Anda di halaman 1dari 37

PEMILIHAN

LOKASI
KELOMPOK 2
Anggota:

ELVIKA CITRA ANDINI SISKA KUNTI


NIKY DAMAYANTI
(141180007) SARTIKA
(141180006)
(141180008)
TOPIK PEMBAHASAN

1. Pendahuluan
2. Faktor-factor Penentu Lokasi
3. Langkah-Langkah Penentuan Lokasi
4. Pertimbangan Output
5. Pertimbangan Proses
6. Pertimbangan Input
7. Faktor Lingkungan
8. Teknik-Teknik Penentuan Lokasi
9. Biaya Transportasi
10. Kesimpulan
01
PENDAHULU
AN
Lokasi perusahaan merupakan salah satu strategi
operasi yang krusial dalam merespon keinginan
pasar dan perubahan lingkungan. Perusahaan
seringkali merelokasi pabriknya karena lokasi
yang sekarang sudah tidak menguntungkan, atau
mencari lokasi baru untuk mengembangkan
usahanya. Banyak perusahaan yang merasa puas
dan mendapatkan manfaat yang besar dari
penetapan lokasi perusahaannya. Namun banyak
juga yang kecewa karena kegiatan
operasionalnya mengalami kerugian akibat
lokasinya yang tidak cocok. Ini dirasakan bukan
hanya oleh perusahaan baru saja, tapi juga oleh
perusahaan besar dan telah berpengalaman.
02
FAKTOR-
FAKTOR
PENENTU
01 Faktor langsung 02 Faktor tidak langsung

Output yang dihasilkan Aspek infrastruktur

Proses produksi Aspek sosial

Input yang dibutuhkan Aspek ekonomi

Kebijakan pemerintah
03
LANGKAH-
LANGKAH
PENENTUAN
Tentukan kriteria keputusan,
apakah pertimbangannya
lebih ditekankan pada faktor
ekonomi atau non-ekonomi.

02 Kumpulkan data yang


dibutuhkan untuk
menggunakan model
03 dan untuk mengevaluasi
01 lokasi alternatif. 05

Tentukan Tentukan model-model Pilih lokasi


pertimbangan utama yang akan digunakan 04 (site) yang
yang akan dijadikan untuk pendekatan dalam cocok
dasar dalam pemilihan memilih lokasi.
lokasi.
04
PERTIMBANGAN
OUTPUT
Output yang dihasilkan perusahaan ada yang berupa barang atau berupa jasa.
Kegiatan disisi output pada umumnya lebih bersifat jasa, karena apapun yang
dihasilkan akan diserahkan kepada konsumen. Konsumen harus diberikan
kemudahan dalam mengakses produk yang dihasilkan perusahaan.

02
Kemudahan transportasi

01 untuk mengakses
perusahaan.
Kemudahan
melayani
konsumen. 03
Penyerapan
informasi.
05
PERTIMBANG
AN PROSES
Pengelolahan atau proses produksi adalah tempat dimana bahan-bahan
diolah untuk menghasilkan produk baru yang dimiliki nilai tambah (value added).
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan apabila pemilihan lokasi
didasarkan pada proses produksi, faktor-faktor tersebut adalah:

Produktivitas tenaga kerja


Salah satu faktor yang paling menarik dalam penentuan lokasi adalah tingkat upah yang rendah. Namun tingkat upah yang rendah
ini belum jadi jaminan kalau tidak disertai produktivitas yang tinggi.

 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 h𝑎𝑡𝑖


=𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 ( 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑟 h𝑎𝑡𝑖 )
Contoh: Penelitian di USA menunjukan bahwa di
Connecticut, perusahaan Quality Coils harus
membayar $70 per hari untuk 60 unit,
sedangkan di Meksiko harus membayar $25
per hari untuk 20 unit. Kelihatannya Meksiko
merupakan tempat yang baik untuk lokasi
pabrik, tapi janga terburu-buru mengambil
kesimpulan, perhitungkan untuk
membandingkan produktivitas harus dilakukan.
Faktor Teknologi
Teknologi adalah serangkaian tahapan-tahapan proses, alat-alat yang digunakan, metode-metode, prosedur-prosedur,
dan peralatan untuk menghasilkan barang dan jasa (Schroeder, 2000).
Secara keseluruhan teknologi produksi dikelompokkan menjadi:

 Handmade technology  Robot


 Machine technology  Automated storage and retrieval system
 Automatic identification system (AIS)  Automated guided vechicle
 Process control  Flexible manufacturing
 Vision system  Computer integrated manufacturing

Faktor Energi
Energi bisa berupa energi listrik atau energi air. Energi seperti ini seringkali dibutuhkan dalam mengelolah output
yang bakal dihasilkan.

Persyaratan Kondisi
Seringkali tanah menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam proses pengelolahan.
06
PERTIMBANG
AN INPUT
Lokasi yang condong kearah input pertimbangannya ditekankan untuk
mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan semua komponen input yang
dibutuhkan, misalnya:

Tenaga kerja
Bahan Baku terdidik
(material oriented)
Sumber tenaga kerja juga seringkali
Bila bahan baku yang menjadi mempengaruhui lokasi perusahaan
pertimbangan utama. Maka lokasi terutama pada proses produksi yang
perusahaan akan ditempatkan dekat bersifat labor intrensip misalnya
dengan sumber pasokan (supply). pengolahan pertanian.

Sumber air

Bila air menjadi pertimbangan utama maka


lokasi pabrik akan didekatkan pada sumber
air, misalnya PLTA (Pembangkit Listrik
Tenaga Air) yang mutlak harus dekat dengan
sumber air.
07
FAKTOR
LINGKUNGAN
Kelancaran proses bukan hanya ditentukan oleh faktor tenaga kerja saja lingkungan
juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Lingkungan tersebut meliputi
berbagai aspek seperti:

Aspek
Aspek sosial
teknologi
Aspek ini sangat penting bila Upah tenaga kerja yang
lokasi perusahaan akan murah bukan alasan yang
dibangun diluar negeri. kuat untuk mendirikan pabrik
diluar negeri.
Aspek
Aspek politik
Ekonomi
Stabilitas politik dan keamanan serta Pertumbuhan ekonomi suatu negara
sikap pimpinan politik terhadap menjadi daya Tarik tersendiri bagi para
investor asing akan mempengaruhi investor untuk menanamkan modalnya di
penentuan lokasi perusahaan. negara tersebut
TEKNIK-
08
TEKNIK
PENENTUAN
LOKASI
8.1 Metode Rating Faktor

Metode ini dikenal sebagai metode pembobotan karena memberikan bobot kepada setiap faktor
yang dianggap menetukan lokasi bobo ini serupa presentase yang besarnya tergantung pada
pentingnya faktor tersebut dan reverensinya dengan kegiatan operasi.

Contoh: Table 8.1


8.2 Metode Break-Even
Dimetode ini analissi tekankan kepada biaya biaya yang akan timbul dinegara yang
akan dijadikan lokasi alternatif
Langkah Langkah uuntuk menganalisis dengan menggunakan metode break even :

1. Tentukan faktor faktor yang akan diamati pada masing masing lokasi alternaif
tersebut/
2. Tentukan biaya biiya tahunan yang akan timbul pada setiap fakor dimasing masing
lokasi alternatif tersebut
3. Kelompok biaya biya tersebut menjadi biaya tetap FC dan biaya variable VC ,
kemudian hitung total biaya pda masing masing lokasi tersebut
4. Plot biaya masing masing lokasi alternatif tersebut dalam satu peta yang
menggambarkan biaya tahunan dan volume yang akan dihasilkan
5. Pilih lokasi yang memilikai total biaya yg dihasilakan
6. Pilih lokais yang memiliki total biaya yang paling minimal diantara alternatif lokasi
tersebut. .
Contoh:

1. Sebuah perusahaan misalnya aaaakan


membangun pabriknya pada suatu negara , ada
tiga negara yang jadi alernatif yaitu cina ,korea
selatan , Malaysia . setelah diteliti biaya opersi
masing masing negara adlah sebagai berikut
tabell 8.2 . perusahaa merancang pabrik untuk
kapasitas 1.850 unit pertahun. Produk yang
dihasilkan akan dijual seharga $90, - perunit .
dinegara mana perusahaan tersebut sebaiknya
loasi pabrk ?

Profit = TR-TC
=(P.Q)-(FC+VC.Q)
=($90X1850)-{$40.000+($30X1850)}
=$166.500-$95.500
= $ 71.000
8.1 Metode gaya Tarik memusat
Metode gaya Tarik memusat adalah metode yang lain dalam penentuan lokasi perusahaan .
dalam metode ini Teknik maematik digunakan unuk mendapakan lokasi pusa distribusi yang
maematik digunakan untuk mendapakan lokasi pusat distibusi yang akan meminimalkan biaya
distribusi .

Rumus

Dimana : X= garis datar Y = Garis tegak


Diy = kordinat Y dari lokasi i
Dix = kordinat jumalah barang atau jasa yang dikirim / diterima dari lokasi i
09
BIAYA
TRANSPORTASI
Sering kali sebuah perusahaan yang memiliki beberapa pabrik dibeberapa negara yang memiliki
kapasitas yang berbeda . perusahaan itu yang harus melayai permintaan dari bebrapa negara yang
kapasitasnya permintaan juga berbeda . yang menjadi permasalahan adalah bagaimana perusahaan
tersebut mengatur pengiriman produk agar biaya pengiriman yang minimal .

Dalam operation research persoalan ini bisa dipecahkan dengan


metode :
(1) Northwest corner method,
(2) Stepping sone method dan
(3) Vogel approximation method
9.1 Metode Northwest corner rule
Dengan menggunakan metode metode sudut barat-utara Northwest corner rule pengisian dimulai dari pojok utara –
barat dengan Langkah – langkah sebagai berikut :
a. Isi sell uara – barat untuk yang pertama kali sebsar jumlah permintaan (demand) atau sebesar kapasitas pabrik
(supply)
b. Penuhi sisinya dari kapasitas yang belum terserap atau permintaan yang belum terpenuhi . lihat table 8-4 ,
permintaan dari negara X dipenuhi sebagaian dari negara B sebesar 50 unit karena kapasitas dari negara A hanya
100 uit (tidak bisa memenuhi permintaan dari negara B)
c. Lanjutkan cara B untuk sell berikutnya hingga semua kapasitas terserap dan semua permintaan terpenuhi
d. Bila ada kelebihan supply atas demand maka dibikin demand – demand demikian juga sebaliknya bila demand >
supply dibikin demand supply sehingga persyaratan keseimbangan terpenuhi (supply = demand)
9.2 Metode srepping stone
1) Meode ini merupakan kelanjutan dari metode northwest corner rule. Yang jadi
peranyaan adalah apakah biaya transportasi sebesar $ 4500 itu merupakan biaya
minimal ? kemudian bisakah biaya itu diperkecil ?

lihat cell AY berpasangan dengan cell AX (isi) dan cell BY (isi) Cell AZ = +7-6+11-5+6-4 = +9
untuk cell AZ setelah cell BY, kemudian belok ke cell CY (isi) , terakhir ke cell CZ karena berpasangan vertical degan
cell AZ.
2) Penuhi cell yang memiliki nilai evaluasi negarif . apabila mengisi cell yang berniali
evaluasi positif mengakibatkan ongkos transportasi akan bertambah (+)

Dengan demikian ongkos transportasi adalah :


A= 50 X 8 + 50 X 7 = $ 750
B= 200X 5 + 100 X 6 = 1600
C= 100 X 4 = 400

Total ongkos = $ 2,750


Ada pengukuran ongkos transportasi apabila
dibandingkan dengan metode Northwast corner rule
sebesar $ 1,250 yaitu dari ($4,500-$2,750)
Dalam metode ini penyelesaian soal ongkos transportasi dilakukan dengan lankah – Langkah sebagai berikut :
9.3 Metode
(1) Hitunglah perbedaanpendekatn Vogel
antara ongkos terkecil dari masing masing baris dan kolom kemudian tulis hasilnya
pada sisi luar dari baris atau kolom .
(2) Pilih perbedaan nilai yang terbesar antara baris atau kolom unuk mengisi cell , kemudian penuhi cell yang
memiliki ongkos terkecil sebanyak permintaan
(3) Hapus baris atau kolom dari cell yang telah terpenuhi dari pertimbangan selanjutnya dan Kembali ke
Langkah pertama dan selanjutya hingga seluruh permintaan terpenuhi.
Penyelesaiannya sebagai berikut :
Dengan onkos transportasi sebesar :
Negara A = 100 X $6 =$ 600
Negara B = 200 X 5 = 100 X 6 = 1.600
Negara C = 50 X 8 + 50 X6 + 150 X 4 = 1.300
Total ongkos = $3.500
REVIEW
JURNAL
THE IMPACT OF SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PRACTICES
Dampak Praktik Manajemen Rantai Pasokan pada
Kinerja Organisasi Secara Keseluruhan
Muhammad, Naseer Qayyum, Murtaza Ali, dan Khuram Shazad
Cu8.prince@hotmail.com. Universitas GC Faisalabad, Pakistan

JURNAL
International Journal of O
perations and Logistics M
anagement

TAHUN
2013
Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui dampak supply chain terhadap kinerja suatu organisasi secara keseluruhan. Karena manajemen
rantai pasokan yang efektif dan efisien sekarang telah menjadi cara yang sangat berharga dan penting untuk tetap
kompetitif di pasar dan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dalam penelitian juga akan memeriksa lebih
lengkap dampak dari semua faktor rantai pasokan yang berdampak pada kinerja organisasi secara keseluruhan juga
akan memeriksa hubungan antara respon pelanggan manajemen rantai pasokan pembelian dan yang paling penting
kinerja keseluruhan. Serta rantai pasokan menjadi semakin penting di banyak organisasi, pembelian sekarang
dianggap meningkatkan peran penting dalam fungsi pembelian dari mitra bisnis.

Metodologi / Pendekatan:
Data dikumpulkan melalui kuisioner pada bulan Mei 2012, Sekitar 30 kuisioner dibagikan kepada para manajer dari
dua organisasi yang diharapkan memiliki pengetahuan terbaik tentang operasi rantai pasokan dan dampaknya
terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan, semuanya menanggapi positif.
Isi:
Studi ini menyoroti tentang hubungan sebab akibat di antara latihan SCM, agresif manfaat serta kinerja organisasi secara
keseluruhan serta mengabaikan kelayakan actual asosiasi rekursif. Ini mungkin yang meningkatkan manfaat agresif dan
juga meningkat kinerja organisasi secara keseluruhan mungkin telah meningkatkan jumlah SCM. Karena dengan adanya
globalisasi saat ini setiap organisasi menyadari bahwa untuk menjadi kompetitif di pasar global dan lokal yang harus
mereka lakukan adalah meningkatkan efisiensi di dalam organisasi untuk meningkatkan seluruh rantai pasokan juga lebih
efektif dan efisien daripada pesaing Anda. Organisasi harus memahami konsep dan praktik SCM untuk tujuan mencapai
daya saing dan untuk meningkatkan keuntungan (Childhouse & Towill, 2003; Moberg, Cutler, Gross, & Speh, 2002;
Power, Sohal, & Rahman, 2001; Tan, Lyman, & bijak, manajemen Rantai Pasokan: perspektif strategis, 2002). Dengan
begitu studi ini memeriksa hubungan pemasok strategis dalam rantai pasokan untuk meningkatkan kualitas produk dan
kinerja industri Pakistan. Untuk menjelaskan hubungan ini, metodologi yang berbeda digunakan seperti analisis cluster
korelasi Pearson.

Hasil
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa secara teori, dimensi yang terkait dengan metode SCM serta menjelaskan
hubungan antara metode SCM, manfaat agresif, serta kinerja organisasi secara keseluruhan. Untuk tujuan pengujian
hubungan antara praktik SCM dengan kinerja organisasi dan keunggulan bersaing dilakukan dengan menggunakan SPSS
15. Praktik SCM digunakan sebagai variabel bebas dan kinerja organisasi sebagai variabel terikat. Pada studi penelitian
tersebut terdapat penjelasan hasil statistik deskriptif, korelasi Pearson, mean dan deviasi standar sesuai dengan studi
“Dampak Praktik Manajemen Rantai Pasokan pada Kinerja Organisasi Secara Keseluruhan”.
Relevansi dengan teori:
Dalam studi ini disebutkan bahwa saat ini, Perusahaan manufaktur harus fokus pada peningkatan manajemen rantai
pasokan mereka untuk memaksimalkan hasil mereka. Kebanyakan peneliti mengatakan bahwa perencanaan dan
implementasi (SCM) sangat penting untuk bertahan di pasar global dan lebih banyak keuntungan. Saat ini sebagian
besar organisasi berfokus pada pemasok dan pelanggannya. Contohnya Perusahaan manufaktur Malaysia melakukan
berbagai program manajemen untuk meningkatkan nilai dan kualitas produk serta meningkatkan kinerja organisasi.
Karena globalisasi ada persaingan yang ketat di pasar dan bisnis harus mengadopsi strategi kompetitif dalam sistem
operasi mereka untuk mempertahankan pasar.

Dalam jurnal disebutkan bahwa Praktik dan implementasi perusahaan pemasok strategis berdampak besar pada kualitas
produk serta kinerja organisasi. Hubungan dengan pemasok penting dalam hal jenis organisasi material apa yang
dibutuhkan dengan biaya berapa untuk meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Studi ini memeriksa hubungan
pemasok strategis dalam rantai pasokan untuk meningkatkan kualitas produk dan kinerja industri Pakistan. Hal ini
berkaitan dengan pertimbangan input yang berhubungan dengan kemudahan mendapatkan komponen yang dibutuhkan.
Misalnya bahan baku, bila bahan baku yang menjadi pertimbangan utama. Maka lokasi perusahaan akan ditempatkan
dekat dengan sumber pasokan (supply). Dalam jurnal disebutkan juga bahwa SSP (strategic supplier partnership) pasti
akan berdampak positif pada kinerja organisasi.
Kesimpulan:
Studi ini menetapkan bahwa, studi aktual berfokus tentang hubungan sebab akibat di antara latihan SCM, manfaat
agresif serta kinerja keseluruhan organisasi serta mengabaikan asosiasi rekursif yang layak sebenarnya. Serta
terkait dengan metode SCM serta menjelaskan hubungan di antara Metode SCM, keuntungan agresif, serta kinerja
organisasi secara keseluruhan. Ini terlihat di 3 pertanyaan investigasi: (1) melakukan bisnis bersama dengan
jumlah SCM yang lebih tinggi metode memiliki jumlah keuntungan agresif yang lebih tinggi; (2) menjalankan
bisnis Bersama tingkat yang lebih tinggi terkait dengan metode SCM memiliki jumlah keseluruhan organisasi
yang lebih tinggi kinerja; (3) menjalankan bisnis bersama dengan jumlah keuntungan agresif yang lebih tinggi
memiliki tingkat yang lebih tinggi terkait dengan kinerja organisasi secara keseluruhan. Dengan melihat jenis
masalah ini secara luas, dan juga perangkat yang dapat diandalkan sehubungan dengan mengevaluasi metode
SCM. Perangkat sebenarnya telah diperiksa menggunakan penilaian catatan menyeluruh seperti validitas
konvergen, membedakan validitas, ketergantungan, dan penegasan terkait dengan orde kedua konstruksi. Studi
khusus ini memberikan bukti empiris untuk membantu konseptual juga klaim preskriptif dalam buku tentang efek
aktual yang terkait dengan SCM metode.
THANKS! Any Question?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai