Anda di halaman 1dari 28

Pengaruh Proses Interaksi Obat Serta Faktor-

faktor Yang Mempengaruhi:


- Makanan yang menurunkan reaksi obat
- Makanan yang meningkatkan reaksi obat,
• Makanan tertentu, minuman, alkohol,
caffeine, dan juga rokok dapat berinteraksi
dengan obat-obatan
• Interaksi ini dapat mengurangi efektifitas dari
Makanan tertentu, minuman, alkohol,
caffeine, dan juga rokok atau dapat
menyebabkan efek samping yang
membahayakan atau permasalahan lain.
• Perubahan efek obat tersebut terjadi secara
signifikan karena interaksi dengan makanan,
alkohol, namun, ada banyak faktor individu
yang mempengaruhi untuk variasi tersebut,
seperti dosis, usia, berat, jenis kelamin dan
kesehatan secara keseluruhan.
Interaksi yang mungkin terjadi antara beberapa obat dengan
makanan (makanan yang menurunkan reaksi obat)

1. Alergi
• Antihistamin digunakan untuk meringankan atau
mencegah gejala flu, demam dan alergi
• Antihistamin membatasi atau memblok histamin
yang dilepas oleh tubuh ketika seorang pasien
terpapar pada substansi-substansi yang
menyebabkan reaksi alergi
• Obat-obat antihistamin ini bervariasi dalam
kemampuan untuk menyebabkan ngantuk
Interaksi yang mungkin terjadi antara beberapa obat dengan
makanan (makanan yang menurunkan reaksi obat)

1. Alergi
• Contoh Antihistamin: Brompheniramine,
chlorpheniramine, diphenhydramine,
fexofenadine, loratadine, cetirizine
• Interaksi obat histamin dan makanan 
digunakan dalam perut kosong, karena
makanan menurunkan reaksi obat
Interaksi yang mungkin terjadi antara beberapa obat dengan
makanan (makanan yang menurunkan reaksi obat)

• ARTHRITIS dan ANALGESIC / ANTIPYRETIC


(AINS)
• Obat AINS digunakan utk nyeri ringan dan
sedang dan demam.
• Contoh : acetaminophen (paracetamol)
• Interaksi makanan dan obat: makanan
menurunkan absorbsi parasetamol, sehingga
digunakan pada perut kosong
Contoh interaksi obat-makanan

• Makanan mengandung tiramin (keju tua, ekstrak


yeast, daging asap, bir, alpukat, anggur merah,
minuman berkafein, yogurt, coklat, kecap) 
berinteraksi dengan obat MAOI (Mono Amin
Oksidase Inhibitor).
Tiramin adalah asam amino yang ditemukan
dalam bermacam makanan di atas, yang
merupakan senyawa simpatomimetik tak
langsung  dapat menyebabkan hipertensi
pada pasien yang menerima MAOI (Mono Amin
Oksidase Inhibitor).
Kasus klinis
• Seorang farmasis mendapati istrinya yang minum
Parstelin (tranilsipromin +trifluoperazin), setelah
makan keju tua segera wajahnya memerah, kepala
& jantung berdenyut cepat & nafas tersengal-
sengal, berulang kali muntah  palpitasi
• Banyak kasus lain terjadi pada pemakai MAOI lain
(fenelzin, mebenazin, paargilin) yang
mengkonsumsi ekstrak ragi, saus kedelai, ikan
kaleng, hati ayam, hati sapi, anggur tua, dsb
Mekanisme
• Tiramin terbentuk dalam berbagai makanan di
atas melalui degradasi susu atau protein oleh
bakteri, mula-mula menjadi tirosin dan asam
amino lain (interaksi tidak terjadi pada
makanan segar).
• Tiramin adalah suatu amin simpatomimetik
tak langsung yang dapat melepaskan NE dari
neuron adrenergik  vasokonstriksi  TD >>
Contoh interaksi obat-makanan

• Jeruk  dikonsumsi bersama antasid yang


mengandung Al  meningkatkan absorpsi Al
Jeruk Bila dengan antibiotik  keasamannya
menurunkan efektivitas antibiotik.
• Susu  bila dikonsumsi bersama bisakodil (laksatif) 
meningkatkan efek laksatif.
• Serat oatmeal & sereal berserat tinggi  menurunkan
absorpsi digoxin.
• Sayuran hijau kaya vit. K  menurunkan efektivitas
antikoagulan oral.
Antibiotik
• Sefalosporin, penisilin  minum saat
lambung kosong untuk mempercepat absorpsi
• Eritromisin  jangan minum bersama jus
buah atau anggur  menurunkan efektivitas
obat
• Tetrasiklin  produk susu menurunkan
efektivitas obat.
• Linkomisin  makanan menurunkan kadar
plasma  hindari
Isoniazid
• Pasien yang minum INH bersama makanan seperti
keju dan berbagai jenis ikan (tuna, makarel, salmon)
yang tidak segar  resiko toksisitas histamin (sakit
kepala hebat, gatal & kemerahan pada kulit, nyeri
abdomen, takikardi, mata kabur, sesak nafas, diare,
muntah , dsb)
• Mekanisme : makanan di atas kaya akan histidin,
pada penyimpanan diubah menjadi histamin oleh
bakteri.
• Pada kondisi normal histamin diuraikan di tubuh oleh
histaminase, tapi pada peminum INH (suatu inhibitor
enzim)  aktivitas enzim dihambat  kadar
histamin tinggi
Antidepresan

• Litium  Diet rendah garam meningkatkan


resiko toksisitas Litium. Konsumsi garam
berlebih mengurangi efektivitas obat.
• MAO Inhibitor  Makanan kaya tiramin (keju
tua, daging olahan, anggur, bir, dll)  resiko
krisis hipertensi.
• Trisiklik  Beberapa makanan terutama
daging, ikan dan makanan kaya vit. C 
menurunkan absorpsi obat.
Obat kardiovaskuler
• ACE inhibitor  diminum saat lambung kosong untuk
meningkatkan absorpsi obat
• Alfa-bloker  minum bersama cairan atau makanan
untuk menghindari turunnya TD yang berlebihan.
• Antiaritmia  Hindari kafein yang akan meningkatan
resiko detak jantung tak normal
• Beta-bloker  Minum saat perut kosong. Makanan
terutama daging  meningkatkan efek obat & dapat
menyebabkan rendahnya TD.
Obat kardiovaskular
• Digitalis  Hindari diminum bersama susu dan
makanan berserat tinggi karena akan mengurangi
absorpsi obat & meningkatkan terbuangnya K.
• Diuretik  peningkatan resiko defisiensi vit.K
• Diuretik hemat K  jangan minum bersama
suplemen K  dpt menyebabkan kelebihan K.
• Furosemid  makanan menurunkan
bioavaolabilitas & efek diuretik
• Diuretik tiazid  peningkatan reaksi terhadap MSG
Obat –obat asma
• Pseudoefedrin  hindari kafein karena akan
meningkatkan cemas dan nervous.
• Teofilin  Diet kaya aprotein akan mengurangi
absorpsi obat. Kafein meningkatkan resiko
toksisitas obat
Obat antikolesterol
• Kolestiramin  meningkatkan ekskresi asam
folat, dan vitamin A, D, E, K.
• Gemfibrozil  hindari makanan berlemak
karena akan menurunkan efektivitas obat.
Antikoagulan
• Efek antikoagulan dapat dikurangi oleh makanan
yang kaya vitamin K (brokoli, kobis, kacang hijau,
selada, hati sapi, bayam, dsb)
• Mekanisme : antikoagulan oral berkompetisi
dengan suplai normal vit.K untuk mengurangi
sintesis faktor pembekuan darah oleh hati. Jika
asupan vit K tinggi  sintesis faktor pembekuan
normal  penurunan efek antikoagulan.
• Tingkatkan dosis antikoagulan atau kurangi
asupan vit K.
Obat tukak lambung
• Antasida  mengganggu absorpsi berbagai
mineral  minum 1 jam sesudah makan.
• Simetidin, famotidin, sukralfat  Hindari
makanan kaya protein, kafein dan makanan
lain yang dapat meningkatkan keasaman
lambung.
Hormon
• Kontrasepsi oral  Makanan asin meningkatkan
retensi cairan tubuh. Obat ini mengurangi absorpsi
asam folat, vit. B6 dan zat gizi lain. Konsumsi
makanan dengan kadar zat-zat ini yang cukup tinggi
untuk menghindari defisiensi.
• Steroid  Makanan asin meningkatkan retensi cairan.
Perbanyak konsumsi makanan kaya Ca, vit. K, K dan
protein untuk menghindari defisiensi.
• Obat-obat thiroid  Makanan kaya iodium akan
menurunkan efektivitas obat.
Analgesik
• Asetosal dan NSAID kuat lain  jika diminum
bersama makanan untuk mengurangi resiko iritasi
saluran cerna.
• Tapi jika diminum bersama dapat mengurangi
absorpsi  jika diinginkan efek cepat ?
• Jangan dikonsumsi bersama alkohol  dapat
meningkatkan resiko perdarahan. Pemakaian sering
obat-obat ini  menurunkan absorpsi asam folat dan
vit. C.
• Kodein  perbanyak asupan serat dan air untuk
menghindari konstipasi.
Mercaptopurin
• Makanan menunda dan mengurangi absorpsi
merkaptopurin  minum saat perut kosong
untuk memaksimalkan absorpsinya
INTERAKSI OBAT - JAMU
 Persepsi banyak orang bahwa jamu / obat
tradisional  aman, tanpa efek samping salah !
 Jamu bisa berinteraksi dengan obat yang diminum
bersama  selalu informasikan jamu yang diminum
pada dokter
 Perhatian terutama untuk pasien dengan resiko
tinggi seperti pasien geriatri, diabetes, hipertensi,
depresi, kolesterol tinggi, gagal jantung, dsb.
Ginseng

• Dapat meningkatkan tekanan darah 


berbahaya bila digunakan oleh penderita
hipertensi.
• Hati-hati bila digunakan bersama obat anti
koagulan  resiko perdarahan.
• Ginseng merupakan stimulansia  bila
digunakan bersama kafein dapat menyebabkan
insomnia.
• Mengganggu siklus menstruasi. Tidak
direkomendasikan untuk wanita hamil &
menyusui.
Garlic

• Bila dikonsumsi penderita DM  penurunan


kadar gula yang berbahaya.
• Pada konsumen yang sensitif dapat terjadi tukak
lambung.
• Mempunyai efek anti-koagulan  hati-hati bila
diberikan bersama anti koagulan oral.
Ginkgo biloba
• Aktivitas farmakologi Ginkgo biloba didasarkan pada
kemampuannya sebagai antioksidan dan inhibitor agregasi
platelet  digunakan untuk meningkatkan fungsi kognitif
dan aliran darah.
• Dilaporkan ada efek samping perdarahan spontan karena
pemakaian ginkgo biloba  hati-hati interaksi dengan
antikoagulan.
• Kasus : pasien pria 70 th mengalami perdarahan pada mata
1 mgg setelah mengkonsumsi ekstrak ginkgo biloba 40 mg
2x sehari. Riwayat penyakit : bedah bypass arteri koroner3
th sebelumnya. Obat yang dikonsumsi adalah asetosal 325
mg/hari sejak operasi bypass. Setelah kejadian perdarahan
ia menghentikan konsumsi ginko biloba tapi tetap minum
asetosal. Setelah 3 bulan tidak terjadi lagi perdarahan
Ginkgo biloba
• Kasus lain : wanita 33 th didiagnosa bilateral
subdural hematomas setelah hampir 2 th
mengkonsumsi Ginkgo biloba 60 mg 2x sehari.
Selain itu dia juga kadang-kadang mengkonsumsi
acetaminofen dan preparat ergotamine-caffeine
preparation. Selama mengkonsumsi Ginkgo
biloba, waktu pembekuan darahnya 15 dan 9.5
menit. Dalam waktu 35 hr setelah ia
menghentikan minum produk ginkgo, waktu
pembekuan darahnya kembali normal )3-9
menit)
Ginkgo biloba
• Pasien yang mengkonsumsi garlic, vitamin E,
warfarin, asetosal atau obat-obat lain dengan
efek antiplatelet atau antikoagulan  hati-hati
terhadap potensi interaksi dengan produk
ginkgo.
• Pasien yang mengkonsumsi ginkgo harus
menginformasikan pada dokter bila terjadi
perdarahan yang tidak biasa, sakit kepala yang
tiba-tiba atau gangguan penglihatan.

Anda mungkin juga menyukai