Anda di halaman 1dari 8

Akidah Akhlak

(‘Adalah)
Penyusun :
Amba Puspa Pinandum
Daffa Khairul Ammar
Faiz Arsyi Pragata
Manda Hasifa
Muhammad Hifzhi
A. Pengertian ‘Adalah
Pengertian Adil secara bahasa : Kata ’adalah berasal dari kata adil yang artinya tidak berat sebelah, tidak memihak, atau
menyamakan yang satu dengan yang lain, setelah berpihak pada yang benar, berpegang pada kebenaran sepatutnya, dan
tidak sewenang-wenang.

Pengertian Adil dalam ilmu Akhlak : Meletakkan sesuatu pada tempatnya atau menerima hak tanpa lebih memberikan hak
orang lain tanpa kurang atau memberikan hak setiap yang berhak secara lengkap , dalam keadaan yang sama, dan
menghukum yang jahat sesuai dengan kesalahan dan pelanggarannya. Seseorang hendaknya berlaku adil pada dirinya
sendiri, kawan, lawan, kerabat, orang tua, bangsa, dan negaranya.
B. Karakteristik Sikap ‘Adalah
Islam mengajarkan bahwa semua orang di samping diwajibkan berlaku adil juga berhak mendapat perlakuan yang adil dan
sederajat dalam hukum, tidak ada diskriminasi hukum karena perbedaan kulit, status sosial, ekonomi, politik, dan lain
sebagainya Allah berfirman;

‫يعۢ بَ ِص ًيرا‬ َ ‫حك ُُموا۟ ِبٱل َْع ْد ِل ۚ ِإ ّ َن ٱلل َّ َه ِن ِع ّ َما ي َ ِع ُظك ُم ِب ِهۦٓ ۗ ِإ ّ َن ٱلل َّ َه ك‬
ً ‫َان َس ِم‬ َ ‫َى أ َ ْه ِل َها َو ِإ َذا َحك َْمتُم بَيْ َن ٱلن ّ ِ أ‬
ْ َ‫َاسن ت‬ ِ َٰ ‫ِإ ّ َن ٱلل َّ َه يَأ ْ ُم ُرك ُْم أَن تُ َؤ ُّدوا۟ ٱل ْأ َ َٰمن‬
ٓ ٰ ‫ت ِإل‬

. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Qs. An Nahl
[16] : 58)
C. Bentuk – bentuk ‘Adalah
1) Adil terhadap Allah, artinya menempatkan Allah pada tempatnya yang benar, yakni sebagai makhluk Allah dengan teguh
melaksanakan apa yang diwajibkan kepada kita, sehigga benar-benar Allah sebagai Tuhan kita.

2) Adil terhadap diri sendiri, yaitu menempatkan diri pribadi pada tempat yang baik dan benar. Untuk itu kita harus teguh,
kukuh menempatkan diri kita agar tetap terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan. Untuk mewujudkan hal
tersebut kita harus memenuhi kebutuhan jasmani dan ruhani serta menghindari segala perbuatan yang dapat
mencelakakan diri.

3) Adil terhadap orang lain, yakni menempatkan orang lain pada tempatnya yang sesuai, layak, dan benar. Kita harus
memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar tidak mengurangi sedikitpun hak yang harus diterimanya.

4) Adil terhadap makhluk lain, artinya dapat menempatkan makhluk lain pada tempatnya yang sesuai, misalnya adil kepada
binatang, harus menempatkannya pada tempat yang layak menurut kebiasaan binatang tersebut.
D. Kedudukan dan Keutamaan ‘Adalah
Manfaat dan keutamaan berbuat adil sangat banyak, manfaatnya dapat dirasakan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Dan berikut beberapa manfaat berbuat adil :
1) Terciptanya rasa aman dan tentram karena semua telah merasa diperlakukan dengan adil.
2) Membentuk pribadi yang melaksanakan kewajiban dengan baik
3) Menciptakan kerukunan dan kedamaian
4) Keadilan adalah dambaan setiap orang. Alangkah bahagianya apabila keadilan bisa ditegakkan demi masyarakat, bangsa
dan negara, agar masyarakat merasa tentram dan damai lahir dan batin.
5) Begitu mulianya orang yang berbuat adil sehingga Allah tidak akan menolak doanya. Demikian pula Allah sangat
mengasihi orang yang dizalimi (tidak diperlakukan secara adil) sehingga Allah tidak akan menolak doanya.
6) Mendapat pahala di akhirat
7) Meningkatkan semangat kerja
E. Contoh Perbuatan ‘Adalah
A. Adil terhadap diri sendiri, orang tua, istri, dan anak
1. Orang tua tidak pilih kasih, semua anak diberikan kasih sayang yang sama.
2. Anak berbakti kepada orang tua dengan belajar giat di sekolah, meraih prestasi dan sebagainya juga adalah termasuk
sikap yang adil pada harapan-harapan & pengorbanan orang tua terhadap kita.
3. Tidak berbuat gaduh pada jam belajar atau istirahat di rumah adalah perilaku adil terhadap hak anggota keluarga
lainnya.

B. Adil dalam mendamaikan perselisihan


Damaikanlah kaum yang berselisih, mintalah bantuan mereka untuk menghadapi lawan yang tidak mampu dikalahkan,
serta sebaliknya bantulah mereka dalam menghadapi lawan yang tidak mampu mereka kalahkan

C. Adil dalam bertutur kata


1. Menghargai teman
2. Tidak membeda-bedakan teman berdasarkan sara
3. Toleransi terhadap teman yang sedang melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing-masing
E. Contoh Perbuatan ‘Adalah
D. Adil terhadap musuh
Salah satunya pada peristiwa pemberontakan di basrah pada masa khalifah ali bin abi thalib yang menghadapi muawiyah.
Pasukan muawiyah tiba terlebih dahulu di sungai di daerah siffin. Muawiyah dan pasukannya menggunakan air tersebut
untuk minum dan memberi minum kuda dan unta mereka. Lalu muawiyah memerintahkan pasukannya untuk menjaga
sungai tersebut agar pasukan ali tidak bisa menggunakan air sungai itu nantinya. Tak lama berselang, pasukan ali datang
dengan keadaan haus dan meminta izin kepada muawiyah untuk menggunakan air sungai tersebut, namun mereka
menolaknya. Muawiyah berkata " bila kalian menginginkan air, basahilah pedang kalian dengan darah". Maksudnya adalah
bila pasukan ali menginginkan air maka mereka harus berjuang untuk mendapatkannya. Lalu kedua pasukan tersebut
melakukan pertempuran disepanjang sungai itu. Dari pertempuran itu pasukan ali lah yang menang. Mereka berkata
" wahai ali, kami akan menjaga sungai ini agar pasukan muawiyah tidak bisa minum disini". Lalu ali menjawab " jangan
lakukan hal itu", itu tindakan tidak adil dan sangat pengecut. Allah menciptakan air untuk semua makhluk-Nya. Biarkan
mereka meminum air sungai ini bila mereka menginginkannya.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai