Program Pascasarjana
Program Kajian Studi Timur Tengah dan Islam
Pertemuan 2 :
Geografi, Demografi, Etnografi &
Historiografi Masyarakat Timur Tengah
• Lalu-Lintas Kafilah
Pada masa itu orang belum merasa begitu aman mengarungi lautan guna mengangkut barang
dagangan atau mengadakan pelayaran. Jazirah Arab masa itu merupakan daerah lalu-lintas
perdagangan yang diseberanginya melalui Mesir atau melalui Teluk Persia, lewat terusan yang
terletak di mulut Teluk Persia itu. Lingkungan jazirah itu penuh dengan jalan kafilah. Yang
penting di antaranya ada dua. Yang sebuah berbatasan dengan Teluk Persia, Sungai Dijla,
bertemu dengan padang Syam dan Palestina. Pantas jugalah kalau batas daerah-daerah
sebelah timur yang berdekatan itu diberi nama Jalan Timur. Sedang yang sebuah lagi
berbatasan dengan Laut Merah; dan karena itu diberi nama Jalan Barat. Melalui dua jalan inilah
produksi barang-barang di Barat diangkut ke Timur dan barang-barang di Timur diangkut ke
Barat. Dengan demikian daerah pedalaman itu mendapatkan kemakmurannya.
Periodesasi Perkembangan Peradaban
Perang Salib
• Periode Pertama. Eropa menang menguasai Nicea, Baetul Maqdis, Tripoli dan mendirikan
kerajaan di wilayah-wilyah tersebut. Pimpinan : Raymond, Godfrey dan Bahemand.
• Periode Kedua. Shalahudin Al-Ayyubi berhasil merebut Yerusalem dan mendirikan dinasti
Ayyubiyah. Pimpinan Kristen : Philip Augustus (Prancis), Richard The Lion Heart (Inggris)
dan Frederick Barbarosa (Jerman). Pada periode ini terjadi perjanjian Sulh Al-Ramlah
yaitu : Orang Kristen yang berziarah ke Baitul Maqdis tidak akan diganggu.
• Periode Ketiga. Malik Al-Kamil membuat perjanjian dengan Frederick yaitu : Malik Al-
Kamil melepas Palestina sedang Frederick melepas Dimyat, menjamin keamanan non
Muslim di Palestina dan tidak mengirim bantuan pada Kristen di Syria.
Islam di Spanyol
• Periode pertama (711-755 M.). Stabilitas politik belum kuat, teradapat konflik internal dan
berperang menghadapi musuh dari luar sehingga periode ini belum ada pembangunan
peradaban dan kebudayaan. Berakhir dengan datangnya Abdurrahman Ad-Dakhil.
• Periode kedua (755-912 M.). Islam mencapai kemajuan dalam bidang politik dan
peradaban. Contoh : didirikannya masjid di Cordova, sekolah-sekolah pembaharuan militer,
pembinaan hukum Islam dan kebebasan agama.Kemudian konflik internal mulai muncul.
• Periode ketiga (912-1013 M.). Berlangsung dari Abdurrahman III bergelar An-Nasir sampai
raja-raja kelompok (mulukut thowaif). Islam mencapai puncak kejayaan dan kemajuan
menyaingi kejayaan bani Abbasiyah di Baghdad seperti didirikannya universitas Cordova,
perpustakaan dengan koleksi ratusan ribu, pembangunan kota berlangsung cepat
sehingga masyarakat mendapat kesejahteraan dan kemakmuran. Akhir periode ini Islam
mulai mengalami kemunduran karena konflik politik.
• Periode keempat (1013-1086 M.). Spanyol sudah terpecah belah di bawah pimpinan
mulukut thowaif dan kehidupan politik tidak stabil tapi kehidupan intelektual terus
berkembang
• Periode kelima (1086-1248 M.). Spanyol didominasi kekuatan dinasti Murabithun dan
dinasti Muwahidun berasal dari Afrika Utara dengan merebut Cordova, Granada dan
Armenia. Tapi tidak bertahan lama dan akhirmnya seluruh Spanyol kecuali Granada lepas
dari kekuasaan Islam.
• Periode keenam (1248-1492 M.). Berakhirnya kekuasan Islam di Spanyol yang hanya
berpusat di Granada akibat konflik politik dan perebutan kekuasaan yang melibatkan
penguasa Kristen yaitu : Ferdinand dan Isabella.
Implikasi teoritis dan
metodologis:
• Antropologi adalah ilmu yang
mempelajari kebudayaan manusia
yang bekembang dalam
“Etnografi berasal dari kata ethno yang masyarakat.
berarti bangsa atau suku bangsa dan • Banyak antropolog menggunakan
graphy yang berarti tulisan. Jadi, metode kualitatif dalam melakukan
etnografi adalah tulisan atau deskripsi penelitian. Hal ini dilakukan karena
mengenai kehidupan sosial dan antropologi merupakan ilmu yang
budaya suatu suku bangsa atau membutuhkan investigasi yang
kelompok masyarakat tertentu.” mendalam untuk membuktikan
suatu kebenaran empiris.
• Ruang lingkup antropologi adalah
• Antropolog menyimpulkan bahwa etnografi kebudayaan masyarakat dan dekat
bukan sekedar mengumpulkan data tentang dengan kebiasaan-kebiasaan yang
orang atau kebudayaan. Lebih dari itu, ada dimasyarakat, maka antropolog
etnografi berupaya menggali kebudayaan menggunakan teknik-teknik
sekelompok masyarakat secara personal untuk menggali data.
keseluruhan. • Pendekatan yang dilakukan adalah
menggunakan metode
fenomenologi.
• Beberapa antropolog mendifinisikan kebudayaan
sebagai pengetahuan yang diperoleh manusia dan
digunakan untuk menafsirkan pengalaman dan
menimbulkan perilaku ( Spradley, 1980:5).