Anda di halaman 1dari 21

INTEGRASI

TEKNOLOGI DI
PENDIDIKAN
VOKASI
Dwyer, 1978

Daya Ingat
KOMUNIKASI
3 Jam 3 Hari

Verbal 70% 10%


Visual 72% 20%
Verbal + Visual 85% 65%
KOMPONEN-KOMPONEN TIK
Potensi ICT dalam Pendidikan
Memperluas kesempatan belajar
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kualitas belajar
Meningkatkan kualitas mengajar
Memfasilitasi pembentukan keterampilan
Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan
Meningkatkan perencanaan kebijakan dan
manajemen
Mengurangi kesenjangan digital
PERANAN TIK DI SEKOLAH MODEREN INDONESIA

EKONOMI SOSIAL

POLITIK BUDAYA

IDEOLOGI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL HANKAM


REPUBLIK INDONESIA
WAHANA
TRANSFORMASI
PENDIDIKAN
VISI – MISI – TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
NILAI-NILAI BUDAYA DAN FILOSOFI PENDIDIKAN

KONTEN PROSES FASILITAS SUMBER


DAN BELAJAR DAN DAYA
KURIKULUM MENGAJAR SARANA MANUSIA
PRASARANA

1 2 3 4
ICT SEBAGAI ICT SEBAGAI ICT SEBAGAI ICT SEBAGAI
GUDANG ILMU ALAT BANTU FASILITAS STANDAR
PENGETAHUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KOMPETENSI

5
ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN ICT SEBAGAI PENUNJANG ADMINISTRASI PENDIDIKAN
6
MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN ICT SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN SEKOLAH

INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTUR PENDIDIKAN ICT SEBAGAI INFRASTRUKTUR PENDIDIKAN


7 10
TIK sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan

Referensi
Jaringan Jaringan
Ilmu Manajemen Pakar Beragam Antar Institusi
Pengetahuan
A B Pengetahuan C Bidang Ilmu D Pendidikan
Terkini KNOWLEDGE COMMUNITY EDUCATION
INTERNET MANAGEMENT OF INTEREST INSTITUTION
BASED NETWORK NETWORK
CONTENT

Pusat Wahana Komunitas


Pengembangan Pengembangan Perbandingan
Materi Ajar Kurikulum Standar
E COURSE AND F CURRICULUM G
Kompetensi
CONTENT DEVL. INTERNATIONAL
RESOURCE INFORMATION BENCHMARKING
DEVELOPMENT SYSTEM AND STANDARD
TIK sebagai Alat Bantu Pembelajaran
Animasi Alat Uji Sumber Evaluasi
Peristiwa Siswa Referensi Ajar Kinerja Siswa
Alat Bantu Guru A
EVENT
B
STUDENT EVALUATION
C
KNOWLEDGE
D
STUDENT EVALUATION
ANIMATION SYSTEM SOURCE PERFORMANCE

Simulasi Alat Peraga Komunikasi


EKasus F Visual G Antar Guru
CASE SIMULATION MULTIMEDIA INTER TEACHER
SYSTEM VISUAL SYSTEM COMMUNICATION

Alat Bantu Komunikasi Kolaborasi Manajemen


H
Guru-Siswa I Kelompok Studi J Kelas Terpadu
Interaksi TEACHER-STUDENT
WORKGROUP INTEGRATED COURSE
COMMUNICATION
Guru - Siswa SYSTEM
SYSTEM MNGT. SYSTEM

Buku Belajar Latihan Media


K
Interaktif L
Mandiri M
Soal N
Illustrasi
INTERACTIVE SELF LEARNING COURSE MULTIMEDIA
STORY BOOK SYSTEM PRACTICING LEARNING

Alat Bantu Siswa Simulasi Alat Karya Komunikasi


Pelajaran Siswa Antar Siswa
O P Q
SIMULATION PRODUCTIVITY INTER STUDENT
TOOL TOOL COMMUNICATION
TIK sebagai Fasilitas Pendidikan
Perpustakaan
Elektronik
AONLINE
LIBRARY
Pojok Kelas
HInternet BVirtual
INTERNET VIRTUAL
CORNER CLASS

Alat Ajar Komunikasi


Aplikasi
Multi-Intelejensia Kolaborasi
MULTIPLE INTELLIGENT I Kooperasi C Multimedia
MULTIMEDIA
LEARNING SCHOOL
G APPLICATION
DEVICES INTRANET

