Anda di halaman 1dari 45

Aplikasi Hukum Gravitasi dalam Bidang Kebumian;

“Efek Pasang – Surut Air Laut”


• Yang dimaksud dengan gaya pasang surut adalah perbedaan gaya
pada sebuah titik di permukaan planet dengan gaya yang bekerja
pada titik pusat planet terhadap Bulan. Misalkan di Bumi terdapat
titik-titik A, B, A’, dan C. Maka gaya pasut dihitung terhadap titik C.
B
• Maka selisih gaya di titik A dan titik C
adalah
M
m
A’ C A D  
𝐹 𝐴𝐶 =𝐹 𝐴 − 𝐹 𝑐
Bulan
Bumi

r
R R
•  Terapkan hukum gravitasi pada titik A dan C sehingga diperoleh gaya
diferensial antara titik A dan C, maka besarnya FAC adalah:
•  Dari persamaan:

• Untuk , maka , sehingga

Dengan cara yang serupa dapat dicari gaya diferensial antara titik A’ dan
C, yaitu:
• 
• untuk , , sehingga
B  

A’ M A m
 
𝐹 =−
2𝐺 𝑀 𝑚
𝑅
C  
𝐹
2𝐺 𝑀 𝑚
𝑅
D

𝐴𝐶 3 𝐴𝐶 = 3
𝑟 𝑟

Bumi Bulan

r
R R

Gaya-gaya pasut deferensial yang bekerja di Bumi akibat gaya tarik Bumi-Bulan
•  Gaya pasut di titik B dan B’ adalah yang dapat diuraikan menjadi dua
gaya yang B  𝐹
tegak lurus yaitu dan

q
 𝐹 ⊥  𝑭 𝑩 d  
M
q m
Untuk
A’ C A q D
 𝐹⊥
Bumi
𝑭
  𝑩′ d Bulan Sehingga
B’ q  𝐹∥
r
R R
• Maka
• 

• Jika Bumi dan Bulan jarak rata-ratanya 384.400 km dan radius Bumi R = 6378 km,
maka sudut q adalah 0,0166 rad atau 0,95o. Maka besarnya sehingga . Maka
persamaan di atas menjadi

Jadi di titik-titik B dan B’ atau di titik-titik kutub bekerja gaya pasut yang menuju pusat
Bumi atau yang bekerja hanya yang tegak lurus saja; yaitu
•  Hitung gaya pasut Bumi-Bulan di titik A dan B di permukaan Bumi!
Gunakan besaran dan konstanta yang lazim. Jarak Bumi-Bulan
384.400 km.
• Jawab:

• Misalkan gaya tersebut digunakan untuk mengangkat air setinggi 1 m;


berapa banyak air yang dapat dinaikkan?
•  Jika rumus gaya pasut diferensial berlaku juga untuk pasangan Bumi-
Matahari, berapa resultan gaya pasut diferensial di A karena Bulan
dan Matahari? Anggap massa Matahari 1,988 x 1030 kg dan jaraknya
1,495 x 1011 m. Bandingkan dengan gaya pasut Bumi-Bulan di titik
yang sama!
• Jawab: (a).

(b).
Jadi gaya pasut Bulan : gaya pasut Matahari = 2,175 : 1
•Berapa
  gaya pasut yang disebabkan oleh planet Jupiter (tanpa
memedulikan planet atau satelit lain) di permukaan Bumi? Anggap
massa planet Jupiter 1,90 x 1027 kg dan jarak Bumi – Jupiter adalah
628,7 x 106 km , massa Bumi 5,97 x 1024 kg, radius Bumi 6378 km.
Jawab:


Jika dibandingkan dengan gaya pasut Bulan adalah
Bumi, bola yang diselubungi air

B
𝐺𝑀𝑚
𝐹  𝐵= 3
𝑅
𝑟
2𝐺 𝑀 𝑚 C 2𝐺 𝑀 𝑚
  𝐴
𝐹 ′
𝐶
=− 3
𝑅   𝐴𝐶 =
𝐹 𝑅
𝑟 A’ A 𝑟
3

𝐺𝑀𝑚
𝐹  𝐵= 3
𝑅
𝑟
B
𝑀 𝑚 𝑅
2𝐺 3
= 𝑟
 𝐹 𝐴𝐶
𝑀 𝑚 𝑅
2𝐺 3
− 𝑟
 𝐹 𝐴 𝐶=

  𝐵= 𝐺 𝑀 𝑚 𝑅
𝐹 3
𝑟

  2𝐺 𝑀 𝑚   𝐴𝐶 = 2𝐺 𝑀 𝑚 𝑅
𝐹 ′
𝐴 𝐶
=− 3
𝑅 𝐹 3
𝑟 𝑟

  𝐵= 𝐺 𝑀 𝑚 𝑅
𝐹 3
𝑟
Two high tides
and two low tides
each day
= Pasang Purnama

= Pasang Purbani
1. Pasang Purnama dan Pasang Purbani

Arah Matahari

(a) (b) (c)

Pasang Purnama (vive eau, spring tides) dan Pasang Purbani (morte eau, neap tide) Gaya pasang
surut akan maksimum bila resultante gaya gravitasi Bumi, Bulan dan Matahari terletak pada suatu garis
lurus. Keadaan ini berlangsung pada saat bulan purnama atau bulan baru. Naiknya permukaan air laut
pada saat ini disebut "pasang purnama". Gaya pasang surut akan minimum apabila gaya gravitasi
Bulan dan Matahari saling meniadakan, ini terjadi pada saat Bulan-Bumi-Matahari membentuk sudut
900 Posisi ini disebut Bulan kuartir, terjadi pada saat Bulan berumur sekitar 7 hari dan 21 hari. Naiknya
permukaan air laut merupakan tinggi yang minimum. Peristiwa ini disebut "pasang purbani"
Arah Matahari

(a) (b) (c)

Pasang-surut(pasut) disuatu tempat tidak hanya bergantung pada posisi Bulan dan Matahari saja, tetapi dipengaruhi juga oleh keadaan
geografi, gesekan pada dasar laut, kedalaman, relief dasar laut dan viskositas air di lokasi tersebut. Semua faktor ini dapat mempercepat
atau memperlambat datangnya air pasang. Perbedaan waktu antara datangnya pasang naik dengan waktu yang dihitung disebut
"harbor-time". Sebagai contoh, tanggal 3 April 1950 di Brest, Perancis setelah bulan purnama amplitudo air pasang mencapai 7 meter
(vive eau, spring tides, pasang purnama), 7 hari kemudian 10 April 1950 setelah quartier terakhir. Amplitudo gelombang air pasang
mencapai 2,5 meter (morte eau, neap tide, pasang purbani). Peristiwa terjadinya pasut tidak selalu cocok jika hanya posisi Bulan yang
diperhitungkan. Pasut berlangsung lebih lambat, di Brest terlambat 3 sampai 4 jam setelah Bulan lewat. Untuk pelabuhan Hamburg di
Jerman selang waktu ini berkisar antara 5 sampai 6 jam. Selain itu pasang purnama juga tidak berlangsung tepat pada saat syzyg (bulan
baru atau bulan purnama) pasut berlangsung 1,5 hari lebih lambat
Harbor Time
3.Rotasi Bumi menjadi lebih lambat

Arah Matahari

(a) (b) (c)

Perubahan posisi Bulan dan Matahari akan menyebabkan terjadinya gesekan air laut yang
mengalir dengan dasar laut, hal ini akan memperlambat rotasi Bumi, akibatnya panjang hari
di Bumi akan bertambah sekitar 0,0016 detik/abad. Perhitungan ini didukung oleh fakta
peristiwa gerhana yang pernah dicatat oleh orang-orang Babilonia dulu, ternyata
perhitungan mundur berdasarkan komputasi astronomi modern, selalu tidak cocok dengan
catatan tersebut
•Waktu
  untuk memperlambat Bumi adalah 0,0016 sekon/100 th. Jadi
setiap hari Bumi diperlambat sebesar

Jika rotasi Bumi sekarang 23 jam 56 menit 4 sekon, maka agar rotasi
Bumi menjadi 24 jam; masih kurang 3 menit 56 s = 236 s, jadi masih
harus menunggu selama kira-kira:
Tidal Amplitude--Bay of Fundy
Stabilitas Gaya Pasang Surut
•  Misalkan gaya pasang surut Bumi-Bulan itu ditinjau bahwa Bulan
tersusun atas partikel-partikel massa yang lebih kecil, misalnya
sebagai Digambar sebagai berikut di bawah:
Arah orbit
Bumi
m3
M
m2
FgBB m1
mn
Bulan
r 1 r2
d
R
•  Maka gaya pasut Bumi-m1 sebagai F1 dan gaya pasut Bumi-m2 sebagai
F2, dan seterusnya; sementara ditinjau untuk dua gaya pasut, maka

• Maka gaya pasut diferensial Fd = F1 – F2, adalah


•  Jika

• Ambil dua suku saja, maka


• 
Sedangkan gaya gravitasi m1 terhadap m2 pada jarak r1 dan r2 dan
masing-masing besaran m1 = m2 = m dan r1=r2 = r, maka

Jika gaya pasut diferensial Bumi terhadap partikel Bulan = gaya gravitasi
masing-masing partikel Bulan, maka ; sehingga

Maka pada saat jarak d (jarak Bumi – Bulan) tertentu gaya gravitasi
Bulan akan mengalami keruntuhan.
•  Andaikan rapat massa M adalah r1 dan massa m1 dan m2 mempunyai
rapat massa yang sama; yaitu r2, maka besarnya:
• sehingga, M dan m mempunyai hubungan sebagai
•Besaran
 

disebut Limit Roche,


maka dapat disimpulkan bahwa d merupakan batas (limit) jarak orbit di
mana suatu satelit alami masih dapat mempertahankan dari keruntuhan
partikel-partikel penyusun satelit. Apabila satelit berada pada jarak orbit
satelit lebih kecil dari d maka satelit akan mengalami keruntuhan.
Peristiwa keruntuhan satelit terjadi pada saat komet Schoemaker-Levy 9
yang terjebak sebagai satelit Jupiter (Juli 1992). Komet tersebut
kemudian berada pada jarak yang lebih kecil dari limit Roche. Komet
kemudian runtuh menjadi 9 bagian yang besar dan total 22 bagian dan
akhirnya jatuh di permukaan Jupiter (Juli 1994).
• 

Jika maka m1 dan m2 tidak terpisah apabila

Jika maka m1 dan m2 terpisah (runtuh) apabila


Comet Shoemaker-Levy menabrak ke Jupiter pada th 1994
Contoh “teori Limit Roche”
• Comet datang dari pinggir luar dari sistem tatasurya

• Besarnya Jupiter, gravitasi mengakibatkan tabrakan seperti


- menarik comet menjadi 22 bagian
- comet memiliki lintasan masing-masing

• Scientists mempelajari bagaimana comet menabrak Jupiter


Fragmen SL-9
SL-9 mulai merenggang
FRAGMEN SHUMAKER-
LEVI – 9 MENGHUJAM
JUPITER
Comet Shoemaker-Levy menabrak Jupiter
pada tahun 1994
Selama Juli 16-22nd 1994, Comet Shoemaker-Levy menabrak Jupiter
• fragment-fragment ~ lebar 1 km v~60 km/s (130,000 km/hr)
• energi tabrakan = 600 juta megatons TNT (lebih kuat dari semua senjata nuklir)
Proses tabrakan SL-9
Bekas Tabrakan
•  Kerapatan Bumi rata-rata 5500 km/m3 dengan radius 6378 km. Bulan
mempunyai kerapatan rata-rata 3300 kg/m3. Berapa jarak minimum
Bumi – Bulan agar Bulan tidak mengalami keruntuhan partikel
penyusunnya?
• Jawab:

• Jadi Bulan masih dapat mempertahankan partikel-partikelnya jika


jarak terhadap Bumi lebih besar dari 19.056 km.
•  Kerapatan Matahari 1410 kg/m3 dan radiusnya 6,96 x 108 m,
kerapatan Bumi 5500 kg/m3. Berapa jarak minimal Bumi-Matahari
agar Bumi belum mengalami keruntuhan partikel penyusunnya?
• Jawab:

• Jarak terhadap permukaan Matahari


• Atau lebih besar 414.000 km di atas permukaan Matahari.
Quiz:
1. Salah satu satelit (bulan) planet Jupiter bernama Ganymede
berjarak 1,070 x 106 km dari planet Jupiter yang massanya 1,90 x
1027 kg. Tentukan (a) periode edar Ganymede dan (b) kecepatan
orbitnya? Jika periode edar Bulan kita 27,3 hari kita sebut waktu
satu “bulan Bumi”, berapa (c) perbandingan waktu satu bulan Bumi
terhadap waktu satu “bulan Jupiter” berdasarkan edar Ganymede?
(Nyatakan besaran kedua sistem dalam hari Bumi)!
2. Jika massa satelit Saturnus terbesar Titan 1,3455 x 1023 kg tentukan
gaya pasut di permukaan Saturnus! Anggap radius Saturnus 60.268
km, jarak Titan – Saturnus 1,22185 x 106 km dan anggap hanya ada
sebuah satelit yang berhadapan dengan Saturnus.
PR.
Dari data 4 di antara 85 satelit-satelit (bulan-bulan) planet Jupiter adalah
sebagai berikut:
Satelit Massa x Jarak rata-rata x Kerapatan
(1020 kg) (103 km) (kg/m3)
1. Io 893,3 421,6 3.570
2. Europa 479,7 670,9 2.970
3. Ganymede 1.482 1.070 1.940
4. Callisto 1.076 1.883 1.860

Tentukan (a) resultan gaya pasut di permukaan Jupiter jika ke empat satelit
tersebut berada pada satu garis lurus terhadap planet Jupiter di ekuatornya
dan tentukan juga (b) resultan gaya pasut di kutub-kutub Jupiter yang
disebabkan ke empat satelitnya serta (c) limit Roche dari ke empatnya.
Anggap radius Jupiter 71.492 km, massa Jupiter 1,90 x 1027 kg dan
kerapatannya 1.330 kg/m3.

Anda mungkin juga menyukai