Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

KRITIS PADA ANAK


N s . Va r a A l K a u t s a r i n a
Pasien kritis dengan perawatan di ruang PICU
memiliki morbiditas dan mortalitas yang
tinggi.Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan
penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien
beresiko kritis atau pasien yang berada dalam
keadaan kritis dapat membantu mencegah
perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan
peluang untuk sembuh (Gwinnutt, 2006 dalam
Jevon dan Ewens, 2009).
Definisi Keperawatan Kritis pada Anak

Keperawatan anak adalah pelayanan profesional yang didasarkan


pada ilmu keperawatan anak dan tehnik keperawatan anak berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif ditujukan
pada anak 0-18 tahun dalam keadaan sehat maupun sakit dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Keperawatan kritis merupakan salah satu spesialisasi di
bidang keperawatan yang secara khusus menangani respon
manusia terhadap masalah yang mengancam kehidupan
Konsep PICU

Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU


(Pediatric Intensive Care Unit) adalah ruang perawatan intensif
untuk bayi (sampai usia 28 hari) dan anak-anak yang memerlukan
pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati
terjadinya kegagalan organ-oragan vital.
Jenis-jenis kasus keperawatan kritis pada anak:
 Kejang demam
 Asfixia
 Diare dengan dehidrasi berat
 Infeksi berat
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan diare

1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
Kekurangan volume cairan
Ketidakseimbangan nutrisi
Hipertermi
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
Intervensi Keperawatan

Kekurangan volume cairan

NOC:
keseimbangan cairan. Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 30 menit
pasien akan :
1. Denyut nadi radial lambat
2. Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam
3. Berat badan stabil
4. Turgor kulit
5. Kelembaban membrane mukosa.
Kriteria hasil :
1. Mempertahankan urin output sesuai dengan berat badan dan
usia
2. Vital sign dalam batas normal
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
NIC:
4. Pertahankan status hidrasi (kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat) dan observasi keadaan umum
5. Monitor vital sign
6. Monitor tetesan infuse
7. Anjurkan orang tua untuk menambah intake oral
8. Kolaborasi pemberian obat zinc
9. Berikan cairan oralit.
Implementasi Keperawatan
Diagnosa : Kekurangan volume cairan

Tindakan keperawatan yang di lakukan yaitu:


1. memonitor tanda-tanda dehidrasi (An. G. B minum dengan
lahap, rewel, cubitan kulit perut kembali lambat)
2. memonitor tanda-tanda vital (suhu 37,7˚C, nadi 120
x/menit, pernapasan 22x/menit)
3. mengganti cairan infuse RL 1000 cc/24 jam, 12 tetes/menit;
4. melakukan pemberian minum oralit secara oral 200 cc.
5. mengajurkan ibu pasien untuk tetap memberikan
6. memberikan obat zinc 20 mg/oral
7. mengobservasi keadaan umum pasien (sakit sedang).
Evaluasi

Kekurangan volume cairan


S: keluarga pasien mengatakan masih buang air
besar encer, mual, dan muntah.
O: turgor kulit tidak elastic, minum dengan lahap
(haus), rewel, perut kembung
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi nomor 1 – 6.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai