Sumber Peta:
https://bhumi.atrbpn.go.id/
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga Tanah
di Kabupaten Kulon Progo
Aksesbilitas
Salah satunya contohnya adalah pembangunan bandara baru Yogyakarta International Airport. Bandara
ini mulai dibangun pada 27 Januari 2017 dan diresmikan oleh presiden Joko Widodo tanggal 28 Maret 2020.
Hal ini akan mendorong perkembangan perkotaan baru.
• Bagi orang dengan aksesbilitas yang tinggi ke luar kota/pulau/lintas negara, rumah hunian di sekitar
bandara mungkin menjadi pilihan.
• Munculnya pemukiman baru dan pertokoan di sekitar bandara sebagai wujud dari perkembangan
perkotaan baru
Bukti adanya bandara mempengaruhi harga tanah;
• Warga terdampak adanya YIA di lima desa meliputi Desa Glagah, Desa Palihan, Desa Kebonrejo, Desa
Sindutan, dan Desa Jangkaran melihat peluang dengan menjual tanahnya karena harganya terus naik atau
membangun kos – kosan (Susanto, 2020).
• Kekhawatiran keberlanjutan sawah surjan di desa Depok, Kulon Progo karena petani akan menjual
tanahnya karena harga tinggi dan perubahan penggunaan lahan (Rijanta, 2018).
Kota Wates
Harga tanah di Kota Wates lebih tinggi dibanding dengan pinggiran kota/pedesaan membuktikan
bahwa kota menjadi pilihan masyarakat untuk tinggal karena fasilitas (pasar, bank, rumah sakit,
kantor pemerintah dll) dan utilitas (listrik, telekomunikasi, bahan bakar) yang lengkap serta
aksesbilitas yang mudah. Sehingga nilai tanahnya lebih tinggi.
Penggunaan Lahan (Teori Harga Tanah)
Sawah
(200 ribu – 500.000)
Daftar Pustaka
https://bhumi.atrbpn.go.id/
Indra, T.L. (2021). PERKEMBANGAN KOTA DARI SISI NILAI TANAH. Dipresentasikan tanggal 18
Mei 2021 Program Pascasarjana Departemen Ilmu Geografi, Universitas Indonesia.
Rosadi, A. (2020). Sejarah Bandara Internasional Yogyakarta. Diakses tanggal 21 Mei 2021 dari
https://pointsgeek.id/bandara-internasional-yogyakarta/
Susanto, H. (2020). Analisis Dampak Sosial Ekonomi dalam Pembangunan Bandara Yogyakarta
International Airport (YIA) di Kabupaten Kulonprogo. Majalah Ilmiah Bijak, 17(1), 1-9.
Rijanta, R. (2018, November). Sustainability of the Sawah Surjan Agricultural Systems in Depok Village,
Panjatan Subdistrict, Kulonprogo Regency, Yogyakarta Special Province. In Forum Geografi (Vol. 32,
No. 2, pp. 109-118).