Anda di halaman 1dari 20

RONDE ASUHAN KEBIDANAN

 DEFINISI

Ronde asuhan kebidanan merupakan suatu kegiatan yang


bertujuan untuk mengatasi masalah kebidanan pasien yang
dilakukan oleh bidan,disamping pasien dilibatkan membahas
dan melaksanakan asuhan kebidanan akan tetapi pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh bidan primer atau kenselor,bidan
associate,yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim
DEFINISI RONDE KEbidanan

“ Ronde kebidanan merupakan suatu metode


pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta
didik mentransfer dan mengaplikasikan
pengetahuan teoritis ke dalam peraktik kebidanan
secara langsung “
Tujuan Ronde Kebidanan

1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.

2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan


kebidanan yang berasal dari masalah klien.

3. Meningkatkan validitas data klien.

4. Menilai kemampuan justifikasi.

5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.

6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi


rencana asuhan kebidanan.
Karakteristik ronde Kebidanan

1. Klien dilibatkan secara langsung

2. Klien merupakan fokus kegiatan

3. Bidan asosiaet . bidan primer dan konselor


melakukan diskusi bersama

4. Koselor memfasilitasi kreatifitas

5. Koselor membantu mengembangkan kemampuan


bidat asosiet, perawat dan primer

6. Bidan primer untuk meningkatkan kemampuan dalam


mengatasi masalah.
HAL YANG DIPERSIAP KANDALAM RONDE KEbidanan

a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi


dan masalah yang langka).

b. Menentukan tim ronde kebidanan.

c. Mencari sumber atau literatur.

d. Membuat proposal.

e. Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.

f. Diskusi : apa diagnosis kebidanan?; Apa data yang


mendukung ?; Bagaimana intervensi yang suda dilakukan?;Apahambatan
yang ditemukan selama perawatan?
Manfaat Ronde Kebidanan

a. Ronde kebidanan dapat meningkatkan keterampilan


dan pengetahuan pada bidan
b. Melalui kegiatan ronde kebidanan, bidan dapat mengevaluasi kegiatan yang
telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak
c. Ronde kebidanan merupakan sarana belajar bagi bidan dan mahasiswa
bidan
d. Manfaat ronde kebidanan yang lain adalah membatu mengorientasikan
bidan baru pada pasien
e. Ronde kebidanan juga meningkatkan kepuasan pasien.
Tipe-tipe Ronde

Menurut Close dan Castledine (2005) ada empat tipe ronde yaitu

1.Matrons’ rounds

2.Nurse management rounds

3.Patient comfort rounds

4.Teaching nurse
1.Matrons’ rounds,

Matron nurse menurut Close dan Castledine (2005)


“ Seorang bidan berkeliling ke ruangan-ruangan,menanyakan kondisi pasien sesuai
jadwal rondenya. Yang dilakukan bidan ronde ini adalah memeriksa standart
pelayanan, kebersihan dan kerapihan, dan menilai penampilan dan kemajuan bidan
dalam memberikan pelayanan pada pasien “.
2.Nurse management rounds
Nurse management rounds menurut Close dan Castledine (2005) ronde ini adalah
“ Ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan implementasi pada
sekelompok pasien. Untuk melihat prioritas tindakan yang telah dilakukan serta
melibatkan pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi
proses pembelajaran antara bidan dan head nurse “.
3.Patient comfort rounds
Patient comport nurse menurut Close dan Castledine (2005)
Ronde disini berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit.
Fungsi bidan dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya
ketika ronde dilakukan dimalam hari, bidan menyiapkan tempat tidur untuk pasien
tidur.
4.Teaching nurse / Bidan

Teaching rounds menurut Close dan Castledine(2005)


Dilakukan antara teacher nurse dengan bidan atau mahasiswa bidan, dimana terjadi
proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan oleh bidan atau mahasiswa
bidan. Dengan pembelajaran langsung .Bidan atau mahasiswa dapat langsung
mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien
Kelemahan Ronde Kebidanan

Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa


kurang nyaman serta privasinya terganggu.Masalah yang biasanya
terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:
1.Berorientasi pada prosedur kebidanan.
2.Persiapan sebelum praktek kuarang memadai
3.Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde kebidanan
4.Belum ada kesempatan tentang model ronde kebidanan
Peran dalam Ronde Kebidanan

Peran Ketua Tim dan Anggota Tim

Peran Ketua Tim Lain dan /Konselor

Peran bidan primer (ketua tim) lain dan atau konselor


Peran Ketua Tim dan Anggota Tim

1. Menjelaskan keadaan dan data demografi


klien.

2. Menjelaskan masalah kebidanan utama.

3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.

4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.

5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.


Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
Bidan primer (ketua tim) dan bidan asosiet (anggota tim)

Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan yang bias disebutkan antara laian :
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah kebidanan utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
Peran bidan primer (ketua tim) lain dan atau konsuler

1. Memberikan justifikasi
2. Memberikan reinforcement
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi Kebidanan serta
tindakan yang rasional
4. Mengarahkan dan koreksi
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
Langkah-langkah Ronde Kebidanan

Persiapan
1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
Pelaksanaan
1.Penjelasan tentang klien oleh perawat bidan dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah kebidanan dan rencana tindakan yang akan/
telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3.Pemberian justifikasi oleh bidan primer/ perawat konselor/ kepala
ruangan tentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan.
4. Tindakan kebidanan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ‘
ditetapkan.
Pasca Ronde

Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
Kriteria Evaluasi
a. Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya).
b.Tim ronde kebidanan hadir ditempat pelaksanaan ronde kebidanan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
d. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
e. Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan.
f. Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.
g. Masalah klien dapat teratasi.
Ronde kebidanan ,Perawat dapat :
Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.

Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.

Meningkatkan kemampuan validitas data klien.

Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis kebidanan .

Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan kebidanan yang berorientasi pada masalah


klien.

Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan kebidanan .

Meningkatkan kemampuan justifikasi.

Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

Anda mungkin juga menyukai