05/21/2021
Teknik Elektro Unimal
Tujuan / sasaran
Dalam Kuliah ini kita akan membahas :
• Pengenalan Intrument Transformer
• Pengenalan CT
• Kontruksi dan jenis CT
• Rangkaian equivalent CT
• Mendiskusikan klasifikasi CT’s
• Ketelitian CT
Polarity of Instrument
Transformers
Instrument Transformers
• merupakan peralatan pemisah atau penyekat dari sistem tegangan tinggi (TET, TT dan
TM) penurun besaran primer menjadi besaran yang dapat diterima oleh Alat ukur dan
rele proteksi
• Desain CT tergantung pada jenis instrumen terhubung pada kumparan sekunder. Alat
ukur OR instrumen pelindung.
- CT untuk keperluan pengukuran diharapkan dapat
memberikan hasil yang akurat hingga maksimal 120% dari nilai
arus normal beban penuh .
- CT untuk keperluan Proteksi diharapkan memiliki tingkat kejenuhan
yang tinggi supaya mampu mereproduksi arus sisi sekunder dengan
baik ketika terjadi lonjakan arus primer .
• Perbedaan mendasar trafo arus utuk alat ukur dan proteksi adalah pada titik
saturasinya.
05/21/2021
Kurva Magnetisasi dari CTs
CTs untuk pengukuran B
Memiliki tingkat akurasi yang tinggi
hanya pada arus LOAD. Yaitu 0 Protection C.T.
sampai 5 Amps pada sisi sekunder
Memiliki kerapatan fluks jenuh
dibawah 100 volt
05/21/2021
Window- Bar-type Teknik Elektro
Unimal
Kontruksi CT’s
Primary
Typical window CT
Prinsip kerja CT’s
Pada dasarnya prinsip kerja transformator Arus
(CT) sama dengan transformator daya atau
tenaga.
Jika pada kumparan primer mengalir arus (I1),
maka pada kumparan primer timbul gaya gerak
magnet sebesar (N1I1). Gaya gerak magnet ini
memproduksi fluks pada inti, kemudian
membangkitkan gaya gerak listrik (GGL = Es)
pada kumparan sekunder. Jika terminal
kumparan sekunder tertutup, maka pada
kumparan sekunder mengalir arus (I2), arus ini
• menimbulkan gaya gerak magnet (N2I2) pada
kumparan sekunder.
I0 Z0 E2 V2 Z2
Keterangan :
Tegangan terminal sekunder (U2 ) tergantung pada
impedansi peralatan (Z2 ) yang bisa berupa alat ukur / relay,
sehingga dapat ditulis persamaan :
V2 I2Z 2
05/21/2021 Teknik Elektro
Unimal
Dalam prakteknya trafo arus selalu mengandung arus beban nol (I0), arus
ini menimbulkan fluks (Φ) yang dibutuhkan untuk membangkitkan gaya
gerak listrik E2 :
E 2 4 , 44 fN 2 4 , 44 fN 2 AB
di mana :
f = frekuensi tegangan
Φ = fluks magnetik
A = luas penampang inti trafo
B = rapat medan magnetik
Gaya Gerak Listrik (GGL) inilah yang mempertahankan aliran arus I2 pada
impedansi (Z2+ Z i). Oleh karena itu, amper belitan yang ditimbulkan arus
beban nol harus dapat mengimbangi amper belitan yang ditimbulkan
arus primer dan sekunder :
N1I0 N1I1 N2 I 2
E2 V2 E2 I 2 Z2 I 2 Zi
atau
E2 I2 Z2 Zi
1 =
+
Contoh: I rated
CT 5P20 dengan rasio 300 / 1 A, artinya accuracy limit factor (ALF) = 20, maka batas ketelitian
trafo arus tersebut adalah :
≤ 5% pada nilai 20 x Arus pengenal primer atau
≤ 5% * 300 A pada pengukuran arus primer 20 * 300 A, atau
≤15 A pada pengukuran arus primer 6000 A.
10P 3 10
P1 P2 IFP1 IFP2 P2 P1
S1 S2 IFS1 IFS2 S2 S1
IFS
TUGAS :
Lanjutkan dengan belajar mandiri
tentang Potensial Transformer