Papan Elektronik Kelas Teater


F Sekolah D Multimedia
SCHOOL BULLETIIN MULTIMEDIA
BOARD THEATRE
Kelas
E Jarak Jauh
VIDEO
CONFERENCING
TIK sebagai Standar Tingkat
Manipulasi
Mahir
Kompetensi Animasi
Data dan Informasi
NDATABASE
Manajemen
PROGRAMMING
Multimedia
K MULTIMEDIA R Akses Jaringan
Tingkat ANIMATION
NETWORK OPERATING
TOOL Ragam Kolaborasi SYSTEM
Dasar Kelompok Terpadu
Manajemen Pengembangan OGROUPWARE Kelola
SYSTEM
Aplikasi Sederhana Program
D Berkas Elektronik S PROJECT
OPERATING PROGRAMMING
Presentasi L MANAGEMENT
SYSTEM Manajemen LANGUAGE Kolaborasi, TOOL
A Multimedia H Data Komunikasi, dan
PRESENTATION
DATABASE Kooperasi Terpadu
TOOL Komunikasi Pengembangan INTRANET Penyelenggaraan
P
E Efektif M Situs Internet T Kelas Maya
ELECTRONIC Kelola WEBSITE VIRTUAL SCHOOL
Penyusunan MAIL PROGRAMMING APPLICATION
Kebutuhan Pengembangan
B Dokumen I Publikasi
WORD Jejaring Antar Institusi
PUBLICATION EXTRANET
PROCESSOR Kolaborasi TOOL
Q Aplikasi
F
Kelompok V Permodelan
MAILING MODELLING
Kalkulasi LIST Catatan Analisa TOOL
C Tabulasi
Personal
J
PRIVATE U Data
SPREADSHEET STATISTIC
Cari ORGANIZER
TOOL
G
Referensi
INTERNET
BROWSER
Kebijakan Pembangunan Kebijakan ICT untuk
Pendidikan Nasional Pendidikan Nasional

 Perluasan dan pemerataan  Pemanfaatan ICT untuk


akses terhadap pendidikan pemerataan dan perluasan
bermutu akses
 Peningkatan mutu,  Pendayagunaan ICT untuk
relevansi dan daya saing meningkatkan mutu
pendidikan relevansi dan daya saing
 Penguatan tatakelola dan  Pendayagunaan ICT untuk
akuntabilitas serta penguatan tata kelola,
pencitraan publik akuntabilitas, dan
pencitraan publik
1hr.25min.

Membaca

1hr.50min.
Surat Kabar/Majalah

Menonton TV

Mendengarkan Radio

Menggunakan Internet

1hr.33min.

2hr.47min.
Source: PAX Digital Life 2007
Pemanfaatan Internet
Tantangan Pendidikan Abad 21
Membangun masyarakat berpengetahuan
(knowledge-based society) yang memiliki:
keterampilan melek TIK dan media (ICT and media
literacy skills),
keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills),
keterampilan memecahkan masalah (problem-solving
skills),
keterampilan berkomunikasi efektif (effective
communication skills); dan
keterampilan bekerjasama secara kolaboratif
(collaborative skills).
PBB, 2005
Renungkan !
Belajar menggunakan TIK
vs
Menggunakan TIK untuk Belajar

Apa yang terjadi di sekolah kita ?


Peran guru dalam mengintegrasikan
TIK untuk Pembelajaran
menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih,
pengarah dan teman belajar.
dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab
yang besar kepada siswa untuk mengalami
peristiwa belajar.

Jika, pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran hanya bertujuan


untuk mempermudah guru menyampaikan materi, dimana ia berperan
sebagai satu-satunya sumber informasi dan sumber segala jawaban,
maka lima keterampilan masyarakat abad 21 yang dicanangkan PBB
seperti dijelaskan di atas tidak akan berhasil.
Division of Higher Education, UNESCO, 2002
Peran Siswa
 menjadi partisipan aktif;
 menghasilkan dan berbagi (sharing)
pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi
sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli.
 belajar secara individu, sebagai mana halnya juga
kolaboratif dengan siswa lain.

Jika pemanfaatan TIK dalam pembelajaran masih membuat siswa tetap pasif,
mereproduksi pengetahuan (sekedar menghafal), seperti guru mengajar
dengan menggunakan slide presentasi dimana yang masih dominan adalah
dirinya, maka sia-sialah teknologi tersebut diiintegrasikan dalam proses
pembelajaran yang kita lakukan. Percayalah, jika itu yang terjadi, maka siswa-
siswi kita nanti hanya akan memiliki ”PENGETAHUAN TENTANG ....” bukan
KEMAMPUAN UNTUK .....”.
Division of Higher Education, UNESCO, 2002
Prinsip Integrasi TIK dalam
Pembelajaran
Aktif; memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya
proses belajar yang menarik dan bermakna.
 Konstruktif; memungkinkan siswa dapat menggabungkan
ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan
dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
 Kolaboratif; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok
atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran
atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk
sesama anggota kelompoknya.
 Antusiastik; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan
antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Prinsip Integrasi TIK dalam
Pembelajaran
 Dialogis; memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan
suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan
dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.
 Kontekstual; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses
belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based
atau case-based learning”
 Reflektif; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia
pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian
dari proses belajar itu sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al
(2001)).
 Multisensory; memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk
berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun
kinestetik (dePorter et al, 2000).
 High order thinking skills training; memungkinkan untuk melatih
kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving,
pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga
meningkatkan ”ICT & media literacy” (Fryer, 2001).
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai