Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN

KEPERAWATAN
Ns. Ni Ketut Elmiyanti,M.Kep
Konsep Manajemen
• Manajemen menurut swansburg adalah ilmu atau
seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya
secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
(Swansburg, 1999).
• Manajemen keperawatan adalah proses
pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya
staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga dan masyarakat (Gillies, 1989).
• Kesimpulan: Manajemen keperawatan
merupakan suatu proses yang digunakan oleh
seorang manajer keperawatan melalui upaya
pemanfaatan sumber daya untuk mencapai
tujuan organisasi.
Fungsi Manajemen Keperawatan

Fungsi manajemen adalah berbagai tugas


atau kegiatan manajemen yang mempunyai
peranan khas dan bersifat saling menunjang
untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya (Simamora, 2012).
FUNGSI MANAJEMEN
“DEE ANN GILLIES”
• Perenacanaan (planning)
• Pengorganisasian (organizing)
• Penggerak (actuating),
• Pengendalian / pengawasan (controling),
• Penilaian (evaluasi),
Marquis & Huston
Perencanaan

Pengawasan Pengorganisasian

Pengarahan Kepersonaliaan
FUNGSI MANAJEMEN
MENURUT SWANSBURG
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Pengaturan Staf ( Staffing )
• Pengarahan
• Pengendalian atau Pengevaluasian
Skema Pengertian Manajemen
PERENCANAAN T
(PLANNING) U
J
M U
A
A PENGORGANISASIAN N
N
(ORGANIZING)
A O
J R
E G
M PENGARAHAN A
E (ACTUATING) N
N I
S
A
PENGAWASAN S
(CONTROLLING) I
Fungsi Manajemen Keperawatan
A. Perencanaan (planning), perencanaan merupakan :
• Gambaran apa yang akan dicapai
• Persiapan pencapaian tujuan
• Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
• Persiapan tindakan – tindakan
• Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam
benak saja
• Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan
Ada lima langkah yang harus dilakukan dalam proses
penyusunan perencanaan:
1. Analisis situasi
2. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya,
3. Menentukan tujuan program,
4. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
5. Menyusun rencana kerja
B. Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan
setelah rencana, mengatur dan menentukan apa tugas
pekerjaannya, macam, jenis, unit kerja, alat — alat,
keuangan dan fasilitas.
Fungsi pengorganisasian manajemen dapat dikelompokkan
ke dalam tiga aktivitas berurutan:
1. Pemecah-mecahan tugas ke dalam pekerjaan
(spesialisasi kerja),
2. Penggabungan pekerjaan ke dalam departemen
(departementalisasi)
3. Pendelegasian otoritas.
• Pengorganisasian: Metode pelayanan keperawatan
(MPKP)
• Ketenagaan/staffing(perencanaan kebutuhan tenaga
perawat, penjadwalan, pembinaan, dan pengembangan
staf)
C. Penggerak (actuating), menggerakkan orang — orang
agar mau / suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan
hanya karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran
sendiri, termotivasi secara interval.
Pengarahan kegiatan keperawatan.
Kepala ruang dalam melakukan kegiatan pengarahan
melalui : saling memberi motivasi, membantu pemecahan
masalah, melakukan pendelegasian, negosiasi,
menggunakan komunikasi yang efektif, melakukan
kolaborasi dan koordinasi (Marquis & Huston, 2010).
D. Pengendalian/pengawasan (controling), merupakan
fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai
dengan rencana, apakah orang – orangnya, cara dan
waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar
kesalahan dapat segera diperbaiki.
Contoh kegiatan pengawasan adalah Supervisi.
E. Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan
perbandingan hasil — hasil pekerjaan yang seharusnya
dicapai. Hakekat penilaian merupakan fase tertentu setelah
selesai kegiatan, sebelum, sebagai korektif dan
pengobatan ditujukan pada fungsi organik administrasi dan
manajemen.
Prinsip-prinsip Manajemen
• Manajemen adalah kegiatan pengelolaan dan
pengambilan keputusan
• Pengelolaan dan pengambilan keputusan selalu
dihadapkan pada ketidakpastian (uncertainty)
• Untuk memperoleh tujuan pengambilan keputusan dan
mengurangi ketidakpastian maka diperlukan data,
informasi, dan proses pengendalian
Sarana Manajemen
• Man (Manusia). Tenaga kerja yang mengacu pada orang-
orang yang bekerja dalam organisasi/perusahaan
• Money (Uang). Modal merupakan dana yang diperlukan
dalam mengoperasionalkan perusahaan
• Materials (Materi). Bahan baku yang digunakan dalam
proses produksi.
• Machine (mesin) contohnya bangunan pabrik,
perlengkapan produksi
• Method. Cara/sistem untuk mencapai tujuan
PDCA
MANFAT
• Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung
jawab dari sebuah unit organisasi;
• Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau
sistem di sebuah organisasi;
• Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu
permasalahan dengan pola yang runtun dan sistematis;
• Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka
memperpendek alur kerja;
• Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan
meningkatkan produktivitas.
PDCA
• Dlm proses manajemen tidak hanya manager tapi semua
anggota bertugas melaksanakan manajemen dengan
siklus P-D-C-A (Plan – Do – Check – Action )
PLAN
 merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang
dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan
yang ditetapkan. PLAN ini harus diterjemahkan secara detil dan per sub-
sistem.
• Perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan proses
dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres kemudian mencari
solusi atau ide-ide untuk memecahkan masalah ini. Tahapan yang perlu
diperhatikan, antara lain: mengidentifikasi pelayanan jasa, harapan, dan
kepuasan pelanggan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan
spesifikasi. Kemudian mendeskripsikan proses dari awal hingga akhir yang
akan dilakukan. Memfokuskan pada peluang peningkatan mutu (pilih salah
satu permasalahan yang akan diselesaikan terlebih dahulu).
Identifikasikanlah akar penyebab masalah. Meletakkan sasaran dan proses
yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi.
• Mengacu pada aktivitas identifikasi peluang perbaikan dan/ atau identifikasi
terhadap cara-cara mencapai peningkatan dan perbaikan.
• Terakhir mencari dan memilih penyelesaian masalah. 
DO
MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan
sebelumnya. Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan
dalam tahap PLAN. Dalam konsep DO ini kita harus benar-
benar menghindari penundaan, semakin kita menunda
pekerjaan maka waktu kita semakin terbuang dan yang pasti
pekerjaan akan bertambah banyak.
Implementasi proses. Dalam langkah ini, yaitu melaksanakan
rencana yang telah disusun sebelumnya dan memantau
proses pelaksanaan dalam skala kecil (proyek uji coba).
Mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang
direncanakan.
Check
• evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa
saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah kita kerjakan,
sudahkah sesuai dengan standar yang ada atau masih ada
kekurangan.
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan
spesifikasi dan melaporkan hasilnya.
• Dalam pengecekan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu
memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan
spesifikasi. 
• Teknik yang digunakan adalah observasi dan survei. Apabila masih
menemukan kelemahan-kelemahan, maka disusunlah rencana
perbaikan untuk dilaksanakan selanjutnya. Jika gagal, maka cari
pelaksanaan lain, namun jika berhasil, dilakukan rutinitas.
• Mengacu pada verifikasi apakah penerapan tersebut sesuai dengan
rencana peningkatan dan perbaikan yang diinginkan.
Action
• melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang
telah kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna,
segera melakukan action untuk memperbaikinya. Proses ACT ini
sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses
perbaikan selanjutnya. 

• Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan,


seperti  mempertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan,
merevisi proses yang sudah diperbaiki, melakukan modifikasi standar,
prosedur dan kebijakan yang ada, mengkomunikasikan kepada
seluruh staf, pelanggan dan suplier atas perubahan yang dilakukan
apabila diperlukan, mengembangkan rencana yang jelas, dan
mendokumentasikan proyek. Selain itu, juga perlu memonitor
perubahan dengan melakukan pengukuran dan pengendalian proses
secara teratur.
Lingkup Manajemen Keperawatan
Manajemen Pemula (Kepala Ruangan)
• Menetapkan penerapan pelayanan keperawatan yang
komprehensif
• Melaksanakan intervensi dan evaluasi untuk perbaikan
pelayanan keperawatan
• Menerima akontabilitas sebagai pelaksana yang langsung
berhadapan dengan pasien
• Mengendalikan lingkup praktik keperawatan agar sesuai
dengan peraturan yang berlaku
Manajer dalam Manajemen
a. Kemampuan pengetahuan: penguasaan konsep
manajemen keperawatan, teori kepemimpinan, dan
keberadaan SDM
b. Kemampuan kepemimpinan
c. Kemampuan menjalankan peran profesional keperaatan
d. Kemampuan manajerial
Tugas dan Wewenang Manajer Kep
Puncak: Direktur Kabid
1. Lingkup Organisasi
2. Jangka Panjang, Menengah

Menengah: Kasubdit/Kasi/Supervisor
1. Menyusun pedoman kerja (SPO), Peraturan
2. Jangka Pendek

Pemula: Karu
1. Melaksanakan Askep
2. Membuat jadwal harian/mingguan/bulanan
Soal...
• Tn. A., usia 50 tahun, di rawat di ruang perawatan neurologi
dengan diagnosa medis Stroke Non Hemoragik, Keadaan
umum Tn. A. Mengalami kelemahan, kesadaran apatis, terjadi
hemiparise pada ekstremitas kanan atas dan bawah, pasien
dirawat sudah 20 hari, dan terdapat decubitus pada bokong
kanan. Perawat K (perawat lulusan D3) bertugas dinas sore
bersama perawat M (perawat lulusan D3), perawat K
bertanggungjawab pada pasien tersebut dan 12 pasien lainnya
karena Perawat M., tidak masuk tanpa berita. Kondisi pasien
lainnya rata-rata dalam perawatan intermediet care. Perawat K
melaporkan ke kepala ruangan tentang teman kerja yang
tidak hadir, kurangnya dan alat-alat penunjang yang tidak
memadai. Jumlah perawat dalam ruangan tersebut adalah 10
orang termasuk kepala ruangan.
Selesai.....

Anda mungkin juga menyukai