Anda di halaman 1dari 7

Materi 2

(SMK3)
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Mata Pelajaran : Aplikasi Perangkat Lunak &


Perancangan Interior Gedung
Kelas : XI Gambar
PRINSIP MANEJEMAN K3
Manajemen K3 pada dasarnya mencari dan mengungkapkan
kelemahan operasional yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.

Fungsi ini dapat dilaksanakan dengan 2 cara:


a) Mengungkapkan sebab‐musabab sesuatu kecelakaan
(akarnya),dan
b) Meneliti apakah pengendalian secara cermat dilaksanakan atau
tidak.

Kesalahan operasional yg menimbulkan kecelakaan tdk terlepas


dari:
(1) perencanaan yang kurang lengkap;
(2) keputusan‐keputusan yang tidak tepat; dan
(3) salah perhitungan dalam organisasi, pertimbangan, dan
praktikmanajemen yang kurang mantap.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, yaitu Permenaker
No.05/MEN/1996, SMK3 yang meliputi:

1) Struktur organisasi,
2) Perencanaan,
3) Tanggung jawab,
4) Pelaksanaan,
5) Prosedur,
6) Proses,
7) Sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
8) Penerapan,
9) Pencapaian,
10) Pengkajian, dan
11) Pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
pengendalian risiko yang terjadi seminimal mungkin berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
TUJUAN SMK3

1. Sebagai alat ukur kinerja K3 dalam organisasi.


Pengukuran ini dilakukan melalui audit sistem manajemen K3.
2. Sebagai pedoman implementasi K3 dalam organisasi.
Beberapa sistem manajemen dapat dipakai acuan anra lain: SMK3 dari
Depnaker, ILO OHSMS Guidelines, API HSEMS Guidelines, Oil and Gas
Producer Forum (OGP) HSEMS Guidelines, dsb.
3. Sebagai dasar penghargaan.
Penghargaan dapat dilakukan oleh instansi pemerintah dan
lembaga tsb di atas. Penghargaan SMK3 diberikan oleh Depnaker.
4. Sebagai sertifikasi.
Penerapan sistem manajemen K3 dapat juga oleh perusahaan
untuk memperoleh sertifikasi SMK3 pada kurun waktu tertentu.
Sertifikat diberikan oleh lembaga auditor, yang telah diakreditasi
oleh Badan Standar Nasional.
KEBIJAKAN MANAJEMEN

DAPAT DIPAHAMI MENGAPA


“KEBIJAKAN MANAJEMEN”
DAPAT MENJADI “AKAR
KECELAKAAN”. SELAMA
KEBIJAKAN MANAJEMEN
TIDAK MENGHILANGKAN
“KONDISI” DAN
“PERBUATAN” TIDAK AMAN
(POTENSI BAHAYA), MAKA
POTENSI TERJADINYA
KECELAKAAN TETAP AKAN
MENGANCAM DI MASA
YANG AKAN DATANG.
LANGKAH PENERAPAN
SMK3
a. Tahap persiapan: b. Tahap pengembangan dan penerapan:
1) komitmen manajemen 1) menyatakan komitmen,
puncak, 2) menetapkan cara penerapan,
2) menentukan ruang 3) membentuk kelompok kerja penerapan,
lingkup, 4) melakukan menetapkan sumber daya
yang diperlukan,
3) menetapkan cara
5) kegiatan penyuluhan,
penerapan,
6) peninjauan sistem,
4) membentuk kelompok
7) penyusunan jadwal kegiatan,
penerapan,
8) pengembangan Sistem Manajemen K3,
5) menetapkan sumber daya
9) penerapan sistem,
yang diperlukan.
10) proses sertifikasi
TUGAS INDIVIDU
1. Tuliskan perbedaan K3 dan SMK3
2. Berikan satu contoh kecelakaan kerja pd proyek konstruksi beserta
penyebab terjadinya kecelakaan tersebut dan bagaimana cara
menanggulangi. (contoh kasus yang terjadi di Indonesia cari di internet
dan lampirkan gambar)
Note :
1. Jika ada yang mau bertanya, silahkan chat pribadi ke saya
2. Jawaban Tugas, dikirim Via WA dalam bentuk file dan paling lambat tgl 5
Agustus 2021.
3. Tetap mengirimkan bukti belajar berupa foto diri yang sedang belajar /
mencatat materi.

THANK YOU & HAVE A


NICE DAY

Anda mungkin juga menyukai