Teori Dasar Listrik
Teori Dasar Listrik
Konduktor
Konduktor merupakan bahan yg ikatan muatan
elektron-elektronnya terhadap inti atom sangat lemah
atau dikatakan mempunyai banyak muatan elektron
bebasnya, maka bahan tersebut dikatakan
“Konduktor”
Dengan energi yang kecil saja muatan-muatan
elektronnya mudah terlepas dengan kata lain mudah Energi
menghantarkan listrik
3
Isolator
Suatu bahan dimana ikatan elektron-elektron
terhadap inti atomnya kuat sekali
Elektron-elektron tersebut apabila diberi energi dari
luar sulit untuk melepaskan ikatannya dengan kata
lain sulit menghantarkan listrik
Energi
4
Tahanan
Isolator dapat dikatakan menghambat atau menahan
aliran listrik.
Hambatan atau perlawanan bahan penghantar
terhadap aliran listrik ini disebut “Tahanan Listrik”
dengan simbol (R) dan dalam satuan OHM ()
3 faktor yang mempengaruhi harga tahanan listrik
suatu bahan :
Panjang bahan,
Luas Penampang
Temperatur Bahan
5
Faktor 1 : Panjang Bahan
Semakin panjang konduktor, semakin besar
tahanan listrik
Dimana :
R = Tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = Panjang kawat [meter/m]
ρ = Tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = Penampang kawat [mm²]
6
Faktor 2 : Luas Penampang
Semakin kecil luas penampang konduktor semakin
besar tahanan listriknya
Dimana:
A = Luas penampang kawat
[ mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
J = Rapat arus [ A/mm²]
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
7
Faktor 3 : Temperatur
Umumnya tahanan listrik suatu konduktor akan
bertambah bila temperatur konduktor naik.
Rt = Ro + αt
Untuk mengukur besarnya tahanan listrik dapat
digunakan Multi meter dengan fungsi Ohm Meter
8
Tegangan
Definisi : energi yang dibutuhkan untuk memindahkan
satu muatan listrik (sebesar 1 Coulomb) dari sebuah
kutub ke kutub lainnya yang berbeda potensial
Tegangan adalah perbedaan potensial listrik antara dua
titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam
satuan volt (V)
Tegangan mengukur energi potensial dari sebuah
medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik.
Nilai untuk 1 volt adalah sama dengan 1 J/C
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
9
Tegangan
Di PLN kategorikan menjadi : Tegangan Ekstra
Rendah, Rendah, Menengah, Tinggi, dan Ekstra
Tinggi
Dalam perhitungan matematis :
(dari hukum Ohm) maka : V = I x R
Alat Pengukur Tegangan dinamakan Voltage Meter
atau bisa juga mengukur memakai Multi Meter
(fungsi Volt meter)
10
Arus Listrik
Definisi : muatan listrik yang mengalir tiap satuan
waktu.
Arah bergerak arus listrik searah dengan muatan
positif (proton) dan berlawanan dengan arah muatan
negative (electron)
Arus listrik akan muncul ketika ada perbedaan
potensial yg menyebabkan bergeraknya muatan
positif dari potensial tinggi ke rendah atau bergeraknya
muatan negatif dari potensial rendah ke potensial
tinggi
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
11
Arus Listrik
Secara matematis arus didefinisikan : I = dq/dt
Jumlah muatan elektron yang mengalir melalui titik
tiap detik dapat mencapai jutaan elektron.
Arus Listrik ditulis dengan simbol I atau i, yang
diambil dari bahasa perancis yaitu: Intensite.
Dalam satuan SI untuk arus dinyatakan dalam
satuan ampere (A)
Gambar 3
Gambar 4
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
I R
15
Resistor
Komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan
tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang
mengalirinya
Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan
karbon.
16
Kapasitor
Pada dasarnya sebuah kapasitor merupakan dua keping
konduktor yang dipisahkan oleh suatu insulator (udara, hampa
udara atau suatu material tertentu).
Satuan kapasitansi ini dinyatakan dengan farad (F).
Secara umum hubungan antara muatan dan tegangan untuk
sebuah kapasitor dapat dituliskan sebagai :
q = C v (4.2)
dengan demikian arus i yang mengalir diberikan oleh:
i = dq / dt = C dv / dt (4.3)
17
Kapasitor
18
Induktor
Komponen elektronik pasif yang dapat
menghasilkan tegangan listrik berbanding lurus
dengan perubahan sesaat dari arus listrik yang
mengalir melaluinya :
V = L × dI/dt,
di mana V adalah tegangan listrik yang dihasilkan,
dI/dt adalah laju perubahan arus listrik, dan L
adalah sifat dari alat yang dinamakan induktansi.
Satuan SI dari induktansi adalah henry (H).
19
DAYA
Satuan daya listrik dalam USCS dan sistem metrik
adalah Watt. Dalam satuan SI, satu Watt
didefinisikan sebagai “sesuatu yang sama dengan
kerja yang dilakukan pada laju satu joule setiap
detik”.
Watt juga didefinisikan sebagai “energi yang
dikeluarkan atau kerja yang dilakukan oleh setiap
arus 1 amper yang tidak berubah yang mengalir
pada tegangan 1 volt”
20
Induktor
Telah diketahui bahwa elektron yang bergerak atau
arus listrik yang mengalir akan menghasilkan medan
magnet. Kebalikannya untuk menghasilkan arus
listrik (arus induksi) perlu dilakukan perubahan
medan magnet.
21
DAYA
P=V.I
dimana : P = daya dalam Watt.
I = arus dalam Amper.
V = tegangan dalam Volt.
Rumus daya dapat jg dituliskan sebagai berikut :
Coulomb
detik
22
DAYA
Dari hukum ohm V = I.R , dimana harga V
disubstitusikan kedalam persamaan daya diatas,
dapat diperoleh rumus baru sebagai berikut :
P = I. V. = I x I.R
P = I2 . R.
Sedangkan bila harga I yang diganti dengan V/R,
maka akan diperoleh :
P = V . I. = V x V/R = V 2 /R
23
DAYA
Daya listrik diukur dengan menggunakan wattmeter dengan
pemasangan sebagai berikut :
24
ENERGI LISTRIK
Energi yang digunakan oleh alat listrik adalah
laju penggunaan energi (daya) dikali dengan
waktu selama alat tersebut digunakan
Daya x waktu = Energi
(Watt x Jam = Watt jam = wh)
Daya x waktu = Energi
(Watt x detik = Watt detik =
Joule)
25
ENERGI LISTRIK
Untuk mengetahui berapa daya yang digunakan
selama waktu (t) detik dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
P = C (watt/put) x N (put) x 3600
t (detik)
Dimana : C = Konstanta Kwh meter (wh / put)
N = Jumlah putaran (put)
t = Waktu untuk menempuh (n) putaran (detik)
P = Daya dalam (watt)
S=VxI
Daya semu dapat pula diperhitungkan terhadap I
dan Z, yaitu :
S = I2 x Z
Unsur reaktansi induktif XL menghasilkan daya
jenis ke 3 yang disebut :
Daya reaktif dengan simbol Q dan satuan VAR.
Q = I2 x XL, atau Q = UXL x I
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
Daya Pada Rangkaian Dengan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
29
Beban Kondensator (C)
Suatu rangkaian listrik dengan beban kondensator, alat
ukur watt meter menunjuk nol karena kondensator
tidak menyerap daya aktif. Sehingga Cos = 0, = 90
I dan U berbeda phasa 90
S2 = P2 + Q2, karena P = 0, maka S = Q,
maka Q = U x I, karena U = I. XC, dimana XC = 1/C ,
jadi : Q = I2 / C
dimana : c = 2 fc
= 3,14
f = Frekuensi Arus bolak-balik (Hz).
c = Kapasitas dari kondensator (Farad).
30
MAGNET DAN LISTRIK
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang
mempunyai suatu medan magnet
Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap
atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang
ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub
utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan
magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua
kutub.
31
Medan Magnet
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik
pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI
unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1
weber/m2 = 1 tesla, yang mempengaruhi satu meter
persegi.
Pola medan magnet pada pasir besi yang ditaburkan diatas kertas
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
32
Jenis-jenis Magnet
Magnet Tetap; Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau
bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet. Contoh :
Samarium-Cobalt Magnets dan Neodymium Magnets
(merupakan magnet tetap yang paling kuat)
Magnet Tidak Tetap
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik
untuk menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak
tetap adalah elektromagnet.
Magnet Buatan
Bentuk magnet buatan antara lain: Magnet U, Magnet ladam,
Magnet batang, Magnet lingkaran dan Magnet jarum (kompas
)
33
Cara Membuat Magnet
Menggosok magnet tetap dengan benda (besi)
secara searah
Induksi magnet.
Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan
kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan
yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik searah
(DC).
Bahan yang biasa dijadikan magnet adalah: besi
dan baja. Tapi besi lebih sering dipakai
34
Cara Menghilangkan Sifat Magnet
Dibakar.
Dibanting-banting.
Dipukul-pukul.
Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan
kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan
yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-
balik (AC).
35
Elektromagnet
Medan magnet dapat diproduksi oleh gerakan
muatan listrik, seperti arus listrik yang mengalir di
sepanjang kabel dan memberikan kenaikan pada
gaya magnetik
Medan listrik dan medan magnet saling terkait,
dalam banyak hal, tidak mungkin untuk
memisahkan keduanya.
36
Kuat Medan Magnet
Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub
magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan
oleh magnet lain
Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan
magnet ialah kuat kutub yang menimbulkan medan
magnet dalam Ampere-meter
R jarak dari kutub magnet sampai titik yang
bersangkutan dalam meter. dan H = kuat medan
titik itu dalam : atau dalam
37
Kuat Medan Magnet
Lintasan kutub Utara dalam medan magnet
dinyatakan oleh garis singgungnya disebut Garis-
garis gaya.
Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat dengan
jalan menaburkan serbuk besi disekitar sebuah
magnet.
38
Kuat Medan Magnet
Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat
medan disebut Rapat garis-garis gaya (Flux Density),
dengan symbol = B
39
Kuat Medan Magnet
Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama
disebut : medan magnet serba sama (homogen)
40
Sifat Kemagnetan Benda
Benda diamagnetik : ditolak Magnet. permeabilitas
relatif lebih kecil dari satu. Contoh : Bismuth, tembaga,
emas, antimon, kaca flinta.
Benda paramagnetik : ditarik Lemah Magnet.
permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu. Contoh :
Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak
lagi garam-garam logam adalah zat paramagnetik.
Benda feromagnetik : sangat kuat ditarik oleh magnet
dan mempunyai permeabilitas relatif sampai beberapa
ribu. Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran
logam tertentu (almico)
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
41
Kumparan (Induksi Listrik)
GGL terjadi jika kutub utara magnet didekatkan ke
kumparan. Jumlah garis gaya yang masuk
kumparan makin banyak. Perubahan jumlah garis
gaya itulah yg menyebabkan terjadinya
penyimpangan jarum galvanometer.
42
Induksi Magnet
Teori I : Bila ada arus listrik mengalir pada sebuah kawat,
maka di sekitar kawat tersebut akan muncul medan magnet."
43
Induksi Magnet
Teori kedua : Jika terjadi perubahan fluks magnet
pada sebuah sirkuit tertutup, maka dalam sirkuit
tersebut akan muncul gaya gerak listrik (GGL)
Besarnya GGL adalah sama dengan laju perubahan
fluks magnet.
44
Induksi Magnet
Besarnya tegangan yang diinduksikan pada kumparan
tergantung pada :
Kuat medan magnit
Panjang penghantar dalam kumparan
Kecepatan putar (gerakan)
Karena formula dari pembangkitan tegangan secara induksi
adalah
e = - N dΦ
dt
dimana : N = Banyaknya lilitan
dΦ = Perubahan medan magnit dt
dalam web/dt
Tanda minus (-) menunjukkan bahwa tegangan yang
dibangkitkan berlawanan arah dengan yang membangkitkan.
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
45
Prinsip dasar timbulnya ( GGL)
46
GENERATOR
Generator adalah Mesin Pembangkit Listrik yang
berfungsi untuk mengubah energi mekanik dalam
bentuk putaran menjadi energi listrik
Generator yang banyak digunakan dalam unit
pembangkit adalah generator synkron
47
Prinsip Kerja Generator
Apabila rotor diputar (kumparan medan magnit),
maka akan mengakibatkan timbulnya GGL bolak -
balik pada kumparan stator, karena pada stator
dipasang 3 (tiga ) buah kumparan yang masing-
masing sumbu kumparan ditempatkan berjarak 1200 ,
maka akan timbul / dibangkitkan GGL bolak-balik
3 (tiga) phase.
Medan magnit pada rotor timbul dengan
mengalirkan arus searah (DC) pada kumparan rotor
yang bertujuan untuk mendapatkan kutub - kutub
magnit yang tetap dan besar medan magnitnya dapat
diatur, dengan mengatur arus dan tegangan arus
searahnya (DC).
Generator 1 Phasa Generator 3 Phasa
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
48
Konstruksi Generator
Generator terdiri dari 2 (dua) bagian utama yaitu
Bagian stationary (diam) disebut stator, terdiri dr :
Rangka stator (stator frame)
Inti stator (stator core)
Kumparan stator (stator winding)
Bagian rotary (berputar) disebut rotor, terdiri dr :
Inti rotor
Kumparan rotor.
49
Kecepatan Putar
Generator sinkron berarti bahwa frekuensi listrik yg
dihasilkan dikunci (locked-in)/sinkron pada rate mekanikal
dari rotasi / putaran generator dan sama dengan kecepatan
putar medan magnetik
Frekuensi yang dihasilkan generator sinkron adalah :
f = Ns . P
120
Dimana : f = frekuensi listrik dalam Hz
Ns = Kec sinkron (kec medan putar),
putaran/menit.
P = Jumlah kutub rotor.
Daya listrik yang dibangkitkan oleh generator sinkron pada
50 Hz dan 60 Hz, sehingga kecepatan putar rotor tetap
tergantung kepada (ditentukan oleh) jumlah kutub pada rotor.
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
50
Prinsip Kerja Generator DC
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah
generator diperoleh melalui dua cara:
Menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan
induksi bolak-balik.
Menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
51
Prinsip Kerja Generator DC
52
melalui cincin-seret dan komutator.
53
Jangkar Generator DC
Belitan jangkar terdiri dr beberapa kumparan yg
dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan
terdiri dari lilitan kawat /lilitan batang.
54
Reaksi Jangkar
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari
sebuah generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan
Utama
Bila generator dibebani maka pd penghantar jangkar timbul
arus jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks
pada penghantar jangkar yg biasa disebut FIuks Medan
Jangkar
55
Reaksi Jangkar
Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan
medan jangkar disebut reaksi jangkar. Reaksi
jangkar ini melemahkan tegangan nominal
generator
56
Reaksi Jangkar
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal,
dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau
kutub bantu),
57
Generator AC 1 Phasa
Konstruksi Generator DC
58
Generator AC 1 Phasa
Hubungan frekuensi, putaran dan pasang kutub
dapat dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu :
f = n x p
60
Dimana :
f = Frekuensi dalam Hz
n = Putaran dalam RPM
p = Jumlah pasang kutub
59
Generator AC 3 Phasa
Jenis Sambungan
Xs
a Va
-c If
-b U
Xs
Vb
b
S
c
-a
Xs
Vc
Generator 3 Phase
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
60
Gelombang AC 3 Phase
V
a b c
Va-c = V line
line
Va= Vph
-Vc
120 120
Vc-b
Vb
Vc
Vph ph 3. Vph
Vp p
Vb-a Vph
3
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
61
MOTOR LISTRIK
Mesin konversi elektro mekanis atau mesin listirk dinamis
yang berfungsi mengkonversikan energi listrik menjadi
energi mekanik berupa putaran
Jenis-jenis motor listrik dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
Motor arus searah
Motor serie
Motor shunt.
Motor kompon.
63
Rotor Sangkar
Konstruksi rotor sangkar terdiri dari sebuah inti baja yang
dilaminasi dan terpasang pada poros, didalam inti terdapat
rotor boxes yang biasanya terbuat dari aluminium atau
tembaga
Keuntungannya :
Putaran tetap pada beban yang bervariasi.
Pemeliharaannya sederhana.
Secara mekanik sangat kokoh.
Kerugiannya :
Momen puntir pada waktu start jelek.
Arus start tinggi.
Variasi putarannya dapat dicapai dengan menggunakan mekanik
(gear box).
64
Rotor Lilit
Terdiri dari banyak gulungan yg membuat selingan kecil
dan ujung - ujungnya dibawa keluar kerangkaian ring
melalui poros yang berhubungan. Slipring terbuat dari
phospor bronze, di slipring dipasang sikat arang yang
menghubungkan rangkaian luar keporos yang bergerak
Keuntungannya :
Putaran tetap pada beban yang bervariasi
Dapat distart pada saat berbeban.
Arus start rendah.
Putaran dapat diatur melalui rangkaian luar.
Kerugiannya :
Sangat mahal
Pemeliharaannya bertambah karena ada sikat arang.
Belajar & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai – Nilai Perusahaan
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
65
Rotor Sangkar dan Rotor Lilit
66
Prinsip Kerja Motor Induksi
Sumber tegangan 3 phase dihubungkan pada
kumparan stator, maka timbul medan putar dgn
kecepatan Ns = 120 f / p, lalu medan putar tsb
memotong batang konduktor (rotor), akibatnya pada
kumparan rotor timbul GGL induksi sebesar 4,44
N2 f2 ø m .
Karena kumparan rotor merupakan rangkaian tertutup,
GGL (E) akan menghasilkan arus (I), adanya arus
didalam medan magnit menimbulkan gaya (F) pada
rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F)
pada rotor cukup besar untuk memikul beban, maka
rotor akan berputar searah dengan medan putar pada
stator.
67
Prinsip Kerja Motor Induksi
Agar tegangan terinduksi diperlukan adanya
perbedaan relatif antara kecepatan berputarnya rotor
(Nr).
Perbedaan kecepatan antara Nr dan Ns disebut Slip
68
Konstruksi Motor DC
69
Prinsip Kerja Motor DC
71
TRANSFORMATOR
Peralatan listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian ke rangkaian
lain dengan menaikkan tegangan dari yang lebih rendah
ke yang lebih tinggi (Step-Up) atau sebaliknya dari yang
lebih tinggi ke yang lebih rendah (Step Down) dengan tidak
merubah frekuensi
Perbandingan antara tegangan primer dengan tegangan
sekunder tergantung pada perbandingan lilitan antara
kumparan primer dengan kumparan sekunder
E1 V1 N1
-------- = -------- = -------- = a
E2 V2 N2
73
Trafo AC Beban Nol
74
Trafo AC berbeban
75
Trafo DC
76
Trafo DC berasap