Anda di halaman 1dari 10

Konsep dan Teori Psikososial Erik H.

Erikson
Erik Homburger Erikson (15 Juni 1902 – 12 Mei 1994) adalah seorang pakar
psikologi perkembangan dan psikoanalis berkebangsaan Jerman, dikenal
dengan teorinya tentang perkembangan psikososial manusia yg merupakan
bentuk pengembangan dari teori psikoseksual dari Sigmund Freud.

Salah satu elemen yang penting dari tingkatan psikososial Erikson adalah
perkembangan mengenai persamaan ego, suatu perasaan sadar yang
dikembangkan melalui proses interaksi sosial.

Perkembangan ego akan selalu berubah berdasarkan pengalaman dan


informasi baru yang didapatkan seseorang sebagai hasil dari interaksinya
dengan orang lain. kemampuan untuk memotivasi sikap dan perbuatan
seseorang dapat memicu suatu perkembangan menjadi positif.
Ego yang sempurna menurut Erikson
Faktualitas – Yaitu kumpuan data
yang dapat diverifikasi dengan
01 metode kerja yang digunakan,
sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungan.

Universalitas – Berkaitan dengan


02 kesadaran akan kenyataan atau
sense of reality.
tiga aspek
utama
Aktualitas – Yaitu suatu cara
untuk memperkuat hubungan
03 dengan orang lain agar
mencapai tujuan bersama.
Tahapan Perkembangan Psikososial Erikson

1. Trust vs Mistrust 3. Initiative vs


(0-18 bulan) Guilt (3-6 tahun)
rasa percaya pada orang Mengembangkan
di sekitarnya, terutama inisiatif untuk mulai
pada ibu bertindak

01 02 03 04
2. Autonomy vs 4. Industry vs
Shame and Doubt (18 Inferiority (6-12
bln-3 thn) tahun)
Kesempatan untuk Mengembangkan
bereksplorasi mandiri interaksi sosial
Tahapan Perkembangan Psikososial Erikson
5. Identity vs Role 7. Generativity vs
Confusion (12-18 Stagnation (35-64
tahun) tahun)
Mencari jati diri yang Membangun kehidupannya
sebenarnya yang mapan

05 06 07 08
6. Intimacy vs 8. Integrity vs
Isolation (18-35 Despair (65 tahun
tahun) keatas)
Menjalin hubungan dekat Flashback kehidupan
dengan orang lain yang telah dijalaninya
Konsep dan Pandangan Aliran Behaviorisme

Mementingkan Mementingkan Mementingkan


bagian – bagian mekanisme terbentuknya pembentukan
hasil belajar kebiasaan

Mementingkan
Mementingkan peranan Mementingkan
pengaruh lingkungan
reaksi (respon) hubungan sebab
akibat pada waktu
yang lalu
Prinsip dalam Pendekatan Behaviorisme

Extinction
Pelemahan atau
Diskriminasi penghapusan
reaksi terkondisi
Generalisasi Individu
Kecenderungan merespons pada
individu untuk stimulus tertentu
memberikan
respons yg sama
terhadap
stimulus original
Teori Classical Conditioning Ivan Petrovich Pavlov
(1849 - 1936)
TL dipelajari dengan memanfaatkan hubungan stimulus dan
respon yang bersifat refleks bawaan.

Classical Conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik)


adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya
terhadap anjing,

Perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus


bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi
yang diinginkan
Teori Operant Conditioning Burrhus Frederic Skinner
(1904 - 1990)
Reinforcment tidak diasosiasikan dengan stimulus yang dikondisikan,
tetapi diasosiasikan dengan respon (respon dianggap sebagai
pemberi reinforcment).

Perilaku bisa diubah melalui proses pengukuhan/penguatan positif


atau negative ;
● Reinforcement positif, yaitu stimulus yang pemberiannya terhadap
operant behavior menyebabkan perilaku itu akan diperkuat atau
dipersering untuk dimunculkan.
● Reinforcement negatif, yaitu stimulus yang penghilangannya untuk
stimulus-stimulus yang tidak menyenangkan (aversive stimulus) akan
menyebabkan diperkuat atau diperseringnya perilaku.
Konsep Dasar Social Learning Theory (Albert
Bandura)

01 02 03

Modelling Efikasi Diri Self Regulated


Learning
Proses Social Learning Theory
Attention
Adanya 01
04 perhatian
intensif dan
terpusat Retensi
Reproduksi Motorik
Proses mengakses
Proses yg melibatkan kembali dan
reproduksi fisik terhadap melakukan koding
aktivitas yg diamati Motivasi simbiosis perlaku
Eksternal,

03 Internal, 02
Stimulasi/situasi
/tantangan

Anda mungkin juga menyukai