Anda di halaman 1dari 22

Prinsip – Prinsip

Pemberian Obat
Dosen Pengampu :
Dr. Dra. Ellis
Susanti,.M.Pd,.MM,.M.Si,.Apt
Disusun Oleh :
Kelompok 5
 Dela Ayu Pratiningsih ( 1052201008 )
 Selma Rahangirit ( 1052201010 )
Mata Kuliah : Farmakologi
Topik Pembahasan

Prinsip
Definisi Obat
Pemberian Obat

Identifikasi Efek Pemberian


Pasien Obat
01 Definisi
Farmakologi dan Obat
Definisi Farmakologi dan Obat

Farmakologi Definisi Farmakologi Obat


dan Obat
Obat adalah suatu zat kimia,
Farmakologi adalah ilmu
hewani dan nabati yang dalam
mengenai pengaruh senyawa
dosis layak dapat memperbaiki
( obat ) terhadap sel hidup, lewat
fungsi – fungsi fisiologis dari
proses kimia khususnya lewat
tubuh dengan cara mencegah,
reseptor.
mengurangkan, menghilangkan,
dan menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit.
02 Identifikasi Pasien
Cara Identifikasi Pasien
Identifikasi Pasien

Proses identifikasi yang lebih spesifik digunakan pada kebijak


Satu kolaboratif ( berikan obat, ambil specimen darah, perawatan ICU )
Cara Identifikasi Pasien

Kebijakan prosedur harus memiliki minimal dua cara identifikasi


Dua pasien, seperti nama pasien, No. RM, Gelang ID Barcode.
Cara Identifikasi Pasien

Tidak mengidentifikasi pasien melalui


Tiga nomor kamar / lokasi pasien.
Cara Identifikasi Pasien

Identifikasi diklarikasi oleh 2 petugas berbeda


Empat dilokasi yang berbeda ( Poli, UGD ).

Cara Identifikasi Pasien


Prinsip Pemberian
03 Obat
Fungsi atau Tujuan Obat

Obat untuk menyembuhkan atau mengobati,

01 Obat untuk mencegah suatu jenis


03
dengan efek yang diinginkan. Contohnya
difenhidramin. Difenhidramin memiliki efek
teraupetik berupa pengurangan sekresi selaput
penyakit. Biasanya obat berupa lender hidung sehingga melegakan hidung,
antibiotic profilaksis . Misalnya sedangkan efek sampingnya mengantuk. Namun,
Diagnosis amoxicillin ( jenis penicillin ) dan
Rehabilitasi saat difenhidramin digunakan untuk masalah
Obat pembantu untuk melakukan fluoroquinolones ( ciprofloxacin Obat rehabilitasi yaitu untuk sukar tidur, maka efek teraupetiknya mengantuk
diagnosis ( pengenalan penyakit ), dan efek sampingnya kekeringan selaput lender.
dan travofloxacon ). mengembalikan atau
misalnya untuk mengenal penyakit memulihkan fungsi tubuh
pada saluran lambung – usus semula. Misalnya, pada
digunakan barium sulfat dan untuk pecandu narkoba dilakukan
saluran empedu digunakan natrium detokfikasi.
propanoat dan asam iod organic
lainnya. 02 04
Profilaksis Teraupetik
Alasan Pemberian Obat

Faktor obat
Faktor Penyakit Obat yang rasanya pahit, dipilih BSO kapsul
Memperhatikan berat/ringannya penyakit, atau emulsi. Obat yang sangat
bila akut BSO pilihannya Injeksi. Bila kronis merangsang lambung / rusak oleh asam
BSO peroral, missal tablet, kapsul, sirup. lambung atau enzim pencernaan, pilih BSO
Untuk pengobatan local, missal dikulit bukan peroral suppositoria / injeksi lain.
( salep ) dan di anus ( suppositoria).

Faktor penderita Biovailabilitas


Memperhatikan umur penderita. Untuk bayi Perbandingan kadar zat aktif yang
(tetes), anak (puleres, sirup), dewasa mencapai peredaran terhadap jumlah obat
(relative semua BSO dapat dipilih). yang diberikan. Dipengaruhi oleh factor
Memperhatian kondisi pasien (sadar, tidak factor fisiologis tubuh, factor patologik,
sadar, muntah, dll). Memperhatikan social dan factor lingkungan.
ekonomi (puyer lebih murah daripada sirup).
Hak dalam Pemberian Obat

Klien berhak menolak adanya


pengobatan. Namun, saat klien
Mengetahui Alasan
Pemberian Obat
menolak, sebaiknya perawat
mendokumentasikan hal ini
sebagai pencatatan dan
01
pelaporan.

Hak ini adalah prinsip dari


memberikan persetujuan

02
setelah mendapatkan informasi
( informed consent), didasarkan Menolak Pengobatan
pengetahuan individu untuk
membuat keputusan.
Standar dan Pemberian Dosis Obat

Standar
Pemberian Obat
Standar Obat
Dosis Obat Obat yang digunakan sebaiknya
memenuhi berbagai standar
Dosis obat merupakan factor
persyaratan obat di antaranya
penting, karena baik kekurangan
atau kelebihan dosis akan
Pemberian kemurnian, yaitu suatu keadaan
Dosis Obat yang dimiliki obat karena unsur
menghasilkan efek yang tidak
keasliannya, tidak ada
diinginkan, bahkan sering
pencampuran, dan standar potensi
membahayakan. Dosis suatu
yang baik. Selain kemurnian dan
obat adalah dosis pemakaian
efektivitas. Standar tersebut harus
sekali, per oral untuk orang
dimiliki obat agar menghasilkan
dewasa, kalau yang dimaksud
efek baik obat itu sendiri.
bukan dosis tersebut. Misalnya,
pemakaian sehari, dosis untuk
anak, dosis per injeksi, dll.
Mavam – Macam Dosis

Dosis Medicinalis /
Therapeutik 1 2 Dosis Toxica

Dosis medicinalis / Dosis toxica adalah dosis


theraupetik adalah dosis yang dapat menyebabkan
yang dapat menyembuhan keracunan tapi tidak sampai
pasien. menyebabkan kematian.

Dosis Dosis
Maksimal 3 5 Minimum
4
Dosis maksimal adalah Dosis minimum adalah
terbesar atau optimum Dosis dosis terkecil yang dapat
yang dapat diberikan pada Lethalis diberikan tanpa
orang dewasa sehat tanpa menimbulkan keracunan.
Dosis lethalis adalah
menimbulkan keracunan.
dosis yang dapat
menyebabkan kematian.
Faktor – factor yang Memengaruhi Dosis Obat

Faktor Obat Faktor Penderita

a. Sifat fisika : daya larur obat dalam


lemak, air, kristal, amorf, dsb.
a. Umur : neonatus, bayi, anak, dewasa, geriatik.
b. Sifat kimiawi: asam, basa, ester b. Berat badan: sama – sama dewasa, berat badan
c. Toksisitas : dosis obat berbeda besar.
berbanding terbalik c. Jenis kelamin: terutama untuk obat golongan
Cara Pemberian hormon.
Obat Kepada d. Obesitas: untuk obat – obat tertent, faktor ini harus
diperhitungkan.
a. Oral : dimakan atau diminum e. Patofisiologi: kelainan pada saluran cerna,
b. Parental: subkutan, intramuskular. memengaruhi hati, absorbsi obat, penyakit
Intravena, dll. memengaruhi metabolisme obat, kelainan ginjal
c. Rektal, vagina, uretra. memengaruhi eksresi obat.

d. Lokal : topikal.
e. Lain – lain: implantasi, sublingual,
intrabukal, dsb.
Prinsip Pemberian Obat ( 12 Benar )

Benar Klien Benar Dosis


 Selalu pastikan pasien, dengan  Dosis seusai dengan kondisi
mengecek gelang ID dan mintalah klien.
pasien untuk menyebutkan namanya  Dosis yang diberikan dalam batas
sendiri. yang diajukan untuk obat yang
 Klien berhak melihat alasan obat
berhubungan.
 Klien berhak menolak penggunaan
 Perawat harus teliti dalam
sebuah obat.
 Membedakan klien dengan dua mempertimbangkan dosis obat.
nama yang sama.  Melihat batas yang diambil bagi
obat tertentu.
Benar Obat Benar Waktu
 Membaca label obat minimal 3 kali (pada
saat mengambil obat dari penyimpanan,
saat obat disiapkan dan saat obat
Pemberian Obat
diberikan ke klien ).  Pemberian obat sesuai waktu yang
 Mengetahui alasan klient menerima obat
ditetapkan.
tersebut.
 Membaca nama dagang dan nama  Pemberian obat sesuai dengan waktu
generiknya paruh obat.
 Periksa label obat dengan permintaan  Memperhatikan waktu sesudah atau
obat.
 Komponen perintah pengobatan :
sebelum makan.
tanggal dan saat perintah ditulis, nama  Memeriksa klien apakah sudah memuhi
obat, dosis, rute, frekuensi pemberian, kebutuhan diagnostic atau belum
tanda tangan pemberi asuhan
kesehatan.
Prinsip Pemberian Obat ( 12 Benar )

Benar Rute Benar Pendidikan Kesehatan


 Menggunakan teknik aseptik sewaktu  Penjelasan yang perlu diberikan :
memberikan obat rute parenteral. 1. Manfaat obat secara umum
 Identifikasi rute dan cara pemberian : 2. Penggunaan obat yang baik dan benar
roral (dikunyah, diminum / melalui 3. Alasan terapi obat dan kesehatan yang
mulut), parenteral (tidak melalui menyeluruh.
4. Hasil yang diharapkan dari pemberian
saluran cerna), topikal (krim, salep,
obat
lotion, liniment,spray), rektal 5. Efek samping obat
(enema,supositoria / melalui anal), 6. Interaksi obat dengan obat dan makanan
inhalasi (melalui saluran nafas). 7. Perubahan aktivitas yang diperlukan
selama sakit.

Benar Dokumentasi Hak Menolak


 Dilakukan pencatatan, meliputi
 Klien berhak untuk menolak
tanggal,waktu, nama obat, dosis, rute,
nama pasien. pemberian obat.
 Jika obat tidak berhasil diminum/diberikan,  Perawat memberikan informed
maka harus dicatat alasannya dan harus consent kepada pasien saat
dilaporkan. memberikan obat.
 Paraf pada kolom tersedia.
Prinsip Pemberian Obat ( 12 Benar )

Benar Pengkajian Benar Evaluasi


 Data tentang kebutuhan pasien akan  Perawat diharapkan memantau dan
pengobatan dilakukan melalui pengkajian melihat serta mengevaluasi efek kerja
yang benar. Hal yang tidak boleh obat setelah pemberian obat. Pantau
terlewatkan adalah TTV ( Tanda – Tanda adanya reaksi alergi atu hipertensi.
Vital )

Benar Interaksi Obat dengan Benar Riwayat


Obat, Makanan, Alergi Obat Pengobatan
 Perawat telah memastikan bahwa pasien tidak mengalami Benar riwayat pengobatan, terkait kondisi
alergi terhadap obat yang diberikan, dengan cara : kaji sekarang yang menyebabkan pasien
riwayat alergi yang dialami, lakukan test ( skin test ),
mendapatkan pengobatan dan riwayat
perawat memiliki engetahuan dan memastikan bahwa
obat yang diberikan tidak menimbulkan reaksi berlebih jika pengobatan sebelumnya.
diberikan dengan obat lain dan makanan tertentu.
Kesalahan Pengobatan

Prescribing Error Dispensing Error


Prescribing error ( kesalahan Dispensing error (kesalahan
peresepan ), kesalahan ini paling menyiapkan dan meracik
sering terjadi di instalasi farmasi, obat), kesalahan ini seperti
seperti tidak dicantumkan umur kesalahan dalam pembagian
pasien dan berat badan pasien. puyer. Kesalahan ini dapat
menyebabkan dosis terlalu
banyak atau kurang.

Administration Error
Transcribing Error Administration error (kesalahan
penyerahan obat kepada pasien),
Transcribing error (kesalahan
kesalahan ini seperti kesalahan
penerjemahan resep), kesalahan ini nama dalam memberikan obat
seperti kesalahan dalam membaca kepada pasien yang bukan pemilik
resep dokter, tulisan yang hamper resep.
mirip atau tidak jelas menjadi hal
yang menyulitkan dalam
menerjemahkan resep.
04
Efek Pemberian Obat
Efek Pemberian Obat
Efek obat adalah perubahan fungsi struktur atau proses akibat kerja otak. Efek obat timbul karena interaksi obat
dengan reseptor suatu sel organisme. Interaksi obat dengan reseptor menyebabkan perubahan biokimiawi dan
fisiologi yang merupakan respon khas obat. Efek obat, antara lain :

01 Efek Terapi 02 Efek Samping 03 Efek Toksik


Efek terapi adalah perubahan yang Efek samping adalah perubahan yang tidak Jika kadar obat melebihi batas teraupetiknya,
menguntungkan dalam kondisi medis yang diinginkan dalam keadaan medis yang disebabkan maka efek toksik akan terjadi akibat dosis yang
disebabkan oleh obat. Tiga jenis terapi yaitu, terapi oleh obat. Efek samping, terdiri dari 2 yaitu : berlebihan dan menumpuk. Faktor yang
kausal, simptomatis, substitusi.  Efek samping yang dapat diiperkirakan : efek memengaruhi toksisitas yaitu : komposisi obat,
 Terapi kausal : obat yang menghilangkan farmakologi berlebihan ( toksis ), karena dosis dosis pemberian obat, rute, metabolisme toksik,
penyakit dari kuman, virus, parasit. Contohnya terlalu tinggi. Gejala penghentian obat kondisi kesehatan, usia kematangan, kondisi
antibiotik, antimikroba, fungisida, obat anti ( withdrawal syndrome ). Contohnya rasa nutrisi, genetik dan jenis kelamin.
malaria. kantuk dan iritasi lambung.
 Terapi simptomatis : obat yang hanya  Efek samping yang tidak dapat diperkirakan :
meringankan dan meredakan gejala penyakit. reaksi alergi, demam, ruam kulit, gangguan
Contoh analgesik pada rematik dan sakit sistem darah dan reaksi idiosentrik.
kepala.
 Terapi substitusi : obat yang menggantikan zat
yang lazimnya dibuat oleh organ yang sakit.
Contohnya insulin ( diabetes ), karena produksi
nya kurang / terhenti.
Kesimpulan

 Farmakologi adalah ilmu mengenai pengaruh senyawa ( obat ) terhadap sel


hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Obat adalah suatu zat
kimia, hewani dan nabati yang dalam dosis layak dapat memperbaiki fungsi –
fungsi fisiologis.
 Fungsi obat terdapat 4, yaitu diagnostik, profilaksis, teraupetik, dan
rehabilitasi.
 Dalam pengobatan, pasien memiliki 2 hak yaitu hak untuk tahu alasan
pemberian obat dan hak untuk menolaknya.
 Dalam pemberian obat, terdapat 12 prinsip dan terdapat pula 4 type kesalahan
pemberian obat ( medicine error )
 Dalam pemberian obat, terdapat 3 efek samping, yaitu efek samping, efek
terapi dan efek toksik.
Referensi

https://slideplayer.info/amp/15447423/
https://farmasetika.com/2018/02/25/medication-error-pada-tahap-prescribin
g-transcribing-dispensing-dan-administration
/
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl2431/hak-pasien-atas-pela
yanan-kesehatan-di-rumah-sakit
/
https://safieraputriauliyah.wordpress.com/2015/08/08/makalah-farmakologi-
tentang-prinsip-pemberian-obat
/
https://slideplayer.info/slide/12275118/
https://
seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/03/makalah-pemberian-obat.htm
l?m=1
https://id.scribd.com/doc/315790858/makalah-pemberian-obat
TERIMAKASIH
Terimakasih atas perhatiannya, semoga materi
yang disampaikan dapat dipahami..

Anda mungkin juga menyukai