Anda di halaman 1dari 8

HPPT

“Penyakit Layu Bakteri Pada Tanaman Kentang


(Solanum tuberosum L. )”
Gejala Layu Bakteri

•Gejala penyakit diatas permukaan tanah


Ciri – ciri penyakit diawali dengan layunya
daun – daun kentang pada salah satu bagian tanaman,
atau hanya sebagian daun atau batang tanaman
kentang yang layu. Tanaman kentang akan layu
dengan cepat seiring dengan perkembangan penyakit
layu bakteri.
Jika dilakukan tindakan pemotongan pada
Tanaman kentang layu Batang Kentang yang dipotong
batang muda tanaman kentang yang sakit akan
nampak pengotoran (diskolorasi) yang berwarna
cokelat pada sistem vaskuler (xilem dan floem).
Gejala Layu Bakteri

•Gejala penyakit dibawah permukaan tanah


Gejala penyakit di bawah permukaan tanah,
memperlihatkan bahwa gejala bagian luar tidak selalu terlihat
pada umbi kentang yang terinfeksi.
Pada kasus gejala penyakit dengan infeksi yang berat,
bakteri patogen akan mengumpul pada mata umbi atau ujung
titik stolon dan menyebabkan tanah akan menempel di
bagian tersebut. Pengotoran di lingkaran vaskuler yang
Umbi Kentang yang dipotong
berwarna cokelat sering tampak pada potongan umbi.
Dengan sedikit menekan pada bagian lingkaran (cincin)
vaskuler, maka lendir akan keluar dari lingkaran vaskuler
tadi, atau lendir tersebut dapat keluar secara alami
PATOGEN
1. Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia
solanacearum (Pseudomonas solanacearum).
2. Variasi gejala yang ditimbulkan terlihat pada bagian
tanaman yang menjadi layu dari akar sampai daun,
batang menjadi lunak dan kebasah-basahan, serta umbi
menjadi busuk dan berbau menyengat.
EKOBIOLOGI
Terjadinya Penyakit Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia


solanacearum (Pseudomonas solanacearum). Klasifikasi dari patogen
ini termasuk ordo Burkholdeiales dan famili Ralstoniaceae. Patogen
masuk ke dalam tanaman inang melalui stomata pada daun atau bisa
juga melalui luka tanaman. Bakteri patogen mudah sekali menular
melalui air, tanah yang terinfeksi, benih / bibit, melalui alat pertanian
seperti cangkul, pisau yang biasa digunakan oleh petani kentang untuk
membelah umbi bibit. Faktor lingkungan yang dapat menunjang
perkembangan penyakit, diantaranya suhu lingkungan 24 – 35 0C yang
merupakan suhu optimal bagi pertumbuhan patogen. Meningkatnya
populasi patogen juga dipengaruhi oleh cuaca kering dan curah hujan
yang banyak.
PENGENDALIAN
Peningkatan produktivitas kentang menghadapi berbagai kendala, salah satunya
adalah serangan hama dan patogen tanaman. Penyakit layu bakteri banyak ditemukan
di daerah sentra produksi kentang. Penyakit ini dapat menimbulkan kerugian besar,
karena mengurangi kualitas dan 2 kuantitas umbi kentang antara 43 sampai 78%
bahkan mencapai 100%.
Penyakit layu bakteri sulit dikendalikan karena bakteri ini tergolong patogen tular
tanah dan mempunyai kisaran inang yang luas, keragaman genetik yang tinggi, serta
kemampuannya dalam membentuk galur baru yang berbeda virulensi.
Pengendalian yang dianjurkan penggunaan tanah bebas patogen, rotasi tanaman
dengan tanaman tahan dan tanaman bukan inang, serta penggunaan bakterisida seperti
streptomycin
Pengendalian Layu Bakteri
Pengendalian Kimia
Pengendalian penyakit secara kimia
4 dengan menggunakan pestisida kimia
yang berbahan aktif streptomisin sulfat
Penggunaan Agens Hayati
Menggunakan Agens Hayati BIO
SPF dengan bahan aktif
3 Pseudomonas fluerscent

BIO SPF ban aktif Pengendalian mekanik


Pseudomonas Pengendalian OPT secara fisik mekanis
fluerscent
2 adalah dengan menghindari luka pada
akar dan stolon selama pengolahan tanah

Rotasi Tanaman
Rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang
akan mengurangi potensi inokulum dalam tanah
1 Ex : pergiliran tanaman kentang dengan tanaman
dari famili kubis – kubisan (Cruciferae)
Budidaya yang baik dan benar
Penggunaan benih sehat,
pengolahan tanah, perawatan,
sanitasi dll
PHPT

Thank You
“Penyakit Layu Bakteri Pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L. )”

Anda mungkin juga menyukai