PEKANBARU KASUS KEBIDANAN YANG PERLU DILAKUKAN PENATALAKSANAAN DENGAN TRANSFUSI DARAH KASUS Seorang wanita berumur 28 tahun pergi ke klinik untuk memeriksa kehamilannya, usia kandungan memasuki trimester tiga. dengan keluhan sering mengalami pusing, mudah lelah, lemas, wajah pucat, pandangan kunang – kunang jika terlalu lama beraktivitas, dan menurunnya kebugaran tubuh. Setelah diperiksa hasil kadar hemoglobin wanita tersebut ialah 7 gr/dl. Sedangkan normalnya kadar hemoglobin untuk ibu hamil adalah 11 gr/dr. Ternyata wanita tersebut terkena anemia dikarenakan rendahnya kadar hemoglobin. Untuk itu perlu penanganan lebih lanjut untuk menanggulangi anemia pada ibu hamil dengan menaikkan kadar hemoglobin, salah satunya melalui transfusi darah. Penatalaksanaan Transfusi Darah
Pemberian Transfunsi Darah pada
ibu hamil harus dilakukan dengan sangat hati – hati. Proses ini akan dilakukan sesuai dengan kondisi kebutuhan ibu termasuk jenis golongan darah, volume darah dan tipe darah. Lanjutan...
Transfusi Darah umumnya dapat berlangsung hingga 4 jam atau
lebih cepat tergantung jenis darah dan banyaknya darah yang diberikan. Pasien bisa diminta bersandar di kursi atau berbaring di tempat tidur. Setelah itu, ditusukkan jarum ke pembuluh darah di sekitar lengan. Jarum yang masuk ke pembuluh darah lalu dihubungkan dengan kateter atau selang tipis yang tersambung pada kantong darah. Pada tahap ini, darah akan dialirkan dengan menggunakan selang tipis, dari kantong darah menuju ke pembuluh darah. Setelah satu jam tes berjalan dan reaksi alergi tidak ditemukan, dokter atau bidan bisa mempercepat proses transfusi darah. Setelah Transfusi Darah Dokter atau bidan akan melepaskan selang yang sebelumnya dimasukkan ke pembuluh darah. Kondisi vital pasien akan dipantau, mulai dari denyut jantung, tekanan darah, hingga suhu badan. Setelah proses selesai, maka sampel darah ibu akan diambil lagi dan dicek dengan kondisi Hb. Jika Hb sudah memenuhi untuk proses persalinan maka transfusi daeah sudah cukup. Jika belum maka dokter akan mempertimbangkan untuk melakukan proses lagi. Dan setelah proses transfusi darah ini ibu harus menjalani perawatan untuk dipantau efek sampingnya.