Daftar Isi
b. Sasaran dalam Abad milenium ini adalah reduksi kemiskinan, bahwa cara
yg paling efektif tidak lain kecuali dengan UU SJSN yg memberlakukan
kepesertaan yang bersifat wajib.
c. Untuk memenuhi sasaran tsb sudah barang tentu harus dilakukan dengan
prinsip gotong-royong di antara peserta dan antar generasi yg diikat dgn
UU SJSN Pasal 4.
Tabel 1
Penduduk Lansia, Akses Lansia ke JP dan Potensi Lansia Miskin
Tahun Proyeksi Usia Lansia Potensi
penduduk harapan akses kemiskinan
lansia (a) hidup(b) ke JP(c) lansia
2010 15,8 67 2,1 13,7
2015 21,6 69 2,8 18,8
2020 27,1 71 3,3 23,8
2025 33,7 73 3,8 29,9
2030 40,9 75 9,3 31,6
2035 48,2 75 11,9 36,3
Tabel 2
Problem Manfaat Hari Tua sebagai Pemicu Kemiskinan Lansia
Program Dasar Opera- Iuran Syarat Problem yg
hukum sional hari tua penarikan dihadapi
1. Astek PP 33/77 1978-92 2,5% 10 tahun Hari tua
Tabel 3
Penurunan Rasio Penduduk Usia Aktif dan Penduduk Usia Lanjut
Penduduk 2015 2020 2025 2025 2035
(juta)
1. Usia 25-59 119,8 117,4 134,9 139,9 144,1
2. Usia 60-75 21,6 27,` 33,7 40,9 48,2
3. Rasio (1)/(2) 5,5:1 4,3:1 4,0:1 3,3:1 2,9:1
4. Keterangan Ideal Aman Aman Msh aman Ancaman
6
KETERANGAN
2. METODOLOGI
Dari apa yang dikemukakan dalam definisi di atas, maka interpolasi adalah
a. Manfaat sebagai suatu proporsi dari upah tertentu yang dibatasi dari
upah batas bawah (UBB) dan upah batas atas (UBA). Karena iuran
sebagai fungsi manfaat, maka besarnya iuran merupakan persentasi
tertentu dari upah. Semakin tinggi persentasi iuran semakin tinggi
pula proporsi manfaat akan tetapi perlu dilakukan pembatasan
manfaat secara adil dengan mengacu pada prinsip gotong royong.
a. Program dan manfaat SJSN sebagai jamsos adalah hak seluruh WNI-WNA
yg bekerja paling sedikit 6 bulan karena kepesertaan wajib. Karena itu,
program / manfaat SJSN bukan merupakan barang dagangan.
c. Besarnya manfaat bersifat flat dalam artian relatif sama antar peserta,
karena berlaku upah batas atas, upah menengah dan upah batas bawah.
Karena itu, untuk menetapkan besarnya manfaat JP-SJSN agar sesuai Pasal2
tsb di atas, maka manfaat JP-SJSN sekurang-kurangnya mendekati manfaat
pensiun PNS yang bervariasi antara Rp 1,2-3,9 juta per bulan. Berikut besaran
manfaat JP-SJSN:
a. Manfaat JP-SJSN yang terkecil Rp 1 juta per bulan sedangkan manfaat JP-
SJSN yang tertinggi Rp 3,3 juta per bulan.
b. Manfaat JP-SJSN yang terkecil akan menjadi Rp 2,07 juta di tahun 2030
dan Rp 2,65 juta sedangkan manfaat JP-SJSN yang tertinggi akan menjadi
Rp 6,9 juta di tahun 2030 dan Rp 8,8 juta di tahun 2035
berapa besarnya iuran JP-SJSN dalam tahap awal tidak terlalu kecil dan
juga tidak terlalu tinggi tapi dengan iuran yang sedang.
20
d. Basis Perhitungan
Pertimbangan iuran 8%
memperhatikan beberapa Manfaat sebagai Iuran sebagai
proporsi dari UBA proporsi dari
usuluan iuran 17% dari
dan UBB yang UBA dan UBB
ILO (2014) dan usulan disusun dari bawah yang disusun dari
BPJS Ketenagakerjaan ke atas bawah ke atas
dan SP sebesar 15% yg
dihitung dengan menggu- 1/5 = 20,0% 1/14 = 7,14%
nakan aggregate cost 1/4 = 25,0% 1/12 = 8,33%
method (2014). Karena 1/3 = 33,0% 1/10 = 10,0%
itu, DJSN menggunakan 2/5 = 40,0% 1/8 = 12,5%
interpolasi untuk menghi- 1/2 = 50,0% 1/6 = 16,67%
2/3 = 67,0% 1/5 = 20,0%
tung iuran 8% < 15%.
3/4 = 75,0% 1/4 = 25,0%
21
Iuran JP-SJSN
sebagai bagian
% Manfaat JP- % manfaat JP-
SJSN SJSN
1,00 8,16%
1,25 10,20%
1,50 12,24%
1,75 14,28%
2,00 16,32%
2,25 18,36%
2,50 20,40%
PENETAPAN:
a. Seting Manfaat JP-SJSN mulai dari Rp 1-3,3 juita per bulan
men-dekati manfaat pensiun PNS yang bervariasi antara 1,2-3,9 juta.
b. PTKP sebagai Upah batas bawah dan Upah batas Atas bervatiasi
antara Rp 2-10 juta per bulan
22
b. Gunakan indek waktu, yaitu rasio antara masa iur (c) dan masa menerima
manfaat yang menghasilkan output >1, kemudian tetapkan iuran dasar
antara 5-8%. Selanjutnya iuran JP-SJSN dihasilkan antara 6,25-10% (lihat
Tabel 9).
23
No Masa iur Masa menerima Indek masa Iuran dasar Iuran dasar
(tahun) manfaat (tahun) 5% 8%
(1) (2) (3) (4)=(2)/(3) (5)=(4)0,05 (6)=(4)0,08
1 15 10 1,50 0,0750 0,1200
2 20 15 1,33 0,0665 0,1064
3 25 20 1,25 0,0625 0,1000
4 30 25 1,20 0,0600 0,0960
5 35 30 1,16 0,0580 0,0928
ῑ 25 20 1,25 0,0625 0,1000
Dalam penetapan berapa besarnya iura, kita gunakan 2 dasar iuran yaitu iuran
5% dan 8%. Setelah dihitung menurut indek masa masing masing dengan basis
rata2 indeks masa, diperoleh 0,0625 dan 0,10. Apa yang dipaparkan dalam
Tabel 9 kolom2 5-6 bahwa besarnya iuran JP-SJSN yang akan diusulkan 8%
terletak antara 6,25% dan 10%.
24
Tabel 10
Rujukan 5 x Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebagai Batas Atas
dan Batas Bawah PTKP serta Besarnya Manfaat JP-SJSN
No PTKP sbg Variasi PTKP Meningkatnya Manfaat pensiun
pengganti (Rp Juta) replacement rate bulanan (Rp Juta)
UMP sesuai penurunan
(0) (1) (2)=(1)2 PTKP (%) (3) (4)=(2)(3)
1 5,0 x 10,0 33,34 3,34
2 4,5 x 9,0 37,00 3,33
3 4,0 x 8,0 37,34 2,98
4 3,5 x 7,0 38,00 2,66
5 3,0 x 6,0 39,00 2,34
6 2,5 x 5,0 40,00 2,00
7 2,0 x 4,0 41,67 1,67
8 1,5 x 3,0 44,67 1,34
9 1,0 x 2,0 50,00 1,00
Sumber: Purwoko, 2014
Tabel 11. Proyeksi Kasar tentang Upah Batas Atas (UBA), Upah Sedang
(US) dan Upah Batas Bawah (UBB) yang berdasarkan PTKP
dengan rata2 Inflasi Tahunan 5% (Rp Juta)
b. Manfaat JP-SJSN tidak boleh sama dengan BLT, karena melanggar Pasal2
3; 39 (2) UU SJSN dan manfaat JP tsb ditujukan untuk reduksi kemiskinan
lansia di masa datang;
c. Karena itu, besarnya manfaat JP-SJSN dalam simulasi untuk tahun 2015 ini
berkisar antara Rp 1-Rp 3,3 juta per bulan yang mendekatan besarnya
pensiun PNS sekirat Rp 1,2-3,9 juta per bulan. Sudah barang tentu nilai
manfaat JP-SJSN tsb akan berubah karena faktor inflasi.
maka besarnya iuran harus dihitung sedemikian rupa dalam artian tidak
terlalu kecil dan tidak terlalu tinggi agar tidak menimbulkan kekurangan
pendanaan yang jauh lebih besar.
7. REFERENSI TERBATAS
8. BIODATA SINGKAT
LAMPIRAN
Aktivitas ekstra
para lansia di
Inggris Raya
Aktivitas para
lansia di Indo-
nesia sedang
Menunggu...?
32
Terima kasih
Thank you
Danke dir
Merci beaucoup