Anda di halaman 1dari 21

MATEMATIKA

PK : BILANGAN
01 Sifat Operasi Hitung (I)
Sifat Operasi Hitung I
Penjumlahan dan Pengurangan
Pada operasi penjumlahan dan Sifat identitas pada Penjumlahan dan
pengurangan, ingatlah SATA BEKU, yaitu
Pengurangan
SAma diTAmbah dan BEda diKUrang.
Bilangan 0 ditambah dengan suatu bilangan atau
suatu bilangan ditambah 0 maka hasilnya adalah
𝒂 + −𝒃 = 𝒂 − 𝒃
bilangan itu sendiri. Pada pengurangan sifat
identitas tidak berlaku
𝒂 − (−𝒃) = 𝒂 + 𝒃
Sifat Tertutup pada Penjumlahan dan
➢ Sifat Komutatif Pengurangan Bilangan Bulat
1) Bilangan bulat ditambah bilangan bulat akan
• 𝒂+𝒃=𝒂+𝒃
menghasilkan bilangan bulat
➢ Sifat Asosiatif pada Penjumlahan 2) Bilangan bulat dikurangi bilangan bulat akan
menghasilkan bilangan bilangan bulat
• 𝒂 + 𝒃 + 𝒄 = 𝒂 + (𝒃 + 𝒄)
Sifat Operasi Hitung I
Penjumlahan dan Pengurangan

Sifat Ganjil-Genap pada Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat


1) Penjumlahan dan pengurangan dua bilangan genap akan menghasilkan bilangan
genap
2) Penjumlahan dan pengurangan dua bilangan akan menghasilkan bilangan genap.
3) Penjumlahan dan pengurangan bilangan genap dengan bilangan ganjil akan
menghasilkan bilangan ganjil

Penjumlahan Model Gauss


1.Menentukan jumlah bilangan
Mengurangkan bilangan terakhir dengan bilangan pertama kemudian ditambah 1.
2. Menentukan pasangan bilangan
Jumlah bilangan dibagi dua
3. Menentukan hasil dari penjumlahan
Kaitkan jumlah bilangan dengan banyaknya pasangan bilangan
02 Operasi Perkalian Bilangan Bulat
Operasi Perkalian Bilangan Bulat

Perkalian Bilangan Bulat


Aturan tanda negatif dalam perkalian atau pembagian yaitu SAPOBETIF (SAma tanda hasil
POsitif, BEda tanda hasil negaTIF).

Bilangan positif (+) dengan positif (+) Perkalian dengan bilangan 1


➢ + 𝑥 (+) = (+) ❖ Suatu bilangan dikalikan dengan 1 maka
Bilangan negatif (−) dengan negatif (−) hasilnya adalah bilangan itu sendiri
➢ − 𝑥 (−) = (+)
Bilangan positif (+) dengan negatif (−) Perkalian dengan bilangan 0
➢ + 𝑥 (−) = (−) ❖ Suatu bilangan bulat dikalikan dengan 0 maka
➢ − 𝑥 (+) = (−) hasilnya adalah 0
03 Operasi Pembagian Bilangan Bulat
Operasi Pembagian Bilangan Bulat

Pembagian Bilangan Bulat


Aturan tanda negatif dalam perkalian atau pembagian yaitu SAPOBETIF (SAma tanda hasil
POsitif, BEda tanda hasil negaTIF).

Bilangan positif (+) dengan positif (+) Pembagian Bilangan Bulat dengan Nol
➢ + ÷ (+) = (+) ❖ Suatu bilangan bulat dibadi dengan nol hasilya
Bilangan negatif (−) dengan negatif (−) tidak terdesfenisi atau tidak ditemukan. Berlaku
➢ − ÷ (−) = (+) untuk semua bilangan positif dan negatif
Bilangan positif (+) dengan negatif (−) ❖ Jika 0 dibagi dengan suatu bilangan maka
➢ + ÷ (−) = (−) hasilnya nol. Berlaku untuk semua bilangan
➢ − ÷ (+) = (−) positif dan negatif.
❖ Jika nol dikali dengan nol maka hasilnya tak
tentu
04 Sifat Operasi Hitung 2
Operasi Perkalian Bilangan Bulat

Perkalian Bilangan Bulat

Sifat Komutatif : 𝑎 × 𝑏 = 𝑏 × 𝑎
Sifat Asosiatif : Sifat Distributif :
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐) 𝑎 × 𝑏 + 𝑎 × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 + 𝑐)
𝑎 × 𝑏 × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐) 𝑎 × 𝑏 − 𝑎 × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 − 𝑐)

Sifat identitas pada Perkalian dan Pembagian


Sifat identitas hanya berlaku pada perkalian bilangan bulat dengan unsur identitasnya adalah 1.’
𝑎×1=𝑎 1× 𝑎 =𝑎

Sifat tertutup pada Perkalian dan Pembagian


➢ Perkalian dua bilangan bulat bersifat tertutup karena hasilnya selalu bilangan bulat saja.
➢ Pembagian dua bilangan blat tidak bersifat tertutup, karena tidak selalu menghasilkan bilangan bulat
05 Operasi Hitung Campuran
Operasi Hitung Campuran

Operasi Campuran

Aturan dalam Pengerjaan Operasi Hitung Campuran :


1. Jika terdapat tanda kurung, pengerjaan yang berada dalam tanda kurung harus
dikerjakan terlebih dahulu.
2. Operasi perkalian (×) dan pembagian (÷) sama kuat, artinya operasi yang terletak di
sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
3. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (−) sama kuat, artinya operasi yang
terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
4. Operasi perkalian (×) dan pembagian (÷) lebih kuat daripada operasi penjumlahan (+)
dan pengurangan (−), artinya operasi perkalian (×) dan pembagian (÷) dikerjakan
terlebih dahulu daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (−).
06 Pola Bilangan
Pola Bilangan

Pola bilangan adalah susunan angka- angka (barisan bilangan) yang mempunyai pola
atau aturan tertentu.
Contoh:
Barisan: 1, 2, 3, 4, 5, . . . n-1, n, . . .
Deret: 1+2+3+4 + . . . + n-1+ ....
Keterangan :
1 = U1 = suku pertama
2 = U2 = suku pertama
n = Un = suku ke n
Deret = S
Deret ke n = Sn
CONTOH POLA BILANGAN

a. Pola bilangan genap


Barisan: 2, 4, 6 , 8 . . . Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke-n
Deret: 2 + 4+ 6 + 8 + . . .
Un = 2n Un = 2n Sn = n2+n

b. Pola bilangan ganjil


Barisan: 1, 3, 5 , 7 . . .
Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke-n
Deret: 1 + 3+ 5 + 7 + . . .
Un = 2n-1 Sn = n2

c. Pola bilangan fibonacci


Barisan: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, . . . Rumus Suku ke –n
Deret: 1+ 1+ 2+ 3 + 5 + 8 + 13 + 21 . . .
Un=Un-1+Un-2
POLA KONFIGURASI OBJEK
DEFINISI
Susunan angka-angka yang mempunyai pola atau aturan tertentu dari suatu objek.
Contoh :
a. Pola Segitiga
mewakili bilangan 1 Barisan : 1, 3, 6 , 10 . . .
Deret : 1 + 3 + 6 + 10 + . . .
mewakili bilangan 3
Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke-n

mewakili bilangan 6

mewakili bilangan 10
CONTOH POLA KONFIGURASI OBJEK

b. Pola persegi

mewakili bilangan 1 Barisan : 1, 4, 9 , 16 . . .


Deret : 1 + 4 + 9 + 16 + . . .
mewakili bilangan 3
Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke-n

mewakili bilangan 9

mewakili bilangan 16
CONTOH POLA KONFIGURASI OBJEK

c. Pola Persegi Panjang

mewakili bilangan 2 Barisan : 2, 6, 12 , 20 . . .


Deret : 2 + 6 + 12 + 20 + . . .
mewakili bilangan 6
Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke-n

mewakili bilangan 12

mewakili bilangan 20
CONTOH POLA KONFIGURASI OBJEK

d. Pola bilangan Balok


Barisan : 6, 24, 60, 120 ….
Deret : 6 + 24 + 60 + 120 + …

Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke n


CONTOH POLA KONFIGURASI OBJEK

e. Pola bilangan kubus


Barisan : 1, 8, 27, 64 ….
Deret : 1 + 8 + 27 + 64 + …

Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke n


CONTOH POLA KONFIGURASI OBJEK

f. Pola bilangan Segitiga Pascal


1
1 1
1 2 1
1 3 3 1

Jumlah bilangan baris ke n= 2n-1

Anda mungkin juga menyukai