MANAGEMENT
CARA STRATEGI DALAM PENGEMBANAGAN
RANTAI SUPLAI
NAMA :
FLADIMIR AKSEL DJAMI (14190025)
RANGGA RIKMAWAN (14190029)
Menggunakan sistem ERP yang memiliki fitur otomatis dan
fungsionalitas Supply Chain Management (SCM)
Sistem ini bisa diprogram secara otomatis untuk memesan kepada vendor
ketika tingkat persediaan menurun atau berada pada tingkat tertentu. Hal
ini perlu dilakukan karena bagian terpenting dari strategi rantai
suplai ialah kemampuan untuk mempertahankan tingkat persediaan
secara preventif. Dengan adanya sistem ERP akan memberikan karyawan
peluang untuk mengerjakan hal lain karena sistem pembelian persediaan
yang otomatis dari ERP.
Menggunakan Standarisasi dari ERP
Salah satu kunci keberhasilan setiap strategi rantai suplai yaitu proses
standarisasi. Standarisasi dari ERP bisa memudahkan pekerjaan,
meningkatkan akurasi, mendorong kinerja tim, menghemat waktu dan
biaya, serta mengurangi kemungkinan salah komunikasi (misscomm).
Meningkatkan Transparansi
Berbagai masalah yang terjadi pada kegiatan rantai suplai permanen
seperti limbah, kesalahan, dan bahkan penipuan bisa diatasi dengan
merekonsiliasi angka-angka pada perangkat lunak. Meningkatkan
transparansi SCM internal sangat penting untuk mengurangi inventaris
dan kerugian finansial yang tidak dapat dijelaskan.
Metode Just-in-time (JIT)
Jika Anda menggunakan sistem ERP, sistem ini akan bekerja dengan
baik dengan manufaktur secara tepat waktu. Metode ini akan
mengurangi biaya persediaan dan meningkatkan perputaran
persediaan.
Streamline Akuntansi
Contoh
STRATEGI PENANGANAN RISIKO PADA RANTAI
PASOK PUPUK ORGANIK MENGGUNAKAN
METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY
PROCESS
(FAHP)
(Studi Kasus di PT Tiara Kurnia, Malang)
Setiap aktivitas supply chain tidak terlepas dari risiko,
oleh karena itu manajemen risiko sangat diperlukan
untuk penanganan risiko. PT Tiara Kurnia merupakan
salah satu perusahaan penghasil pupuk organik
granul, dengan bahan baku utama berupa kotoran
sapi dan kotoran ayam. Dalam aktivitas supply chain
bahan baku tersebut memiliki peluang untuk timbul
risiko. Perusahaan perlu menciptakan aliran supply
chain yang handal (robust) terhadap berbagai macam
risiko yang dapat menyebabkan gagalnya tujuan yang
akan dicapai perusahaan
Pada penelitian ini akan dilakukan pengelolaan
risiko pada supply chain perusahaan dengan
menggunakan metode House of Risk (HOR). HOR
diaplikasikan untuk memitigasi risiko yang muncul
pada aliran supply chain dengan cara
mengidentifikasi risiko, memprioritaskan agen risiko
serta merancang strategi penanganan
Pada tahap selanjutnya melakukan perhitungan
agen risiko yang akan ditangani serta merancang
strategi penanganan. Dalam merancang strategi
penanganan akan dilakukan perhitungan dengan
menggunakan metode Fuzzy Analytical Hierarchy
Process (FAHP). FAHP digunakan untuk
mengetahui seberapa besar bobot yang diperoleh
pada agen risiko dan strategi penanganan
Setelah dilakukan penelitian terdapat 26 kejadian
risiko dan 27 agen risiko. Terdapat 17 usulan strategi
penanganan yang dapat direkomendasikan pada
perusahaan,.dengan harapan dapat menangani
risiko supply chain pada pupuk organik.
Metode