Anda di halaman 1dari 7

ASSALAMUALAIKUM

WR.WB
KELOMPOK 4 :
1. Dhini Indriani
2. Febriansyah
3. Natasya Erita
4. Rafli Irgiansyah
5. Sarah Aprilisani
6. Tasya Adna
SEJARAH KOTA SURABAYA
Kota Surabaya

1. Orientasi
Setiap daerah pasti mempunyai cerita tersendiri dalam pemilihan nama, seperti kota
Surabaya ini. Setidaknya ada tiga keterangan tentang asal nama Surabaya.
Keterangan pertama menyebutkan, nama Surabaya awalnya adalah Churabaya, desa
tempat menyeberang di tepian Sungai Brantas. Hal itu tercantum dalam prasasti
Trowulan I tahun 1358 Masehi. Nama Surabaya juga tercantum dalam Pujasastra
Negara Kertagama yang ditulis Mpu Prapanca. Dalam tulisan itu Surabaya
(Surabhaya) tercantum dalam pujasastra tentang perjalanan pesiar pada tahun 1365
yang dilakukan Hayam Wuruk, Raja Majapahit.Namun Surabaya sendiri diyakini oleh
para ahli telah ada pada tahun-tahun sebelum prasasti-prasasti tersebut dibuat.
Seorang peneliti Belanda, GH Von Faber dalam karyanya En Werd Een Stad
Geboren (Telah Lahir Sebuah Kota) membuat hipotesis, Surabaya didirikan Raja
Kertanegara tahun 1275, sebagai pemukiman baru bagi para prajuritnya yang telah
berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan tahun 1270 M.
2. Konflikasi
Versi berikutnya, nama Surabaya berkait erat dengan cerita tentang
perkelahian hidup dan mati antara Adipati Jayengrono dan
Sawunggaling. Konon, setelah mengalahkan tentara Tartar (Mongol),
Raden Wijaya yang merupakan raja pertama Majapahit, mendirikan
kraton di Ujung Galuh, sekarang kawasan pelabuhan Tanjung Perak,
dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah itu.
Lama-lama Jayengrono makin kuat dan mandiri karena menguasai
ilmu Buaya, sehingga mengancam kedaulatan Majapahit. Untuk
menaklukkan Jayengrono, diutuslah Sawunggaling yang menguasai
ilmu Sura. Adu kesaktian dilakukan di pinggir Sungai Kalimas dekat
Paneleh. Perkelahian adu kesaktian itu berlangsung tujuh hari tujuh
malam dan berakhir tragis, keduanya meninggal kehabisan tenaga.
3. Solusi
Dalam versi lainnya lagi, kata Surabaya muncul dari mitos
pertempuran antara ikan Suro (Sura) dan Boyo (Baya atau Buaya),
perlambang perjuangan antara darat dan laut. Penggambaran
pertarungan itu terdapat dalam monumen suro dan boyo yang ada
dekat kebun binatang di Jalan Setail Surabaya
Versi terakhir, dikeluarkan pada tahun 1975, ketika Walikota Subaya
Soeparno menetapkan tanggal 31 Mei 1293 sebagai hari jadi Kota
Surabaya. Ini berarti pada tahun 2005 Surabaya sudah berusia 712
tahun. Penetapan itu berdasar kesepakatan sekelompok sejarawan
yang dibentuk pemerintah kota bahwa nama Surabaya berasal dari
kata sura ing bhaya yang berarti keberanian menghadapi bahaya
4. Reorientasi
Semua keterangan mengenai asal usul nama kota tersebut
sebagian telah dibuktikan dengan adanya peniggalan-
peninggalan yang menjadi bukti otentik. Namun masih ada
kemungkinan dahulu hanya sebuah cerita yang berkembang
dimasyarakat yang terjadi secara turun-temurun yang
ditularkan pada masyarakat luas yang sejatinya akan
menjadi sebuah mitos belaka.
KAIDAH KEBAHASAAN
1. Menggunakan kata hubung : Dan, sehingga, bahwa, seperti, ketika, sebagai, Namun
2. Menggunakan tokoh sentral : dalam teks sejarah surabaya sebagai tokoh utama
Adipati Jayengrono dan Sawunggaling yang berkelahi antara hidup dan mati yang
lmasing-masing mempunyai imu sura dan buaya
3. Menggunakan kata sifat : Jayengrono makin kuat dan mandiri karena menguasai ilmu
Buaya,
4. menggunakan frasa adverbial : kebun binatang, ilmu Buaya, ilmu sura, Kota
Surabaya
5. Menggunakan kata masa lampau : dahulu

Anda mungkin juga menyukai