Anda di halaman 1dari 21

Profil “RUMAH SAKIT IBU DAN

ANAK HIKMAH SAWI


DISUSUN OLEH
TRI WAHYU WULANDARI (1901002)
NURUS SHUBUH (1901019)
Profil Rumah Sakit Ibu Dan Anak Hikmah
Sawi
Rumah Sakit Ibu dan Anak Hikmah Sawi berdiri sejak tahun
2015

Merupakan suatu tempat pelayanan kesehatan di bidang layanan


mulai dari infertilitas, kehamilan sampai dengan persalinan,
semua masalah kesehatan reproduksi wanita, kesehatan bayi dan
anak

Pemilik sarana dr. Hj. Raudatul Hikmah, Sp.OG.

Dipimpin oleh seorang direktur yang bernama dr.Arinil Haque.


VISI, MISI DAN MOTTO
VISI
“Menjadi rumah sakit ibu dan anak unggulan dan pilihan keluarga yang berasaskan Islam serta
mengutamakan pelayanan dan keselamatan pasien”

MISI
1. Menjadikan pasien sebagai pusat perhatian (center of excellent) pelayanan.
2. Membentuk tenaga pelaksana berakhlak mulia, kreatif, sopan santun, beriman, dan bertaqwa.
3. Memberikan pelayanan dengan menghadirkan nuansa homey dengan suasana kekeluargaan,
menyenangkan, dan nyaman.
4. Selalu melakukan inovasi dalam pelayanan, fasilitas, dan Sumber Daya Manusia.

MOTTO
“ SEPENUH HATI KAMI MELAYANI”
Maksud pendirian RSIA Hikmah Sawi

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bangkalan, akan kebutuhan sarana


prasaran kesehatan dengan pelayanan bermutu dan berkualitas

Pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit Ibu Dan Anak (RSIA) Hikmah Sawi yang
dilakukan oleh pemrakarsa tersebut akan dapat pula meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD)

Menampung sejumlah tenaga kerja dilingkungan lokasi kegiatan Rumah Sakit


Ibu Dan Anak (RSIA) Hikmah Sawi

Meningkatkan pendapatan warga sekitar secara tidak langsung


Denah RSIA Hikmah Sawi
Terdapat 2 bangunan utama yang digunakan
oleh rumah sakit ini yaitu
1. Gedung pertama terletak di sebelah
kanan dimana pada gedung tersebut
terdapat tiga lantai utama yaitu
a) Lantai satu terdiri dari administrasi,
Rawat inap, ruang laboratorium, ruang
OK, dan UGD
b) Lantai dua terdiri dari instalasi farmasi,
Luas lahan : +1625 M2 gudang farmasi, dan Ruangan khusus
Luas bangunan : + 671,70 m dokter
Lahan parkir : + 400 m c) Pada lantai tiga terdapat aula
Taman/ruang terbuka hijau : + 67,17 m
Lain-lain : + 486,13 m
2. Gedung kedua terletak di sebelah kiri
dimana pada gedung tersebut terdapat
dua ruangan yaitu ruangan poli dan
apotek
Sarana dan prasarana RSIA Hikmah Sawi
1. Memiliki 12 ruangan sebagai kamar 1. Pelayanan poli kandungan
pasien 2. Pelayanan rawat jalan
2. Terdapat 22 bad/ kasur pasien
3. Pelayanan rawat inapPelayanan
3. Terdapat 3 kelas untuk pasien rawat
infertilitas (pemeriksaan
inap
program hamil)
a) Kelas 1 terbagi menjadi 6
kamar yang dalam satu kamar 4. Pelayanan kesehatan anak
terdapat 1 bad (VIP)
b) Kelas 2 terbagi menjadi 4
kamar yang didalam satu
kamar terdapat 2 bad/ kasur
pasien
c) Kelas 3 terbagi menjadi 2
kamar yang didalam satu
kamar terdapat 8 bad/ kasur
pasien
4. Memiliki 1 ambulance khusus
Struktur organisasi
Data karyawan RSIA Hikmah Sawi
Nama Karyawan Bagian dan tugas
Siti Rochani, S.H Administrasi
Erlina Ramadani Administrasi
Nurul Aydah, Amd.Keb Bidan
Ratna Dianti, Amd.Keb Bidan
Putri Wulan Dhani, Amd.Keb Bidan
Siti Fatimah, Amd.Keb Bidan
Marina Sari, Amd.Keb Bidan
Liwaul Hikmah, Amd.Keb Bidan
Seyla Zatayumni, Amd.Keb Bidan
Nur Indah Milla Tilla, Amd.Keb Bidan
Diah Maratus Sholiqah, Amd.Keb Bidan
Anggun Permanasari Suyono, Amd. Keb Bidan
Fitria Jaya, S.Tr.Keb Bidan
Juhairiyah, Amd. Keb Bidan
Putri Cici Novianti, Amd. Keb Bidan
Salimatus Saidah, Amd. Keb Bidan
Data karyawan RSIA Hikmah Sawi
Sahrotun Hasanah, Amd.Keb Bidan
Ervian Damayanti, amd.Keb Bidan
Awatif, Amd.Keb Bidan
Nurul Latifa, S.Tr.Keb Bidan
Ummi Fatah Amd.Keb Bidan
Ika Novitasari Amd.Keb Bidan
Ana Bidan Bidan
Intan Bidan
Sarah Zielda Najib., S.Farm., M.Si., Apt. Apoteker
Jamilah Hamidi Yanti Farmasi
Nur Anita Ningsih Analis
Siti Holiyah Cleaning Service
Habibi Cleaning service
Abu Yazid Cleaning service
Sri Waqiah Cleaning service
Eko Fandika Maulana Cleaning service
Ribut Rawit Satpam
Suherman Satpam
Instalasi Farmasi RSIA Hikmah Sawi
Instalasi farmasi Rumah Sakit Ibu dan Anak
Hikmah Sawi merupakan tempat
penyelenggaraan kefarmasian di bawah
pimpinan seorang Apoteker Tanggung jawab
seorang Apoteker di dalam IFRS di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Hikmah Sawi untuk bisa
mengembangkan pelayanan farmasi yang luas
Struktur Tenaga Kefarmasian Di Rumah Sakit RSIA Hikmah Sawi

Struktur tenaga kefarmasian dalam instalasi farmasi di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Hikmah Sawi terdapat 2 (dua) karyawan yaitu 1 Apoteker yang
mempunyai pengalaman lebih dari dua tahun di bagian farmasi rumah sakit dan
1 Asisten Apoteker. Apoteker sebagai kepala instalasi farmasi , bagian
administrasi, bagian pengelolaan perbekalan, bagian farmasi klinik dan bagian
manajemen mutu pada pelaksanaannya Apoteker dibantu oleh Asisten Apoteker.
Kerangka organisasi minimal ini telah mengakomodasi penyelenggaraan
pengelolaan perbekalan farmasi di RSIA Hikmah Sawi.

N Jabatan Dalam Instalasi


Nama Keryawan
o Farmasi

Sarah
1 Zielda Najib., S.Farm., M.Si., Apt. Apoteker

Jamilah
2 Hamidi Yanti Farmasi (Asisten Apoteker )
Penginformasian obat kepada pasien dilakukan dengan cara memastikan
panggilan nama pasien secara lengkap, alamat pasien dan menyebut nomor antrian
(khusus rawat jalan). Setelah itu memberikan dan menyebarkan informasi kepada
pasien secara aktif meliputi nama obat, kegunaan obat, aturan pakai dan cara
penggunaan obat kepada pasien.

