Anda di halaman 1dari 20

Bab 6

Gizi Seimbang pada Anak Usia


Dini

2.1 Pendahuluan
Masa usia dini merupakan masa emas dalam kehidupan anak,
dimana anak mampu menyerap berbagai informasi yang masuk dengan
sangat mudah. Dalam tahap ini sering disebut juga dengan golden eag.
Proporsi otak anak masih sangat optimal dalam menerima berbagai hal.
Oleh sebab itu, daya pikir anak usia dini perlu untuk dikembangkan
dengan berbagai macam mengoptimalkan berbagai jenis
perkembangan, baik dari perkembangan fisik maupun dengan
perkembangan emosional. Pengoptimalan daya pikir anak dan otak
anak tidak lepas dari gizi yang diperoleh anak sejak dini.
Perkembangan anak pada hakekatnya telah dimulai sejak anak
dilahirkan kedunia, bahkan sebagian besar pakar pendidikan menyakini
bahwa perkembagan seorang anak dimulai sejak terjadinya konsepsi
yang merupakan pertemuan antara sel telur dan sel seperma dari kedua
orang tua. Karena itu perlunya memperhatikan gizi anak dari ibu yang
sedang hamil sampai anak lahir hingga dewasa.
Anak-anak yang kurang mendapatkan pemenuhan gizi yang
baik tentunya akan mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Anak - anak dengan gizi yang buruk akan berdampak
bagi pertumbuhan fisik maupun pertumbuhan mentalnya. Gizi buruk
adalah bentuk terparah atau akut merupakan keadaan kekurangan gizi
tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya tingkat konsumsi energy,
protein serta makanan sehari-hari dan terjadi dalam jangka waktu yang
cukup lama, dengan ditandai dengan setatus gizi yang atau kondisi fisik
yang sangat kurus (diukur menurut berat badan berbanding tinggi
badan) dan tentunya juga berdasarkan pemeriksaan secara klinis
menunjukan marasmus, kwashiorkor atau marasmik-kwashiorkor.
Apabila jumlah asupan zat gizinya sesuai dengan kebutuhan yang
dibutuhkan oleh tubuh disebut gizi seimbang (gizi baik), tetapi bila
asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih rendah maka disebut gizi
kurang, sedangkan apabila asupan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
sangat kurang dsebut dengan gizi buruk. Keadaan kurang zat gizi
tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energy dan
protein dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan berat
badan menurun menurut umur.
Pemenuhan gizi seimbang merupakan salah satu aspek yang
sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.
Pemenuhan gizi yang cukup pada anak di usia awal (0-6 tahun) dapat
mempengaruhi perkembangan mental, termasuk kecerdasan anak.
Kesehatan dan gizi anak sangatlah penting untuk diperhatikan, sejak
dari dalam kandungan hingga lahir. Hal ini dikarenakan, kesehatan dan
gizi sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak
yang mendapatkan gizi yang seimbang serta makanan yang sehat, akan
tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berkualitas, begitu
pula sebaliknya.

2.2 Gizi Seimbang


Makanan gizi seimbang sangat dibutuhkan oleh anak
selain untuk tumbuh kembang anak makanan gizi seimbang
juga dibutuhkan untuk otak agar agar anak menjadi cerdas dan
dengan makanan yang bergizi anak menjadi tidak mudah sakit.
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan
dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Karean itulah anak
usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia
yang sangat berharga disbanding usia-usia selanjutnya. Oleh
sebab itu anak usia dini harus mengenal sendiri apa itu gizi
seimbang.

2.2.1 Pengertian Gizi Seimbang


Gizi dari bahsa arab yaitu ”ghidza” yang berarti
makanan. Sedangkan dari bahasa Inggris kata “gizi”
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 3

berasal dari kata “nutrition”, artinya sesuatu yang


mempengaruhi proses perubahan masuk ke dalam tubuh
dapat mempertahankan kehidupan. Gizi adalah suatu
proses pengguanaan makanan yang dikonsumsi secara
normal oleh suatu organisme melalui proses digest,
absobsi, serta penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
memepertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.
Proverawati &Kusumawati pada tahun 2010 Zat-zat ini
sangat berguna untuk kesehatan dan proses yang terjadi
sampai dikonsumsi, dicerna, dan diserap sampai
dimanfaatkkan oleh tubuh. Menurut Tuti Sunardi Gizi
adalah sesuatu yang dapat memepngaruhi proses
perubahan dari semua jenis makanan yang dapat masuk
kedalam tubuh, yang gunanya dapat memeprtahankan
kehidupan kita. Gizi seimbang adalah makanan yang
mengandung beragam makanan dalam jumlah dan
proporsi sedemikian sehingga terpenuhi secara memadai
untuk menjaga kesehatan, vitalitas, dan kesejahteraan
umum dan membuat sedikit penyediaan nutrisi
tambahan untuk menahan lamanya waktu lapar. Gizi
seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat - zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prisnsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas
fisik, pekerjaan, usia, jenis kelamin dan berat badan (BB).
Menurut Isna Hikmawati (2012:109) Gizi (Nutrition)
adalah suatu proses organisasi menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
absorpsi, transportasi, penyimpanan, metobisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal organ - organ, serta menghasilkan energi. Gizi
berkaitan dengan perkembangan otak, kemapuan belajar,
produktivitas kerja.
4 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

Makanan yang dipilih sehari-hari dengan baik akan


memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk
fungsi normal tubuh. Sebaliknya bila makanan tidak
dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan
zat - zat gizi tertentu. Pemberian makanan yang sebaik-
baiknya adalah harus memperhatikan kemampuan tubuh
seseorang untuk mencerna makanan, umur, jenis kelamin,
jenis aktifitas dan kondisi tertentu seperti sakit, hamil dan
menyusui. Kebutuhan gizi individu akan dapat seimbang
apabila dalam mengkonsumsi makanan memenuhi
komponen gizi yang antara lain adalah mengandung
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Dari
komponen di atas zat-zat nutrient dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu makronutrien (zat gizi makro) dan
mikronutrien (zat gizi mikro). Makronutrien ini
merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai penyuplai
energy dan zat-zat gizi esensial yang diperlukan untuk
pertumbuhan sel atau jaringan pemeliharaan maupun
aktivitas tubuh. Makronutrien memiliki komponen
terbesar dari susunan diet dibandingkan pada
mikronutrien. Komponan gizi yang termasuk dalam
makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak.
Sedangkan golongan mikronutrien terdiri dari vitamin
dan mineral.
Gizi Seimbang merupakan susunan makanan sehari-
hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi
makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan (BB)
ideal. Secara umum komposisi makanan yang seimbang
adalah bila komposisi energi dari karbohidrat 50- 60%,
protein 10-20% dan lemak 20-30%. Konsumsi gula
sebaiknya dibatasi sampai 5% dari jumlah kecukukupan
energi atau sekitar 3-4 sendok makan setiap hari.
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 5

2.2.2 Manfaat dan Sumber Gizi


Zat gizi digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu zat gizi
makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi
mikro (vitamin dan mineral). Tubuh manusia
membutuhkan aneka ragam pangan untuk memenuhi
semua zat gizi tersebut. Kekurangan atau kelebihan salah
satu unsur zat gizi dalam konsumsi pangan akan
menyebabkan kelainan atau penyakit. Oleh karena itu,
perlu diterapkan kebiasaan makan yang seimbang sejak
usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-
masing anak agar dapat dicapai tingkat kecerdasan dan
kondisi kesehatan yang prima. Zat tenaga atau energi
diperlukan untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari
yang sebagian besar diperoleh dari bahan pangan sumber
karbohidrat, lemak dan protein. Zat pembangun atau
protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti
sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan
hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati). Sedangkan zat
pengatur atau vitamin dan mineral berperan untuk proses
metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh.
Kebutuhan zat gizi tersebut divisualisasikan dalam
bentuk piramida makanan.

a. Zat Tenaga
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama zat
tenaga/energi. Di dalam tubuh setiap 1 g karbohidrat
dapat memberikan energi sebesar 4 kkal. Pada
6 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

umumnya, karbohidrat terdiri dari karbohidrat


sederhana, yaitu monosakarida (glukosa, fruktosa,
galaktosa), disakarida (sukrosa, laktosa, maltosa),
karbohidrat komplek (polisakarida seperti pati,
glikogen, selulosa), pektin, dan lignin. Sumber
karbohidrat sederhana adalah berbagai jenis tepung
dan gula, sedangkan sumber karbohidrat kompleks
adalah padi-padian (misalnya beras, jagung, gandum);
umbi-umbian (misalnya ubi jalar, ubi kayu/singkong,
talas, kentang); sagu; pisang; dan hasil olahannya
(misalnya combro, pisang goreng, getuk, lontong,
biskuit). Konsumsi karbohidrat sederhana akan segera
menghasilkan tenaga/energi, namun akan cepat habis
sehingga akan cepat merasa lapar. Oleh karena itu,
sebaiknya mengonsumsi karbohidrat kompleks agar
rasa kenyang lebih lama. Kekurangan karbohidrat pada
anak sekolah dapat menyebabkan mudah lelah, mudah
terkena infeksi, dan kurang konsentrasi. Konsumsi
karbohidrat sederhana, terutama gula, sebaiknya
dibatasi 4 (empat) sendok makan setiap hari, hal ini
karena kelebihan energi tersebut akan disimpan dalam
bentuk lemak sehingga menimbulkan kegemukan
(obesitas). Disamping itu, gula sederhana juga dapat
menyebabkan karies gigi.
Lemak
Lemak menghasilkan energi tertinggi karena setiap 1
gram asupan lemak akan menghasilkan 9 kkal energi.
Pada umumnya lemak merupakan trigliserida yang
terdiri dari gliserol dan asam-asam lemak. Asam lemak
dikelompokkan menjadi asam lemak jenuh (asam
palmitat dan asam stearat), dan asam lemak tidak
jenuh (omega-3 (misalnya asam linolenat, asam
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 7

dokosaheksaenoat/DHA) dan omega-6 (asam linoleat,


asam arakidonat/ARA). Asam lemak tidak jenuh sangat
dibutuhkan anak-anak terutama untuk proses
pertumbuhan, termasuk pada perkembangan otak.
Pangan sumber lemak/minyak secara umum dibedakan
menjadi dua, yaitu nabati (tumbuhan) dan hewani
(hewan). Pangan sumber lemak nabati yaitu minyak
kelapa, minyak sawit, minyak jagung, minyak kedelai,
minyak kacang tanah, berbagai kacang, kemiri, alpukat,
durian dan margarin. Pangan sumber lemak hewani
antara lain kuning telur, daging sapi, daging kambing,
daging ayam, udang, ikan, hati, susu, mentega dan
keju. Komposisi konsumsi lemak yang dianjurkan
dalam sehari adalah 2 bagian pangan sumber lemak
nabati dan 1 bagian pangan sumber lemak hewani.
Konsumsi lemak berlebih dalam waktu lama dapat
mengakibatkan peningkatan berat badan dan berlanjut
menjadi kegemukan (obesitas). Bagi anak yang telah
mengalami obesitas sebaiknya dibatasi konsumsinya
tidak lebih dari 5 (lima) sendok makan setiap hari.
b. Zat Pembangun
Protein berperan penting sebagai zat pembangun
dalam struktur dan fungsi sel. Selain itu protein juga
dapat menjadi sumber energi, yaitu menghasilkan 4
kkal dari 1 gram protein. Protein merupakan
rangkaian dari unit-unit asam amino. Asam amino
terdiri dari asam amino esensial dan non esensial.
Asam amino esensial merupakan asam amino yang
diperlukan oleh tubuh tetapi tidak dapat disintesis
oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari makanan
yang dikonsumsi sehari-hari. Asam amino esensial
terdiri dari histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin,
8 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

fenilalanin, treonin, triptofan dan valin. Sedangkan


asam amino non esensial merupakan asam amino
yang dapat disintesis oleh tubuh, antara lain alanin,
arginin, sistein, glutamin, glisin, taurin. Sumber
protein dapat berasal dari nabati maupun hewani.
Sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan,
dan sumber protein hewani seperti susu, daging,
ikan darat maupun laut, dan produk pangan
olahannya. Guna memperoleh mutu protein yang
baik, paling tidak 1/5 (seperlima) angka kecukupan
protein dipenuhi dari protein hewani. Kekurangan
protein dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan anak-anak, menurunkan daya
tahan/imunitas, serta timbulnya kejadian
kwashiorkor dan marasmus.
c. Zat Pengatur
Sumber zat pengatur adalah semua jenis sayur dan
buah yang mengandung berbagai vitamin dan
mineral untuk proses metabolisme atau bekerjanya
fungsi organ tubuh.
Vitamin
Vitamin merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh
dalam jumlah sangat sedikit namun sangat penting,
serta harus selalu tersedia dalam makanan karena
tidak dapat dibuat oleh tubuh. Berdasarkan
kelarutannya, vitamin dibagi menjadi vitamin larut
air (vitamin B1, B2, B3, B6, B12, asam pantotenat,
asam folat, biotin, dan vitamin C); dan vitamin larut
lemak (vitamin A, D, E, K).
Mineral
Mineral yang penting untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan tulang adalah kalsium, magnesium,
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 9

fosfor dan fluor. Sumber pangan yang mengandung


kalsium antara lain produk olahan susu, keju dan
yogurt, ikan salmon dan sarden khususnya dengan
tulangnya, sayuran berdaun hijau misalnya brokoli.
Mineral lain yang diperlukan bagi anak sekolah
antara lain natrium, kalium, klor, besi, seng, iodium,
selenium, mangan, tembaga, kromium, dan
molibdenum. Anemia Gizi Besi (AGB) merupakan
masalah kekurangan zat gizi yang sering terjadi
pada anak di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Kekurangan zat besi dapat ditandai dengan wajah
pucat dan lemah/letih. Sumber zat besi antara lain:
daging sapi, daging kambing, hati, ikan tuna, telur
dan kacang-kacangan. Garam umumnya
mengandung natrium, dan biasanya banyak
terdapat pada makanan, bumbu penyedap, dan
pengawet. Natrium berfungsi untuk mengatur
tekanan darah, namun konsumsi natrium berlebih
merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan
kenaikan tekanan darah. Konsumsi garam sebaiknya
dibatasi 1 (satu) sendok teh setiap hari.
d. Air
Air merupakan salah satu zat gizi yang sangat
penting bagi kesehatan. Namun, berdasarkan The
Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) dan
FKUI (2012) menunjukkan bahwa 46,1% dari
penduduk yang diteliti mengalami kekurangan
cairan (dehidrasi) ringan (Budi 2012). Air
mempunyai fungsi penting bagi tubuh manusia,
yaitu 1) sebagai pembentuk tubuh; 2) sebagai
pengatur suhu tubuh; 3) sebagai pelarut; 4) sebagai
pelumas dan bantalan; 5) sebagai media
10 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

transportasi; dan 6) sebagai media pembuangan


racun dan sisa metabolisme. Asupan air wajib
sekurang-kurangnya sebesar 1600 mL berasal dari
air minum, makanan, dan hasil oksidasi zat
makanan.
e. Serat
Serat juga dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk
membantu mempermudah proses buang air besar.
Serat pangan larut air yang umumnya terdapat
dalam buah, kacang dan sereal berfungsi untuk
memperlambat penyerapan glukosa, kolesterol dan
garam empedu di dalam usus halus, sehingga
menurunkan kadar gula dan kolesterol darah.
Sedangkan serat pangan yang tidak larut air dapat
membantu memudahkan buang air besar yang
bersumber dari sayur dan buah.

2.2.3 Prinsip Gizi Seimbang


Pedoman Gizi Seimbang (PGS) ditetapkan oleh Kementrian
Kesehatan dengan Nomor 41 Tahun 2014. PGS dapat digunakan
sebagai panduan perilaku agar anak dapat hidup bergizi dan
sehat.
a. Biasakan makan tiga kali sehari (pagi, siang dan malam)
bersama keluarga.
b. Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya.
c. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-
buahan.
d. Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari
rumah.
e. Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan
makanan selingan yang manis, asin dan berlemak.
f. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali
sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 11

Adapun empat prinsip gizi seimbang yakni konsumsi


makanan seharihari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau
kelompok umur, konsumsi makanan dengan pola ini harus
memperhatikan empat prinsip dasar, yaitu:
a. Makanan yang Beraneka Ragam
Makanan yang beraneka ragam sangat diperlukan karena
tidak semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Prinsipnya
setiap makanan yang dihidangkan dari makanan pagi,
siang dan malam serta makan selingan harus terdiri atas
makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah. Jumlah
makanan yang dibutuhkan oleh tubuh berbeda-beda
tergantung pada umur, jenis kelamin dan banyaknya
aktifitas fisik yang dilakukan. Berikut beberapa contoh
makanan yang beraneka ragam:
1) Air putih sangat penting, sedikitnya 8 gelas sehari.
2) Nasi, jagung, ubi jalar, ubi kayu dan lain-lain sama
baiknya sebagai sumber karbohidrat (sumber
energi).
3) Bayam, sawi, tomat, wortel dan lain-lain sama
pentingnya sebagai sumber vitamin dan mineral.
4) Pisang, papaya, nanas, semangka, apel dan lain-
lain sama pentingnya sebagai sumber vitamin dan
mineral.
5) Daging, ikan, ayam, tempe, kacang-kacangan dan
lain-lain sama pentingnya sebagai sumber protein.
6) Susu merupakan sumber kalsium dan protein.
Segelas susu dapat diganti dengan sebutir telur
atau sepotong daging.
7) Gula, garam beryodium dan minyak semua penting
tetapi hanya diperlukkan sedikit.
Contoh menu sehat sederhana, antara lain:
12 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

1) Nasi dengan sayur bayam yang dimasak dengan


kaldu ayam, seporsi tahu goreng dan satu buah
pisang.
2) Nasi jagung dengan sayur daun singkong bersantan
dengan teri, sepotong tempe dan sepotong tempe
goreng dan satu potong pepaya.
b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
perlunya perilaku hidup bersih agar terhindar
dari serangan kuman penyebab penyakit infeksi.
Penyakit infeksi dapat mengganggu keadaan gizi
seseorang. Pola makan gizi seimbang tidak akan berguna
jika tidak diikuti dengan penerapan perilaku hidup
bersih, seperti mencuci tangan menggunakan sabun
sebelum makan dan sesudah buang air, menutup
makanan dan minuman, mandi sedikitnya 2 kali sehari,
menggosok gigi setidaknya saat bangun tidur dan
sebelum tidur, potong dan bersihkan kuku secara teratur,
mencuci buah dan sayur yang akan dimakan, minum air
matang dan buang sampah ditempat tertutup. Beberapa
kegiatan anak sekolah dalam menerapkan PHBS di
sekolah antara lain membawa bekal dari rumah, jajan
warung atau kantin sekolah karena lebih terjamin
kebersihannya, mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun, menggunakan jamban disekolah serta menjaga
kebersihan jamban, mengikuti kegiatan olahraga dan
aktifitas fisik sehingga meningkatkan kebugaran dan
kesehatan peserta didik, memberantas jentik nyamuk
disekolah secara rutin, memantau pertumbuhan anak
sekolah melalui pengukuran berat badan dan tinggi
badan serta membuang sampah pada tempatnya. Dengan
penerapan PHBS disekolah oleh anak sekolah, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah, maka akan membentuk
mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian
dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 13

serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan


sekolah sehat.
c. Aktivitas Fisik
Bentuk aktivitas fisik yang umum dapat
dilakukan adalah bermain (misalnya:petak umpet, gobak
sodor) dan olahraga secara teratur. Olahraga yang
dilakukan dalam waktu yang cukup dan teratur akan
memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak dan otot
sehingga meningkatkan kebugaran dan ketangkasan
berfikir. Olahraga sebaiknya dilakukan minimal 3-5 hari
per minggu dan setiap kali olahraga minimal 30 menit.
d. Memantau Berat Badan
Perlunya memantau berat badan ideal adalah untuk
mengetahui apakah seseorang mempunyai berat badan
ideal atau tidak berdasarkan umur, jenis kelamin dan
tinggi badannya dan untuk mengetahui apakah terjadi
penurunan atau kenaikan berat badan. Berat badan yang
tidak ideal dapat mengakibatkan berat badan kurang atau
kurang gizi dan berat badan berlebih atau kegemikan .
Berat badan kurang atau kurang gizi disebabkan karena
tidak mengikuti pola gizi seimbang. Terutama makan
kurang dari kebutuhan yang seharusnya. Kurang gizi
dapat menimbulkan antara lain: mudah sakit,
pertumbuhan terhambat, kecerdasan terganggu,
konsentrasi terganggu, mudah mengantuk dan sering
tidak masuk sekolah. Berat badan berlebih atau
kegemukan disebabkan oleh karena itu tidak mengikuti
pola gizi seimbang, antara lain: makan berlebihan,
terlalu banyak makan dan minum manis, terlalu banyak
makan makanan berlemak, tidak olahraga dan kurang
aktivitas fisik. Kegemukan dapat menimbulkan antara
lain: mudah sakit, mudah lelah dan mudah mengantuk.
Dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko
terjadinya penyakit darah tinggi, jantung, diabetes dan
14 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

lain-lain.29 Keberagaman jenis makanan dan


keseimbangan gizi dalam pola konsumsi pangan
dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat, aktif dan produktif.
Dengan memperhatikan masih ditemukannya anak
sekolah dengan status gizi kurang dan pendek, bahkan
mulai meningkatkannya prevalensi status gizi lebih pada
anak sekolah, maka pemenuhan gizi seimbang menjadi
penting untuk dilaksanakan guna menciptakan generasi
sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan
berdaya saing. Dalam pemenuhan gizi seimbang, setiap
sumber zat gizi mempunyai peran dan porsi yang
berbeda.Sebagai contoh makanan pokok dengan
potongan yang lebih besar dibandingkan lainnyan
menunjukkan porsi yang dibutuhkan lebih banyak
dibandingkan sayuran dan buah atau makanan sumber
protein hewani maupun nabati. Pemenuhan gizi
seimbang pada anak sekolah dibedakan berdasarkan
kelompok usia serta dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin karena kebutuhan yang berbeda.

2.2 Gizi Seimbang pada Anak Usia Dini


Kondisi otak dan fisik anak dikemudian hari sangat bergantung
pada jumlah makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak sehari-hari.
Makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak hendaknya mengandung
zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Potensi anak sangat penting
untuk dikembangkan sejak dini. Perlunya menanamkan konsep dan
pemahaman tentang gizi yang baik pada anak-anak usia dini, sehingga
anak-anak tidak akan mengkonsumsi makanan yang berbahaya dan
tidak mengandung nilai gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh.
Perilaku makan anak sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologis,
kesehatan dan sosial anak. Keadaan lingkungan dan sikap keluarga
merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan dan
menanamkan konsep dan pemahaman tentang gizi yang baik pada anak
usia dini. Perlunya memberikan pemahaman tentang bagaimana zat-zat
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 15

gizi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan


anak. Konsep gizi untuk anak usia dini antara lain makanan yang akan
dikonsumsi mengandung karbohidrat yang diperoleh dari nasi,
singkong, protein yang diperoleh dari tahu, tempe, lemak yang
diperoleh dari lemak hewan, gajih, vitamin yang diperoleh dari sayuran
dan buah-buahan, air serta susu. Selain itu makanan yang dikonsumsi
oleh anak beragam jenisnya. Jumlah dan porsi makan anak cukup, tidak
lebih dan tidak kurang. Makanan yang dikonsumsi harus higienis dan
aman. Anak usia dini ditanamkan untuk makan secara teratur dan
dilakukan dengan cara yang baik(Proverawati dan Kusumawati).
Menurut Rushdie konsep pemahaman tentang makanan yang
mengandung gizi seimbang pada anak diterapkan melalui konsumsi
sayuran dan buah-buahan. Kandungan sayur-mayur dan buah-buahan
sangat berguna bagi tubuh manusia terutama untuk anak. Fitokimia
karetonoid terdapat pada sayuran yang berwarna kuning jingga seperti
wortel, labu kuning dan kentang manis. Sayuran berwarna hijau seperti
brokoli. Buah-buahan berwarna merah dan kuning jingga seperti
mangga, tomat, nanas, semangka. Sayuran dan buah-buahan ini
mengandung khasiat mencegah penyakit kanker dan meningkatkan
sistem imun tubuh. Selain itu unsur saponin yang biasanya terdapat
pada kacang-kacangan dapat berkhasiat untuk anti kanker, anti
mikroba, meningkatkan sistem imun, menurunkan kadar kolesterol.
Sedangkan fitokimia polifenol yang terdapat pada buah dan sayuran
berwarna hijau, selada, gandum utuh bermanfaat untuk mengatur kadar
gula darah, mengatur tekanan darah, anti kanker. Menanamkan sejak
dini mengkonsumsi makanan yang sehat dan makanan yang aman perlu
ditanamkan untuk konsep gizi pada anak. Setiap anak tumbuh dengan
kecepatan yang berbeda. Bagi anak yang pertumbuhannya pelan
makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit. Ada juga anak yang
tumbuh dengan cepat, tetapi kemudian menjadi lambat karena makanan
yang dikonsumsi sedikit. Sehingga perlu diberikan pemahaman kepada
anak tentang konsep gizi sehingga anak-anak akan mengkonsumsi
makanan yang seimbang, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit
porsinya. Selain itu makanan yang dikonsumsi harus mengandung zat-
zat gizi yang dibutuhan oleh tubuh sehingga tidak hanya
mengenyangkan saja.
16 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

2.2.1 Penentuan Gizi Anak Usia Dini


Kecukupan gizi dapat diketahui dengan mengevaluasi
status gizi. Status gizi adalah suatu ukuran mengenai
kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari pangan
yang dikonsumsi dan penggunaan zatzat gizi di dalam
tubuh. (Almatsier, 2005). Salah satu caranya dengan
melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan
sesuai dengan usia dan jenis kelamin.
Langkah-langkah penentuan status gizi anak sekolah adalah:
1. Pengukuran antropometri
a) Penimbangan berat badan
b) Pengukuran tinggi badan
2. Penentuan status gizi
a) Menghitung nilai IMT, dengan rumus sebagai berikut:

Berat Badan
IMT =
Tinggi Badan ( m ) x Tinggi Badan(m)

b) Membandingkan nilai IMT dengan Tabel IMT/U


berdasarkan standar WHO 2005.
c) Menentukan status gizi anak dalam kelompok kurus,
normal, gemuk dan obesitas, sesuai dengan Tabel
IMT/U.

2.2.2 Pengaruh Gizi untuk Perkembangan Anak Usia Dini


a. Perkembangan Otak
Konsumsi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jangka waktu
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 17

yang lama akan menyebabkan perubahan metabolisme


otak. Hal ini mengakibatkan otak tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya, hingga dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan pertumbuhan badan dan
membuat manusia bertubuh kerdil dan diikuti oleh
ukuran otak yang berkurang dan berda pat pada
kecerdasaan anak. Pertubuhan otak dan sel saraf
berlangsung sangat cepat sejak dari janin hingga bayi
dilahirkan kedunia dan menjadi bayi. Umunya gangguan
masalah gizi dialami oleh anak usia dini dan membawa
dampak hingga masa selanjutnya. Sehingga ini
mengakibatkan anak akan sulit untuk memiliki
konsentrasi, anak akan mejadi lebih cepat lemas/lelat
secara mental, tidak berprestasi dalam bela jar, dan
memiliki motivasi belajar yang rendah. Ditinjau dari segi
struktur dan funsinga otak manusia merupakan jaringan
yang paling sempurna. Namun kinerja otak akan sangat
dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang berasa dari makan
yang dikonsumsi. Daya kerj a otak dikendalikan oleh
neurotransmiliter P yang terdapat pada otak dan sekresi
neurotransmiliter dan akan terjadi jika adanya ransangan.
b. Perkembangan Motorik
Apabila kandungan nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi
maka akan menyebabkan keterlambatan pad a
perkembangan motori yang meliputi perkembangan
emosi dan tingkah laku. n anak yang mengalami
gangguan tersebut biasanya akan menarik diri kelompok,
apatis, pasif dan akan sulit untuk berkonsentrasi, dan
mengakibatkann perkembangan kogniti anak akan
terhamb at. Hakikatnya pemenuhan asupan nutrisi sesuai
dengan kebutuhan merupakan suatu yang sangat penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam hal
pemberian asupan makan sesuai dengan kebutuhan,
lingkungan, dan interasi anak dengan orang tua juga
18 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

memb erikan pengaruh yang sangat baik. Tanpa adanya


jalinan emosional dan kasih sayang makan pertumbuhan
anak tidak akan optimal. Oleh sesba itu perlu di
terapkanya pola asah, asih, dan asuh.
Bab 2 Hakikat Pembelajaran Daring 19

Pustaka
Arora, A. K. dan Srinivasan, R. (2020) “Impact of Pandemic COVID-19 on
the Teaching–Learning Process: A Study of Higher Education
Teachers,” Prabandhan: Indian Journal of Management, 13(4), hal.
43–56.
Basri, H. (2013) “Landasan pendidikan,” Bandung: Pustaka Setia.
Deaton, M. (2005) “An Overview of Online Learning,” Technical
Communication. Society for Technical Communication, 52(2), hal. 224.
Fitriyani, Y., Fauzi, I. dan Sari, M. Z. (2020) “Motivasi Belajar Mahasiswa
Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19,” Jurnal
Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di
Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 6(2), hal. 165–175.
Humairah, H. dan Awaru, A. O. T. (2017) “PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN
KEAKTIFAN BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI
MADRASAH ALYIAH BUNTU BARANA KABUPATEN
ENREKANG,” JURNAL SOSIALISASI, hal. 61–64.
Kamal, M. (2020) “Media Sosial Sebagai Budaya Baru Pembelajaran di SD
Muhammadiyah 9 Malang,” Jurnal Komunikasi Nusantara, 2(1), hal.
17–27.
Khan, B. H. (1997) Web-based instruction. Educational Technology.
Majid, A. (2008) “Perencanaan pembelajaran,” Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mansyur, A. R. (2020) “Dampak COVID-19 Terhadap Dinamika
Pembelajaran Di Indonesia,” Education and Learning Journal, Vol. 1,
No, hal. 113–123.
Mulyasa, E. (2013) “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya,” Dinamika Hidrosfer Di Kelas X IPS 2
SMA Negeri 16 Surabaya.
Pellegrino, J. W. (2004) The evolution of educational assessment: Considering
the past and imagining the future. Educational Testing Service, Policy
Evaluation and Research Center, Policy ….
20 Dasar-Dasar Manajemen: Teori, Tujuan dan Fungsi

Santyasa, I. W. (2005) “Model Pembelajaran inovatif dalam implementasi


kurikulum berbasis kompetensi,” Makalah disampaikan Dalam
Penataran Guru-Guru SMP, SMA, dan SMK se Kabupaten
JembranaJuni–Juli.
Summak, M. S., Samancioğlu, M. dan Bağlibel, M. (2010) “Technology
integration and assesment in educational settings,” Procedia-Social and
Behavioral Sciences. Elsevier, 2(2), hal. 1725–1729.
Suyono, H. (2011) “Belajar dan pembelajaran,” Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Biodata Penulis:

Felicya Angelista lahir di Jakarta, pada 2


November 1994. Ia tercatat sebagai lulusan
Institut Bisnis Nusantara.. Wanita yang kerap
disapa Feli ini adalah anak dari pasangan
Michael Ekel (ayah) dan Novita
Ratumbuysang (ibu). Felicya Angelista
bukanlah orang baru di dunia hiburan Tanah
Air. Ia kerap wara-wiri di layar kaca dan layar
lebar Indonesia. Pada 2017 lalu, Feli berhasil
meraih penghargaan emas dalam ajang Silet
Awards dalam kategori artis tersilet.

Anda mungkin juga menyukai