Cinta yang keliru selalu buta. Cinta selalu membuat
gembira, tak kenal hukum, bersayap dan tak terbatas. Dan cinta mematahkan semua mata rantai logika. 01 Dalam aktivitas berpikir kita tidak boleh melalaikan patokan pokok yang oleh logika disebut “asas berpikir”.
02 Asas sebagaimana kita ketahui adalah “pangkal atau
asas dari mana sesuatu itu muncul dan dimengerti”.
03 Maka asas pemikiran adalah pengetahuan di mana
pengetahuan lain muncul dan dimengerti.
04 Kapasitas asas ini bagi kelurusan berpikir adalah mutlak
dan salah-benarnya suatu pemikiran tergantung terlaksana tidaknya asas-asas ini. Ia adalah dasar dari pengetahuan dan ilmu. Asas identitas atau principium identitatis atau law of identity
Prinsip ini menyatakan bahwa Jika kita beri rumusan akan
“Sesuatu itu adalah dia sendiri berbunyi : “Bila proposisi itu benar bukan lainnya”. Jika kita maka benarlah ia”. mengetahui bahwa sesuatu itu “Z” maka ia adalah Z dan bukan A, B, atau C.
Ia adalah dasar dari semua pemikiran
dan bahkan asas pemikiran yang lain. Kita tidak mungkin dapat berpikir tanpa asas ini. Asas kontradiksi atau principium contradictoris atau law of contradiction
Jika kita mengakui bahwa
sesuatu itu bukan A maka tidak mungkin pada saat itu ia adalah A Dengan kata lain, “dua sebab realitas ini hanya satu kenyataan yang kontradiktoris sebagaimana disebut oleh asas tidak mungkin bersama-sama identitas. secara simultan.
Jika hendak kita rumuskan akan
berbunyi : “Tidak ada proposisi Prinsip ini menyatakan bahwa yang sekaligus benar dan salah”. pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan pengakuannya. Asas penolakan kemungkinan ketiga atau principium exclusi tertii atau law of excluded middle
Asas ini menyatakan bahwa antara
pengakuan dan pengingkaran 01 kebenarannya terletak pada salah satunya.
Pengakuan dan pengingkaran
merupakan pertentangan mutlak, 02 karena itu di samping tidak mungkin benar keduanya juga tidak mungkin salah keduanya. Pernyataan kontradiktoris kebenarannya terdapat pada salah satunya 03 (tidak memerlukan kemungkinan ketiga). Jika kita rumuskan akan berbunyi “Suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau salah”. Principium rationis sufficientis atau law of sufficient reason
Hal ini berarti bahwa tidak ada
perubahan yang terjadi begitu saja tanpa alasan rasional yang memadai sebagai penyebab perubahan itu.
“hukum cukup alasan adalah
kaidah yang melengkapi hukum kesamaan (principium identitatis). Hukum cukup alasan menyatakan bahwa “Jika perubahan terjadi pada sesuatu maka perubahan itu haruslah memiliki alasan yang cukup. Thank you Insert the title of your subtitle Here