Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN CAIRAN SENDI

2017
DEFINISI
 Sendi = engsel  anggota tubuh bergerak dng baik. =
penghubung antara ruas tulang 
kedua tulang dapat digerakkan sesuai dengan  jenis
persendian.
 Cairan Sendi = Transudat yg memiliki BM tinggi,
terutama hyaluronat, diproduksi sel sinoviosit B
 Fungsi utama cairan sendi
 Mendistribusikansari makanan ke rawan sendi
 Cairan pelumas untuk cegah pergesekan sendi
DEFINISI
Sendi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu :
 sendi fibrosa = tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang
dihubungkan dengan jar ikat fibrosa
 sendi kartilaginosa = ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin,
disokong oleh ligament, sedikit pergerakan
 sendi sinovial =
 mengalami pergerakkan, memiliki rongga sendi dan
 dilapisi oleh kartilago hialin.  Capsul
sendi membungkus tendon , terlipat sehingga dapat bergerak
penuh. Sinovium menghasilkan cairan sinovial berwarna
kekuningan, bening, tidak membeku,dan mengandung
leukosit.  Asam hialuronidase  viskositas
cairan sinovial dan disintesis oleh pembungkus sinovial.
Prosedur pengambilan cairan sinovial 
arthrocentesis
INDIKASI PEMERIKSAAN
 Membantu diagnosis penyebab radang, nyeri, pembeng
kakan pada sendi.
 Analisis cairan sendi  sesuatu yang mencurigakan di
daerah persendian, berupa:
1. nyeri daerah persendian
2. eritema daerah persendian dan sekitarnya
3. inflamasi daerah persendian
4. akumulasi cairan sinovial
PENGAMBILAN SAMPEL CAIRAN SENDI

 Cairan sendi diambil


menggunakan jarum y
g ditusuk ke dalam cai
ran (area diantara
tulang pada sendi
tersebut). 
 Arthrocentesis
dilakukan 
dokter/paramedik
terlatih dengan
mengunakan alat yang
steril dan tepat.
PENGAMBILAN SAMPEL CAIRAN
SENDI
 tabung 1 (tabung heparin )
steril untuk pemeriksaan mikrobiologis (gram
dan biakan). 
 tabung II (tabung EDTA) = pemeriksaan
mikroskopis, kristal dan hitung jenis sel.
 tabung III (tanpa EDTA) = pemeriksaan kimia
atau imunologi dan makroskopis.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Mengetahui apa pasien punya ggn hemostasis


 Menyiapkan inform consent
 Melakukan dng tehnik benar dan steril.
 Sampel segera dibawa ke laboratoium.
 Pem glukosa  pasien puasa 6-8 jam.
 Antikoagulan digunakan heparin.
 Pem mikrobiologi wadah cairan sendi harus steril
 KOMPLIKASI
 infeksi
 perdarahan = Hemarthrosis
NILAI NORMAL CAIRAN SENDI
 Netrofil 7 % ( 0-25 %)
 Limfosit 24 % ( 0-75%)
 Monosit 48% ( 0- 75%)
 Makrofag 10 % ( 0 – 26%)
 Sinoviosit 4 % ( 0 – 25% )
 hyaluronat 3 mg/mL
 Volume < 4 mL
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
A. Volume
 Pem = mengukur Σ cairan sendi dengan alat ukur tertentu.
 Normal : 3,5 - 4 cc ( 1-3,5 cc dianggap normal )
 Interprestasi Hasil : jumlah ↑  inflamasi.

B. Warna
 Amati cairan sendi di tabung dng latar belakang putih
 Normal : tak berwarna
 kuning jernih : penyakit sendi non inflamasi.
 Kuning keruh : inflamasi sendi.
 putih keruh : penyakit sendi akibat penumpukan kristal
 Merah coklat atau xanthochromic : adanya perdarahan.
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
C. Kejernihan
 Pem = Lihat kejernihan cairan sendi ditabung
 Normal : jernih.
 Umumnya perubahan kejernihan  infiltrasi lekosit.

D. Viskositas
 Pem = metode stranding  Hisap cairan sendi dng spuit –
teteskan ke object glass - angkat cairan sendi ke atas dng
spatula - ukur berapa cm cairan sendi yg terangkat.
 Normal : sekitar 3-6 cm.
 Interprestasi Hasil = << N  proses inflamasi.
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
E. Bekuan
 Cairan sendi N  tidak membeku (tidak
berisi fibrinogen). 
 Peradangan  ada bekuan  besar bekuan
(semakin > bekuan maka >> inflamasi)
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
1. Menghitung Σ sel ~ menghitung leukosit darah tepi.
Cairan pengencer turk ≠ dipakai (asam acetat
bekukan mucin dalam cairan sendi).
Pakai lar NaCl 0,85% .
 Normal = < 200 /uL . >> cairan sendi ( ≠ radang) 
2000 /ul, sedang radang  > 2000 /ul.
 Hasil hitung lekosit total pada sendi dapat bedakan
inflammatory arthritis, noninflammatory arthritis dan
infectious arthritis
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
2. Hitung jenis sel
 Cairan sendi diperiksa ~ cairan tubuh lain dng membuat
sediaan apus giemsa atau wright.
 Normal = leukosit segment < 25% dari semua jenis sel
yang ada dalam cairan sendi. Makin tinggi  akut.
 Hitung jenis lekosit pada sendi dapat bedakan
inflammatory arthritis, non inflammatory
arthritis dan infectious arthrtis

3.Kristal-kristal
PEMERIKSAAN KIMIAWI
1. Tes Bekuan  Mucin
 Uji kualitas mucin dalam cairan sendi. Mucin = komplek
yg tersusun dari asam hialuronat dan protein, membeku
oleh asam acetat.
 Mucin “baik” = terlihat 1 bekuan kenyal dlm cairan jernih.
 Mucin “sedang” = bekuan yg < kuat, ≠ mempunyai batas-
batas tegas dalam cairan jernih  misal RA
 Mucin “buruk” = proses radang / infeksi, bekuan
berkeping-keping dalam cairan keruh
 Prinsip tes = asam asetat dapat membekukan asam
hialuronat dan protein
 Nilai rujukan = terlihat 1 bekuan kenyal dlm cairan jernih
PERBEDAAN
RA OA GOUT
 
Wanita muda  Proses penuaan  Asam urat
 
Auto imun Sakit saat jalan Bengkak berat
 
Simetris  Sendi bunyi Tidak simetris
Sendi-sendi kecil  Viskositas  Sendi jempol

Kaku > 15 menit Cairan sendi <<

Sendi yang menyokong


BB
KESIMPULAN
Non Inflamasi Septik Hemoragik Kristal
Inflamasi Induced
Warna Kuning Jernih Kuning keruh / Kuning keruh / Merah/coklat/ Putih
abu-abu hijau/purulen xantochrom Keruh /milky
Kejernihan transparan Translusen/opa opaque opaque Keruh
que
Viskositas Tinggi  Bervariasi Rendah  Not aplicable Not aplicable
Mucin Clot Firm  Variasi  Friable  Not aplicable Poor
Jumlah <2000 2000-75.000 >100.000 Not aplicable 500-200.000
Lekosit
Diff Count PMN <25%  PMN >50% PMN >90% Not aplicable PMN <90%
lekosit
 culture Negatif Negatif  positif  Variasi Negatif 
Temuan - - - Ditemukan kristal
Lain eritosit

Anda mungkin juga menyukai