Anda di halaman 1dari 13

PERAN HUMAS DALAM MENGELOLA

KONFLIK
(Studi Deskriptif Kualitatif Rencana Pembangunan Bandara
Internasional di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo
Periode April - Oktober 2014)

Ujang Rusli Suherli


Alumni Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

ABSTRACT

This research was conducted to describe the role of Kulon Progo Public Relations in managing conflicts,
related to the International Airport development plan in Temon. Because Goverment of Kulon Progo regency
was responsible for the conflict about International Airport development plan. Based on the issuing of presidencial
instruction No. 2, 2013 about home security handling, the government of Kulon Progo plays a role to handle
the social conflicts in Temon.
This research is a descriptive study in a government agency by using qualitative research methods with
the primary and secondary data sources. Data collection techniques used in this study were interviews, observa-
tion, and documentation. PR does socialization, negotiation, and approaching informally towards people who
will be affected by this airport mega project. Pr also forms of deliberation with police, legislative, sub district
head, and village heads of the five regions who affected by the airport mega project. Pr gives information in
accordance with actual situation to the public and media about Airport Development plan in Temon and
applying additional punishment for residents who commit vandalism.

Keywords : The Role of Public Relations, Social Conflict, International Airport Development Plan.

PENDAHULUAN semakin ketat baik dalam bidang teknologi,


Kebutuhan sarana transportasi disebuah perekonomian, maupun pembangunan,
negara sangat penting untuk berlangsungnya termasuk sarana transportasi. Sarana trans-
kehidupan bermasyarakat. Era globalisasi portasi yang erat kaitannya dengan perkem-
menjadi sebuah tantangan bagi suatu negara bangan dan kemajuan suatu negara, menjadikan
karena batas-batas antar negara dan provinsi Indonesia sebagai salah satu negara ber-
yang terpisah-pisah. Mengetahui atau mengikuti kembang dan sebagai salah satu negara kepu-
perkembangan zaman menjadi suatu kewajiban lauan yang besar tentunya membutuhkan sarana
bagi sebuah negara karena persaingan yang transportasi yang memadai khususnya sarana

Vol. 08/No.01/April 2015


79
transportasi udara untuk menjangkau satu Dari data tersebut, dapat dilihat adanya
wilayah dengan wilayah lainnya. peningkatan jumlah pergerakan pesawat di Ban-
Yogyakarta sebagai kota pendidikan, dara Adisutjipto setiap tahunnya. Persoalan yang
budaya, dan pariwisata, setiap tahunnya terus dialami Bandara Adisutjipto saat ini yaitu hanya
mengalami peningkatan jumlah kunjungan dapat menampung 1,2 juta penumpang per
dari segi moda transportasi udara. Namun, hal tahun. Berdasarkan data trafik tahun 2013,
tersebut kurang didukung dengan infrastruktur Bandara Adisutjipto telah melayani 64,9 juta
Bandara yang bertaraf internasional yang pergerakan pesawat, 5,7 juta penumpang, serta
memadai. Semakin tingginya tingkat kunjung- 14,5 juta kilogram kargo.
an dan pariwisata ke Yogyakarta dengan meng-
gunakan jasa penerbangan membuat Bandara Tabel 1. Data Pergerakan Penumpang,
Adisutjipto sebagai salah satu Bandara Inter- Pesawat dan Kargo 2009-2013
nasional terpadat di Indonesia sudah tidak bisa
lagi mampu menampung penerbangan baik
Domestik maupun Internasional yang setiap
tahunnya terus meningkat.

Grafik 1. Data Penumpang Domestik


Sumber data: General Affair and Communication
PT. Angkasa Pura I (Persero) Yogyakarta

Kapasitas sisi darat (land side) dan sisi


udara (air side) Bandara Adisutjipto pun sudah
tidak dapat menampung trafik yang ada. Hal
tersebut menunjukkan bahwa Bandara Adisu-
tjipto telah mengalami over capacity. Selain itu,
penggunaan Bandara Adisutjipto saat ini ber-
sama dengan TNI AU sehingga terjadi pem-
Sumber data: General Affair and Communication batasan akses (limitasi) dalam penerbangan ko-
PT. Angkasa Pura I (Persero) Yogyakarta mersial. Landasan pacu (run way) sepanjang
2.200 meter pun sudah tidak bisa diperpanjang
Grafik 2. Data Penumpang Internasional lagi karena terdapat jembatan layang Janti dan
sungai di sisi barat serta Gunung Boko di sisi
timur (Sumber data: angkasapura1.co.id 9/4/14
pukul 19.48 WIB).
Over capacity nya Bandara Internasional
Adisutjipto membuat Pemerintah dan PT.
Angkasa Pura I (Persero) berencana memba-
ngun sebuah Bandara Internasional baru di
Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo
sebagai pengganti Bandara Adisutjipto.
Namun, rupanya rencana pembangu-
nan Bandara Internasional tersebut menimbul-
Sumber data: General Affair and Communication kan pertentangan dari warga yang akan terkena
PT. Angkasa Pura I (Persero) Yogyakarta dampak mega proyek Bandara. Masyarakat
pesisir selatan Kecamatan Temon yang akan

Jurnal Komunikasi PROFETIK


80
Gambar 1
Lokasi Mega Proyek Bandara Baru
Sumber data: General Affair and Communication PT. Angkasa Pura I (Persero) Yogyakarta

terkena dampak mega proyek Bandara menolak montrasi menuntut pemerintah untuk memba-
keras rencana pembangunan Bandara In- talkan rencana pembangunan Bandara yang
ternasional tersebut, seperti yang dilansir Tri- akan dibangun di wilayah Kecamatan Temon
bunnews.com pada Hari Kamis, 10 April 2014 tersebut.
pukul 12.24 WIB:

- Ratusan warga menda-


tangi kantor Kecamatan Temon untuk melaku-
kan aksi unjuk rasa, Kamis (10/4/2014). Me-
reka membawa sejumlah spanduk dan poster ber-
tuliskan sikap penolakan warga terhadap rencana
pembangunan bandara tersebut. Di antaranya
‘Kaum petani, menolak perampasan tanah’,
‘Pejabat ra mikirke rakyat’, ‘bandara bikin
sengsara’, ‘Kami menolak data fiktif 550 kk’,
‘MP3EI adalah proyek kapitalis’. Warga jelas-
jelas sudah menolak itu karena sampai sekarang
belum ada penjelasan dari pemerintah.” (dikutip
dari tribunnews.com 6/5/14 pukul 7.12 WIB).

Warga yang tergabung dalam kelom-


pok Wahana Tri Tunggal (WTT) sebagai kelom- Gambar 2. Bentuk Penolakan Warga
pok masyarakat yang kontra terhadap rencana Sumber data: Hasil Observasi Peneliti di
pembangunan Bandara melakukan aksi de- Lapangan

Vol. 08/No.01/April 2015


81
Gambar 3. Warga Sedang Melakukan Aksi Demontrasi
Sumber Data: PPID Kulon Progo

Warga memasang spanduk, papan, dan diantaranya: menolak pembebasan lahan, me-
tampah yang berluliskan ancaman dan kritikan- nolak sosialisasi, memblokade jalan raya, men-
kritikan yang ditujukan kepada Pemkab Kulon cabut patok-patok batas Bandara, serta mela-
Progo dan PT. Angkasa Pura I (Persero) di kukan penyegelan Balai Desa Glagah. Akibat-
sepanjang Jalan Glagah Kecamatan Temon. nya sampai saat ini PT. Angkasa Pura I (Per-
Adanya penolakan tersebut sampai saat sero) belum bisa memulai pembangunan Ban-
ini pembangunan Bandara Internasional dara Internasional tersebut.
belum bisa dimulai dan terancam molor dari Konflik muncul setelah rencana pemba-
jadwal yang telah ditargetkan yaitu pada awal ngunan Bandara Internasional di Kecamatan
tahun 2015. Pendirian Bandara Internasional Temon, Kabupaten Kulon Progo menyeruak
di Kabupaten Kulon Progo ini penting guna dikalangan masyarakat. Konflik semakin me-
memenuhi kapasitas penumpang yang terus manas ketika pejabat Desa dan pejabat Keca-
meningkat di Bandara Adisutjipto. Selain itu, matan Temon tidak bisa memenuhi keinginan
pembangunan Bandara baru di Kecamatan Te- warganya ketika diminta untuk menandatangani
mon, Kabupaten Kulon Progo merupakan ba- pernyataan menolak Bandara. Warga yang akan
gian dari program pemerintah untuk mening- terkena dampak mega proyek Bandara pun
katkan Pendapatan Asli Daerah serta mening- ricuh dan mengamuk di Kecamatan Temon
katkan kesejahteraan rakyat. ketika berunjukrasa menolak pendataan terkait
Penolakan pendirian Bandara Interna- pembebasan lahan yang akan dijadikan mega
sional di Kabupaten Kulon Progo disebabkan proyek Bandara. Warga mengang gap
karena warga resah dan takut rumah serta sum- dianaktirikan oleh Pemerintah Kabupaten
ber penghidupannya hilang akibat pembang- Kulon Progo maupun Pemerintah Daerah
unan Bandara. Pasalnya, sebagian besar lokasi Istimewa Yogyakarta. Karena, suara penolakan
pembangunan Bandara adalah tanah pertanian warga yang akan terkena dampak mega proyek
yang subur dan produktif, sehingga warga me- Bandara tidak didengar dan cenderung
nolak rencana pembangunan Bandara Inter- diabaikan (Sumber data: liputan6 petang diakses
nasional di Kabupaten Kulon Progo. Warga 11/5/2014 pukul 8.56 WIB).
yang kontra melakukan aksi-aksi penolakan, Konflik terkait rencana pembangunan

Jurnal Komunikasi PROFETIK


82
Bandara Internasional di Kabupaten Kulon Kabupaten Kulon Progo yang selanjutnya
Progo sekarang ini sedang menjadi bahan disebut Humas. Humas dalam instansi pe-
diskusi khususnya di pemerintahan Daerah Is- merintahan harus mampu menjadi pemecah
timewa Yogyakarta. Sri Sultan Hamengku Bu- masalah atau konflik di wilayahnya, serta mem-
wono X, selaku Gubernur Daerah Istimewa berikan penerangan dan informasi tentang apa
Yogyakarta mengatakan di salah satu media on- yang telah diupayakan oleh Pemerintah Kabu-
line yaitu koransindonews.com pada 14/01/2014: paten Kulon Progo terkait rencana pembangu-
“Pihak yang berwenang untuk menyelesaikan nan Bandara Internasional di Kecamatan
masalah ini adalah Pemkab Kulon Progo”. Pe- Temon.
merintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Alloh SWT berfirman dalam Surat Al-
tidak akan ikut campur dengan penolakan warga Hujurât ayat 9:
tersebut. Sultan meyakini Pemkab Kulon Progo “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang
masih mampu menyelesaikan pertentangan warga beriman itu berperang hendaklah kamu damai-
tersebut. Pemerintah Provinsi akan mengambil kan antara keduanya! Tapi kalau yang satu me-
alih penanganan masalah ini jika Pemerintah Ka- langgar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah
bupaten Kulon Progo sudah tidak sanggup lagi yang melanggar perjanjian itu kamu perangi
menangani penolakan warganya. sampai surut kembali pada perintah Allah. Ka-
lau dia telah surut, damaikanlah antara kedua-
Dhika, seorang Humas PT. Angkasa nya menurut keadilan, dan hendaklah kamu
Pura I (Persero) Cabang Yogyakarta pada saat berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai or-
diwawancarai peneliti 12/06/2014 14.39 me- ang-orang yang berlaku adil”.
ngatakan:
“pihak yang bertanggungjawab menangani kon- Dari ayat tersebut, dapat diambil pe-
flik terkait rencana pembangunan Bandara Inter- ngertian bahwa dalam konflik perlu ada pihak
nasional di Kecamatan Temon adalah Pemkab yang menjadi penengah dan juga mediator
Kulon Progo.” PT. Angkasa Pura I (Persero) untuk mendamaikan keduanya dengan cara ber-
hanya bertanggungjawab mengganti kerugian sikap netral dan adil sehingga bisa mencapai
warga yang akan terkena dampak mega proyek kesepakatan dan saling menguntungkan kedua
Bandara. belah pihak. Jika dikaitkan dengan konflik sosial
yang terjadi terkait rencana pembangunan
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Bandara Internasional di Kecamatan Temon,
selaku pihak yang berwenang dan bertanggung- pihak yang dimaksud menjadi penengah adalah
jawab untuk segera bertindak menangani kon- Humas Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
flik yang terjadi agar konflik tidak berkepan- Humas Pemerintah Kabupaten Kulon
jangan dan berlarut-larut. Masyarakat akan Progo merupakan pihak yang berwenang dan
sangat sensitive jika permasalahan ini menyang- bertanggungjawab untuk menangani perma-
kut dengan lahan atau tanah pertanian yang bisa salahan yang terjadi di Kecamatan Temon.
menimbulkan hilangnya sumber penghidupan Karena, Humas Pemerintah Kabupaten Kulon
mereka akibat pembangunan Bandara. Karena Progo merupakan suatu alat atau saluran untuk
bagi mereka tanah merupakan sebuah harta memperlancar jalanya interaksi dan penyebar-
yang tak ternilai harganya. an informasi mengenai publikasi pembangun-
Perlu ada pihak yang berkompeten an nasional di Kabupaten Kulon Progo.
untuk menangani konflik yang sedang terjadi di Tulisan ini bermaksud hendak mema-
masyarakat terkait rencana pembangunan Ban- parkan peran yang dilakukan oleh Humas
dara Internasional tersebut. Pihak yang dimak- Pemkab Kulon Progo dalam mengelola kon-
sud adalah Hubungan Masyarakat Pemerintah flik terkait rencana pembangunan bandara in-

Vol. 08/No.01/April 2015


83
ternasional di Kecamatan Temon periode April d. Teknisi Komunikasi
– Oktober 2014. Dalam penelitian ini data Berbeda dengan tiga peranan praktisi
dikumpulkan dengan menggunakan hasil ob- Public Relations Profesional sebelumnya
servasi, wawancara, dan dokumentasi di- yang terkait erat dengan fungsi dan pe-
lapangan. ranan manajemen organisasi. Peranan
Communication Technican ini menjadikan
TUJUAN PENELITIAN praktisi Public Relations sebagai journal-
Tujuan penelitian ini adalah untuk me- ist in resident yang hanya menyediakan
ngetahui Peran Humas Pemkab Kulon Progo layanan teknis komunikasi atau dikenal
Dalam Mengelola Konflik Terkait Rencana dengan method of communication.
Pembangunan Bandara Internasional di Keca-
matan Temon periode April – Oktober 2014. 2. Tahapan Konflik
Menurut Fisher, dkk (2001: 19), ada
LANDASAN TEORI lima tahap konflik, diantaranya:
1. Peran Hubungan Masyarakat a. Prakonflik
Rosady Ruslan dalam bukunya yang Ini merupakan periode di mana terda-
berjudul “Manajemen Public Relations dan Media pat suatu ketidaksesuaian sasaran dian-
Komunikasi” (2007: 20-21), menjelaskan bahwa tara dua pihak atau lebih, sehingga tim-
dalam menjalankan kegiatanya Hubungan Ma- bul konflik. Konflik tersembunyi dari
syarakat berperan sebagai berikut: pandangan umum, meskipun satu pihak
a. Penasihat Ahli atau lebih mungkin mengetahui potensi
Seorang praktisi pakar Public Relations terjadinya konfrontasi. Mungkin terda-
yang berpengalaman dan memiliki ke- pat ketegangan hubungan diantara bebe-
mampuan tinggi dapat membantu men- rapa pihak atau keinginan untuk
carikan solusi dalam penyelesaian ma- menghindari kontak satu sama lain.
salah hubungan dengan publiknya (pu- b. Konfrontasi
blic relationship). Pada tahap ini semakin terbuka. Jika sa-
b. Fasilitator Komunikasi tu pihak yang ada merasa masalah, mu-
Praktisi Public Relations bertindak seba- ngkin para pendukungnya mulai me-
gai komunikator atau mediator untuk lakukan aksi demontrasi atau perilaku
membantu pihak manajemen dalam hal konfrontatif lainnya. Kadang pertikaian
untuk mendengar apa yang diinginkan atau kekerasan pada tingkat rendah
dan diharapkan oleh publiknya. lainnya terjadi di antara dua belah pi-
c. Fasilitator Proses Pemecahan hak. Masing-masing pihak mungkin me-
Masalah ngumpulkan sumber daya dan kekuat-
Peranan praktisi Public Relations dalam an.
proses pemecahan persoalan Public Re- c. Krisis
lations ini merupakan bagian dari tim Ini merupakan puncak konflik, ketika ke-
manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk tegangan dan kekerasan terjadi hebat.
membantu pimpinan organisasi baik Komunikasi normal di antara kedua
sebagai penasihat (adviser) hingga meng- pihak kemungkinan putus. Pernyataan-
ambil tindakan eksekusi (keputusan) pernyataan umum cenderung menuduh
dalam mengatasi persoalan atau krisis dan menentang pihak lainnya.
yang tengah dihadapi secara rasional d. Akibat
dan professional. Suatu krisis pasti akan menimbulkan sua-
tu akibat. Suatu pihak mungkin menye-

Jurnal Komunikasi PROFETIK


84
rah atau menyerah atas desakan pihak membantu para pihak yang berkonflik
lain. Kedua pihak mungkin setuju ber- dalam penyelesaian konflik secara damai.
negosiasi, dengan atau tanpa bantuan e. Executive Dispute Resolutions Ap-
perantara. Suatu pihak yang mempunyai proach
otoritas atau pihak ketiga lainnya yang Kemunculan pihak lain yang memberi
lebih berkuasa mungkin memaksa kedua suatu bentuk penyelesaian konflik.
belah pihak menghentikan pertikaian. f. Arbitration
Apa pun keadaanya, tingkat ketegangan, Suatu proses tanpa paksaan dari pihak
konfrontasi dan kekerasan pada tahap ini berkonflik untuk mencari pihak ketiga
agak menurun, dengan kemungkinan yang dipandang netral atau imparsial.
adanya penyelesaian. g. Judical Approach
e. Pascakonflik Terjadinya intervensi yang dilakukan
Akhirnya, situasi diselesaikan dengan oleh lembaga-lembaga berwenang da-
cara mengakhiri berbagai konfrontasi lam memberi kepastian hukum.
kekerasan, ketegangan berkurang dan h. Legislative Approach
hubungan mengarah ke lebih normal di Intervensi melalui musyawarah politik
antara dua belah pihak. Namun, jika isu- dari lembaga perwakilan rakyat, kasus-
isu dan masalah-masalah yang timbul kasus konflik kebijakan sering menggu-
karena sasaran mereka yang saling ber- nakan pendekatan ini.
tentangan tidak diatasi dengan baik, ta- i. Extra Legal Approach
hap ini sering kembali lagi menjadi si- Penanganan yang dilakukan oleh pihak
tuasi prakonflik. yang memiliki kekuatan legal dan mung-
kin tidak dimiliki oleh pihak lawan. Salah
satu pihak bisa memanfaatkan kekuatan
3. Pengelolaan Konflik
untuk menciptakan nonviolent action dan
Menurut Moore dalam Susan Novri
violence.
(2003: 6-12), ada beberapa bentuk pengelolaan
konflik, diantaranya :
a. Avoidance PEMBAHASAN
Pihak-pihak berkonflik saling menghin- Dalam penelitian ini peneliti menggu-
dari dan mengharapkan konflik bisa ter- nakan metode Deskriptif Kualitatif, dengan
selesaikan dengan sendirinya. menganalisa hasil dari observasi, wawancara,
b. Informal Problem Solving dan dokumentasi dari penelitian yang sudah
Pihak-pihak yang berkonflik setuju de- peneliti lakukan di Pemkab Kulon Progo. Di
ngan pemecahan masalah yang diper- dalam bab ini peneliti akan memaparkan lan-
oleh secara informal. dasan-landasan teori yang akan menjadi acuan
c. Negotiation penelitian, diantaranya adalah:
Ketika konflik masih terus berlanjut,
maka para pihak berkonflik perlu me- 1. Peran Humas Pemerintah
lakukan negosiasi. Artinya, mencari ja- Kabupaten Kulon Progo
lan keluar dan pemecahan masalah se- a. Penasihat Ahli
cara formal. Hasil negosiasi bersifat pro- Dalam mengelola konflik yang terjadi
cedural yang mengikat semua pihak yang di Kecamatan Temon terkait rencana
terlibat dalam negosiasi. pembangunan Bandara Internasional
d. Mediation Humas Pemkab Kulon Progo berperan
Munculnya pihak ketiga yang diterima sebagai Penasihat Ahli yaitu dengan
oleh kedua pihak karena bisa dipandang membantu memberikan solusi dalam

Vol. 08/No.01/April 2015


85
pemecahan masalah serta memberikan ngenai pembangunan Bandara di wila-
pernyataan kepada Bupati mengenai tin- yah Temon agar konflik tidak semakin
dakan yang seharusnya dilakukan. memanas dikalangan masyarakat. Hu-
Hal senanda diungkapankan mas berperan sebagai Komunikator da-
oleh Rosady Ruslan (2007: 341) Humas lam kegiatan sosialisasi terkait rencana
pemerintah bertugas memberi nasihat pembangunan Bandara Internasional di
atau sumbang saran untuk menggapai Kecamatan Temon.
apa yang sebaiknya dilakukan oleh ins- Humas membantu pihak Pem-
tansi/lembaga pemerintah seperti yang kab untuk mendengarkan apa yang di-
dikehendaki publiknya. inginkan dan diharapkan oleh warganya,
Humas Pemkab Kulon Progo serta memberikan penerangan-pene-
bertindak cepat ketika terjadi konflik. rangan menganai dampak-dampak po-
Hal ini juga dikuatkan dengan pernya- sitif jika ada Bandara di Kabupaten Ku-
taan informan sebagai kroscek pembe- lon Progo. Dengan adanya sosialisasi
naran. Informan tersebut menyatakan diharapankan warga bisa memahami,
sebagai berikut: mendukung, serta menciptakan toleransi
yang baik.
Selama ini sebetulnya Pemkab juga Hal ini senada dengan yang di
sudah mengadakan pendekatan- ungkapkan Dimcok dan Koening dalam
pendekatan baik melalui masyarakat
bawah, kelompok-kelompok tertentu, Ruslan (2007: 341), Humas memberikan
organisasi-organisasi tertentu, baik penerangan atau informasi tentang apa
langsung melalui Bupati maupun lewat yang telah diupayakan oleh suatu
SKPD Kulon Progo. (Bapak Agus,
Kepala Desa Glagah, wawancara lembaga atau instansi pemerintahan
11 November 2014). yang bersangkutan.
c. Fasilitator Proses Pemecahan
Humas sebagai Penasihat Ahli Masalah
sangat berperan penting dalam proses Sebagai Fasilitator Proses Pemecahan
pemecahan masalah yang dihadapi oleh Masalah Humas Pemkab Kulon Progo
Pemkab Kulon Progo. Bupati langsung berperan membantu Bupati dalam
melakukan pendekatan-pendekatan pemecahan masalah yaitu dengan cara
dengan warga yang menolak rencana membuat tim, mengadakan rapat de-
pembangunan Bandara Internasional di ngan kepala Desa, memberikan bantu-
Kecamatan Temon sesuai dengan yang an kepada warga, mengadakan perte-
disarankan oleh Humas. muan antara Pemkab dengan masyara-
b. Fasilitator Komunikasi kat guna membahas tuntutan-tuntutan
Dalam Peran Humas sebagai Fasilitator warga, mencarikan lahan pengganti un-
Komunikasi, Peran Humas Pemkab tuk warga yang terkena dampak mega
Kulon Progo dalam mengelola konflik proyek Bandara dan berupaya membe-
terkait rencana pembangunan Bandara rikan pelatihan-pelatihan pendidikan
Internasional di Kecamatan Temon yang tepat kepada warga sesuai dengan
yaitu berkoordinasi dan bernegosiasi kemampuanya. Tujuanya adalah ketika
dengan para awak media serta ada Bandara mereka bisa terserap men-
memberikan informasi yang benar ten- jadi tenaga kerja lokal di Bandara.
tang proses pembangunan Bandara, de- d. Teknisi Komunikasi
ngan tujuan agar media tidak terlalu Peran Humas yang terakhir sebagai tek-
membesar-besarkan pemberitaan me- nisi komunikasi atau method of commu-

Jurnal Komunikasi PROFETIK


86
nication in organization. Dalam hal ini b. Konfrontasi
Humas Pemkab Kulon Progo berperan Pada tahap Konfrontasi, konflik terkait
mempublikasikan kegiatan yang dila- rencana pembangunan Bandara Inter-
kukan Pemkab dan PT. Angkasa Pura I nasional di Kecamatan Temon, Ka-
(Persero) terkait rencana pembangun- bupaten Kulon Progo, semakin menye-
an Bandara Internasional di Kecamat- ruak dikalangan masyarakat. Konflik
an Temon seperti mempublikasikan ke- pun semakin memanas ketika Pejabat
giatan sosialisasi pembangunan Banda- Desa Glagah tidak bisa memenuhi
ra melalui media internet dengan mem- keinginan warganya untuk mendukung
buat press release, dan newsleatter. menolak pembangunan Bandara. Warga
2. Tahapan Konflik yang tergabung dalam kelompok WTT
a. Pra Konflik pun ricuh dan mengamuk serta
Prakonflik yang terjadi terkait rencana melakukan aksi penyegelan Balai Desa
pembangunan Bandara Internasional di Glagah.
Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Aksi penyegelan dan perusakan
Progo, yaitu disebabkan oleh faktor Balai Desa Glagah yang dilakukan oleh
komunikasi, terdapat ketidaksesuaian kelompok WTT sebagai kelompok
informasi yang didapat oleh warga yang kontra terhadap rencana pemba-
masyarakat serta adanya unsur profokasi ngunan Bandara Internasional di Keca-
dari pihak-pihak yang tidak berke- matan Temon, mengakibatkan pelaya-
pentingan. Warga tidak memahami nan publik terganggu. Aksi demontrasi
dampak positif dari pembangunan dan ketegangan-ketegangan antara war-
Bandara tersebut. Hal ini dikarenakan ga masyarakat dengan pemerintah ter-
warga tidak mendapatkan informasi jadi saat berlangsungnya sosialisasi ren-
secara utuh dari pemerintah mengenai cana pembangunan Bandara Interna-
rencana pembangunan Bandara. Komu- sional baru di Kecamatan Temon. Ma-
nikasi yang tidak efektif menimbulkan sa memblokir akses jalan raya di sepan-
persepsi negatif dimata warga. jang jalan Glagah. Aksi penolakan war-
Hal senada juga diungkapkan ga merupakan bentuk luapan emosi
oleh Agus M. Hardjana (1994: 24) warga, warga merasa di anak tirikan
apapun alasannya, komunikasi yang oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Pro-
gagal membuat isi berita atas pesan go, maupun Pemerintah Daerah Isti-
tidak lengkap dan tidak jelas, lengkap mewa Yogyakarta. Suara penolakan
dan jelas tetapi tidak sampai pada si warga yang tidak ditanggapi oleh peme-
penerima tidak baik dan tepat pada rintah baik oleh Pemkab Kulon Progo
waktuya, sampai dengan baik dan tepat maupun Pemda DIY membuat warga
pada waktunya tetapi tidak diterima dan kesal dan emosi, sehingga warga turun
ditangkap utuh. Karena itu hasilnya ada- ke jalan untuk melakukan aksi de-
lah salah pengertian dan salah paham, montrasi dan memblokir akses jalan di
dan itu menyebabkan konflik. Sumber sepanjang jalan Glagah untuk menolak
Daya Manusia yang rendah membuat rencana pembangunan Bandara Inter-
warga masyarakat lebih mudah untuk nasional di Kecamatan Temon.
dipengaruhi dan diprofokasi oleh pihak c. Krisis
luar untuk menolak rencana pemba- Konflik terkait rencana pembangunan
ngunan Bandara di Kecamatan Temon Bandara Internasional di Kecamatan
tersebut. Temon, Kabupaten Kulon Progo, juga

Vol. 08/No.01/April 2015


87
mengakibatkan krisis, yaitu krisis ke- Temon, Kabupaten Kulon Progo
percayaan masyarakat terhadap peme- sampai saat ini masih terus berlangsung.
rintah. Komunikasi antara kedua belah Aksi-aksi penolakan pun masih saja
pihak pun terputus dan cenderung me- dilakukan oleh kelompok WTT. Na-
nuduh serta menentang pemerintah. mun, pihak Pemkab Kulon Progo ber-
Masyarakat yang menolak rencana upaya melakukan pendekatan-pende-
pembangunan Bandara Internasional di katan dengan warga baik yang pro mau-
Kecamatan Temon tidak mempercayai pun yang kontra terkait rencana pem-
hal-hal yang disampaikan oleh Pemkab bangunan Bandara Internasional ter-
Kulon Progo maupun PT. Angkasa sebut harapan konflik ini bisa terse-
Pura I (Persero). lesaikan dengan baik.
d. Akibat Humas Pemkab Kulon Progo
Akibat yang ditimbulkan dari konflik telah berusaha melakukan pendekatan-
terkait rencana pembangunan Bandara pendekatan melalui hati ke hati kepada
Internasional di Kecamatan Temon, warganya yang akan terdampak Banda-
Kabupaten Kulon Progo, yaitu krisis ra dengan cara memberikan informasi-
sosial. Masyarakat yang pro dan kontra informasi, penerangan dan pemahaman
saling bermusuhan, keresahan warga, yang sebenar-benarnya serta apa adanya
penyegelan Balai Desa, pemblokadean mengenai proyek pembangunan
jalan raya, dan lain-lain. Bandara Internasional di Kecamatan
Tidak hanya itu, akibat yang di- Temon, dengan harapan masyarakat
timbulkan dari konflik yaitu adanya aksi bisa mendukung dan menyetujui proyek
penyegelan Balai Desa Glagah. Akibat pembangunan Bandara tersebut.
dari penyegelan Balai Desa yang dila-
kukan oleh warga penolak Bandara ini 3. Pengelolaan Konflik
mengakibatkan anggota WTT dipang- a. Avoidance
gil oleh pihak kepolisian terkait dugaan Humas tidak melakukan penghindaran
penyegelan dan perusakaan fasilitas De- atau menghindari konflik yang terjadi di
sa Glagah. Pemkab Kulon Progo mau- Kecamatan Temon terkait rencana
pun Pemerintah Desa Glagah menye- pembangunan Bandara Internasional.
rahkan semuanya kepada pihak yang Humas berperan melakukan pen-
berwajib, yaitu pihak kepolisisan untuk dekatan-pendekatan kepada warga ma-
menangani kasus tersebut. Akibat yang syarakat dengan tujuan untuk bisa me-
ditimbulkan dari konflik terkait rencana ngetahui tuntutan dan keinginan-ke-
pembangunan Bandara Internasional di inginan warganya yang akan terkena
Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon dampak mega proyek Bandara.
Progo, yaitu krisis sosial dan aksi penye- b. Informal Problem Solving
gelan serta pengrusakan fasilitas Balai Humas berperan memberikan sumbang
Desa Glagah yang mengakibatkan saran kepada Bupati untuk melakukan
pelayanan publik terganggu yang pendekatan secara informal di wilayah
dilakukan oleh kelompok WTT yang yang akan terkena dampak mega proyek
berunjung dengan pemanggilan 7 Bandara, yaitu dengan cara ber-
terduga untuk diproses lebih lanjut. silaturahmi dengan warga melalui ke-
e. Pascakonflik giatan safari ramadhan, syawalan, mem-
Konflik terkait rencana pembangunan berikan bantuan, dan takziah ketika ada
Bandara Internasional di Kecamatan warganya yang meninggal dunia baik itu

Jurnal Komunikasi PROFETIK


88
warga yang netral, pro, maupun yang Bandara sudah menutup diri, tidak mau
kontra. bertemu dan dipertemukan dengan
c. Negotiation pihak manapun, baik pihak aparat pe-
Humas berperan melakukan negosiasi merintahan maupun pihak PT. Angka-
kepada warganya yang menolak dengan sa Pura I (Persero). Warga yang kontra
cara mendatangi langsung kelompok berprinsip pokoke Bandara harus diba-
WTT sebagai kelompok yang kontra talkan. Warga takut Bandara hanya akan
terhadap rencana pembangunan Ban- membuat masyarakat sengsara, karena
dara dengan didampingi Kepala Desa Bandara akan dibangun diatas lahan
setempat. Humas melakukan pen- pertanian warga yang subur dan pro-
dekatan-pendekatan dengan perwakilan duktif.
warga, dan organisasi-organisasi g. Judical Approach
kemasyarakatan. Humas berperan melakukan pendeka-
d. Mediation tan dengan pihak kepolisian untuk mem-
Humas dalam hal ini tidak berperan se- beri kepastian hukum terkait penyegelan
bagai mediator terkait rencana pem- dan pengrusakan Balai Desa Glagah
bangunan Bandara Internasional di Ke- yang dilakukan oleh kelompok WTT
camatan Temon. Hal ini dikarenakan sebagai kelompok yang kontra terhadap
warga yang menolak rencana pembang- rencana pembangunan Bandara
unan Bandara sudah menutup diri dan Internasional yang mengakibatkan pe-
tidak mau berkomunikasi dengan pe- layanan publik terganggu.
merintah. Warga penolak Bandara ber- h. Legislative Approach
prinsip pokoknya tidak! Terkait pem- Humas berperan melakukan pendeka-
bangunan Bandara di wilayah Temon, tan legislatif melalui musyawarah de-
ini lah yang membuat Humas kesulitan ngan lembaga perwakilan rakyat yaitu
untuk memediasi warganya. DPRD, Camat, dan Kepala Desa setem-
e. Executive Dispute Resolutions Ap- pat yang wilayahnya akan terkena dam-
proach pak mega proyek Bandara guna me-
Humas belum bisa menghadirkan pihak mecahkan permasalahan yang terjadi di
ketiga untuk memberi suatu bentuk Kecamatan Temon terkait rencana
penyelesaian konflik yang terjadi di pembangunan Bandara Internasional.
Kecamatan Temon terkait rencana pem- i. Extra Legal Approach
bangunan Bandara Internasional. Warga Pemkab Kulon Progo telah menerap-
yang kontra tidak mau diajak ber- kan tindakan tegas kepada siapapun baik
komunikasi dengan siapapun baik itu itu warga yang pro maupun kontra, yang
pemerintah maupun PT. Angkasa Pura I berbuat vandalisme. Tindakan ini
(Persero). Unsur profokasi yang mem- dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal
buat warga tidak mau berkomunikasi lagi yang tidak di inginkan saat berlangsung-
dengan aparat pemerintah, baik itu nya konslutasi publik. Pemkab Kulon
Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Progo menginginkan konsultasi publik
maupun Pemerintah Desa setempat. berjalan lancar dan kondusif sehingga
f. Arbitration semua masyarakat baik pro maupun
Humas belum bisa menghadirkan pihak kontra bisa memahami maksud, tujuan,
ketiga yang dianggap netral atau im- serta manfaat dibangunya Bandara
prasial, ini disebabkan warga yang kon- Internasional di Kecamatan Temon.
tra terhadap rencana pembangunan Dalam hal ini Humas berperan sebagai

Vol. 08/No.01/April 2015


89
penasihat ahli dengan memberikan ro) membuat program-program CSR
sumbang saran dan pernyataan kepada yang berkelanjutan di wilayah yang akan
Bupati tentang apa yang seharusnya terkena dampak mega proyek Bandara.
dilakukan ketika terjadi konflik secara Tujuanya untuk mendekatkan diri
langsung. dengan masyarakat sehingga diharap-
kan bisa menciptakan hubungan yang
KESIMPULAN saling pengertian, menghargai, dan men-
Peran Humas Pemkab Kulon Progo dukung.
bertanggung jawab dalam mengelola konflik di 2. Bagi Pemerintah Provinsi DIY dan
Kecamatan Temon terkait rencana pembangu- Pemkab Kulon Progo
nan Bandara Internasional. Humas melakukan a. Peneliti berharap alangkah baiknya Sri
sosialisasi dan pemecahan masalah secara infor- Sultan Hamengku Buwono X dan Sri
mal dengan melakukan pendekatan-pendekatan Paduka Paku Alam IX selaku Raja se-
terhadap warga yang akan terkena dampak kaligus Gubernur dan Wakil Gubernur
mega proyek Bandara yang dikemas dalam Daerah Istimewa Yogyakarta berkenan
bentuk kegiatan safari ramadhan, syawalan, turun ke masyarakat, berbicara lang-
takziah, memberi bantuan sarana dan prasarana sung kepada warga dengan memberi-
kepada masyarakat, melakukan negosiasi kan pemahaman dan penerangan ten-
terhadap warga dan media, melakukan pen- tang dampak positif pembangunan
dekatan judical dan legislative dengan pihak Bandara Internasional di Kecamatan
kepolisian, DPRD, Camat, dan Kepala Desa Temon. Sebab, penolakan yang terjadi
dari lima wilayah terdampak Bandara dalam semakin memanas.
bentuk musyawarah guna merumuskan solusi b. Dalam proses menyakinkan masyara-
pemecahan masalah yang sedang terjadi. Serta kat yang akan terkena dampak mega
memberikan informasi yang aktual sesuai de- proyek Bandara, Pemkab harus mem-
ngan keadaan yang sebenarnya kepada masya- punyai metode komunikasi khusus se-
rakat dan media terkait pembangunan Bandara hingga tidak hanya terpaku pada Un-
di Kecamatan Temon dan menerapkan hukum dang – Undang No. 2 Tahun 2010 me-
tambahan bagi warga yang berbuat vandalisme. ngenai pengadaan lahan bagi kepenti-
ngan publik saja. Dengan begitu diha-
SARAN rapkan warga yang akan terkena dam-
Ada beberapa saran yang peneliti ha- pak mega proyek Bandara memahami
rapkan bisa menjadi masukan, meskipun sa- serta mendukung program pemerintah
ran ini jauh dari sempurna. Adapun saran yang ini.
dimaksud sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
1. Bagi PT. Angkasa Pura I (Persero) Al-Qur’an dan Terjemahannya. 2009.
a. Alangkah baiknya jika PT. Angkasa Pura Diterjemahkan oleh Lajnah Pentashih
I (Persero) selaku pembangun dan pe- Mushaf Al-Qur’an Departemen
ngelola Bandara turun tangan langsung Agama Republik Indonesia. Bandung:
menangani konflik yang terjadi. Sehing- Syaamil Al-Qur’an.
ga masyarakat akan mendapatkan Agus M. Hardjana. 1994. Konflik Di Tempat
informasi yang detail langsung dari Kerja. Yogyakarta: Kanisius
sumbernya mengenai konsep Bandara
yang akan dibangun di wilayah Temon.
b. Diharapkan PT. Angkasa Pura I (Perse-

Jurnal Komunikasi PROFETIK


90
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Roy J. Lewicki, dkk. 2012. Negosiasi Negotia-
(Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik tion. Jakarta: Salemba Humanika,
dan Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta:
Ruslan, Rosadi. 2007. Manajemen Public
Kencana Prenada Media Group
Relations dan Media Komunikasi. Jakarta:
Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian PT. RajaGrafindo Persada.
Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik:
Persada
Teori, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta:
Fisher, Simon, dkk. 2001: Mengelola Konflik Salemba Humanika.
Keterampilan Dan Strategi Untuk
Bertindak. Jakarta: The British Council,
Zed Books. Sumber Internet:
Ismail Nawawi. 2009. Manajemen Konflik http://www.angkasapura1.co.id/ Diakses
Industrial. Surabaya: ITSPress pada 9 April 2014 pukul 19.48 WIB.
Kriyantono, Rakhmat. 2006. Teknis Praktis http://www.koran-sindo.com/node/358469
Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Diakses pada 7 September 2014 pukul
13.24 WIB.
Moleong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya http://www.tribunnews.com/regional/2014/
04/10/warga-demo-tolak-
Novri, Susan. 2010. Pengantar Sosiologi Konflik
pembangunan-bandara-temon
dan Isu-isu Konflik Kontemporer. Jakarta:
Diakses pada 6 Mei 2014 pukul 07.12
Kencana Prenada Media Group
WIB.
Pawito, Ph. D. 2007. Penelitian Komunikasi
http://video.liputan6.com/read/2035482/
Kualitatif. Yogyakarta: LkiS
ricuh-penolakan-pembangunan-
bandara-kulon-progo diakses 11/5/
2014 pukul 8.56 WIB.

Vol. 08/No.01/April 2015


91

Anda mungkin juga menyukai