Anda di halaman 1dari 24

Risalah Intensifikasi

Tarbiyah Pemula 1433 H



Multaqa Tarbawi BK
1433 H/2011 M

BAB I
KETENTUAN
UMUM
Definisi

1. Intensifikasi Tarbiyah
Pemula adalah upaya
mentarbiyah seseorang dengan
metode yang khusus agar
menjadi muayyid dalam masa 7
bulan.

BAB II
URGENSI DAN
LANDASAN
Pasal 1
Urgensi

1. Untuk mengantisipasi tingkat kefuturan di
marhalah pemula
2. Unrtuk melahirkan kader-kader muayyid secara
lebih cepat
3. Untuk dapat memetakan sumber daya manusia
yang berkualitas dalam rangka memenuhi
kebutuhan murobbi di masa yang akan datang.
Pasal 2
Landasan

1. Syar’i
a. Al-Qur'an
 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan mereka). Oleh karena itu
hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar”. (QS. An Nisa ayat 9)
b. As Sunnah
 “Manusia ibarat seratus ekor unta hampir saja kamu tidak dapat
menemukan seekor pun yang dapat menarik beban” HR .An Nasai
Pasal 2
Landasan

2. Pemikiran
a) Besarnya capaian rekrutmen harus dibarengi dengan upaya pemeliharaan yang
efektif. Kegagalan kita melakukan ri’ayah akan mengakibatkan kefuturan masal
pada diri obyek tarbiyah yang berujung kepada stagnasi pertumbuhan jumlah
kader
b) Riayah yang dimaksud tentunya berarti effektifitas pengelolaan sarana2
tarbiyah yang berdampak kepada peningkatan kwalitas peserta tarbiyah
c) Dengan kwalitas tarbiyah yang lebih baik maka kebutuhan-kebutuhan di masa
depan seperti pemenuhan kebutuhan murobbi akan mendapatkan
jawabannya.
d) Untuk menunjang efektifitas pengelolaan tarbiyah pemula ini, maka diperlukan
adanya arahan dan tuntunan yang jelas tentang intensifikasi tarbiyah pemula
ini. Diharapkan intensifikasi tarbiyah pemula ini menjadi jawaban atas
kurangnya kualitas dan kuantitas para kader tarbiyah. Dalam rangka
menyamakan persepsi dan memberikan arahan yang lebih jelas tentang tata
cara pelaksanaan intensifikasi tarbiyah pemula, maka di susunlah panduan
pelaksanaannya. Semoga panduan ini dapat bermanfaat, sehingga dapat lahir
kader-kader yang memiliki pemahaman utuh tentang tarbiyah.

BAB III
JUKLAK
INTENSIFIKASI
TARBIYAH PEMULA
Pasal 3
Nama

Nama Juklak ini adalah
Juklak Intensifikasi
Tarbiyah Pemula 1433 H
Pasal 4
TujuanJuklak
Menjadi Kebijakan dan
panduan resmi Partai
Keadilan Sejahtera dalam
Pelaksanaan Intensifikasi
Tarbiyah Pemula
Pasal 5
Ruang 
Lingkup
Juklak ini berlaku untuk
difahami dan dilaksanakan oleh
seluruh kader inti dan elemen
struktur dari pusat hingga level
paling rendah.

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Intensifikasi Tarbiyah
Pemula

1. Mengoptimalkan pelaksanaan proses tarbiyah
pemula sehingga tercapai muwashofat,shimat,
tujuan,definisi marhalah pemula.
2. Mengoptimalkan pelaksanaan proses
pertumbuhan kader baru
3. Mengoptimalkan proses tarbiyah
pemulasehingga menghasilkan kader muayyid
lebih dini.
Pasal 6
Sasaran

1. Tersosialisasikannya panduan intensifikasi tarbiyah
pemula di kalangan kader.
2. Dijadikannya panduan ini sebagai rujukan intensifikasi
tarbiyah pemula
3. Tercapainya pemahaman kader tentang urgensi
intensifikasi tarbiyah pemula
4. meningkatnya kemampuan dan keterampilan kader
dalam merencanakan, melaksanakan tarbiyah pemula

BAB V
FUNGSI DAN
STRATEGI
Pasal 7
Fungsi

Sebagai petunjuk pelaksanaan
bagi kader dalam melakukan
proses intensifikasi tarbiyah
pemula untuk menghasilkan
kader muayyid dalam waktu 7
bulan
Pasal 8
Strategi

1. Menetapkan jumlah peserta tarbiyah pemula
yang akan mengikuti progam intensifikasi
tarbiyah pemula ini
2. Menetapkan khuththoh tarbawiyah intesifikasi
tarbiyah pemula
3. Membentuk struktur pelaksana program ini
4. Merancang sistem mutaba’ah yg effektif

BAB VI
PELAKSANAAN
Pasal 9
Mekanisme Pelaksanaan Intensifikasi
Tarbiyah Pemula

1.  Penanggung jawab Pengelola program intensifikasi tarbiyah
pemula ini adalah kaderisasi DPC
2. Dalam melaksanakan tugasnya Kaderisasi DPC mengadakan
Majelis Murobbi.
3. Kaderisasi DPC menunjuk murabbi pengalaman sebagai syaikh
yang berfungsi sebagai konsultan dan rujukan tarbiyah pemula
4. Agenda Majelis murabbi
a) Agenda majPeningkatan Skill dan Motivasi
b) Mutaba’ah proses perjalanan tarbiyah berdasar khuththoh tarbawiyah
c) Melakukan talaqi madah utk para murobbi
5. Kaderisasi DPC mengelola sarana tarbiyah selain halaqoh
Pasal 10
Taqwim

1. Intensifikasi tarbiyah pemula ini tidak dimaksudkan bahwa peserta
tarbiyah yang telah selesai mengikuti program ini otomatis
menjadi muayyid
2. Prosedur taqwim tetap merujuk pada Risalah Taqwim 1432 H
3. Pelaksana Taqwim irregular adalah usrah murobbinya, jika
murobbinya kader inti
a) Jika murobbinya bukan kader inti maka proses taqwim diawali dengan
penataan tarbiyah oleh usrah dimana murobbi tsb berhalaqoh
b) Penataan tarbiyah dilakukan dengan memindahkan peserta tarbiyah
pemula ke halaqoh yang dibina langsung oleh kader inti
c) Setelah penataan tarbiyah dilakukan maka proses taqwim dilakukan
mengikuti risalah taqwim
Pasal 11
Penempatan
 halaqoh
Anggota muda hasil program
intensifikasi tarbiyah pemula,
dikelompokkan kedalam halaqoh
dengan murobbi kader inti mengacu
pada manhaj Tarbiyah muayyid.
Pasal 12
Pengelola
 Tarbiyah
DPC bertanggung jawab terhadap pengelolaan
intensifikasi tarbiyah pemula
Apabila DPC belum memungkinkan mengelola
program ini maka DPD membentuk biro
dengan tugas khusus untuk pelaksanaan
program ini
BAB VII
Penutup

1. Apabila ada hal-hal yang
belum termaktub dalam
panduan ini maka dapat
dilakukan perubahan atau
revisi

Demikianlah Panduan Intensifikasi Tarbiyah Pemula
ini disusun dan disahkan, serta hanya kepada Allah
kita mohon pertolongan dan perlindungan.
 Jakarta, Desember 2011
Oleh: Bidang Kaderisasi
DPP Partai Keadilan Sejahtera

Anda mungkin juga menyukai