Dr Nora Hajarsyah Sp A
PENDAHULUAN
• Asfiksia Neonatus:
3
Definisi
Karakteristik yang penting : American Academy of Pediatrics (AAP)
dan American College Of Obstetricians and Gynecologists
(ACOG) :
4
Insidensi
5
6
Skor Apgar (1952)
• Sistem skoring untuk membantu penilaian transisi
neonatus setelah lahir
• Menilai status neonatus dan keefektifan resusitasi.
7
APGAR SCORING
Sign 0 1 2
Appearance Blue or pale Pink body with Completely
(color) blue extr pink
Puls Absent Slow >100 bpm
(heart rate) (<100 bpm)
Grimace No response Grimace Cough or
(reflex irritability) sneeze
Activity Limp Some flexion Active
(muscle tone) movement
Respirations Absent Slow, irregular Good, crying
8
Efek pada Organ akibat
Asfiksia
• Sistem saraf pusat : kejang, perdarahan otak,
edema otak, ensefalopati hipoksik-iskemik
• Paru-paru : lama mulai bernafas, perdarahan,
sindrom distres respirasi
• Sistem kardiovaskular : Syok, hipotensi, nekrosis
myokardium, disfungsi ventrikel
• Sistem ginjal : oliguria, anuria, gagal ginjal
9
Efek pada Organ akibat Asfiksia
10
Penatalaksanaan
13
Insidens
di Amerika Serikat
• 1981- penyebab paling sering nomor enam untuk kematian BBL
(23,8/100.000 LB)
• 1984- penyebab paling sering nomor delapan untuk kematian
BBL (8,9/100.000 LB)
• 1993- penyebab paling sering nomor sebelas untuk kematian
BBL (3,7/100.000 LB)
• 1998- penyebab paling sering nomor tigabelas untuk kematian
BBL (2.7/100,000 LB)
14
Faktor-Faktor
Predisposisi
• Faktor Ibu: • Faktor janin
• Presentasi abnormal Sungsang,
• Primigravida presentasi wajah
• Disproporsi • BBLSR atau prematuritas ekstrim
cepalopelvis, • Makrosomia janin
• Ibu bertubuh kecil, • Kepala janin besar
• Kelainan janin
• Kelainan panggul
ibu • Intervensi obstetrik
• Partus lama atau partus • Pemakaian forsep mid-cavity atau
ekstraksi vakum
cepat • Versi dan ekstraksi
• Distosia
• Oligohidraminion 15
Jenis-Jenis Trauma
• Ekstrakranial
• Kranial
• Intrakranial
• Syaraf
• Wajah
• Tulang
• Intra abdomen
16
Caput Succedaneum Cepalhematoma
Trauma Ekstrakranial
Perdarahan subgaleal dengan fraktur tengkorak
17
Caput Succedaneum
• Ikterus
• Melintasi garis sutura
• Anemia
18
Caput succedaneum
Kulit
Epicranial
aponeuroses
Periosteum
Tengkorak
19
Cepalhematoma
Periosteum
Tengkorak
21
• Darah di bawah galea apneurosis
• Anemia/hipovolemia/syok
22
Diagnosis umumnya bersifat klinis:
• Massa padat berair yang berkembang
di kepala
• Berkembang secara bertahap dalam
waktu 12-72 jam
• Hematoma menyebar di selruruh
kalvarium
Perdarahan • Pembengkakan yang melintasi garis
sutura
Subgaleal Penatalaksanaan: suportif
• Observasi ketat untuk mendeteksi
kemajuan
• Memantau hematokrit
• Memantau hiperbilirubinemia
• Pemeriksaan untuk koagulopati
mungkin diindikasikan
23
Kulit Caput Cephalhematoma
Epicranial
aponeuroses Perdarahan subgaleal
Perdarahan
extradural
Periosteum
Tengkorak
Dura
24
Lesi Pembengkakan ↑ setelah Melintasi ↑↑↑ke-
eksternal lahir garis hilangan
sutura darah
akut
25
Perdarahan Intrakranial
• Epidural
• Subdural
• Subarachnoid
26
Perdarahan Epidural
• Gejala klinik:
• Tidak spesifik: fontanel yang menonjol
• Spesifik: kejang lateralisasi, deviasi mata
• Diagnosis:
• CT kepala
• Foto rontgen: fraktur tengkorak yang terkait dengan keadaan perdarahan
27
Perdarahan Subdural
• Diagnosis:
• CT kepala
• MRI: untuk melihat batas-batas
hematoma fossa posterior
• Foto rontgen: fraktur tengkorak
terkait
• Terapi:
• Konservatif (suportif) atau evakuasi
pembedahan
29
Perdarahan
Subarachnoid
Learning Objective 3 32
Patogenesis TTN
• Bagaimana cairan paru terbentuk?
33
Transient Tachypnea of the Newborne
(TTN) (lanj.)
Faktor Risiko
• Makrosomia
• Partus lama
Learning Objective 3 35
36
Transient Tachypnea of the Newborne
(TTN) (lanj.)
• Rontgen dada:
Garis pada perihilar, kardiomegali ringan,
peningkatan volume paru, cairan pada fissura
minor, dan umumnya ditemukan cairan pada
rongga pleural.
Learning Objective 3 37
Takipnea sementara pada Neonatus
(TTN) (lanj.)
Penatalaksanaan TTN
Umum:
Pemberian oksigen dalam jumlah berlebihan
Pembatasan cairan
Pemberian asupan setelah takipnea membaik
Konfirmasi diagnosis dengan menyisihkan
penyebab-penyebab takipnea lain seperti
pneumonia, penyakit jantung kongenital dan
hiperventilasi serebral.
Learning Objective 3 38
Takipnea sementara pada
Neonatus (TTN) (lanj.)
Learning Objective 3 39
Terima kasih