Anda di halaman 1dari 8

MODUL 2

Kegiatan Belajar 2
PENGUMPULAN DAN ANALISIS
DATA, SERTA TINDAK LANJUT

KELOMPOK 2 :

• FAHRUN ANDU

• NURUL INDAH USMAN

• FIRNAWATI AGANSI
A. PENGUMPULAN DATA
Dalam langkah-langkah PTK, pengumpulan data dilakukan oleh guru sebagai peneliti selama proses
pelaksanaan tindakan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik seperti observasi, wawancara,
catatan harian, angket dan sebagainya. Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
sangat menentukan dalam PTK.

1. Observasi dan Interprestasi


Pelaksanaan tindakan disertai dengan observasi atau pengamatan dan sekaligus interprestasi terhadap data
tentang proses dan hasil tindakan, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan
observasi/interprestasi berlangsung simultan. Artinya data yang diamati tersebut langsung
diinterprestasikan, tidak sekedar direkam. Namun tidak semua data memerlukan interprestasi. Ada hasil
pengamatan yang hanya merupakan rekaman faktual tanpa memerlukan interprestasi seperti sebagaimana
yang dirujuk oleh Raka Joni (Ed.) (1998) yaitu pembicaraan guru, pembicaraan siswa dan sepi (tanpa
pembicaraan).
Observasi dari berbagai aspek

a. Prinsip dan jenis observasi


Hopkins (1993) menyebutkan ada 5 prinsip dasar atau karakteristik kunci observasi, yang secara
singkat dapat dideskripsikan seperti berikut ini :
1) Perencanaan Bersama 4) Keterampilan Observasi
2) Fokus 5) Balikan (Feedback)
3) Membangun Kriteria
Dilihat dari cara melakukannya, observasi dapat dibedakan sebagai berikut :
4) Observasi Terbuka
5) Observasi Terfokus
6) Observasi Terstruktur
7) Observasi Sistematik
b. Tujuan / Sasaran Observasi
Secara umum, observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab
masalah tertentu. Dalam penelitian formal, observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang
valid dan reliabel (sahih dan handal. Oleh karena itu yang menjadi sasaran observasi dalam PTK
adalah proses dan hasil atau dampak pembelajaran yang direncanakan sebagai tindakan perbaikan.
Proses dan dampak yang teramati diinterprestasikan, selanjutnya digunakan untuk menata
kembali langkah-langkah perbaikan.

c. Prosedur Observasi
Pada dasarnya prosedur atau langkah-langkah observasi terdiri atas 3 tahap yaitu : pertemuan
pendahuluan, observasi dan diskusi balikan. Ketiga tahapan ini sering disebut sebagai siklus
pengamatan sebagaimana yang dapat digambarkan seperti berikut ini :
Pertemuan Perencanaan

Pertemuan Balikan Pengamatan


2. Catatan Harian, Rekaman, Angket dan Wawancara
Disamping data yang dikumpulkan dengan boservasi, masih banyak data pembelajaran yang dapat
dikumpulkan dengan berbagai teknik lain, seperti catatan harian guru, catatan harian siswa, rekaman
dengan tape recorder, angket, wawancara dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.

Catatan harian guru atau yang disebut field Angket atau kuesioner dapat digunakan untuk
note dibuat oleh guru segera setelah menjaring pendapat siswa tentang pembelajaran,
pembelajaran selesai. Guru dapat mencatat asal dibuat secara sederhana danjuga memuat
peristiwa-peristiwa penting dalam pertanyaan yang direspon secara bebas (terbuka)
pembelajaran oleh siswa.

Wawancara dapat dilakukan untuk mengungkap


Rekaman dengan tape-recorder merupakan salah
pendapat siswa tentang pembelajaran, dalam hal
satucara untuk mendapatkan data penting yang
ini dapat terjadi antara guru dan siswa, pengamat
berkaitan dengan interaksi didalam kelas
dan siswa serta siswa dan siswa.
B. ANALISIS DATA DAN REKFLEKSI
1. Analisis Data
Analisis data pada tahap ini agak berbeda dengan interprestasi yang dilakukan pada tahap observasi. Jika
interprestasi dilakukan pada setiap saat observasi dan pada pertemuan / diskusi balikan, maka analisis data
dilakukan setelah satu paket perbaikan selesai diimplementasikan secara keseluruhan.
Analisis data dapat dilakukan secara bnertahap, pertama dengan menyeleksi dan mengelompokkan, kedua
dengan memaparkan atau mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna

2. Refleksi
Dengan dibantu oleh hasil analisis data, guru mencoba merenungkan mengapa satu kejadian berlangsung
dan mengapa seperti itu terjadinya. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai,
apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya.
C. PERENCANAAN TINDAK LANJUT

Sebagaimana sudah tersirat dalam tahap analisis data dan refleksi, hasil atau kesimpulan yang didapat
pada analisis data dan setelah melakukan refleksi digunakan tunuk membuat rencana tindak lanjut. Jika
ternyata rencana tindakan perbaikan belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka
hasil analisis data dan refleksi digunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan bahkan bila
perlu dibuat rencana baru.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai