glomerulus memfiltrasi sekitar 125
ml filtrat permenit
- Tidak semua filtrat gomerulus diekskresi
sebagai urine. Setelah filtrat meninggalkan
glomerulus, filtrat masuk kesistem tubulus dan
duktus pengumpul, yang merupakan tempat air
dan substansi,seperti glukosa, asam amino,
asam urat dan ion-ion natrium serta kalium
direabsorsi kembali kedlm plasma secara
selektif. Substansi yang lain spt ion hidrogen,
kalium (disertai aldosteron) dan amonia
disekresikan kembali ketubulus, tempat
hilangnya substansi tersebut didalam urin.
• Sekitar 99 % filtrat direabsorbsi kedalam
plasma dan 1 % sisanya dieksresikan sbg
urine . (ginjal peranannya sangat penting
untuk keseimbangan cairan dan elektrolit.
• Haluaran urin tergantung asupan, haluaran
urine normal dewasa dalam 24 jam adalah
sekitar 1500 sampai 1600 ml.
• Haluaran urine sebanyak 60 ml/jam pd
umumnya adalah normal.
• Haluaran urin kurang dari 30 mlperjam
dapat mengindikasikan adanya perubahan
pd ginjal
• Ginjal menghasilkan beberapa hormon
penting u/ memproduksi sel darah merah
(SDM) dan mineralisasi tulang
- Ginjal bertanggung jawab untuk mempertahankan
volume SDM. Ginjal memproduksi eritropoitin sebuah
hormon yang dilepaskan dari sel-sel glomerulus
- Renin adalah hormon lain yang diproduksi oleh ginjal.
Fungsi utama ad/ u/ mengatur aliran darah pd waktu
terjadi iskemia ginjal (penurunan suplai darah). Renin
disintesis dan dilepaskan dari sel jukstaglomerulus yg
berada diaparatus jukstaglomerulus ginjal
- Fungsi renin adalah sbg enzim mengubah
angiotensinogen (substansi yg disintesis oleh hati)
menjadi angiotensin I
- Ginjal juga berperan penting dlm pengaturan kalsium
dan fosfat, ginjal juga bertanggung jawab u/
memproduksi substansi yg mengubah vit D menjadi vit
D dlm bentuk aktif yaitu pembentukan hormon 1,25
dehidroksikolekalsiferol yg diperlukan u/ absorbsi
kalsium di usus
URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung
dari ginjal kekandung kemih atau vesika urinaria.
Panjang lebih kurang 25-30 cm dg diameter 1,25 cm
pd org dewasa. Ureter sebagian terletak dlm rongga
abdomen dan sebagian lagi dlm rongga pelvis. Urin yg
keluar dari ureter kekandung kemih umumnya steril.
Lapisan dinding ureter terdiri dari:
1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2. Lapisan tengah (lapisan otot polos)
3. Lapisan sebelah dlm (lapisan mukosa)

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan


peristaltik tiap 5 menit sekali yg akan mendorong air
kemih masuk kedlm kandung kemih. Gerakan
peristaltik mendorong urin melalui ureter yg
diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dlm bentuk
pancaran
VESIKA URINARIA(KANDUNG KEMIH)
- Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis spt balon karet,
terletak dibelakang simfisis pubis didlm rongga panggul.
- Bentuk spt kerucut yg dikelilingi oleh otot kuat, berhub dg
ligamentum vesika umbilikalis medius
- Bagian vesika urinaria terdiri dari
1. Fundus
2. Korpus
3. Verteks
Dinding kandung kemih terdiri dari:
- Lapisan mukosa didlm
- Lapisan submukosa
- Lapisan otot
- Lapisan serosa Sebelah luar

Lapisan otot memiliki berkas-berkas serabut otot yg membentuk


otot detrusor. Serabut saraf parasimpatis menstimulasi otot
detrusor selama proses perkemihan. Spingter uretra interna, yg
tersusun atas kumpulan otot spt cincing berada pd dasar kandung
kemih tempat sfingter tsb bergabung dg uretra. Sfingter
mencegah urin keluar dari kandung kemih dan berada dibawah
kontrol volunter (kontrol yg tdk disadari)
URETRA
- Urin keluar dari kandung kemih melalui uretra dan keluar
dari tubuh melalui meatus uretra
- Uretra pd wanita memilki panjang 4 – 6,5 cm,sfingter
eksterna,yg terletak disekitar setengah bagian bawah
uretra,memungkinkan aliran volunter urin.
- Pj uretra yg pendek pd wanita menjadi faktor
predisposisi u/ mengalami infeksi. Bakteri dpt dg mudah
msk keuretra dari daerah perineum
- Uretra pd pria,mrpk saluran perkemihan dan jalan keluar
sel serta sekresi dari organ reproduksi, memiliki pj 20
cm.
- Uretra pd pria terdiri dari 3 bagian yaitu: uretra
prostatik, uretra mebranosa, uretra penil
- Pd wanita meatus urinarius (lubang )terletak diantara
labia minora, diatas vagina dan dibawah klitoris. Pada pria,
meatus terletak pd ujung distal penis
• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
URINASI
- Kondisi prarenalis
* Penurunan volume intravaskular;
dehidrasi, perdarahan, luka bakar, syok
* Perubahan resistansi vaskular
perifer;sepsis, reaksi anafilatik (alergi)
* Kegagalan pompa jantung; gagal jantung
kongestif, infark miokard, penyakit
jantung hipertensi, penyakit pada katup
jantung, tamponade perikardium
-Kondisi Renalis
* Obat-obatan nefrotoksik
(mis;gentamicin)
* Reaksi tranfusi
* Penyakit glomerulus
(mis;glomerulonefritis)
* Neoplasma ginjal
* Penyakit sistemik (mis;Diabetes
Melitus)
* Penyakit herediter(mis;penyakit ginjal
pokistik)
* Infeksi
- Kondisi pascarenalis
* Obstruksi ureter,kandung
kemih,uretra; kalkulus, bekuan darah,
tumor, striktur
* Hipertropi prostat
* Kandung kemih neurogenik
(neorogenik bladder)
* Tumor pelvis
PROSES KEPERAWATAN UNTUK MASALAH
URINARIUS

Pengkajian
- Riwayat Keperawatan
1. Pola perkemihan
Perawat menanyakan pd klien pola
berkemih hariannya,frekwensi,waktu,volume
normal urine yg dikeluarkan setiap kali
berkemih dan adanya perub yg terjadi baru-
baru ini
Frek berkemih bervariasi,kebanyakan orang
berkemih rata
2. Gejala perub berkemih
3. Faktor lain yg mempengaruhi perkemihan
- Usia, Faktor-faktor lingk,riwayat
pengobatan

PENGKAJIAN FISIK
- Kulit : Status hidrasi klien :turgor kulit,
mukosa mulut
- Ginjal : Terinfeksi mengalami
peradangan,nyeri didaerah pinggul
- Perkusi pd sudut kostovertebrae
nyeri tekan
- Auskultasi : adanya bruit diarteri
ginjal (bunyi yg dihasilkan dari
perputaran aliran darah yang melalui
arteri yg sempit)
- Palpasi : Posisi,bentuk dan ukuran ginjal:
Tumor
- Kandung kemih :
* Inspeksi adanya pembengkakan
atau lekukan konveks pd abdomen
bagian bawah
* Palpasi : Normal teraba lunak dan
bundar, jika diberi tekanan klien
merasakan nyeri tekan atau bahkan
sakit,palpasi akan menyebabkan klien
ingin berkemih
* Perkusi Tumpul
- Meatus uretra
Kaji rabas,peradangan dan luka (adanya
infeksi dan kelainan lain).
PENGKAJIAN URINE
1. Asupan dan haluaran urin
Intake dan output. Perawat mengukur
pemasukan cairan : oral, infus cairan, makanan
yg diberikan melalui selang.Perubahan dlm
volume urine mrpk indikator perub cairan atau
penyakit ginjal yg signifikan. Perawat
mencatat peningkatan atau penurunan volume
yg ekstrem. Perhatian apabila haluaran urin
perjam kurang dari 3o ml yg berlangsung
selama lebih dari 2 jam. Begiti juga apabila
volume urine yg byk scr terus
menerus(poliuria) > 2000 – 2500 ml/hari
lapor dokter
2. Karakteristik urine
Inpeksi warna, kejernihan, dan bau urine

- Warna setiap org bervariasi dari warna pucat, agak


kekuningan sampai kuning coklat(spt warna madu) tgt
kepekatan urin. Urin lebih pekat pada pagi hari
atau kekurangan cairan. Apabila minum cairan lebih
banyak urin lebih encer.
* Perdarahan dari ginjal atau ureter
menyebabkan urin warna merah
gelap,perdarahan dari kandung kemih atau
uretra menyebabkan urin warna merah
terang, obat-obatan,buah
blackberries menyebabkan urine warna
merah, urine warna kuning gelap disebabkan
disfungsi hati.

