Anda di halaman 1dari 15

INFEKSI SISTEM SARAF

PUSAT
RIZKI FITRIANTO
1102012251
Definisi

 Infeksi sistem saraf pusat (SSP) merupakan proses infeksi yang melibatkan sistem saraf
pusat, yakni otak, medulla spinalis, dan membran disekitarnya
Klasifikasi dan Epidemiologi

 (1) infeksi intrakranial (Intracranial infection/ IC),


 (2) meningitis atau ventrikulitis (meningitis or ventriculitis/ MEN),
 (3) abses spinal tanpa meningitis (spinal abscess without meningitis/ SA).
Infeksi intrakranial

 Brain abscess atau abses otak adalah infeksi supuratif dan fokal di dalam parenkim otak
yang disebabkan oleh bakteri penghasil nanah (pyogenik), biasanya abses dikelilingi oleh
kapsul yang kaya vaskularisasi.
 Faktor predisposisinya adalah otitis media, mastoiditis, sinusitis paranasalis, infeksi
pyogenik diparu atau bagian tubuh lainnya, trauma kepala tajam atau prosedur bedah saraf,
dan infeksi gigi.
 Pada individu imunokompeten, patogen penyebab paling sering adalah Streptococcus sp.
 Subdural empyema (SDE) atau empiema subdural merupakan pengumpulan pus diantara
dura dan arachnoidmater oleh karena proses infeksi oleh bakteri penghasil nanah.
 Empiema subdural merupakan penyakit langka yang termasuk dalam 15-25% dari infeksi
SSP fokal supuratif.
 SDE merupakan komplikasi yang terjadi pada 1-2% kasus sinusitis frontalis.
 Epidural abscess atau abses epidural adalah infeksi supuratif yang terjadi diruang potensial
antara duramater dan tulang tengkorak.
 terhitung hanya <2% dari prevalensi infeksi SSP fokal supuratif.
 Encephalitis atau ensefalitis merupakan terminologi yang digunakan ketika jaringan otak
diinvasi oleh virus, atau lebih sering disebut ensefalitis virus untuk menghindari kesalahan
interpretasi.
 Di Amerika serikat, terdapat kurang lebih 20,000 kasus ensefalitis setiap tahunnya,
meskipun angka pasti dari jumlah kasus sebenarnya cenderung lebih banyak.
 Virus paling penting yang menjadi penyebab ensefalitis secara sporadik pada orang dewasa
imunokompeten adalah virus herpes/ herpesviruses (HSV,VZV, EBV).
Meningitis (MEN)

 Meningitis adalah peradangan atau inflamasi selaput otak (meninges) yang ditandai dengan
adanya peningkatan jumlah leukosit pada cairan serebrospinalis.
Abses spinal tanpa meningitis (SA)

 Abses spinal terdiri dari empiema subdural spinalis dan abses epidural spinalis, agen
penyebab dan faktor predisposisinya sama dengan empieme dan abses yang terjadi
dikranium, yang membedakannya adalah lokasinya yang berada diekstrakranial.
Patogenesis

 penyebaran hematogenik. Virus berkolonisasi dimukosa permukaan tubuh,


memasuki darah barier otak. Mayoritas virus memasuki sistem saraf
pusat langsung melalui sel endotel kapiler otak, beberapa menginfeksi sel endotel
mikrovaskular, beberapa melalui pleksus koroidalis, dan beberapa dibawa oleh sel darah
putih yang telah terinfeksi. Beberapa virus dapat mencapai sistem saraf pusat melalui saraf
perifer dan saraf olfaktorius.
Diagnosis dan tatalaksana
Ensefalitis
 demam (>38),
 kejang
 perubahan status kesadaran
Meningitis

 demam (>38) mendadak


 nyeri kepala.
 Tanda rangsang meningeal positif.
Spinal abses

 Pasien memiliki paling tidak satu dari gejala berikut:


 demam, back pain, radikulitis, paraparesis atau paraplegia,
 dan paling tidak satu dari kriteria berikut:
 1) ada organisme yang teridentifikasi dari darah melalui metode kultur atau non kultur.
 2) pemeriksaan pencitraan sugestif mendukung adanya abses spinal (Myelografi, USG, CT
scan, MRI, atau pencitraan lainnya [gallium technetium, dll]).

Anda mungkin juga menyukai