Anda di halaman 1dari 11

Fisiologi Penglihatan

Yemima 1210026
Fotoreseptor
• Sel batang
• Protein: Rhodopsin (warna merah muda atau ungu)
• Ukuran: panjang & tipis
• Lokasi: tersebar diseluruh retina kecuali fovea.
• Jumlah: mencapai 100 juta buah
• Fungsi: untuk proses penglihatan di malam hari atau tempat-tempat
gelap untuk menghasilkan ketajaman pengelihatan yang rendah.
• Gangguan: rabun ayam
• Sel kerucut
• Protein: Iodopsin (biru-hijau-merah)
• Ukuran: pendek & tebal
• Lokasi: fovea
• Jumlah: 7 juta buah
• Fungsi: untuk menangkap warna pada bayangan benda.
• Gangguan: buta warna
Pada Keadaan Gelap

•cGMP ↑
•Channel natrium terbuka
•Membran potensial -30 mV
•Depolarisasi
•Release Glutamat (neurotransmitter
inhibitor)
•Hiperpolarisaasi sel bipolar
•Hambat penghantaran sinyal ke sel
ganglion
Pada Keadaan Terang

•Cahaya  isomerisasi retinal


aktivasi enzim menghancurkan
cGMP
•Channel Na+ tertutup
•Hiperpolarisasi reseptor potensial
•Release glutamat dihambat
•Eksitasi sel bipolar
•Stimulasi aksi potensial pada sel
ganglion
Daya Akomodasi
• Adalah kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa sehingga baik sumber
cahaya dekat maupun jauh dapat difokuskan di retina.
• Kekuatan lensa diatur oleh otot siliaris  bagian dari korpus siliaris.
• Mata normal  otot siliaris relaksasi, ligamentum suspensorium tegang dan
menarik lensa, dan lensa mendatar untuk penglihatan jauh, tetapi jika otot
tersebut berkontraksi, tegangan di ligamentum suspensorium mengendur
dan lensa menjadi lebih cembung dan lebih kuat untuk penglihatan dekat.
• Serat-serat saraf simpatis  relaksasi otot siliaris  penglihatan jauh.
• Sistem saraf parasimpatis  kontraksi otot  penglihatan dekat
(Sherwood, 2001).
Kelainan refraksi
• Miopi: rabun jauh, bentuk bola mata terlalu panjang
• Hipermetropi: rabun dekat, bentuk bola mata terlalu pendek
• Astigmatisma: kornea/lensa irreguler
• Presbiopi: mata tua, berkurangnya kemampuan lensa untuk
berakomodasi

Anda mungkin juga menyukai