- Kejernihan
Urin normal tampak transparan saat dikeluarkan. Jika
ditampung dlm suatu wadah selama beberapa menit akan menjadi
keruh. Urin yg dikeluarkan penderita sakit ginjal tampak keruh
atau berbusa akibat tingginya konsentrasi protein. Urin juga
akan tampak pekat atau keruh akibat adanya bakteri
- Bau
Urin memiliki bau khas,semakin pekat
warnanya semakin kuat baunya. Urin yg
dibiarkan jangka waktu waktu yg lama akan
mengeluarkan bau amonia tu/ pd klien yg
mengalami inkontinensia urin. Bau buah-
buahan atau bau yg manis timbul akibat aseton
atau asam asetoasetik,akibat prodak-
prodak metabolisme lemak (pd klien DM,
Kelaparan)

PEMERIKSAAN URIN
Perawat sering mengumpulkan spesimen urin
kelaboratorium. Spesimen diberi nama klien,
tanggal dan waktu pengumpulan urin. Spesimen
hrs dikirim tepat waktu.
Pengumpulan spesimen
- Secara acak : spesimen urin rutin diambil secara
acakdpt dikumpulkan dari urin klien saat berkemih scr
alami,kateter, kantung pengumpul urin pd klien yg
mengalami diversi urinarius.. Spesimen hrs bersih tdk
perlu steril. Tujuan u/ pemeriksaan berat jenis, PH atau
kadar glukosa dlm urin
- Spesimen midstream atau pengeluaran bersih. U/
memperoleh spesimen yg relatif bebas dari
mikroorganisme yg terdapat dibagian bawah uretra,U/
pemeriksaan kultur dan sensitivitas urin
- Spesimen steril u/ kultur ad/ cara mengambil dari
kateter menetap. Utk keteter retensi menetap,perawat
menggunakan spuit steril u/ menarik urin keluar.
- Spesimen urin pd waktu ttt. U/ pemeriksaan fs ginjal
dan komposisi urin spt kadar steroid, atau hormon
adrenokotikoid,krestinin klearens atau pemeriksaan
jumlah protein, memerlukan pengumpulan urin dg
interval waktu 2,12,24 jam.
- Pengumpulan urin pd anak-anak.
Sulit dilakukan pd bayi dan anak- anak.Anak
prasekolah dan toddler memiliki kesulitan
berkemih saat diminta. Memeberikan
cairan pd anak kecil 30 menit sblm anak
tsb diminta berkemih. Utk anak-anak yg tdk
terbiasa dg toilet training dpt
menggunakan kantung plastik yg memiliki
bahan perekat
- Pemeriksaan umum urin: urinalisis,
pengukuran berat jenis urin, dan kultur urin
- Pemeriksaan urinalisis: Spesimen hrs
diperiksa sesegera mungkin, lebih baik dlm 2
jam. Spesimen urin hrs urin pertama yg
dikeluarkan pd pagi hari, u/ memastikan
keseragaman konsentrasi spesimen
- Berat jenis urin
ad/ berat atau derajat konsentrasi suatu
substansi yg dibandingkan dg air dlm
volume yg sama. U/ mengukur digunakan
urinometer dan selinder.Bj yg kurang dari
1,010 mencerminkan ketidakmampuan
ginjal mengkonsentrasi urin atau tdk
cukupnya sekresi ADH. Peningkatan Bj pd
klien dehidrasi
- Kultur urine, membutuhkan sampel urin yg
steril yg diambil dg cara pengeluaran
bersih
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Contoh DX Kep utk eliminasi urin
- Nyeri b.d : * Inflamasi uretra
* Obstruksi pd uretra
- Defisit Perawatan diri;toileting b.d :
* Kerusakan kognitif
* Keterbatasan mobilitas
- Kerusakan integritas kulit atau risiko kerusakan
integritas kulit b.d :
* inkontinensia urine
- Perubahan eliminasi urin b.d: * Kerusakan
sensorik-motorik
- Gangguan citra tubuh b.d:
* perasaan yg dirasakan akibat diversi urinarius
* perasaan yg dirasakan akibat inkontinensia
- Risiko infeksi b.d :
* Higiene personal yg buruk
* Insersi kateter uretra
- Inkontinensia fungsional b.d:
* Terapi diuretik
* Keterbatasan mobilitas
- Inkontinensia refleks b.d:
* Kerusakan neurologis
* Penggunaan anestesi u/pembedahan
- Inkontinensia stres b.d :
* Peningkatan tekanan intraabdomen
* Kelemahan otot panggul
- Inkontinensia urgensi b.d :
* Iritasi mukosa
* Penurunan daya tampung /kapasitas kandung kemih
- Inkontinensia total b.d :
* Adanya fistula
* Kerusakan neurologis
- Retensi urin b.d :
* Obstruksi leher kandung kemih
* Terhambatnya lengkung refleks
• Diagnosa keperawatan : Retensi urin b.d
kelemahan otot detrusor
TUJUAN HASIL YANG INTERVENSI RASIONAL
DIHARAPKAN
Pola -Kandung kemih Minta klien untuk berusaha Melatih mengosongkan
