Anda di halaman 1dari 12

KONSEP KAFAAH

DALAM PERNIKAHAN
BY : FADHILAH MUGHNISARI
AYAT ALQURAN TENTANG KAFAAH

                                     

                                  

                                  

           


Terjemahan

Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka


beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari
wanita musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. dan janganlah kamu
menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin)
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik
dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. mereka mengajak ke
neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya.
dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada
manusia supaya mereka mengambil pelajaran.
Asbabun Nuzul

Menurtut as-sadi yang bersumber dari riwayat Abdullah bin Abbas r.a., surat al-
Baqarah ayat 221 ini diturunkan berkenaan dengan Abdullah bin Ruwahah.
Konsep Kafaah dalam Islam

• 1. Penegrtian dan Tujuannya :

Kafaah berasal dari bahasa Arab dari kata ‫كــفئ‬ , berarti sama atau setara. Kata ini
merupakan kata yang terpakai dalam Bahasa arab dan terdapat dalam Al-Quran dengan arti
“sama” atau setara.
Kata kufu atau kafaah dalam perkawinan mengandung arti bahwa perempuan harus sama
atau setara dengan laki-laki. Sifat kafaah mengandung arti sifat yang terdapat pada
perempuan yang dalam perkawinan, maupun kriteria apa yang digunakan dalam penentuan
kafaah itu.

bertujuan melindungi wanita dari pernikahan yang singkat dan menjaga wanita dari rasa
malu karena perbedaan. Kafaah akan meredam gejala perceraian dan mewujudkan
kebahagiaan rumah tangga.
• Yang dijadikan standar dalam penentuan kafaah itu adalah status sosial pihak perempuan karena
dialah yang akan dipinang oleh laki-laki untuk dikawini. Jadi, wanita itulah yang akan
mempertimbangkan apakah pria yang akan menikah dengannya sekufu atau tidak. Dalam sebuah
hadist dikatakan bahwa pihak perempuan melihat calon suaminya dengan dua hal yaitu: agama dan
akhlaknya.

ِ ْ‫ض ْو َن ِد ْينَهُ َو َخلَقَهُ فَا ْن ِكح ُْوهُ إِاَّل تَ ْف َعلُ ْوا ا ْت ُك ْن فِ ْتنَةٌ فِ ْى األَر‬
‫ض َوفَ َسا ٍد (رواه ابن‬ َ ْ‫ إِ َذا أَتَا ُك ْم َم ْن تَر‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ‫ قَا َل َرس ُْو ُل هللا‬: ‫• َع ْن اَ ِب ْي هُ َر ْي َرة قَا َل‬
)‫مجه‬
• Artinya : Dari Abu Hurirah, beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda “Apabila datang kepadamu
orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka nikahkan dia kalau tidak kamu lakukan maka
nanti akan menimbulkan fitnah dan kerusakan di dunia…” (diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

• Hakikinya kafaah bukanlah syarat sahnya dalam pernikahan, artinya bahwa akad nikah tetap sah
meskipun kedua mempelai tidak sekufu apabila adanya keridhaan. namun ia menjadi keutamaan
bila dibandingkan yang lain.
KRITERIA KAFAAH MENURUT IMAM MAZHAB

1.Menurut ulama Hanafiah:


a. Nasab, yaitu keturunan atau kebangsaan
b. Islam, yaitu dalam silsilah kerabatnya banyak yang
beragama Islam
c. Hirfah, yaitu profesi dalam kehidupan
d. Kemerdekaan dirinya
e. Diniyah atau tingkat kualitas keberagamaannya dalam Islam
f. Kekayaan
g. Bebas dari cacat fisik
2. Menurut ulama Malikiah
• Agama
• Tidak memiliki aib atau cacat fisik
seperti penyakit supak, gila dan kusta
3. Ulama Syafiiyah

• Kebangsaan atau nasab


• Kualitas keberagamaan
• Kemerdekaan diri
• Usaha atau profesi
4. Ulama Hanabilah

• Kualitas keberagamaan
• Usaha atau profesi
• Kekayaan
• Kemerdekaan diri
• Kebangsaan
Standar / Ukuran Kafaah dalam Perspektif
Imam Mazhab

• 1. Nasab
• 2. Kemerdekaan
• 3. Diyanah
• 4. Islam
• 5. Harta
• 6. Profesi
STANDAR KAFAAH DALAM
PERNIKAHAN DI ZAMAN
KONTEMPORER

Anda mungkin juga menyukai