Pengelolaan perbekalan farmasi adalah suatu siklus kegiatan, dimulai dari


Pemilihan, Perencanaan Kebutuhan, Pengadaan, Penerimaan, Penyimpanan,
Pendistribusian, Pemusnahan dan Pengendalian sediaan farmasi, Administrasi dan
Pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
a. Pemilihan
Proses pemilihan diawali dengan membuat rekapitulasi usulan sediaan
farmasi obat, alat kesehatan dan BMHP dari masing-maing tenaga kesehatan
(Dokter Obgyn, Dokter Anastesi, Kepala Instalasi Farmasi) yang akan digunakan di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Hikmah Sawi berdasarkan standar terapi. Melakukan
pengelompokan usulan sediaan farmasi kemudian dibahas dalam rapat bersama
tenaga kesehatan lainnya. Kemudian mencatat semua rancangan farmasi yang telah
disetujui oleh semua pihak, setelah itu melakukan penetapan dartar sediaan farmasi
obat, alat kesehatan dan BMHP yang masuk dalam formularium rumah sakit oleh
apoteker penanggung jawab instalasi farmasi RSIA Hikmah Sawi.
b. Perencanaan Kebutuhan

Membuat rekapitulasi dari data pemakaian obat kemudian perencanaan


pembelian obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Hikmah Sawi dilakukan
berdasarkan catatan di buku defecta (buku catatan barang kosong). Obat yang dipesan
adalah obat yang stoknya sedikit dan hampir habis.
c. Pengadaan dilakukan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Hikmah
Sawi berdasarkan jumlah dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan
sesuai standar mutu. Diawali dengan membuat daftar sediaan farmasi, alat kesehatan
dan BMHP yang telah kosong atau berada pada stok minimal di buku defecta oleh
petugas farmasi dan diserahkan kepada apoteker penanggung jawab instalasi farmasi
dengan menentukan skala prioritas yang akan dilakukan pengadaan secara cito.

d. Penerimaan Melakukan pengecekan terhadap kesesuaian faktur dengan surat


pesanan, terdapat beberapa bagian dari faktur yang harus di cek meliputi kepada
instansi, Tanggal Faktur, nama sediaan (obat, AlKes atau BMHP), bentuk sediaan,
jumlah sediaan, No Batch, Expired. Setelah dilakukan pengecekan kemudian tanda
tangan penerimaandi faktur. Untuk obat narkotika dan psikotropika pada faktur harus
diberikan nomor SIPA apoteker penanggung jawab dan harus merupakan faktur
tunggal tanpa ada campuran dengan obat lain dalam faktur.
e. Penyimpanan : Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan
penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan BMHP di gudang maupun di depo farmasi sesuai dengan persyaratan
suhu obat (suhu kamar 25°C-30°C, suhu sejuk 15°C-25°C, suhu lemari pendingin
2°C-8°C), jenis sediaan yang disusun secara alfabetis dengan menerapkan sistem
FEFO dan FIFO.

f. Pendistribusian

Depo farmasi rawat inap dan rawat jalan mengajukan permintaan


perbekalan farmasi ke instalasi farmasi atau gudang farmasi, kemudian melakukan
pencatatan untuk mengecek permintaan dan penerimaan oleh petugas farmasi,
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang disimpan di
ruang rawat harus dalam jenis dan jumlah yang sangat dibutuhkan.
g. Pemusnahan dan Penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi dilakukan ketika sediaan
farmasi baik obat maupun alat kesehatan yang tidak lagi dapat digunakan.
Sebelum melakukan penarikan sediaan farmasi langkah pertamana yang
dilakukan adalah membuat daftar perbekalan farmasi yang akan dikembalikan
meliputi:
a) Nama sediaan farmasi
b) Bentuk sediaan
c) No batch
d) Kode alat kesehatan
e) Alasan sesuai surat edaran dari pabrik/principal/instansi
Kemudian melakukan konfirmasi kepada unit lain seperti depo rawat inap dan
depo rawat jalan untuk segera menghentikan penggunaan. Pemusnahan dan
penghapusan dilakukan oleh petugas farmasi jika terdapat sediaan farmasi yang rusak
atau expired, sediaan ini akan dikumpulkan kemudian dicatat nama sediaan,
jenis/bentuk sediaan, jumlah sediaan kemudian membuat laporan perbekalan farmasi
yang rusak/expired ini kepada apoteker untuk melakukan penghapusan dan
h. Pengendalian
Pengendalian persediaan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hikmah
Sawi dilakukan atas permintaan dari kesepakatan antara dokter, anastesi dan bagian
farmasi. penggunaan Obat harus sesuai dengan Formularium Rumah Sakit yang telah
disetujui oleh beberapa pihak (Tenaga Kesehatan) lainnya. Pengendalian ini juga
dilakukan dengan evaluasi persediaan yang jarang digunakan (slow moving) dan Stok
opname yang dilakukan secara periodik dan berkala.

