Anda di halaman 1dari 21

Nilai Nutrisi u t r

nn
Makanan a np a k an d a

b a h

ba ha i t e
n pa n u tris
B A H A N PA K A N D A N kan
dan kan d an
NUTRISI TERNAK DASAR n p a n u t ri s
ba ha i te
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Kelompok 7
Mochammad Roykhan 2 0 0 11 0 2 0 0 1 0 3
Yu l i a C i t a l i a n i R o s t i k a 2 0 0 11 0 2 0 0 11 5
Utari Sitti Farikah 2 0 0 11 0 2 0 0 2 7 9
Camila Zahra Septyadis 2 0 0 11 0 2 0 0 3 0 0
Imam Arif Maulana 2 0 0 11 0 2 0 0 3 4 9
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan
tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
memenuhi kebutuhan energi, membangun
dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).

Pengertian
A PA I T U N U T R I S I ? Makanan
Menurut departemen kesehatan, makanan
adalah semua bahan, baik dalam bentuk
alamiah maupun dalam bentuk buatan yang
dimakan manusia kecuali air dan obat-
obatan.
SCIENCE CLASS | CYPRESS TEACHING ACADEMY

Pengertian
NUTRISI DALAM
MAKANAN

Beberapa jenis nutrisi dibutuhkan dalam jumlah yang cukup


banyak atau disebut dengan makronutrien. Sedangkan,
beberapa nutrisi dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit
disebut dengan mikronutrien. Jumlah asupan makro dan
mikronutrien perlu diperhatikan agar tubuh tetap berada
dalam kondisi seimbang. Jika tubuh kekurangan nutrisi atau
nutrisi yang didapat tidak seimbang, maka akan
mengakibatkan defisiensi.
SCIENCE CLASS | CYPRESS TEACHING ACADEMY

Nilai Nutrisi
Makanan

01 Lemak 02 Karbohidrat

Lemak merupakan salah satu komponen makro- Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi
nutrien dengan kandungan energi terbesar tubuh untuk menjalankan berbagai aktivitas.
dibandingkan dengan protein maupun karbohidrat. Karbohidrat dalam saluran perncernaan menjadi
Lemak dicerna menjadi asam-asam lemak mono gula sederhana yang diangkut secara aktif,
dan di-gliserida dalam bentuk miselles (suatu melalui sel-sel usus halus ke dalam vena portal
emulsi mikro) diabsorbsi dengan cara diffuse ke hati
melalui villi.
SCIENCE CLASS | CYPRESS TEACHING ACADEMY

03 Protein

Protein merupakan persenyawaan organik dan


tersusun atas beberapa asam amino yang
dihubungkan dengan ikatan peptide. Dicerna
menjadi asam-asam amino ,yang diangkut ke
hati melalui vena portal. 0 5 Vi t a m i n

Vi t a m i n a d a l a h s e k e l o m p o k s e n y a w a o r g a n i k
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital
dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
04 Mineral dapat dihasilkan oleh tubuh.
Sama halnya seperti mineral, vitamin juga
Suatu mineral adalah unsur kimia yang dibutuhkan diabsorbsi dari lumen usus halus
sebagai nutrisi esensial oleh mikroorganisme
untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk
hidup. Umumnya diabsorbsi dari lumen usus
halus .
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Kecernaan
Kecernaan suatu bahan pakan merupakan
pencerminan dari tinggi rendahnya nilai manfaat
dari bahan pakan tersebut. Apabila kecernaannya
rendah maka nilai manfaatnya rendah pula.
Sebaliknya, apabila kecernaannya tinggi maka
nilai manfaatnya tinggi pula.

M e n u r u t Ti l l m a n d k k , ( 1 9 9 1 ) k e c e r n a a n d a p a t
diartikan banyaknya atau jumlah proporsional
zat-zat makanan yang ditahan atau diserap oleh
tubuh.
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Kecernaan dibagi menjadi 2 macam:

Kecernaan Sesungguhnya Kecernaan Semu


(true digestibility) (apparent digestibility)

Kecernaan sesungguhnya Kecernaan semu menganggap


memperhitungkan material bukan semua nutrisi yang ada di dalam
bahan pakan yang ada di dalam feses berasal dari bahan pakan
feses seperti mukosa usus, enzim yang tidak tercerna (Cullison,
dan bakteri. 1979).
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

• Jenis ternak
• Komposisi bahan dan zat makanan

Faktor yang yang diberikan


• Bentuk fisik dan
mempengaruhi penyiapan/penyajian/cara pemberian
kecernaan ransum
• Jumlah dan frekuensi pemberian
pakan
• Suhu lingkungan
Bah a
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN
n Pa
kan
dan
k a nNduatnr N U
B a h a n P a i si

Pengukuran Kecernaan

Pengukuran nilai kecernaan suatu bahan pakan atau ransum


dapat dilakukan secara langsung pada ternak sehingga
optimalisasi penyerapan zat-zat makanan dapat terlihat.
Pengukuran kecernaan pada dasarnya adalah suatu usaha
untuk menentukan jumlah zat yang dapat diserap oleh
saluran pencernaan, dengan mengukur jumlah makanan yang
dikonsumsi dan jumlah makanan yang dikeluarkan melalui
feses.
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Metode Pengukuran
Kecernaan

Dalam menentukan kecernaan zat-zat


makanan pada ternak terdapat dua metode,
adapun metode yang bisa digunakan dalam
menilai atau menghitung kecernaan pada
ternak, yaitu:

• M E TO D E K O N V E N S I O N A L
• M E TO D E I N D I K ATO R
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Metode Konvensional

Metode konvensional atau total collecting methods merupakan metode dalam mengukur nilai yang diperoleh dari selisih
nutrient pakan yang dikonsumsi dengan nutrient pada feses. Pada metode ini, biasanya hewan diberikan sejumlahbahan
makanan (single/mix feed) yang telah dihitung jumlahnya kemudian ditampung serta ditimbang kembali setelah menjadi
feses yang telah dikeluarkan oleh ternak tersebut.
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Periode
Pendahuluan

Periode yang dilakukan kurang lebih selama


Metode
4-10 hari dengan tujuan membiasakan
ternak pada ransum dan keadaan lingkungan Konvensional
sekitarnya serta menghilangkan sisa-sisa
makanan sebelum diberi perlakuan.

METODE KONVENSIONAL INI


Periode Koleksi TERDIRI DARI DUA PERIODE
Feses YA I T U :
Periode atau masa yang dilakukan selama 5-
15 hari dengan waktu koleksi 24 jam.
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Metode
Konvensional
Pencarian daya cerna serta koefisiennya dengan menggunakan metode konvensional adalah
sebagai berikut:

Konsumsi zat makanan - Zat makanan feses


● Ke c e r n a a n ( % ) = x 100
Konsumsi zat makanan

(AxB) - (C-D)
● Ko e fi s i e n D a y a C e r n a Z a t M a k a n a n ( % ) = x 100
(AxB)

Keterangan:
A: Konsumsi bahan kering
B: Proporsi zat makanan dalam bahan kering ransum
C: Bahan kering fese
D: Proporsi zat makanan dalam bahan kering feses
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Metode Indikator 1.
Ti d a k p e r l u m e n g u m p u l k a n s e l u r u h f e s e s ,

2.
Metode pengukuran kecernaan dengan menggunakan
Pengambilan sampel untuk analisa secara acak,
metode indikator merupakan metode pengukuran
kecernaan menggunakan senyawa yang tidak dapat
dicerna oleh saluran pencernaan. Metode indikator
dilakukan dengan prinsip bahwa: 3.
Analisa sampel mencakup zat makanan dan zat
i n d i k a t o r.
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Syarat Indikator
1. 2.
Zat perunut (indikator) harus dapat Ti d a k d a p a t d i c e r n a ( r e l a t i f b i s a
bercampur secara homogen dengan dicerna <5-10%)
makanan/ransum

3. 4.
Mudah dianalisa Ti d a k m e n g g a n g g u k e s e h a t a n t e r n a k
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Metode Indikator

Menghitung kecernaan dengan metode indikator menggunakan


persamaan:

[ ]
% indikator dalam ransum % zat makanan dalam feses
Kecernaan (%) = 100 - 100 x x
% indikator dalam feses % zat makanan dalam ransum
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

TDN merupakan sistem asupan energi pada pemberian

Total pakan ternak ruminansia yang digunakan di Indonesia.


TDN dapat diketahui dari penjumlahan PK, LK, SK dan

Digestible BETN yang dapat dicerna. TDN akan meningkat apabila


abu, PK dan LK meningkat, Sedangkan TDN akan
Nutrient (TDN) m e n u r u n a p a b i l a S K d a n f r a k s i s e r a t y a i t u N D F, A D F,
hemiselulosa dan selulosa meningkat.
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Pengukuran TDN

To t a l D i g e s t i b l e N u t r i e n t ( T D N ) d a p a t d i u k u r d e n g a n m e n g h i t u n g b e r d a s a r k a n r u m u s :
TDN = % PK DD + %SK DD + %BETN DD + (2,25 x % LK)
Keterangan : DD (Dapat Dicerna) (Hardjosubroto dan Astuti, 1993).
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Kecernaan suatu bahan pakan berpengaruh terhadap tinggi


rendahnya nilai manfaat dari bahan pakan. Jika kecernaannya
rendah maka nilai manfaatnya rendah pula sebaliknya jika
kecernaannya tinggi maka nilai manfaatnya tinggi pula. Dengan
begitu, untuk mendapatkan kecernaan suatu bahan pakan yang
baik maka perlu memperhatikan beberapa faktor yang akan
mempengaruhi kualitas kecernaan bahan pakan. Untuk
menentukan kualitas kecernaan bahan pakan dapat menggunakan
tiga metode, yaitu metode konvensional, metode indikator dan

Kesimpulan juga TDN (Total Digestible Nutrient). Di Indonesia sistem asupan


energi untuk pemberian bahan pakan ternak ruminansia biasanya
menggunakan sistem TDN (Total Digestible Nutrient).
BPNTD | NILAI NUTRISI MAKANAN

Thank you!

Anda mungkin juga menyukai