Anda di halaman 1dari 27

TRAUMA LAHIR

Dr. Mislina Munir, M.Ked (Ped) Sp.A


Pembahasan
Caput succadaneum
Cephal haematoma
Fraktur klavikula
Fraktur humerus
Perdarahan Intrakranial
Brachial Palsy
Gambaran Umum
Trauma lahir merupakan salah satu dari penyebab
utama dari morbiditas dan mortalitas BBL
Trauma lahir merupakan trauma yang paling dapat
dicegah
DEFENISI

CEDERA YANG
DIDAPATKAN
SAAT PERSALINAN
DAN KELAHIRAN
Faktor-Faktor Predisposisi
Faktor Ibu:
• Faktor Janin
Primigravida
Disproporsi cepalopelvis,
Presentasi abnormal Sungsang,
Ibu bertubuh kecil, presentasi wajah
BBLSR atau prematuritas
Kelainan panggul ibu
ekstrim
Partus lama atau partus Makrosomia janin
Kepala janin besar
cepat Kelainan janin
Distosia
Oligohidraminion Intervensi obstetrik
Pemakaian forsep mid-cavity
atau ekstraksi vakum
Versi dan ekstraksi
Jenis-Jenis Trauma
Ekstrakranial
Kranial
Intrakranial
Syaraf
Wajah
Tulang
Intra abdomen
CEFAL HEMATOM CAPUT SUCCADANEUM
Caput Succedaneum
Paling sering ditemukan
Tekanan pada kulit kepala
terhadap serviks
Akumulasi darah/serum
subkutan, ekstraperiosteal
Melintasi garis sutura Komplikasi
Menghilang dalam Langka
Kaput hemorargik
beberapa hari Infeksi
TIDAK diperlukan terapi Ikterus
Anemia
DDX-Cephalhematoma
Caput succedaneum
Kulit
Epicranial
aponeuroses

Periosteum
Tengkorak
Cepalhematoma
Perdarahan sub periosteal akibat
ruptur pembuluh darah antara
tengkorak dan periosteum.
Benturan kepala janin dengan
pelvis
Tidak ada perluasan melintasi
garis sutura
Paling umum terlihat di parietal Komplikasi
tetapi kadang-kadang terjadi Ikterus, anemia
pada tulang occipital
Ukurannya bertambah sejalan Infeksi: aspirasi diagnostik
dengan bertambahnya waktu Sembuh dalam waktu 2-8
5-18% berhubungan dengan
minggu
fraktur tengkorak → foto rontgen
Kalsifikasi mungkin bertahan
Forsep atau vakum
selama > 1 tahun
Caput succedaneum
Kulit Cephalhematoma
Epicranial
aponeuroses

eriosteum

engkorak
Darah di bawah galea apneurosis
Mid-forceps dan vakum
Pembengkakan kulit kepala,
ekimoses
Mungkin meluas ke daerah
periorbital dan leher
Perdarahan Seringkali berkaitan dengan trauma
Subgaleal kepala (40%)
Perdarahan intrakranial atau
Fraktur tengkorak
Terjadinya gambaran ini tidak
berkorelasi dengan keparahan
perdarahan
Anemia/hipovolemia/syok
13
Diagnosis umumnya bersifat klinis:
• Massa padat berair yang berkembang di
kepala
• Berkembang secara bertahap dalam
waktu 12-72 jam
• Hematoma menyebar di selruruh
kalvarium
Perdarahan • Pembengkakan yang melintasi garis
Subgaleal sutura
Penatalaksanaan: suportif
• Observasi ketat untuk mendeteksi
kemajuan
• Memantau perubahan hematokrit
• Memantau hiperbilirubinemia
• Pemeriksaan koagulopati mungkin
14
diindikasikan
Kulit Caput Cephalhematoma
Epicranial
aponeuroses Perdarahan subgaleal
Perdarahan
extradural
Periosteum

Tengkorak

Dura

15
Lesi Pembengkakan ↑ Melintasi ↑↑↑ke-
eksternal setelah garis hilangan
lahir sutura darah
akut

Caput Lunak, dengan tidak ya tidak


succedaneum lekukan

Cepalhematoma Padat, tegang ya tidak tidak

Hematoma Padat, berair ya ya ya


subgaleal
16
Fraktur Tulang Panjang

 Diagnosis: Foto rontgen


 Tidak umum: 0,1 per 1000 kelahiran
 Tata laksana:
hidup
 Faktor risiko: Splinting/immobilisasi dalam posisi
 Sungsang aduksi
Reduksi tertutup dan pemasangan gisp
 Bedah sesar
jika bergeser
 Berat badan rendah Mengamati keberadaan cedera syaraf
 Klinis: radial
 Pergerakan menurun Pembentukan kalus terjadi dan
 Pembengkakan dan nyeri pemulihan lengkap diharapkan terjadi
pada pergerakan pasif dalam 2-4 minggu.
Dalam 8-10 hari, pembentukan kalus
 Obgyn mungkin merasakan atau
mendengar bunyi fraktur pada saat cukup untuk menghentikan
persalinan imobilisasi
Perdarahan Intrakranial

Epidural
Subdural
Subarachnoid

18
Perdarahan Epidural

Langka :2,2% dari semua perdarahan intrakranial


Trauma terhadap arteri meningeal tengah
Gejala klinik:
Tidak spesifik: fontanel yang menonjol
Spesifik: kejang lateralisasi, deviasi mata
Diagnosis:
CT kepala
Foto rontgen: fraktur tengkorak yang terkait dengan keadaan
perdarahan
Terapi: sebagian besar memerlukan evakuasi pembedahan

19
Perdarahan Subdural

 Paling sering: 73% dari semua perdarahan


intrakranial
 Trauma pada vena dan sinus vena serta
laserasi:
 Tentorium
 Falx
 Vena serebral superfisial
 Ostendiastasis occipital
 Gejala klinis (dalam 24 jam):
 Respirasi: apnea, sianosis
 SSP: kejang, defisit fokal, letargi, hipotonia
 Fossa posterior : ↑ICP:apnea, pupil tidak sama,
deviasi mata, koma
20
Perdarahan Subdural (lanj.)

Diagnosis:
CT kepala
MRI: untuk melihat batas-batas
hematoma fossa posterior
Foto rontgen: fraktur tengkorak
terkait
Terapi:
Konservatif (suportif) atau evakuasi
pembedahan

21
Perdarahan
Subarachnoid

 Insidensi: 0,1 per 1000


kelahiran
 Trauma terhadap vena  Diagnosis:
penghubung pada ruang CT kepala
subarachnoid CSF: berdarah
 Gejala klinis:  Terapi:
Bisa tanpa gejala Konservatif
SSP: kejang biasanya pada
(suportif)
hari ke-2, di hari lain  Memantau
normal selama during hidrocepalus pasca
interictal perdarahan
22
BRAKIAL PALSI, Erb’s Paralisis

DEFINI Kelumpuhan yang melibatkan


SI otot bagian atas ekstremitas
setelah terjadinya trauma
ANAM mekanis pada akar spinal dari
NESIS pleksus brakialis
Bayi besar, asfiksia,

PEM Lengan ADUKSI, ROTASI


FISIK INTERNAL, MEMANJANG
DIBAGIAN SIKU,
PENUNJ
PRONASI LENGAN,
ANG FLEKSI PERGELANGAN
TANGAN ,TIPS SIGN
Immobilisasi 2 minggu
TERAPI Latihan pasif,
Palsi Erb
Manifestasi Klinis
Ekstremitas yang terlibat berada:
Dalam posisi aduksi
Dalam posisi pronasi dan
terotasi secara internal
Relfleks Moro, bisep dan
Etiologi radial tidak ada
Cedera akibat regangan C5-C7 Refleks gengam biasanya ada
(pleksus atas) 2-5% paresis syaraf prenik
90% kasus ipsilateral
Diagnosis: Postur "waiter's tip“
Pemeriksaan klinis Gawat pernafasan jika syaraf
Foto rontgen untuk menyisihkan prenik juga cedera
24 kemungkinan trauma tulang
KASUS

Seorang bayi lahir vacuum ekstraksi, ditemukan jejas di kepala

Tampak kepala edem melewati garis tengah batas tidak rata

FOTO

KONSERVATIF
KASUS

 SEORANG BAYI LAHIR SC DENGAN LETAK LINTANG. TANGAN


KIRI BAYI TAMPAK LEMAH
POSISI TANGAN KIRI SEPERTI “ MINTA TIPS “ / TIP SIGN

ERB PALSI

IMMOBILISASI 2 MINGGU

LATIHAN PASIV
Kesimpulan
Trauma lahir pada bayi dapat di sebabkan beberapa factor
risiko, baik factor ibu maupun bayi serta penolong persalinan
Kenali segera bentuk dan jenis trauma lahir, untuk mencegah
akibat yang lebih buruk akitat cedera tersebut
Edukasi dan penjelasan penyakit, perjalanan serta
komplikasinya harus disampaikan pada keluarga sejak awal
Cedera kepala dapat disebabkan oleh pengaruh hiposia /
asfiksia lahir, terutama IVH dan ICH
Perlu pemantauan perjalanan penyakit tersebut , karna bias
berdampak buruk pada tumbuh kembang dikemudian hari

Anda mungkin juga menyukai