i. Administrasi
Kegiatan administrasi dilakukan mulai dari Pencatatan dan pelaporan terhadap
kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi yang meliputi perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penerimaan, pendistribusian, pengendalian persediaan, pengembalian,
pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai. Pelaporan dibuat secara periodik yang dilakukan Instalasi Farmasi dalam
periode setiap bulanan.
Pengkajian dan Pelayanan Resep
Pada saat setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, dokter akan menuliskan terapi
pada resep kemudian tenaga kesehatan lainnya (Bidan) menyerahkan pada petugas
farmasi, diawali dengan melakukan pengecekan administrasi meliputi nomor rekam
medik, nama, tanggal lahir, alamat, dan lain-lain. Kemudian petugas farmasi melakukan
pengkajian terapi yang ditulis oleh dokter meliputi nama obat, bentuk sediaan, dosis dan
jumlah obat, aturan pakai dan cara penggunaan.

Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi obat dilakukan pada saat pasien datang ke Rumah Sakit Ibu dan
Anak Hikmah Sawi untuk diperiksa dengan adanya keluhan dan pasien membawa
beberapa jenis obat yang didapat dari tenaga kesehatan lainnya (Bidan). Setelah itu
melakukan perbandingan obat dengan diagnosa yang sesuai menurut dokter. Apabila obat
yang di dapat pasien sesuai dengan diagnosa pasien maka obat akan di serahkan ke bagian
farmasi, kemudian petugas farmasi akan melakukan komunikasi terhadap pasien terkait
obat yang telah dibawa sendiri oleh pasien rawat jalan.
Konseling
Pemberian konseling ini dilakukan apoteker untuk mengoptimalkan hasil
terapi, meminimalkan resiko reaksi obat yang tidak dikehendaki dan meningkatkan
keamanan penggunaan obat bagi pasien

Visite
Visite yang dilakukan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Hikmah Sawi dilakukan oleh bidan. Bidan dapat memonitoring kondisi pasien saat
dilakukannya tindakan TTV pada tiap pasien dan melakukan pengisian data terapi
dalam rekam medis pasien, bidan akan melaporkan kepada dokter penanggung jawab
pasien jika terdapat keluhan serius agar dapat di visite oleh dokter sampai dengan
dokter memberikan perlakuan tambahan khusus atau tindakan untuk tetap bisa
memantau kondisi pasien.
Pemantauan Terapi Obat
Pada Pemantauan Terapi petugas dapat mengidentifikasi pengobatan
yang diperoleh dari dokter untuk pasien sesuai dengan diagnosa dokter,
mengidentifikasi adakah masalah dalam pengobatan yang telah diterima oleh
pasien, kemudian melaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien jika ada
permasalahan terkait pengobatan secara lisan dan tulis dalam kolom terapi
rekam medis pasien, kemudian melakukan feed back terhadap hasil pelaporan
dokter penanggung jawab pasien, pemantauan efek terapi terus dilakukan
terhadap pengobatan yang telah diberikan apakah sudah sesuai dengan kondisi
stabil yang sudah ditargetkan, kembali menginformasikan kepada dokter
penanggung jawab pasien terkait perkembangan yang telah dicapai dari feed
back yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai