Anda di halaman 1dari 11

IDENTIFIKASI POLA DAN TREND HARGA TANAH

DI KABUPATEN KULON PROGO


Tugas MK Kajian dan Evaluasi Dinamika Spasial Penggunaan
Tanah
Heri Setiawan - NPM 2006542772
Tujuan
Tujuan dari tugas ini adalah;
a. Untuk mengetahui pola dan trend harga tanah di Kabupaten Kulon Progo
b. Untuk mengetahui faktor penyebab yang mempengaruhi harga tanah tersebut
Metode
Interpretasi dilakukan menggunakan peta ZNT dan Basemap dari portal ATR/BPN; https
://bhumi.atrbpn.go.id/.
Hasilnya kemudian dielaborasi dengan hasil – hasil penelitian ataupun berita online.
Pola dan Trend Harga Tanah
Peta Zona Nilai Tanah (ZNT) Berdasarkan gambar di samping nilai
Kabupaten Kulon Progo
tanah tertinggi berada di Kota Wates
dan sekitar bandara baru Yogyakarta
International Airport (YIA). Semakin
ke arah pinggiran kota/menjauhi
kedua kawasan ini nilai tanah
Kabupaten Kulon Progo semakin rendah.

Sumber Peta:
https://bhumi.atrbpn.go.id/
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga Tanah
di Kabupaten Kulon Progo
Aksesbilitas
Salah satunya contohnya adalah pembangunan bandara baru Yogyakarta International Airport. Bandara
ini mulai dibangun pada 27 Januari 2017 dan diresmikan oleh presiden Joko Widodo tanggal 28 Maret 2020.
Hal ini akan mendorong perkembangan perkotaan baru.
• Bagi orang dengan aksesbilitas yang tinggi ke luar kota/pulau/lintas negara, rumah hunian di sekitar
bandara mungkin menjadi pilihan.
• Munculnya pemukiman baru dan pertokoan di sekitar bandara sebagai wujud dari perkembangan
perkotaan baru
Bukti adanya bandara mempengaruhi harga tanah;
• Warga terdampak adanya YIA di lima desa meliputi Desa Glagah, Desa Palihan, Desa Kebonrejo, Desa
Sindutan, dan Desa Jangkaran melihat peluang dengan menjual tanahnya karena harganya terus naik atau
membangun kos – kosan (Susanto, 2020).
• Kekhawatiran keberlanjutan sawah surjan di desa Depok, Kulon Progo karena petani akan menjual
tanahnya karena harga tinggi dan perubahan penggunaan lahan (Rijanta, 2018).
Kota Wates

Bandara Baru YIA


Aksesbilitas
Contoh lain; nilai tanah yang ada di
sepanjang Jalan Kolonel Sugiono (Jalan
Arteri) Kota Wates tentunya lebih mahal
dibandingkan dengan Jalan Pahlawan
(Kolektor) maupun jalan lokal. Tanah
tersebut bernilai tinggi karena dapat
digunakan untuk pertokoan yang strategis
karena lebih ramai.
*Jalan Kolonel Sugiono 5jta - 10jta
*Jalan Pahlawan 2 jta - 5jta
Fasilitas, Utilitas dan Aksesbilitas

Harga tanah di Kota Wates lebih tinggi dibanding dengan pinggiran kota/pedesaan membuktikan
bahwa kota menjadi pilihan masyarakat untuk tinggal karena fasilitas (pasar, bank, rumah sakit,
kantor pemerintah dll) dan utilitas (listrik, telekomunikasi, bahan bakar) yang lengkap serta
aksesbilitas yang mudah. Sehingga nilai tanahnya lebih tinggi.
Penggunaan Lahan (Teori Harga Tanah)

Harga tanah yang diperuntukkan


Pemukiman Desa Pengasih, Kec.
untuk pemukiman/perumahan lebih Pengasih, Kulon Progo
(1 – 2jta)
mahal daripada harga sawah

Sawah
(200 ribu – 500.000)
Daftar Pustaka
https://bhumi.atrbpn.go.id/
Indra, T.L. (2021). PERKEMBANGAN KOTA DARI SISI NILAI TANAH. Dipresentasikan tanggal 18
Mei 2021 Program Pascasarjana Departemen Ilmu Geografi, Universitas Indonesia.
Rosadi, A. (2020). Sejarah Bandara Internasional Yogyakarta. Diakses tanggal 21 Mei 2021 dari
https://pointsgeek.id/bandara-internasional-yogyakarta/
Susanto, H. (2020). Analisis Dampak Sosial Ekonomi dalam Pembangunan Bandara Yogyakarta
International Airport (YIA) di Kabupaten Kulonprogo. Majalah Ilmiah Bijak, 17(1), 1-9.
Rijanta, R. (2018, November). Sustainability of the Sawah Surjan Agricultural Systems in Depok Village,
Panjatan Subdistrict, Kulonprogo Regency, Yogyakarta Special Province. In Forum Geografi (Vol. 32,
No. 2, pp. 109-118).

Anda mungkin juga menyukai