Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK

ETNOGRAFI
1. Ahmad Medi Rewul (201863001)
2. Serlina Boleng Tukan (201863012)
3. Isidorus Primus La’Mboki (20186318)
4. Estefani Sinurat (201863032)
5. Obet Herietrenggi (201863035)
PETA GAMBARAN KOTA FAK-FAK
KETERANGAN PETA DAN WARNA PETA:

PETA:
Peta Pertama: Peta non manual kota fak-fak
Peta Kedua : Peta manual kota fak-fak

WARNA PADA PETA :


BIRU : Suku Matta
HIJAU : Suku Mbaham
PINK : Suku Onin
SUKU BANGSA
MATTA
Outline
1. Pengenalan Suku Matta
2. Wilayah Persebaran Suku Matta
3. Wilayah Persebaran Suku Matta
4. Bahasa Suku Matta
5. Mata Pencaharian Suku Matta
6. Gambar Laki-laki Suku Matta
PENGENALAN SUKU MATTA
Matta, adalah nama yang digunakan untuk menyebut
nama suku bangsa yang di kategorikan sebagai salah satu
suku bangsa asli di Kabupaten Fak-Fak Provinsi Papua
Barat.
Suku bangsa Matta sering dikategorikan sebagai suku
bangsa Pegunungan. Kategori ini didasarkan pada
keyakinan sejarah asal-usul bahwa suku bangsa Matta
berasal dari gunung Mbaham.
Memang awalnya suku Bangsa Matta berasal dari
gunung, namun dalam perkembangan sejarahnya, suku
bangsaMatta bermigrasi hingga ke wilayah pesisir pantai,
sehingga saat ini dikategorikan sebagai suku bangsa yang
tinggal di pesisir pantai.
Next........
Suku bangsa Matta merupakan integrasi dari beberapa
klan atau marga. Klan atau marga-marga yang
dikategorikan sebagai suku Bangsa Matta di Kabupaten
Fak-Fak Provinsi Papua Barat, yaitu:Bahba, Gredenggo,
Genuni, Gewab, Gwasgwas, Gwaras, Hombore,
Hirerenggi, Haremba, Hindom, Hegemur, Hombahomba,
Iha, Kober, Krispul, Kabes, Mehran, Maredred, Patiran,
Pihiwi, Rohorohmana, Temongmere, Tigtigweria, Taswa,
Tuturop, Wagab, Weripang, Wouw.
WILAYAH PERSEBARAN SUKU MATTA
Wilayah persebaran suku bangsa Matta di Kabupaten
Fak-Fak Provinsi Papua Barat, yaitu: di Distrik Kokas yang
meliputi Kampung Brongkendik.
ASAL-USUL SUKU MATTA
Dahulu para leluhur Matta hidup di gunung Mbaham
dan suatu ketika mereka bersepakat untuk keluar dari
gunung tersebut untuk menjangkau seluruh kehidupan di
jagad raya dengan menyebar sampai ke seluruh pelosok
nusantara, bahkan sampai ke luar negeri. Hal itu mengarah
pada pemahaman bahwa Matta adalah orang-orang yang
mendiami gunung, yang disebut gunung Mbaham
(Mbaham Mbah-Mbah). Gunung Mbaham adalah nama
sebuah gunung yang dianggap sakral oleh leluhur Matta,
oleh karena gunung tersebut merupakan awal kejadian
atau kehadiran manusia Matta.
Next......
Gunung ini berada pada wilayah pegunungan di
Kabupaten Fak-Fak yang sampai kini sulit dijangkau oleh
manusia lain, selain manusia Matta yang adalah keturunan
langsung dari leluhur Mbaham. Jadi gunung Mbaham
adalah awal terjadinya atau kisah asalusul terjadinya orang
menjangkau Matta dan wuh yang artinya, keluar dari
pangkal jazirah Onim sampai di pertegahan jazirah yang
disebut Matta dan penghujung jazirah yang disebut wuh.
Makna kata “Matta” artinya, orang-orang yang mendiami
wilayah perteganhan jazirah sampai penghujung jazirah
yang di sebut daerah wuh, yang awalnya berasal dari
gunung Mbaham.
BAHASA SUKU MATTA
Salah satu unsur budaya tradisional yang masih
dipertahankan suku bangsa Matta dalam konteks modern
adalah unsur bahasa. Bahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi internal suku bangsa Matta adalah bahasa
Iha.
MATA PENCAHARIAN SUKU MATTA
Mata pencaharian suku Matta adalah berburu,bertani dan
melaut. Itu adalah rata rata mata pencaharian yang sering
mereka lakukan.
GAMBAR LAKI-LAKI SUKU MATTA
SUKU MBAHAM
0utline
1. Asal Kebudayaan Suku Mbaham
2. Budaya Suku Mbaham
3. Mata Pencaharian Suku Mbaham
ASAL KEBUDAYAAN
Suku Mbaham merupakan nama yang digunakan untuk
menyebut nama suku bangsa yang dikategorikan sebagai
salah satu suku bangsa asli di Kabupaten Fak-Fak Provinsi
Papua Barat.
Kata Mbaham artinya sesuatu yang sudah terjadi atau
sesuatu yang sudah ada, dalam istilah lokal disebut
Ponggo, yang merujuk pada makna terjadi asal-usul
manusia Mbaham. Selain itu, makna kata Mbaham adalah
nama sebuah gunung yang dianggap sakral oleh leluhur
Mbaham, karena gunung tersebut diyakini merupakan awal
kejadian atau kehadiran suku bangsa Mbaham.
Next.......
Suku bangsa Mbaham merupakan integrasi dari beberapa klan atau marga-
marga. Klan atau Marga-marga yang dikategorikan sebagai suku bangsa Mbaham
di Kabupaten Fak-Fak Provinsi Papua Barat, yaitu: Bahamba, Bahba, Gwas-
Gwas, Gewab, Gredenggo, Ginuni, Hia, Hindom, Heremba, Hegemur, Hiretrenggi,
Iba, Kabes, Kranawama, Karamandondo, Muri, Ndadarma, Nimbitkendik.
Dahulu para leluhur Mbaham hidup di gunung Mbaham dan suatu ketika
mereka bersepakat untuk keluar dari gunung tersebut untuk menjangkau seluruh
kehidupan di jagad raya dengan menyebar sampai ke seluruh pelosok nusantara,
bahkan sampai ke luar negeri. Hal itu mengarah pada pemahaman bahwa
Mbaham adalah orang-orang yang mendiami gunung, yang disebut gunung
Mbaham (Mbaham Mbah-Mbah).
Gunung Mbaham adalah nama sebuah gunung yang dianggap sakral oleh
leluhur Mbaham, oleh karena gunung tersebut merupakan awal kejadian atau
kehadiran manusia Mbaham. Gunung ini berada pada wilayah pegunungan di
Kabupaten Fak-Fak yang sampai kini sulit dijangkau oleh manusia lain, selain
manusia Mbaham yang adalah keturunan langsung dari leluhur Mbaham. Jadi
gunung Mbaham ad
BUDAYA
Dalam konteks budaya suku bangsa Mbaham, salah
satu unsur budaya yang masih dipraktikan adalah Tari
Tumor.
Tari Tumor merupakan salah satu tarian suku bangsa
Mbaham, dan sering pula disebut tari tifa kecil. Tari Tumor
adalah tarian sakral yang digunakan oleh leluhur Fak-Fak
pada masa lampau untuk mengantarkan tengkorak atau
tulang yang dianggap sakral ke humour atau ketonggo atau
ke suatu gunung batu yang dianggap sakral oleh leluhur
Next......
Suku bangsa Mbaham di Kabupaten Fak-Fak, tersebar
di wilayah Distrik Fak-Fak Barat yang meliputi Kampung
Werba. Selain itu, mendiami beberapa Kampung yaitu,
Kampung Wayati, Kampung Kwama, Kampung Kotam,
Kampung Wanbar, Kampung Waserat, Kampung Sangram,
Kampung Urat, Kampung Kriabisa, Kampung Tunas Gain,
Kampung Saharei, Kampung Weni, Kampung Kinam,
Kampung Kirawaswas, Kampung Wabu, Kampung Was di
wilayah Distrik Kokas, Distrik Fak-Fak Timur.146 |
Ensiklopedia suku bangsa di Provinsi Papua Bara
MATA PENCAHARIAN
Mata pencaharian suku mbaham adalah berburu. Selain
itu suku mbaham juga bertani dan melaut (nelayan).
GAMBAR LAKI –LAKI DAN
PEREMPUAN SUKU BANGSA
MBAHAN
SUKU ONIM
Outline
1. Pengenalan Suku Bangsa Onim
2. Bahasa Suku Onim
3. Mata Pencaharian Suku Onim
PENGENALAN SUKU ONIM
Suku bangsa Mbaham di Kabupaten Fak-Fak, tersebar
di wilayah Distrik Fak-Fak Barat yang meliputi Kampung
Werba. Selain itu, mendiami beberapa Kampung yaitu,
Kampung Wayati, Kampung Kwama, Kampung Kotam,
Kampung Wanbar, Kampung Waserat, Kampung Sangram,
Kampung Urat, Kampung Kriabisa, Kampung Tunas Gain,
Kampung Saharei, Kampung Weni, Kampung Kinam,
Kampung Kirawaswas, Kampung Wabu, Kampung Was di
wilayah Distrik Kokas, Distrik Fak-Fak Timur.
Next......
Menurut pengakuan penduduk, dialek Sekar juga
dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di sebelah timur
dan barat |Kampung Sekar, sedangkan di sebelah selatan
adalah penutur Bahasa Iha. Sementara itu, wilayah tutur
dialek Onim berbatasan dengan wilayah tutur Bahasa Iha
 di sebelah timur dan selatan, di sebelah barat berbatasan
dengan lautan, di sebelah utara berbatasan dengan
wilayah tutur Bahasa Iha dan wilayah tutur dialek Onim
BAHASA SUKU ONIM
Bahasa yang digunakan suku onim adalah bahasa
sekar. Bahasa Sekar-Onim dituturkan di |Kampung Sekar,
Distrik Kokas dan |Kampung Patipi Pasir, Distrik Teluk
Patipi, Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua Barat. Bahasa
itu terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Sekar dan dialek
Onim dengan persentase perbedaan sebesar 78,75%.
Dialek Sekar dituturkan oleh masyarakat |Kampung
Sekar, Distrik Kokas, Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua
Barat.Dialek Onim dituturkan oleh masyarakat |Kampung
Patipi Pasir, Distrik Teluk Patipi, Kabupaten Fak-Fak,
Papua Barat.
MATA PENCAHARIAN
Mata pencaharian suku mbaham adalah berburu. Selain
itu suku mbaham juga bertani dan melaut (nelayan).
Daftar Pustaka
Ronsumbre A. 2020. ENSIKLOPEDIA SUKU BANGSA DI
PROVINSI PAPUA BARAT.
https://www.researchgate.net/publication/342096586_Pedo
man_untuk_Membaca_Budaya-Budaya_Papua_Guideline_
for_Reading
. ( 14 April 2021)

Anda mungkin juga menyukai