Komponen/Aspek Afektif
Perilaku: Sikap, Ansietas, Emosi
A. Pengamatan
B. Tanggapan
C. Ingatan
D. Reproduksi
E. Asosiasi
F. Fantasi
G. Berpikir
H. Intelegensia
SIKAP ?
-- Merasa senang?
• Kemarahan dan kebencian (e.g. Jika Anda merupakan
karyawan pabrik mobil Amerika dan mobil yang anda lihat
adalah mobil Eropa)
2. Apa reaksi kognitif Anda?
• Belief apa yang anda percayai tentang attribute mobil
tersebut?
• Mungkin Anda mengagumi mesin hybridnya yang membuat
mobil tersebut sangat hemat bahan bakar.
3. Apa reaksi behavioral anda?
• Apakah Anda pergi ke penjual mobil lalu uji kendaraan dan
membelinya?
Affectively Based Attitude/Sikap yang
Didasari Afeksi
Sikap yang didasari pada perasaan seseorang dan
nilai ketimbang kepercayaan tentang nature
dari sebuah obyek.
Don’t Put
Rat Poison
in Your
Teks (in favor versus Drinking
of fluoride) Water
(Against
fluoride)
Factual Emotional
approach approach
Pendekatan Pendekatan
Faktual Emosional
(Source: Fabrigar & Petty, 1999; Shavitt, 1989; Snyder & DeBono, 1989)
Sikap yang Didasari Komponen
Behavioral
Sikap yang didasari oleh pengamatan tentang
bagaimana seseorang berperilaku terhadap obyek
sikap.
Menurut Daryl Bem’s (1972) self-perception theory,
di bawah kondisi tertentu, orang cenderung tidak
mengetahui apa yang mereka rasakan sampai
mereka melihat bagaimana mereka berperilaku.
Kita bisa membentuk sikap kita berdasarkan
pengamatan kita terhadap perilaku kita sendiri.
Sikap yang Didasari oleh Perilaku
Sikap yang didasari oleh pengamatan tentang bagaimana
kita berperilaku terhadap sebuah obyek.
SOURCE
Kredibilitas / dipercaya
Likability / daya tarik
dan kesamaan
Pesan yang berkualitas
THE MESSAGE
Peripheral route lebih
panjang sisi
persuasifnya
dibanding Cenral
Route
Pesan yang
menakutkan lebih
memotivasi
perubahan sikap
Emosi yg positif
THE AUDIENCE
Hard or Easy
People who are high in
the need for cognition
People who are high in
the need for self
monitoring
Cultural Values
TEORI-TEORI TTG
PEMBENTUKAN DAN
PERUBAHAN
1.
SIKAP
Teori Belajar dan Penguatan
Sikap merupakan respon yang dipelajari thd
rangsang ttt.
Prosedur Classical Conditioning : kita
merasa senang dengan orang atau tempat
ttt krn berasosiasi dengan pengalaman yang
menyenangkan atau sebaliknya.
Individu memiliki sikap yang kuat thd objek
tertentu melalui classical conditioning.
Misalnya anak tidak suka thd ras tertentu
krn orang tuanya demikian.
Proses reward dan punishment : sikap
secara verbal atau non verbal dikuatkan oleh
orang lain.
Vicarious Learning : melalui observasi, bukan
pengalaman langsung.
2. Teori Konsistensi Kognitif
Teori Keseimbangan Fritz Heider (1958) :
bagaimana sikap kita berkenaan dgn orang lain
atau objek yang konsisten.
Model teori melibatkan Perceiver (P), Orang
lain (O), dan Objek lain atau seseorang (X)
Ketiga elemen tsb membentuk satu kesatuan,
dimana elemen tsb dpt menghasilkan balance
atau imbalance.
Imbalance akan menimbulkan tension dan
timbulah tekanan yg mendorong perubahan
kognitif untuk mencapai balance.
Heider membedakan dua tipe hubungan :
1. Unit relationship : kesamaan,
kedekatan, set, pengalaman masa
lalu.
2. Affective Relationship : penilaian
thd sesuatu.
Teori Disonansi Kognitif ( Leon Festinger,
1975) : jika seseorang mempunyai ide dan
pikiran secara simultan dan saling
kontradiksi, maka ia akan mengalami
disonansi kognitif. Ex : perokok.
Disonansi menghasilkan ketegangan yang
mendorong mengurangi disonansi tsb
27
Sekilas Teori
Leon Festinger menyebut ketidakseimbangan
tersebut sebagai cognitive dissonance: perasaan
yang dimiliki orang ketika mereka “menemukan
diri mereka sendiri melakukan sesuatu yang tidak
sesuai dengan apa yang mereka ketahui, atau
mempunyai pendapat yang tidak sesuai dengan
pendapat lain yang mereka pegang” (1957:4).
Cognitive Dissonance Theory – CDT: teori yang
berpendapat bahwa disonansi adalah sebuah
perasaan tidak nyaman yang memotivasi orang
untuk mengambil langkah demi mengurangi
ketidaknyamanan.
28
Sekilas Teori
Tugas Anda: 29
TERIMA KASIH