Anda di halaman 1dari 13

Transformasi

Menuju Akuntansi
Hijau
Anggota Kelompok :
Annisa Septania Aulia 1862035
Aurel Riza Premeswari Arifin 1862050
Siti Masidah Farida Firdaus 1862184
SUB BAB

Sub Bab 1 Sub Bab 2 Sub Bab 3


Lesson 1: Lesson 2: Lesson 3:
Definisi Prinsip-Prinsip Kerangka
Akuntansi Akuntansi Hijau Konseptual
Hijau Akuntansi
Hijau
Transformasi
Menuju Akuntansi
Hijau
Transformasi menuju Akuntansi Hijau dirasakan
kian mendesak di Indonesia karena negeri ini juga
sedang menghadapi fenomena pemanasan global,
perubahan iklim, kerusakan dan bencana lingkungan,
krisis energi dan krisis sosial yang makin serius. Hal
ini penting karena akuntansi juga dituding turut
memicu dan memacu terjadinya kompleksitas krisis
tersebut. Alasannya, karena informasi akuntansi
keuangan yang dihasilkan dalam proses akuntansi
selama ini dinilai tidak menyajikan informasi
akuntansi sosial dan lingkungan yang memadai dan
akurat, dan bahkan cenderung salah kaprah.
Sub Bab 1

Definisi Akuntansi Hijau


Akuntansi Hijau dapat didefinisikan sebagai:
 
“Suatu proses pengakuan, pengukuran nilai,
pencatatan, peringkasan, pelaporan dan
pengungkapan informasi berkenaan dengan
transaksi, pristiwa, dan atau objek kuangan,
sosial, dan lingkungan secara terpadu dalam
proses akuntansi agar dapat menghasilkan
informasi akuntansi yang terpadu, utuh, dan
relefan yang berguna bagi pemakai dalam
penilaian dan pengambilan keputusan
ekonomi dan non-ekonomi “

—Secara Konseptual
Sub Bab 2
Prinsip-Prinsip Akuntansi Hijau
Prinsip-Prinsip Akuntansi
Hijau

Pertama Kedua
pengorbanan sumberdaya ekonomi dari suatu
prinsip matching antara cost-benefit dan antara effort-
entitas untuk melaksanakan ekonomi hijau,
accomplishment terhadap pengorbanan sumberdaya
bisnis hijau, CSR dan TJSLP dapat diakui
ekonomi untuk ekonomi hijau, bisnis hijau dan
sebagai pengorbanan investasi apabila
CSR/TJSLP
pengorbanan tersebut dinilai dapat
memberikan manfaat ekonomi (tangible
benefits) dan nonekonomi (intangible benefits)
yang cukup pasti bagi entitas korporasi di
masa sekarang maupun di masa datang.
Prinsip-Prinsip Akuntansi
Hijau

Ketiga Keempat
proses akuntansi yaitu pengakuan, pengukuran
tujuan umum dari Akuntansi Hijau adalah
nilai, pencatatan, peringkasan, pelaporan
menyediakan informasi akuntansi keuangan, sosial
dan pengungkapan informasi akuntansi
dan lingkungan yang terintegrasi dan relevan,
harus memadukan informasi keuangan,
reliabel serta berguna untuk membantu para
sosial dan lingkungan secara terintegrasi
pemangku kepentingan (stakeholders) dan para
dengan tujuan untuk memberikan informasi
pemakai lainnya dalam menilai kinerja
akuntansi yang utuh, relevan dan reliabel
kepada para pemakai dalam penilaian dan
pengambilan keputusan ekonomi dan
nonekonomian.
Sub Bab 3
Kerangka Konseptual
Akuntansi Hijau
Kerangka Konseptual
Akuntansi Hijau

Secara umum, kerangka


konseptual (conceptual
framework) Akuntansi Hijau
berisi hal-hal umum dan
khusus berikut :
1 2 3
Tujuan, Sasaran, Asumsi-asumsi Dan Karakteristik
Manfaat Dan Para Konsep-konsep Dasar Kualitatif Informasi
Pemakai Dari Yang Mendasari Akuntansi Hijau
Akuntansi Hijau Akuntansi Hijau

4 5 6
Pengakuan Elemen-elemen Pengukuran Nilai
Akuntansi Hijau Laporan Dan Pelaporan
Akuntansi Hijau Informasi
Akuntansi Hijau
Selain itu, kerangka konseptual
Akuntansi Hijau juga perlu
menjelaskan definisi- definisi kunci
(key definitions) dan karakteristik
Akuntansi Hijau, serta metodologi
akuntansi untuk menilai isu-isu
responsibilitas, transparansi,
akuntabilitas dan sustainabilitas
suatu entitas korporasi.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai