Anda di halaman 1dari 91

1.

OPERASI
BILANGAN
PEMBAGIAN JENIS BILANGAN

Bilangan

2; -2; 1,1; -1,1   4  2


+ Nyata Khayal
-

0,14925253993999------ 0,1492525
Hasil bagi antara 2 bilangan
bulat, pecahan desimal
Irrasional Rasional terbatas, atau desimal
berulang
Hasil bagi antara 2 bilangan
pecahan desimal tak terbatas
dan tak berulang (, e)
Hasil bagi antara 2
bilangan yang hasilnya
Hasil bagi antara 2 bilangan pecahan dg desimal tak
yang hasilnya bulat, terbatas, berulang
termasuk 0 (nol) Bulat Pecahan
1; 8 ;4 ½; 2/7
Tujuan Pembelajaran Bab 1:

 Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan


penggunaannya dalam pemecahan masalah
 Operasi hitung yang dipelajari: penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian,
perpangkatan, perakaran.
 Bilangan yang dipelajari : bilangan bulat
positif/negatif, pecahan, desimal
OPERASI BILANGAN
1. Kaidah Komutatif
a+b=b+a
axb=bxa

2. Kaidah Asosiatif
(a + b) + c = a + (b + c)
(a x b) x c = a x (b x c)

3. Kaidah Pembatalan
a+c=b+c axc=bxc
Maka : a = b Maka : a = b
4. Kaidah Distributif
a (b + c) = ab + ac

5. Unsur Penyama

a+0=a
ax1=4 a:1=4
6. Kebalikan
ax0=0
a x 1/a = 1
OPERASI TANDA

-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

makin
makin keke kanan
kanan letak
letak bilangan
bilangan makin
makin besar
besar
nilainya.
nilainya. Sebaliknya,
Sebaliknya, makin
makin keke kiri
kiri letak
letak
bilangan,
bilangan, makin
makin kecil
kecil nilainya.
nilainya.

 Operasi Penjumlahan
a. (+ a) + (+b) = (+c)
b. (- a) + (- b) = (- c)
c. (+ a) + (- b) = (+ c) jika |a| > |b|
(+ a) + (- b) = (- d) jika |a| < |b|
d. (- a) + (+ b) = (+ c) jika |a| < |b|
(- a) + (+ b) = (- d) jika |a| > |b|
OPERASI TANDA
 Operasi Pengurangan
a. (+ a) - (+ b) = (+ c) jika |a| > |b|
(+ a) - (+ b) = (- d) jika |a| < |b|
b. (- a) - (- b) = (+ c) jika |a| < |b|
(- a) - (- b) = (- d) jika |a| > |b|
c. (+ a) - (- b) = (+ c)
d. (- a) - (+ b) = (- c)
OPERASI TANDA

 Operasi Perkalian
(+ a) x (+ b) = (+ c) (- a) x (- b) = (+ c)
(+ a) x (- b) = (- c) (- a) x (+ b) = (- c)

 Operasi Pembagian
(+ a) : (+ b) = (+ c) (- a) : (- b) = (+ c)
(+ a) : (- b) = (- c) (- a) : (+ b) = (- c)
 -(-m) = m
 (-1)m = -m
 n + (-m)= n-m
 n-(-m) = n+m
 (-n)m = -(nm)
 (-n)(-m)= nm
 n(m+p) = nm + np
 (a+b)(c+d) = ac + ad + bc + bd
 (a+b)2 = (a+b)(a+b) = a2 + 2ab + b2
 (a+b)(a-b) = a2 – b2
LATIHAN 1A:

1. 10 – (-6) =
2. 2 – 6 =
3. -4 – 8 =
4. (ax + p) (bx + p) =
5. (2x – 3) (5x + 4) =
6. (3x – 2) (2x2 + 5x -4 )=
7. (-3x – 2 )2 =
PENYELESAIAN 1A:
1. 10 – (-6) = 10 + 6 = 16
2. 2 – 6 =-4
3. -4 – 8 = - 12
4. (ax + p) (bx + p) = (abx2 + apx + bpx + p2)
5. (2x – 3) (5x + 4) = (10x2 + 8x – 15x – 12)
= (10x2 - 7x – 12)
6. (3x – 2) (2x2 + 5x -4 ) = (6x3 + 15x2 – 12x - 4x2 – 10x + 8)
= (6x3 + 11x2 – 22x + 8)
7. (-3x – 2 )2 = 9x2 + 6x +6x + 4
= 9x2 + 12x + 4
OPERASI BILANGAN PECAHAN

 Operasi Pemadanan
 Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
 Operasi Perkalian
 Operasi Pembagian
OPERASI PEMADANAN
a a x c a a: c
 
b b x c b b: c

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

Dua buah pecahan atau lebih, hanya dapat ditambahkan


atau dikurangkan apabila mereka memiliki suku pembagi
yang sama atau sejenis. Jika suku pembaginya belum
sama, maka terlebih dahulu harus disamakan sebelum
pecahan-pecahan tersebut ditambahkan dan dikurangkan.
Operasi Perkalian

a b ab
 
x y xy
Operasi Pembagian

a b a y ay
:   
x y x b xb
LATIHAN 1B: OPERASI BILANGAN PECAHAN

Selesaikan :
3 2 1 (e) 6 (1/2 + 1/3)
(a)  
4 7 6
3 2 1 (f) 4 : 2/3
(b)  
4 7 6
3 2 1 (g) -8 : 2/3
(c )  
4 7 6
3 2 1 (h) 2 ¾ - 3 2/3
(d ) : : (i) Bentuk sederhana dari 86/129 = …
4 7 6
DESIMAL
 Dalam menuliskan angka menggunakan sistem
posisional, artinya nilai dari digit tertentu ditentukan
berdasarkan posisinya didalam urutan. nilai
posisional suatu digit melibatkan bilangan 10,
sistem notasi ini disebut sistem desimal. Dalam
sistem ini, bilangan 4238,75 berarti :
4(1000)+2(100)+3(10)+8(1)+7  1  + 5  1 

 10   100 

Bentuk baku dari 0,000256 = …


PERSENTASE
 Simbol %, dibaca persen, berarti per seratus.
jadi 5 % ekuivalen dengan atau 0,05. Bilangan
apapun, ketika dinyatakan dalam notasi
desimal, dapat ditulis sebagai suatu persen
dengan cara mengalikan bilangan tersebut
dengan 100 dan kemudian memberi simbol %.
Sebaliknya, persentase apapun dapat dinyatakan
dalam bentuk desimal dengan menghilangkan
simbol % dan membaginya dengan 100.
LATIHAN 1 C: BERI CONTOH OPERASI BILANGAN
DESIMAL (PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, PERKALIAN,
DAN PEMBAGIAN)

LATIHAN 1 D: BERI CONTOH BILANGAN


PECAHAN KE PERSEN
HUBUNGAN PERBANDINGAN ANTAR BILANGAN

Tanda Ketidaksamaan
 Tanda < melambangkan “lebih kecil dari”
 Tanda > melambangkan “lebih besar dari”
 Tanda < melambangkan “lebih kecil dari atau sama dengan”
 Tanda > melambangkan “lebih besar dari atau sama dengan”

Sifat Perbandingan
1. Jika a < b, maka –a > -b

2. Jika a < b dan x > 0, maka x.a < x.b

3. Jika a < b dan x < 0, maka x.a > x.b

4. Jika a < b dan c < d, maka a+c < b+d

LATIHAN 1 E: BERI 5 PERBANDINGAN BILANGAN PECAHAN


(DGN BEDA PENYEBUT) DAN DESIMAL
BAGAIMANA DENGAN PERBANDINGAN BERIKUT:

 Apakah 1 pon ..... 2 ons ?


 Apakah 1 kg .... 100 ons?
 Apakah 1 liter ..... 1 m3 ?
 Apakah 1 rim ..... 1000 lembar ?
 Apakah 2 hektar .... 2000 m2?
 Apakah 1 ton gabah kering panen .... 1 ton
beras?
 SATUAN PANJANG : SATUAN LUAS: 
1 inci = 2,54 cm 1 hektar = 10.000 m²
1 foot = 12 inci = 0,3048 m 1 are = 1 dam² = 100 m²
1 yard = 3 feet = 0,9144 m SATUAN ISI:
1 mile = 1.760 yards 1 m³ = 1000 liter
1 mile = 1,6093 km 1 dm³ = 1 liter
1 liter = 1000 cm³
 SATUAN BERAT: 1 cm³ = 1 cc
1 ton = 1000 kg 1 barrel = 158,99 liter
1 ton = 10 kwintal 1 gallon = 4,5461 liter
1 kwintal = 100 kg SATUAN LAIN :
1 kg = 2 pon 1 gross = 144 buah
1 pon = 5 ons 1 gross = 12 lusin
1 hg = 1 ons 1 lusin = 12 buah
1 kg = 10 ons 1 kodi = 20 helai
1 ons = 100 gram 1 rim = 500 lembar
PANGKAT

 Pangkat dari sebuah bilangan adalah suatu indeks yang


menunjukkan banyaknya perkalian bilangan yang sama
secara berurutan
Contoh: perkalian bilangan 7 sebanyak 5 kali maka
dapat ditulis sbb: 75 = 7 x 7 x 7 x 7 x 7
 Fungsi pemangkatan adalah untuk meringkas penulisan
bentuk perkalian termasuk perkalian sepuluh yang
nilainya sangat besar atau sangat kecil.
Misal: bilangan 100.000.000 ditulis 108
bilangan 0,000.000.001 ditulis 10-9
LATIHAN 1F: BERI CONTOH DGN ANGKA

1. Pm x Pn = P m+n
2. Pm : Pn = P m-n

3. (Pm)n = P mn

4. (PQ)mm = Pm.Qm
p pm

q   qm
 
KAIDAH PEMANGKATAN BILANGAN

1. Bilangan bukan 0 berpangkat 0 adalah 1


x0 = 1 (x ≠ 0) contoh: 30 = 1
2. Bilangan berpangkat 1 adalah bilangan itu sendiri
x1 = x contoh: 51 = 5
3. 0 berpangkat bilangan adalah 0
08 = 0
4. Bilangan berpangkat negatif adalah kebalikan pengali
bilangan itu sendiri
xˉª = 1/xª contoh: 3-2 = 1/32 = 1/9
5. Bilangan berpangkat pecahan adalah akar dari bilangan
itu sendiri dengan suku pembagi dari pecahan
xa/b = b√ xa
contoh: 32/5 = 5√ 32 = 5√ 9 = 1,55
6. Bilangan pecahan berpangkat adalah hasil bagi suku-
suku berpangkatnya
(x/y)a = xa /ya
contoh: (3/5)2 = 32/ 52 = 9/25
7. Bilangan pangkat dipangkatkan adalah bilangan
berpangkat hasil kali pangkat-pangkatnya
(xa)b = xab
contoh: ( 32)4 = 32.4 = 38 = 6561
KAIDAH PERKALIAN BILANGAN
BERPANGKAT
1. Hasil kali bilangan berpangkat yang basisnya sama
adalah bilangan basis berpangkat jumlah pangkat-
pangkatnya
xª . xⁿ = xª+n
Contoh: 3²+4 = 36 = 729
2. Hasilkali bilangan berpangkat yang pangkatnya sama
dan basisnya berbeda adalah perkalian basis-basisnya
dalam pangkat yang bersangkutan
xª . yª = (xy)ª
Contoh:
3² . 5² = (3.5)² = 15² = 225
KAIDAH PEMBAGIAN BILANGAN
BERPANGKAT
1. Hasil bagi bilangan berpangkat yang basisnya sama
adalah bilangan basis berpangkat selisih pangkat-
pangkatnya
xª : xⁿ = xªˉⁿ
Contoh: 32 : 34 = 32-4 = 3-2 = 1/9
2. Hasil bagi bilangan berpangkat yang pangkatnya
sama dan basisnya berbeda, adalah pembagian basis-
basisnya dalam pangkat bersangkutan
xª : yª = (x/y)ª
Contoh: 32 : 52 = (3/5)2 = 9/25 = 3/5
AKAR

 Akar merupakan bentuk lain untuk menyatakan bilangan


berpangkat.
 Jika bilangan yang sama (mis:x) dikalikan berulang
sejumlah tertentu sebanyak a, maka dapat ditulis xª,
dimana x disebut basis dan a disebut pangkat. Jika xª =
m maka x dapat juga disebut sebagai akar pangkat a dari
m yang ditulis dalam bentuk akar menjadi x = ª√m
KAIDAH PENGAKARAN BILANGAN
1. Akar dari sebuah bilangan adalah basis yang
memenuhi bilangan tersebut berkenaan dengan
pangkat akarnya
ª√x = x1/a
contoh: 3√64 = 641/3 = 4
2. Akar dari bilangan berpangkat adalah bilangan itu
sendiri berpangkat pecahan, dengan pangkat dari
bilangan bersangkutan menjadi suku terbagi
sedangkan pangkat dari akar menjadi suku pembagi
ª√xⁿ = xn/a
contoh: 5√32 = 32/5 = 1,55
3. Akar dari suatu perkalian bilangan adalah perkalian
dari akar-akarnya
ª√x y = ª√x . ª√y
contoh: 3√8. 64 = 3√8 . 3√64 = 2. 4 = 8
4. Akar dari sebuah bilangan pecahan adalah pembagian
dari akar suku-sukunya
ª√x/y = ª√x / ª√y
contoh: 3√8/64 = 3√8 / 3√64 = 2/4 = 0,5
KAIDAH PENJUMLAHAN
(PENGURANGAN) BILANGAN TERAKAR
Bilangan-bilangan terakar hanya dapat ditambahkan dan
dikurangkan jika akar-akarnya pangkat dan radikalnya
sama
Contoh: 5 √3 + 2 √3 = 7 √3 = 7 (1,73) = 12,11
KAIDAH PERKALIAN BILANGAN
TERAKAR
 Hasil kali bilangan-bilangan terakar adalah akar dari
hasilkali bilangan-bilangannya. Perkalian dapat
dilakukan jika akar-akarnya berpangkat sama
ª√z . ª√y = ª√z.y
Contoh:
³√8 . ³√64 = ³√8 .64 = ³√512 = 8
 Akar ganda dari sebuah bilangan adalah akar pangkat
baru dari bilangan bersangkutan, pangkat baru akarnya
ialah hasil kali pangkat dari akar-akar sebelumnya
Contoh: ²√³√ 15625 = 2.3√15625 = 5
KAIDAH PEMBAGIAN BILANGAN
TERAKAR
 Hasil kali bilangan-bilangan terakar adalah akar dari
hasilbagi bilangan-bilangannya. Pembagian dapat
dilakukan jika akar-akarnya berpangkat sama
ª√z ª z
ª√y y
Contoh:
³√8 ³ 8 0,5
³√64 64
LATIHAN 1G:
2
x

1

3  81a 4  4
x   
 b8 
 
5
 2
 
 3   1 1
2
 2 
6
 2 
 2  a a 
   
 3  

   3 
4 2

PENYELESAIAN 1G:
1. x2 : x-3 = x(2)-(-3) = x5
2. (-2/3)-5 : (-2/3)-6 = (-2/3)1
3. ((-3)-4)-2 = (-3)8
4. (81a4: b8)-1/4 = (81)-1/4 . a(4 x -1/4) : b8(-1/4)
=(1/811/4).(1/a1) : b-2
=(1/4√81).(1/a1) : b-2
=(1/3a) : b-2 =(1/3a) : (1/b2)
5. (a1/2 + a-1/2)2 = (a1/2 + a-1/2) (a1/2 + a-1/2)
= (a + 1 + 1 + a-1)
LOGARITMA

 Logaritma merupakan kebalikan dari pemangkatan


dan/atau pengakaran, yang dapat digunakan untuk
menyederhanakan operasi-operasi perkalian, pembagian
pencarian pangkat dan penarikan akar
 nª = m dimana n adalah basis & a adalah pangkat
maka pangkata disebut logaritma dari m terhadap basis n
, dituliskan sbb:
a = ⁿ log m
Contoh:
5² = 25, pangkat 2 adalah logaritma dari 25 terhadap
basis 5 atau 5log 25 =2
KAIDAH-KAIDAH LOGARITMA
1. ªlog a =1 sebab a¹ = a
Contoh: ³log 3 = 1
2. ªlog 1 = 0 sebab aº = 1
Contoh: ³log 1 = 0
3. ªlog aⁿ = n
Contoh: ³log 3² = 2
4. ªlog mⁿ = n. ªlog m
Contoh: ³log 27² = 2. ³log 3³ = 2.3.1 = 6
5. ªlog m.n = ªlog m + ªlog n
Contoh: ³log 81x27 = ³log 81 + ³log 27 = 4+3 = 7
6. ªlog m/n = ªlog m - ªlog n
Contoh: ³log 81/27 = ³log 81 - ³log 27 = 4-3 = 1
7. ªlog n . ⁿlog a = 1
HUBUNGAN BENTUK PANGKAT, AKAR DAN LOGARITMA

aⁿ = m ⁿm=a ªlog m = n
Bentuk Bentuk Bentuk
Pangkat Akar Logaritma
PENYELESAIAN PERSAMAAN DENGAN LOGARITMA
 Logaritma bisa digunakan untuk mencari bilangan yang
belum diketahui dalam sebuah persamaan, khususnya
persamaan eksponensial (persamaan dimana bilangan
yang dicari berupa pangkat) dan persamaan logaritma
(persamaan dimana bilangan yang dicari bilangan
logaritma).
 Contoh:
Hitunglah a untuk 3ªˉ¹ = 27
Dengan melog-kan 2 ruas:
(x-1) log 3 = log 27
x -1 = log 27/ log 3 =1,4314/0,4771
x =3+1=4
CONTOH SOAL

1. Jika 2log x = 3
Tentukan nilai x = ….

Jawab:

2
log x = 3  x = 23
x = 8.
CONTOH SOAL

2. Jika 4log 64 = x
Tentukan nilai x = ….

Jawab:
4
log 64 = x  4x = 64
4x = 4 3
x = 4.
CONTOH SOAL

3. Nilai dari 2log 8 + 3log 9 = ….

Jawab:
= 2log 8 + 3log 9
= 2log 23 + 3log 32
= 3+2
= 5
CONTOH SOAL

4. Nilai dari 2log (8 x 16) = ….

Jawab:
= 2log 8 + 2log 16
= 2log 23 + 2log 24
= 3+4
= 7
CONTOH SOAL

5. Nilai dari 3log (81 : 27) = ….

Jawab:
= 3log 81 - 3log 27
= 3log 34 - 3log 33
= 4-3
= 1
CONTOH SOAL

6. Nilai dari 2log 84 = ….

Jawab:
= 2log 84
= 4 x 2log 23
=4x3
= 12
CONTOH SOAL

7. Nilai dari 2log 84 = ….

Jawab:
= 2log 84 
= 2 x 2log 23 = 4
2 log 8
2

=2x3
=6
CONTOH SOAL

8. Jika log 100 = x


Tentukan nilai x = ….

Jawab:
log 100 = x  10x = 100
10x = 102
x = 2.
LATIHAN :
Log 18 = 10 log (9 x 2) = log 9 + log 2 = log 32 + log 2

Log 4 + log 9 – log 5 – log 2 = log 4.9 – log 5/2


= log 36:5/2 = log 72/5
9 3 6 1
log 36 . log 
3
2
log (x2-1) = 2log2 + 2log(x+1)
= 2log (x2-1) - 2log(x+1)= 2log2

35-x + 3x = 36

7x-1+ 72-x= 8
LATIHAN 1 J:
1. log 3 = 0,477 dan log 2 = 0,301
Nilai log 18 = ….
2. log 2 = 0,301 dan log 5 = 0,699
Nilai log 5 + log 8 + log 25 = ….
3. Diketahui log 4,72 = 0,674
Nilai dari log 4.720 = ….
4. Diketahui log 3 = 0,477 dan log 5 = 0,699. Nilai log 135 = ….
5. Diketahui log 3 = a dan log 2 = b. Maka log 18 = ….
6. Diketahui plog 27 = 3x
Maka plog 243 = ….
7. Diketahui log 2 = 0,301
Maka log 50 = ….
SOAL J - 1

log 3 = 0,477 dan log 2 = 0,301


Nilai log 18 = ….
a. 1,552
b. 1,525
c. 1,255
d. 1,235
PEMBAHASAN

log 3 = 0,477 dan log 2 = 0,301


log 18 = log 9 x 2
= log 9 + log 2
= log 32 + log 2
= 2 (0,477) + 0,301
= 0,954 + 0,301
= 1,255
JAWABAN

log 3 = 0,477 dan log 2 = 0,301


Nilai log 18 = ….
a. 1,552
b. 1,525
c. 1,255 c. 1,255

d. 1,235
SOAL J - 2

log 2 = 0,301 dan log 5 = 0,699


Nilai log 5 + log 8 + log 25 = ….
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
PEMBAHASAN

log 2 = 0,301 dan log 5 = 0,699


= log 5 + log 8 + log 25
= log 5 + log 23 + log 52
= log 5 + 3.log 2 + 2.log 5
= 0,699 + 3(0,301) + 2(0,699)
= 0,699 + 0,903 + 1,398
= 3,0
JAWABAN

log 2 = 0,301 dan log 5 = 0,699


Nilai log 5 + log 8 + log 25 = ….
a. 2
b. 3
b. 3
c. 4
d. 5
SOAL J - 3

Diketahui log 4,72 = 0,674


Nilai dari log 4.720 = ….
a. 1,674
b. 2,674
c. 3,674
d. 4,674
PEMBAHASAN

log 4,72 = 0,674


log 4.720 = log (4,72 x 1000)
= log 4,72 + log 1000
= log 4,72 + log 103
= 0,674 + 3
= 3,674
JAWABAN

Diketahui log 4,72 = 0,674


Nilai dari log 4.720 = ….
a. 1,674
b. 2,674
c. 3,674 c. 3,674

d. 4,674
SOAL J - 4

Diketahui log 3 = 0,477 dan log


5 = 0,699. Nilai log 135 = ….
a. 2,778
b. 2,732
c. 2,176
d. 2,130
PEMBAHASAN

log 3 = 0,477 dan log 5 = 0,699. log


135 = log (27 x 5)
= log 27 + log 5
= log 33 + log 5
= 3(0,477) + 0,699
= 1,431 + 0,699
= 2,130
JAWABAN

Diketahui log 3 = 0,477 dan log


5 = 0,699. Nilai log 135 = ….
a. 2,778
b. 2,732 d. 2,130

c. 2,176
d. 2,130
SOAL J - 5

Diketahui log 3 = a dan log 2 = b.


Maka log 18 = ….
a. 2a – b
b. 2a + b
c. a + 2b
d. a – 2b
PEMBAHASAN

Diketahui log 3 = a dan log 2 = b. log


18 = log (9 x 2)
= log 9 + log 2
= log 32 + log 2
= 2.log 3 + log b
= 2(a) + b
= 2a + b
JAWABAN

Diketahui log 3 = a dan log 2 = b.


Maka log 18 = ….
a. 2a – b
b. 2a + b
b. 2a + b
c. a + 2b
d. a – 2b
SOAL J - 6

Diketahui plog 27 = 3x
Maka plog 243 = ….
a. 4x
b. 5x
c. 6x
d. 7x
PEMBAHASAN

p
log 27 = 3x
33 = p3x
Maka: x = 1 dan p = 3
p
log 243 = 3log (3)5
= 5.3log 3
= 5.X
= 5x
JAWABAN

Diketahui plog 27 = 3x
Maka plog 243 = ….
a. 4x
b. 5x b. 5x

c. 6x
d. 7x
SOAL J - 7

Diketahui log 2 = 0,301


Maka log 50 = ….
a. 0,699
b. 1,301
c. 1,699
d. 2,301
PEMBAHASAN

log 2 = 0,301
log 50 = log (100 : 2)
= log 100 – log 2
= log 102 – log 2
= 2 – 0,301
= 1,699
JAWABAN

Diketahui log 2 = 0,301


Maka log 50 = ….
a. 0,699
b. 1,301 c. 1,699

c. 1,699
d. 2,301
OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika


yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf
untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.
Pada suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur
aljabar, meliputi variabel, konstanta, faktor, suku
sejenis, dan suku tak sejenis.
1. Penjumlahan dan Pengurangan

Sifat-sifat penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat juga


berlaku pada bentuk aljabar tetapi operasi penjumlahan dan
pengurangan pada bentuk aljabar hanya dapat dilakukan pada suku-
suku yang sejenis saja. Operasi penjumlahan dan pengurangan pada
bentuk aljabar dapat diselesaikan dengan menggunakan sifat
distributif.

Contoh
1. 3x + 5x = (3 + 5)x = 8x
2. 5a – 3a – 2a + 4a = (5– 3 – 2 + 4)a = 4a
3. 7a + 5b + a – 2b = 7a + a + 5b – 2b = (7 + 1)a + (5 – 2)b = 8a + 3b
4. 5x + 3y + 6
2. Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian
Pada bentuk-bentuk aljabar berlaku sifat-sifat penjumlahan dan
perkalian seperti pada bilangan bulat. Beberapa sifat tersebut antara
lain:

a. Sifat komutatif penjumlahan, yaitu a + b = b + a


b. Sifat asosiatif penjumlahan, yaitu a + (b + c) = (a + b) +c
c. Sifat komutatif perkalian, yaitu a × b = b ×
d. Sifat asosiatif perkalian, yaitu a × (b × c) = (a × b) ×c
e. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan,
yaitu: a × (b + c) = (a × b) + (a × c).

Pada perkalian antarsuku aljabar,kita dapat menggunakan sifat


distributif sebagai konsep dasarnya.
Perkalian Suku Satu dengan Suku Dua atau Suku Banyak

Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar berikut ini!

a. 4x (x - 2y)
b. b. 8a (3ab - 2ab ² - 8ab)

Penyelesaian:
Gunakan sifat distributif untuk menyelesaikan permasalahan di atas.
a. 4x (x – 2y) = (4x . x) – (4x (2y))
= 4x2 – 8xy
b. 8a (3ab – 2ab ² – 8ab) = 8a ((3ab – 8ab) – 2ab ²)
= 8a ((-5ab) – 2ab ²)
= (8a x (-5ab)) - (8a . 2ab ²)
= -40a ² b – 16a ² b ² (bagi dengan –8)
= 5a ² b + 2a ² b ²
Perkalian Suku Dua dengan Suku Dua

Masih sama dengan perkalian sebelumnya, penyelesaian perkalian suku


dua atau binomial tetap menggunakan konsep dasar sifat distributif.

Misalkan kita mempunyai suku dua (binomial) yang berbentuk (a + b) dan


(c + d). Langkah- langkah penyelesaian yang harus dilakukan adalah:
(a + b)(c + d) = ac + ad + bc + bd Jadi (a + b)(c + d) = (ac + bc) + (ad + bd).

Perkalian suku dua dengan suku dua merupakan bentuk perkalian antara
suku dua dengan dirinya sendiri atau dapat pula diartikan sebagai
pengkuadratan suku dua. Misalkan kita mempunyai suku dua (x+y), maka
langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut.
(x+y)² = (x + y)(x + y) (pengkuadratan)
= x (x + y) + y (x + y) (sifat distributif)
= ((x.x) + (x.y)) + ((y.x) + (y.y)) (sifat distributif)
= x² + xy + yx + y² (sifat komutatif)
= x² + 2xy + y² `
Selisih Dua Kuadrat

Setelah kita mempelajari tentang perkalian suku dua dengan dirinya


sendiri (bentuk kuadrat), sekarang kita akan membahas perkalian suku
dua antara (x+y) dan (x-y).

Langkah-langkah penyelesaiannya sama saja dengan penyelesaian bentuk


(x + y) ² dan (x – y) ² yaitu:
(x + y)( x – y) = (x + y)(x - y) (selisih dua kuadrat)
= x (x - y) + y (x - y) (sifat distributif)
= ((x.x)–(x.y))+((y.x)–(y.y)) (sifat distributif)
= x ² – xy + yx + y ² (sifat komutatif)
=x²+y²

Contoh Tentukan hasil kali dari (x – 3)(x + 3)!


Penyelesaian:
(x – 3)(x + 3) = (x - 3)(x + 3)
= (x.x) + (x.3) + ((-3)x) + ((-3)(3))
= x ² + (3x) –3x – 9
=x²–9
Jadi (x – 3)(x + 3) = x ² – 9
Penggunaan Sifat Operasi Aljabar dalam Aritmetika

Aritmetika merupakan cabang ilmu matematika yang


berhubungan dengan kegiatan ekonomi, bisnis, dan
sosial.
Dengan adanya bentuk aljabar dan operasi
hitungnya, kita dapat menyelesaikan perhitungan
aritmetika sosial dan bidang ilmu lainnya.
PENYELESAIAN SOAL DENGAN ALJABAR

1. Umur ibu p tahun dan anak perempuannya berumur s


tahun. Tuliskan dalam bentuk aljabar berikut :
a) Selisih umur ibu dan anak perempuannya
b) Umur mereka dalam 5 tahun
c) Jumlah umur keduanya
d) 2 kali umur anak perempuan.
2. Keliling sebuah persegi panjang adalah P. Panjangnya 5 kali
dari lebar persegi panjang tersebut. Tuliskan tanda aljabar
untuk :
a) Panjang persegi panjang pada sisi yang lebih pendek
b) Panjang persegi panjang pada sisi yang lebih panjang
c) 2 kali penjumlahan dari sisi-sisi persegi panjang
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL.

Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam


matematika adalah dengan menggunakan persamaan. Dan dalam
penggunaan persamaan ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

 Yakinkan anda mengerti masalah dalam soal matematika tersebut.


 Catat pokok permasalahan yang ditemukan dalm soal.
 Lambangkan dengan (n atau x) satu hal yang ditemukan dalam soal.
 Tuliskan hal lain yang belum diketahui nilainya dengan lambing lainnya
 Tuliskan dalam persamaan
 Selesaikan persamaan tersebut
 Dan pastikan hasilnya masuk akal atau tidak.
CONTOH :
Sebuah penghapus seharga 15 sen, lebih mahal dari harga sebuah
pensil. 12 buah pensil seharga 60 sen, lebuh mahal dari 8 buah
penghapus. Berapa harga sebuah pensil ?

Penyelesaian :
1 buah pensil seharga p sen, maka 1 buah penghapus seharga ( p + 15)
12p = 8(p+15)
12p = 8p + 120 + 60
12p = 8p + 180
4p = 180
p = 45
jadi, harga 1 buah pensil adalah 45 sen.
LATIHAN SOAL

1. Temba 2 kali lebih tua dari Silo, Silo 5 tauhn


lebih muda dari Shipo. Jumlah dari umur
mereka adalah 31 tahun. Berapa umur Shipo?
2. Jeruk A ditambah jeruk B samadengan 2 kali
jeruk C dan 2 kali jeruk A dan B samadengan 4
kali jeruk C. Jumlah jeruk C samadengan jumlah
jeruk A ditambah 12 atau samadengan jumlah
jeruk B dikurangi 9. Buat model matematika
masalah ini.
3. Rulianti pada bulan September membeli 1.200 kg tepung
gandum dengan harga Rp. 900 per kg. Pada bulan Oktober
tepung tersebut dijual, namun yang laku terjual hanya 700 kg
sebab mengalami kerusakan. Bila ia menjualnya dengan
harga Rp. 1.100/kg, berapa % keuntungan atau kerugiannya?
4. Seorang mahasiswa pertanian membeli 20 pupuk cair dengan
harga Rp. 120.000 tiap botol. Apabila mahasiswa itu
menghendaki untung 10%, tentukan harga jual satu botol
pupuk tersebut!
5. Seorang peternak unggas membeli 150 kaleng vitamin
dengan harga Rp. 200.000. Sebanyak 50 kaleng diberikan
pada unggasnya. Sisanya sebanyak seperempatnya dijual Rp.
1.600 per kaleng dan lainnya dijual dengan harga p per
kaleng. Ternyata peternak tersebut menderita rugi 10%.
Tentukan nilai p tersebut!
6. Ibu Zaenab seorang peternak ayam potong. Untuk memperluas usaha
ternak ayamnya ia meminjam uang pada Koperasi “Setia Kawan” sebesar
Rp. 1.500.000 dengan bunga pinjaman 15% per tahun selama 10 bulan.
Berapa uang cicilan tiap bulan yang harus dibayar ibu Zaenab?
7. Mahasiswa pertanian diminta dosen pembimbing melakukan konversi
data dalam penelitannya dalam satuan hektar. Berikut datanya:
luas lahan benih pupuk kandang urea ZA phonska
1600 m2 35 kg 500 kg 80 kg 15 kg 125 kg
3500 m2 50 kg 1.500 kg 185 kg 160 kg 150 kg
8. Model kerangka green house berukuran x m, (x+ 2) m, dan (x+ 5) m. Besi
yang tersedia tidak melebihi 100 m. Bila panjang besi dinyatakan dengan
s cm, maka nyatakan s dalam x; dan tulislah pertidaksamaan dalam x
yang paling sedehana.
9. Pekerjaan mencangkul sawah seluas 1,2 hektar dapat diselesaikan oleh
20 orang dalam waktu 2 hari. Hitung berapa hari yang dibutuhkan jika
memperkerjakan 4, 5, 8, 10, dan 20 orang. Lukis grafiknya!
SOAL NO 10 :
SURPLUS NITROGEN DIHITUNG MENGGUNAKAN KONSEP NERACA
HARA NITROGEN = JUMLAH HARA MEMASUKI SISTEM DIKURANGI
Nitrit N2 DG JUMLAH HARA KELUAR DARI SISTEM
tak terserap
5%

Amoniak
NH3 tak
terserap 30%
(Partohardjon
o ,1999)

Tanaman padi
Nitrat NO3 hanya menyerap
tercuci tak 30-50% N (De
terserap 5% datta, 1987
 Partohardjono (1999)
No Jenis pupuk Kandungan Unsur Kadar (%) menyatakan bahwa input
1. Urea Nitrogen 46,0 N dari pemupukan 60 – 90
2. SP 36 Fosfat 46,0 kg N/ha pada lahan
Nitrogen 36 sawah, 50% diantaranya
3. TSP Fosfat 46 diserap tanaman, 5%
4. NPK Nitrogen 15 terlarut dalam air, 20 –
Fosfat 15 30% hilang dalam bentuk
Kalium 15 gas NH3, 5% hilang dalam
5. ZA Nitrogen 21 bentuk gas N2O,
Sulfur 24 sedangkan sisanya tidak
6. KCl Kalium 60 terhitung dalam neraca.
7. Phonska Nitrogen 15
Fosfat 15  Berapa polusi unsur
Kalium 15
nitrogen jika petani
Sulfur 10
memberi pupuk seperti
8. Kompos/pupuk Bahan organik 18 dosis soal no 7?
kandang Nitrogen 0,6-1
KESIMPULAN: BENTUK ALJABAR DAN
APLIKASINYA

Perhatikan ilustrasi berikut.


Banyak semangka Rika 5 lebihnya dari semangka Desy. Jika banyak
semangka Desy dinyatakan dengan x maka banyak semangka Rika
dinyatakan dengan x + 5. Jika semangka Desy sebanyak 4 buah maka
semangka Rika sebanyak 9 buah. Bentuk seperti (x + 5) disebut bentuk
aljabar.

Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya


memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.
Pada suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur aljabar, meliputi variabel,
konstanta, faktor, suku sejenis, dan suku tak sejenis.
1. Variabel, Konstanta, dan Faktor

Bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9  huruf x dan y disebut variabel.

Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui


nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya
dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, ..., z.

Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta.


Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan
dan tidak memuat variabel.

Jika suatu bilangan a dapat diubah menjadi a = p x q dengan a, p, q


bilangan bulat, maka p dan q disebut faktor-faktor dari a.

Adapun yang dimaksud koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku
pada bentuk aljabar.

Perhatikan koefisien masing-masing suku pada bentuk aljabar 5x + 3y + 8x


– 6y + 9. Koefisien pada suku 5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3, pada
suku 8x adalah 8, dan pada suku –6y adalah –6.
2. Suku Sejenis dan Suku Tak Sejenis

a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk


aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing-masing variabel yang sama.
Contoh: 5x dan –2x, 3a ² dan a ², y dan 4y, ...
Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari
masing-masing variabel yang tidak sama.
Contoh: 2x dan –3x ², –y dan –x, 5x dan –2y, ...
b) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi
jumlah atau selisih.
Contoh: 3x, 2a ², –4xy, ...
c) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah
atau selisih.
Contoh: 2x + 3, a ² – 4, 3x ² – 4x, ...

d) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah
atau selisih.
Contoh: 2x ² – x + 1, 3x + y – xy, ...
Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak.
TES BAB I : SISTEM BILANGAN DAN ALJABAR

 Pelajari membuat model matematika


 Operasi bilangan (pangkat, logaritma, akar –
penjumlahan, pengurangan, pembagian,
perkalian)
 Penyelesaian pertidaksamaan
 Latihan soal yang telah dibahas

Anda mungkin juga menyukai