MISI
1. Menjadikan pasien sebagai pusat perhatian (center of excellent) pelayanan.
2. Membentuk tenaga pelaksana berakhlak mulia, kreatif, sopan santun, beriman, dan bertaqwa.
3. Memberikan pelayanan dengan menghadirkan nuansa homey dengan suasana kekeluargaan,
menyenangkan, dan nyaman.
4. Selalu melakukan inovasi dalam pelayanan, fasilitas, dan Sumber Daya Manusia.
MOTTO
“ SEPENUH HATI KAMI MELAYANI”
Maksud pendirian RSIA Hikmah Sawi
Pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit Ibu Dan Anak (RSIA) Hikmah Sawi yang
dilakukan oleh pemrakarsa tersebut akan dapat pula meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD)
Struktur tenaga kefarmasian dalam instalasi farmasi di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Hikmah Sawi terdapat 2 (dua) karyawan yaitu 1 Apoteker yang
mempunyai pengalaman lebih dari dua tahun di bagian farmasi rumah sakit dan
1 Asisten Apoteker. Apoteker sebagai kepala instalasi farmasi , bagian
administrasi, bagian pengelolaan perbekalan, bagian farmasi klinik dan bagian
manajemen mutu pada pelaksanaannya Apoteker dibantu oleh Asisten Apoteker.
Kerangka organisasi minimal ini telah mengakomodasi penyelenggaraan
pengelolaan perbekalan farmasi di RSIA Hikmah Sawi.
Sarah
1 Zielda Najib., S.Farm., M.Si., Apt. Apoteker
Jamilah
2 Hamidi Yanti Farmasi (Asisten Apoteker )
Penginformasian obat kepada pasien dilakukan dengan cara memastikan
panggilan nama pasien secara lengkap, alamat pasien dan menyebut nomor antrian
(khusus rawat jalan). Setelah itu memberikan dan menyebarkan informasi kepada
pasien secara aktif meliputi nama obat, kegunaan obat, aturan pakai dan cara
penggunaan obat kepada pasien.
f. Pendistribusian
i. Administrasi
Kegiatan administrasi dilakukan mulai dari Pencatatan dan pelaporan terhadap
kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi yang meliputi perencanaan kebutuhan,
pengadaan, penerimaan, pendistribusian, pengendalian persediaan, pengembalian,
pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai. Pelaporan dibuat secara periodik yang dilakukan Instalasi Farmasi dalam
periode setiap bulanan.
Pengkajian dan Pelayanan Resep
Pada saat setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, dokter akan menuliskan terapi
pada resep kemudian tenaga kesehatan lainnya (Bidan) menyerahkan pada petugas
farmasi, diawali dengan melakukan pengecekan administrasi meliputi nomor rekam
medik, nama, tanggal lahir, alamat, dan lain-lain. Kemudian petugas farmasi melakukan
pengkajian terapi yang ditulis oleh dokter meliputi nama obat, bentuk sediaan, dosis dan
jumlah obat, aturan pakai dan cara penggunaan.
Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi obat dilakukan pada saat pasien datang ke Rumah Sakit Ibu dan
Anak Hikmah Sawi untuk diperiksa dengan adanya keluhan dan pasien membawa
beberapa jenis obat yang didapat dari tenaga kesehatan lainnya (Bidan). Setelah itu
melakukan perbandingan obat dengan diagnosa yang sesuai menurut dokter. Apabila obat
yang di dapat pasien sesuai dengan diagnosa pasien maka obat akan di serahkan ke bagian
farmasi, kemudian petugas farmasi akan melakukan komunikasi terhadap pasien terkait
obat yang telah dibawa sendiri oleh pasien rawat jalan.
Konseling
Pemberian konseling ini dilakukan apoteker untuk mengoptimalkan hasil
terapi, meminimalkan resiko reaksi obat yang tidak dikehendaki dan meningkatkan
keamanan penggunaan obat bagi pasien
Visite
Visite yang dilakukan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Hikmah Sawi dilakukan oleh bidan. Bidan dapat memonitoring kondisi pasien saat
dilakukannya tindakan TTV pada tiap pasien dan melakukan pengisian data terapi
dalam rekam medis pasien, bidan akan melaporkan kepada dokter penanggung jawab
pasien jika terdapat keluhan serius agar dapat di visite oleh dokter sampai dengan
dokter memberikan perlakuan tambahan khusus atau tindakan untuk tetap bisa
memantau kondisi pasien.
Pemantauan Terapi Obat
Pada Pemantauan Terapi petugas dapat mengidentifikasi pengobatan
yang diperoleh dari dokter untuk pasien sesuai dengan diagnosa dokter,
mengidentifikasi adakah masalah dalam pengobatan yang telah diterima oleh
pasien, kemudian melaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien jika ada
permasalahan terkait pengobatan secara lisan dan tulis dalam kolom terapi
rekam medis pasien, kemudian melakukan feed back terhadap hasil pelaporan
dokter penanggung jawab pasien, pemantauan efek terapi terus dilakukan
terhadap pengobatan yang telah diberikan apakah sudah sesuai dengan kondisi
stabil yang sudah ditargetkan, kembali menginformasikan kepada dokter
penanggung jawab pasien terkait perkembangan yang telah dicapai dari feed
back yang telah dilakukan.