Anda di halaman 1dari 15

HEREDITAS & KARIR

A. Adversity Question

Tingkat usaha siswa untuk mengatasi hambatan dalammencapai karir yang diinginkan
dipengaruhi oleh Adversity Quotient.
 Stoltz (2005) mengungkapkan bahwaAdversity Quotientadalah kemapuanseseorang
dalam mengamati kesulitan danmengolah kesulitan tersebut dengankecerdasan yang
dimiliki sehingga menjadisebuah tantangan untuk menyelesaikannya.Hal tersebut dapat
digunakan untukmencapai tujuan, cita-cita, dan harapan.Semakin tinggiAdversity
Quotient yangdimiliki siswa maka semakin tinggi tinggipula ketahanmalangan yang
dimiliki siswatersebut jika mendapatkan kesulitan dalamhidupnya (Wardiana, Wiarta,
& Zulaikha,2014).
Super (dalam Winkel & Hastuti, 2007) menjelaskan kematangan karirsebagai
keberhasilan seseorang menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karir yangkhas
pada tahap perkembangan tertentu. Tugas perkembangan karir pada remaja menurut
Havinghurst yaitu memilih dan mempersiapkan diri untuk sebuah pekerjaan.  
Super (1983) mengemukakan dimensi dalam proses kematangan karir,
yaitu:
a. Perencanaan ( planfulness)
b. Eksplorasi ( exploration)
c. Pengumpulan informasi (information gathering)
d. Pengambilan keputusan (decission making)
Efikasi

 Semakin tinggi efikasi diri dan semakin tinggi dukungan social


keluarga , maka semakin tinggi kematangan karirnya, sebaliknya
semakin rendah efikasi diri dan semakin rendah dukungan social
keluarga maka semakin rendah kematangan karirnya.
Harga Diri

Harga diri adalah evaluasi yang dibuat oleh setiap individu. Harga
diri merujuk pada sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, mulai dari
sangat negatif sampai sangat positif. (Baron & Byrne, 2004 : 173).
Adapun aspek-aspek harga diri menurut Coopersmith (dalam Ayu
Sokowati, 2015:3), yaitu:
a. Keberartian diri (significance)
b. Kekuatan individu (power)
c. Kompetensi (competence)
d. Ketaatan individu dan kemampuan memberi contoh (virtue)
Dukungan sosial
Dukungan Sosial Keluarga Menurut Farmer & Farmer (dalam Al Fitri Suryani Shiddiq,
2013:14) menjelaskan bahwa dukungan sosial adalah suatu proses pertukaran sosial yang
berperan untuk mengembangkan tingkah laku individu, kognisi sosial, dan nilai-nilai
Adapun jenis dukungan sosial menurut Sarafino (dalam Johana, Aries dan Ervy, 2007 : 82)
bahwa dukungan sosial terbagi menjadi lima jenis dukungan sosial di antaranya adalah:
a. Dukungan Emosi
b. Dukungan Penghargaan
c. Dukungan Instrumental atau konkrit
d. Dukungan Informasi
e. Dukungan Jaringan Sosial
Sumber dukungan sosial Menurut Rook & Dooley (dalam Al Fitri
Suryani Shiddiq, 2013:19-20) ada dua sumber dukungan sosial
yaitu:
a. Sumber Artifisial
b. Sumber Natural
Locus Control

 Menurut Super (dalam Zunkar, 2006) “pelangi karir kehidupan merupakan


konsep-konsep rentang kehidupan dan ruang kehidupan, sebagai ancangan
untuk perkembangan karir dan gambarannya”. Pelangi karir remaja tergolong
dalam
a. fase eksplorasi ( 15 – 24 tahun).
b. Fase perkembangan karir
STATUS SOSIAL

Pendapat status sosial menurut beberapa ahli


 Fotheringham & Creal (2016)
 (Basrowi & Juariyah, 2010)
KONSEP DIRI

 Kematangan karir bagi siswa dan remaja merupakan kesiapan


individu dalam menjalankan tugas perkembangannya, baik
perkembangan pertumbuhan, eksplorasi, pemantapan, pembinaan
dan penurunan (Prideaux & Creed, 2001).
Faktor yang mempengaruhi kematangan
karir
 Internal
 Konsep diri (Winkel) kepribadian yang mempengaruhi kematangan karir salah satunya
konsep diri. Super mengatakan bahwa pengetahuan tentang diri atau konsep diri yang dimiliki
oleh individu merupakan penentu dari kematangan karir. Ia menjelaskan bahwa bidang karir
seseorang adalah gambaran dari konsep diri yang dimilikinya.
 Eksternal

Keluarga Keluarga merupakan lingkungan terdekat untuk membesarkan, mendewasakan dan


di dalamnnya anak mendapatkan pendidikan peratama kali, individu yang mendapatkan dukungan
sosial dari keluarganya akan mempunyai pikiran yang lebih positif terhadap situasi yang sulit
sehingga mampu mencapai kematangan karir yang tinggi. Sehingga dukungan sosial yang di
dapatkan individu dari keluarganya akan meningkat kematangan karirnya.
 Terdapat 2 fungsi keluarga yaitu:
1.fungsi secara psikologi
2.fungsi secara sosiologis
Bisnis keluarga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), niat diartikan sebagai maksud
atau tujuan suatu perbuatan; kehendak (keinginan dalam hati) akan melakukan
sesuatu.
 Pendapat Bisnis keluarga menurut beberapa Ahli :
 Wang, Lob & Weng 2019
 Sharma, 2004
 Yuwono, 2016
 Olson dan Chlosta, 2003
Sosial konstruktif

Pendekatan model konstruktivis yang dikembangkan Young, Valach


dan Collins (1996 dalam Heridha, 2009) ini adalah post-modern
yang mendasarkan pekerjaannya kepada filosofi post-modern di
mana pemaknaan/ memberi makna pada sesuatu hal menjadi hal
yang penting atau utama.
 Brott (2001 dalam Heridha, 2009)
 Barbara Bassot (2012:34)
 Bassot (2012: 36),
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai