Anda di halaman 1dari 8

KONSEP HUKUM SYAR’I

DALAM ISLAM
KELOMPOK 12
NAMA KELOMPOK :
FAJAR MASRIADJI
M.ARIQ
Mahkum bih(objek hukum)
• A.Pengertian Mahkum Bih
• Adalah perbuatan manusia yang hukum syara’ ditemukan didalam
perbuatan tersebut, baik berupa tuntutan,pilihan atau /adl’iy.Sebagian
ulama ushul fiqh menggunakan istilah mahkum bih untuk menunjuk
pengertian objek hukum.Adapun yang menjadi objek hukum mahkum bih
adalah perbuatan mukallaf,yaitu gerak atau diamnya mukallaf. Dalam hal
ini, yang dapat diberi ketentuan,/ajib, sunnah, makruh,atau haram,atau
mubah adalah perbuatan mukallaf.
Syarat-syarat Objek Hukum (Mahkum
Bih).

• a) Seorang mukallaf mestilah mengetahui dengan jelas bahwa yang memerintahkan


atau melarang, atau memberi pilihan untuk melakukan atau meninggalkan suatu
perbuatan itu adalah Asy’Syari’. Karena itu, suatu perintah atau larangan yang
tidak memiliki landasan yang jelas, baik langsung maupun tidak langsung, berasal
dari Al-Qur’an atau hadits, tidak dapat diberi predikat hukum taklifi.
• b)  Suatu perbuatan yang diperintahkan untuk dilakukan mukallaf atau
ditinggalkannya, atau diberi kebebasan kepadanya untuk melakukan atau
meninggalkannya, mestilah diketahui dan dipahami dengan jelas oleh mukallaf
tersebut. Hukum taklifi tidak dapat diterapkan kepada perintah atau larangan
yang tidak jelas. Misalnya, pada surah al-Baqarah;43, yakni perintah
melaksanakan shalat dan membayar zakat pada ayat tersebut masih bersifat
umum, dan belum ada perincian tatacara,waktu,jumlah rakaat dan rukun serta
persyaratannya.
c) Suatu perbuatan yang diperintahkan kepada mukallaf atau dilarang melakukannya atau ia bebas
memilihnya, haruslah dalam batas kemaampuan manusia untuk melakukan atau meninggalkannya.
Sebab perintah dan larangan Allah Swt adalah untuk dipatuhi dan demi kemaslahatan mukallaf.
Oleh karena itu, Allah Swt tidak pernah dan tidak akan memrintahkan atau melarang suatu
perbuatan yang manusia tidak mampu mematuhinya. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam surah Al-
Baqarah;286. (Abd.Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, Jakarta:AMZAH,2010)
Macam-Macam MahkumBih

• a) Perbuatan yang secara material ada, tidak termasuk perbuatan


syara’ : misalnya makan dan minum, adalah perbuatan mukalaf,
namun makan itu tidak terkait hukum syara’.
• b) Perbuatan yang secara material ada dan menjadi sebab hukum
syara’, misalnya perzinaan, pencurian, dan pembunuhan, yakni
adanya hukum syara’, yaitu hudud dan qishas.
• c) Perbuatan yang secara material ada dan baru bernilai dalam
syara’ apabila memenuhi rukun dan syarat yang telah di tentukan,
misalnya shalat dan zakat.
• d) Perbuatan yang secara material diakui syara’ yang mengakibatkan
adanya hukum syara’ misalnya : nikah, jual beli dan sewa menyewa.
MAHKUM ‘ALAIH

• Pengertian Mahkum ‘Alaih


Para ulama’ ushul fiqh mengatakan bahwa yang di maksud dengan
mahkum alaih adalah seseorang yang perbuatanya di kenai khitab
(tuntutan) Allah Swt, yang disebut dengan mukallaf. Secara etimologi,
mukallaf berarti yang di bebani hukum. Dalam ushul fiqqh, istilah
mukallaf di sebut juga mahkum alaih (subjek hukum).
Syarat-syarat Mahkum ‘Alaih
• Seseorang bisa atau dianggap layak untuk dibebani hukum Taklif  apabila telah ada beberapa
syarat di dalam dirinya, diantaranya:
• 1. Mampu memahami dalil-dalil hukum, baik secara mandiri atau dengan bantuan orang
       

lain.
• tapi beban si wali untuk melaksanakan kewajiban harta, sebagaimana membayar pajak
air dan harta milik keduanya.2
•  Dan bagi orang-orang yang tidak mengerti bahasa Arab dan orang yang tidak bisa
memahami dalil-dalil syara’ baik dari al-Qur’an maupun dari as-Sunnah, seperti bangsa-
bangsa selain bangsa Arab, memungkinkannya untuk mengamalkan isi dari ayat atau dari
hadits Rasulullah. Adanya kemampuan memahami hukum Taklifi itu disebabkan orang
tersebut mempunyai akal yang sempurna.
2.      Mukallaf atau juga disebut dengan ahliyyah, yakni ahli
dengan sesuatu yang telah  ditaklifkan atau dibebankan
padanya. Orang yang belum termasuk kelompok ahliyyah, maka
ia belum dapat dibebani dengan taklif dan semua tindakannya
tidak dapat diminta pertanggung jawaban.

Anda mungkin juga menyukai