Anda di halaman 1dari 9

TEORI ATRIBUSI Apa Teori Atribusi Itu ?

SEJARAH TEORI ATRIBUSI


Teori Atribusi berkembang dari tulisan Fritz Heider pada tahun 1958
yang berjudul “Psychology of Interpersonal Relations”.
Dalam tulisan tersebut Heider menggambarkan apa yang disebut
“native theory of action”, yaitu kerangka kerja konseptual yang
digunakan orang untuk menafsirkan, menjelaskan, dan meramalkan
tingkah laku seseorang. Dalam kerangka kerja ini, konsep intensional
(seperti keyakinan, hasrat, niat, keinginan untuk mencoba dan tujuan)
memainkan peran penting.
TOKOH
PENGGAGAS
Fritz Heider pada tahun 1958
Fritz Heider

Lahir : 19 Februari 1896 di Vienna, Austria


Mati : 2 Januari 1988 di Lawrence, Kansas, US
Pendidikan : University of Graz (1920)
Buku : The psychology of interpersonal relations,
dan lain-lain
Penghargaan : Guggenheim Fellowship for Social
Sciences, US & Canada
ASUMSI TEORI ATRIBUSI
Teori atribusi menjelaskan bagaimana orang
menyimpulkan penyebab tingkah laku yang dilakukan
diri sendiri atau orang lain. Teori ini menjelaskan
proses yang terjadi dalam diri kita sehingga kita
memahami tingkah laku kita dan orang lain.
Teori atribusi memberikan gambaran yang menarik
mengenai tingkah laku manusia. Teori ini memberikan
perhatian pada bagaimana seseorang sesungguhnya
bertingkah laku.
Atribusi adalah memperkirakan apa yang menyebabkan
orang lain itu berperilaku tertentu. Attribution theory
(teori sifat,) merupakan posisi tanpa perlu disadari pada
saat melakukan sesuatu.
Beberapa buku mengatakan, bahwa atribusi adalah
kesimpulan yang di ambil orang tentang apa yang
menjadi penyebab suatu kejadian dan perilaku diri
sendiri maupun orang lain. Atribusi juga dapat diartikan
dengan upaya kita untuk memahami penyebab dibalik
perilaku orang lain, dan dalam beberapa kasus juga
penyebab perilaku kita sendiri.
Fritz Heider, pendiri teori atribusi, mengemukakan beberapa penyebab yang
mendorong orang memiliki tingkah laku tertentu yaitu :
1. Penyebab situasional (orang dipengaruhi oleh lingkungannya)
2. Adanya pengaruh personal (ingin memengaruhi sesuatu secara pribadi)
3. Memiliki kemampuan (mampu melakukan sesuatu)
4. Adanya usaha (mencoba melakukan sesuatu)
5. Memiliki keinginan (ingin melakukan sesuatu)
6. Adanya perasaan (perasaan menyukai sesuatu)
7. Rasa memiliki (ingin memiliki sesuatu)
8. Kewajiban (perasaan harus melakukan sesuatu)
9. Diperkenankan (diperbolehkan melakukan sesuatu)
PENGERTIAN ATRIBUSI MENURUT
PARA AHLI
1. Atribusi merupakan proses-proses untuk mengidentifikasi penyebab-
penyebab perilaku orang lain dan kemudian diketahui tentang sifat-sifat
menetap dan disposisi mereka (Baron dan Byrne, 2003: 49).
2. Menurut Myers (1996), kecenderungan memberi atribusi disebabkan oleh
kecenderungan manusia untuk menjelaskan segala sesuatu, termasuk apa
yang ada dibalik perilaku orang lain.
3. Setiap individu pada dasarnya adalah seseorang ilmuwan semu (pseudo
scientist) yang berusaha untuk mengerti tingkah laku orang lain dengan
mengumpulkan dan memadukan potongan-potongan informasi sampai
mereka tiba pada sebuah penjelasan masuk akal tentang sebab-sebab
orang lain bertingkah laku tertentu.(Kajian tentang atribusi oleh Frizt
Heider (1958).
 
CONTOH TEORI ATRIBUSI

1. Cara kita menilai perilaku orang lain menurut diri kita sendiri,
misalnya kita sedang menilai penampilan ataupun perilaku teman
kita tetapi hanya kita saja yang mengetahuinya. Setelah itu kita
memikirkan apa penyebabnya dia berpenampilan atau berperilaku
seperti itu dan alas an-alasan lainnya.
2. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul di dalam pikiran kita tentang
diri kita sendiri dan penilaian kita terhadap orang lain.
ANALISIS TEORI ATRIBUSI
Teori atribusi adalah teori yang mengajarkan kita tentang bagaimana
cara kita sebagai individu menilai diri kita sendiri dan orang lain, dari
mulai cara orang berpenampilan, berbicara bahkan sampai cara
seseorang makan dan lain-lain. Teori atribusi juga mengajarkan tentang
cara berfikir kita mengenai alasan-alasan mengapa kita melakukan hal
tersebut, apa alasannya, dan apa kegunaanya, serta apa saja yang ada
dipikiran kita. Menurut teori atribusi selalu ada pikiran seperti
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari pikiran manusia, manusia bisa
mengontrol apa yang ingin di ucapkannya tetapi tidak dengan apa yang
dipikirkannya.
Intinya Teori Atribusi memberikan kita tentang gambaran dari perilaku
manusia bahkan kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai