Konstitusi I
Mooting Class Continue IV
Amanda Benita Tarigan
1 2
Keberadaan Mahkamah Konstitusi (MK) sendiri Organ khusus seperti pengadilan khusus yang disebut
secara teoritis baru diperkenalkan oleh pakar MK (Constitutional Court), atau pengawasan
hukum kenamaan asal Austria, Hans Kelsen konstitusionalitas undang-undang (judicial review)
(1881-1973). Kelsen menyatakan bahwa dapat juga diberikan kepada pengadilan biasa,
pelaksanaan aturan konstitusional tentang legislasi khususnya Mahkamah Agung (MA).
dapat secara efektif dijamin hanya jika suatu
organ selain badan legislatif diberikan tugas untuk
menguji apakah suatu produk hukum itu
konstitusional atau tidak, dan tidak 3
memberlakukannya jika menurut organ ini produk Organ khusus (MK) yang mengontrol tersebut dapat
badan legislatif tersebut tidak konstitusional. menghapuskan secara keseluruhan undang-undang yang
tidak konstitusional sehingga tidak dapat diaplikasikan oleh
organ lain. Sedangkan jika pengadilan biasa yang memiliki
kompetensi menguji konstitusionalitas undang-undang
Asal-Usul Mahkamah Konstitusi Pertama di Dunia
2
Verfassungsgerichtshoft atau MK (Constitutional Court)
1 yang berdiri sendiri di luar Mahkamah Agung, sering
Di Austria, disebut The Kelsenian Model. Gagasan ini diajukan ketika
Pemikiran Kelsen Kelsen diangkat sebagai anggota lembaga pembaharu
Konstitusi Austria (Chancelery) pada tahun 1919–1920
dan diterima dalam Konstitusi Tahun 1920.
3
Mahkamah Konstitusi
Pertama di Dunia
Ide Hans Kelsen mengenai pengujian undang-undang di atas sejalan dengan gagasan yang
pernah dikemukakan Muhammad Yamin dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Ia mengusulkan seharusnya Balai Agung (atau Mahkamah
Agung) diberi wewenang untuk “membanding” undang-undang. Namun usulan Muhammad
Yamin ini disanggah oleh Soepomo dengan alasan bahwa (i) konsep dasar yang dianut
dalam UUD yang tengah disusun bukan konsep pemisahan kekuasaan (separation of
power) melainkan konsep pembagian kekuasaan (distribution of power); selain itu, (ii)
tugas hakim adalah menerapkan undang-undang, bukan menguji undang-undang; (iii)
kewenangan hakim untuk melakukan pengujian undang-undang bertentangan dengan
konsep supremasi Majelis Permusyawaratan Rakyat; dan (iv) sebagai negara yang baru
merdeka belum memiliki ahli-ahli mengenai hal tersebut serta pengalaman
mengenai judicial review. Akhirnya, ide pengujian konstitusionalitas undang-undang yang
diusulkan oleh Yamin tersebut tidak diadopsi dalam UUD 1945.
Kedudukan Mahkamah Konstitusi