HIFEMA TRAUMATIKA
Preseptor:
dr. Havriza Vitresia, Sp.M (K)
Oleh:
Dio Rancha Pratama
Dian Arfan As Bahri
Tujuan Penulisan
menambah wawasan tentang hifema.
MetodePenulisan
tinjauan berbagai literature yang relevan terkait hifema
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
HIFEMA
• darah di COA
• Oleh robeknya pembuluh darah iris atau
Hifema badan siliar.
• Penyebab terbanyak hifema adalah
trauma
• trauma
Etiologi • iatrogenik
• spontan
Perdarahan :
• Primer : perdarahan segera
• Sekunder : setelah perdarahan pertama
reda atau muncul setelah beberapa hari
• Oleh gangguan pembekuan darah atau
penyerapan yang terlalu cepat
Diagnosis
• Semua riwayat
Anamnesis • Keluhan utama hingga kemungkinan komplikasi yang
sudah timbul
• Visus
• Slit lamp : tumpukan darah di COA
Pemeriksaan • Setelah tenang : pemeriksaan lengkap untuk melihat
komplikasi
Grading
(Edward Layden)
• Grade I : Darah mengisi
kurang dari sepertiga COA
• Grade II : Darah mengisi sepertiga
hingga setengah COA
• Grade III : Darah mengisi hampir total
COA
• Grade IV : Darah memenuhi seluruh
COA
• Mikroskopik: :Hanya terlihat dengan
mikroskop, tidak terlihat makroskopik
Pemeriksaan Penunjang
VISUS
Pemeriksaan oftalmoskopi
Obat Glaukoma
Bedah
• mengeluarkan darah atau nanah dari
bilik mata depan.
Parasentesis • Evakuasi segera, (> 35 mmHg selama 7
hari atau 50 mmHg selama 5 hari)
• Glaukoma sekunder
• Sinekia posterior
• Terapi :
• Bed rest, kepala ditinggikan 45o
• Metil prednisolon 4 x 4 mg, 1 minggu tapp off
• Prednisolon asetat 1% ED, 4 x 1 tetes OS
• Atropin sulfat 1% ED, 4 x 1 tetes OS
• Asam traneksamat 4 x 250 mg
• Vit. K 2x1
• Prognosis :
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
DISKUSI
Penegakan diagnosis hifema
traumatika grade I
Pemeriksaan
Anamnesis
fisik
Pemeriksaan
penunjang
Anamnesis
Terdapat
Mata kabur, gumpalan darah
nyeri, berair di bola mata
bagian bawah
Riwayat trauma
Robek
pembuluh Darah di
Lentingan Trauma
darah iris COA :
peluru mata
atau badan hifema
siliar
Mekanisme Perdarahan akibat
Trauma Tumpul Mata
Grading hifema
Kepala Darah
dielevasikan mengendap
Percepat
proses
absorbsi
Tujuan tatalaksana
Mencegah
Mencegah
corneal blood
rebleeding
staining
Mencegah
atrofi optik
Bed rest dengan kepala di
dielevasikan 30-60 derajat
Mempermudah evaluasi
jumlah perdarahan
Steroid oral dan topikal
Mengurangi
komplikasi iritis dan
perdarahan sekunder
Sikloplegik
Mencegah
terbentuknya
sinekia
Koagulansia
Menekan dan
menghentikan
pendarahan
Prognosis
Quo ad sanationam
(dubia ad bonam) :
25% rebleeding
dalam 2-5 hari
Terimakasih