berkemih tidak akan berkemih pd waktu yg kandung kemih secra
klien akan distensi setelah terjadwal secara teratur teratur dapat mengurangi
kembali berkemih Instruksikan klien u/ terjadinya pengeluaran
seperti -Klien akan melakukan latihan dasar kemih dlm bentuk tetesan
semula dalam menyangkal panggul (Kegel ekxercise) Latihan dasar panggul
2 hari adanya rasa diluar waktu berkemihnya. (Kegel) membantu
setelah penuh pd Minta klien melakukan memperkuat otot-otot
kateter kandung latihan ini setiap kali panggul pd saat saraf
diangkat kemihnya setelah berkemih. panggul utut
berkemih Minta klien menggunakan Metode Crede membantu
-Klien akan kompresi kandung kemih menstimulasi mikturisi dan
mencapai (metode Crede) selama mengosongkan kandung
pengosongan urin berkemih kemih
total dlm 24 jam
setelah kateter
diangkat
IMPLEMENTASI
- Penkes
- Meningkatkan perkemihan normal
* Menstimulasi refleks berkemih.
Kemampuan klien u/ berkemih bergantung pd adanya rasa
desakan utk berkemih, kemampuan mengontrol sfingter
uretra, dan kemampuan u/ rileks selama berkemih
Perawat dpt membantu klien u/ belajar rileks dan
menstimulasi refleks berkemih dan mengajarkan posisi yg
normal saat berkemih.
- Posisi u/ meningkatkan kontraksi otot-otot panggul dan otot-
otot intraabdomen yg membantu mengontrol sfingter serta
membantu kontraksi kandung kemih
- Meningkatkan relaksasi dan kemampuan berkemih ialah
memberikan stimulus sensorik. Suara air mengalir, menepuk
paha bagian dlm ( menstimulasi saraf sensorik dan
meningkatkan refleks berkemih., meletakkan tangan klien dalam
panci air hangat, duduk diatas bedpan yg telah dihangatkan .
Perawat juga dpt menuangkan air hangat keatas perineum,
menawarkan cairan yg akan diminum klien
* Mempertahankan kebiasaan eliminasi. Rutinitas klien u/
meningkatkan berkemih
* Mempertahankan asupan cairan yg adekuat
* Meningkatkan pengosongan kandung kemih
secara lengkap
* Pencegahan infeksi
Pemeliharaan kebersihan perineum, Asupan
cairan harian sebesar 2000 s/d 2500 ml akan
mengencerkan urin dan meningkatkan
pengeluaran kemih scr teratur, yg akan
mengeluarkan mikroorganisme dari uretra
* Mengasamkan urin. Urin yg bersifat asam dan
cenderung mengahambat pertumbuhan
mikroorgaisme. Daging, telur, roti, utuh, buah
beri dll meningkatkan keasaman urin
PERAWATAN AKUT
1. mempertahankan kebiasaan eliminasi
2. Obat-obatan : meningkatkan kontraksi
kandung kemih dan merelaksasi sfingter.
3. Kateterisasi
Dilakukan dg memasukkan selang plastik
atau karet melalui uretra kedlm kandung
kemih
Tujuan : megalirkan urin yg berkelanjutan pd
klien yg tdk mampu mengontrol perkemihan
atau yg mengalami obstruksi, alat u/
mengkaji haluaran urin perjam pd klien yg status
hemodinamiknya tdk stabil
Tipe kateterisasi
1. Kateterisasi indweling atau intermiten (kateter lurus),dimasukkan
cukup panjang mengeluarkan urin dari kandung kemih 5 s/d 10
menit. Jika sudah selesai kateter ditarik.
2. Kateter menetap atau foley kateter (priode waktu ya lama)
Indikasi pemasangan kateter
1. Kateter intermiten
- Meredakan rasa tdk nyaman akibat distensi kandung kemih,
ketentuan u/ menurunkan distensi
- Mengambil spesimen urin steril
- Mengkaji residu urin setelah pengosongan kandung kemih
- Penatalaksanaan jangka panjang klien yg mengalami cedera
medula spinalis ,degenerasi neuromuskular,atau kandung kemih
yg tdk kompeten berkelanjutan
2. Kateter menetap jangka pendek
- Obstruksi ps aliran urin (mis pembesaran prostat)
- Perbaikan kandung kemih, uretra, dan struktur disekelilingnya
melalui pembedahan
- Mencegah obstruksi uretra akibat adanya bekuan darah
- Mengukur haluaran urin pd klien yg menderita penyakit kritis
- Irigasi kandung kemih secara intermitten atau secar
3. Kateterisasi menetap jangka panjang
- Retensi urin yg berat disertai episode
ISK yg berulang
- Ruam kulit, ulkus, atau luka iritasi
akibat kontak dg urin
- Penderita penyakit terminal yg merasa
nyeri ketika linen tempat tidur diganti

Anda mungkin juga menyukai