Anda di halaman 1dari 22

TEORI DAN KONSEP

DASAR KURIKULUM
JONI PRATAMA 20033132
MAYANG WAHYUNI PUTRI 20022138
MONICA SURATA CLODIA 20033140
MUNAWAROH 20033144
M TEJA SAKTI 20033136
PENGERTIAN TEORI
• Teori merupakan suatu set atau system pernyataan(a set of statement) yang menjelaskan serangkaian
hal ketidaksepakatannya terletak pada karakterristik pernyataan tersebut.
• Ada tiga kelompok karakteristik utama system pernyataan suatu teori. Pertama, pernyataan suatu
teori bersifat memadukan(unifying statement)Kedua,pernyataan tersebut berisi kaidah-kaidah umum
(universal preposition).Ketiga, pernyataan bersifat meramalkan (predictive statement).
• Teori menjelaskan suatu kejadian. Kejadian ini bias sangat luas atau sangat sempit. Suatu kejadian
yang dijelaskan oleh suatu teori menunjukkan suatu set yang universal. Set universal ini terbentuk
oleh tiga bagian. Bagian pertama,kejadian yang diketahui,yang dinyatakan sebagai fakta,hukum,atau
prinsip. Bagian kedua yang dinyatakan sebagai asumsi,proposisi, dan postulat. Bagian ketiga adalah
bagian dari set universal atau bagian dari keseluruhan yang belum diketahui.
• Fungsi Teori

• Ada tiga fungsi teori yang sudah disepakati para ilmuwan yaitu:

• Mendeskripsikan

• Menjelaskan

• Memprediksi.

Fungsi yang lebih besar dari suatu teori adalah melahirkan teori baru.
PENGERTIAN KURIKULUM
• Kurikulum adalah seperangkat rencana-rencana dan pengaturanpengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
• Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) kurikulum merupakan segala upaya yang dilakukan oleh
sekolah untuk mempengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun diluar sekolah.
• Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)
disebutkan bahwakurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
• Fungsi dan Tujuan Kurikulum
• Fungsi kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Selain itu fungsi kurikulumjuga
merupakan alat untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan
nasional, termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan silabus.web.id yang ada di bawahnya.
• Tujuan kurikulum sekolah menurut Esti Ismawati (2012 : 10) ada dua macam yang pertama yaitu tujuan
yang ingin dicapai sekolah secara keseluruhan. Tujuan ini meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap,
dan niali-nilai yang diharapkan oleh lulusan sekolah. Tujuan ini disebut silabus.web.id. Kemudian tujuan
yang kedua yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini disebut tujuan kurikuler.
Tujuan ini meliputi tujuan instruksional yang diharapkan dimiliki siswa setelah mempelajari tiap bidang
studi dan pokok bahasanya dalam proses pengajaran.
TEORI KURIKULUM
• Teori kurikulum adalah perangkat pernyataan yang berisi petunjuk perkembangan, penggunaan, dan
evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan sekolah.
• Teori Kurikulum merupakan hal-hal yang berkaitan dengan penentu keputusan, penggunaan,
perencanaan, pengembangan, evaluasi kurikulum yang digunakan sekolah.
• Kurikulum Indonesia pada saat ini terdapat dua kurikulum yang berlaku, yaitu Kurikulum 2013 dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
• Tujuan dari teori kurikulum adalah mengembangkan, menilai dan memilih konsep-konsep tentang
kurikulum sehingga dapat melahirkan gagasan-gagasan baru tentang kurikulum.
• Ada tiga konsep kurikulum yang akan menjelaskan teori kurikulum, yaitu :
1. Konsep Pertama : Suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah atau sebagai suatu
perangkat tujuan yang ingin di capai. suatu kurikulum dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis
sebagai hasil persetujuan bersama antara penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan
pendidikan dengan masyarakat.
2. Konsep Kedua : Kurikulum sebagai sistem yang mencakup struktur personalia , dan prosedur kerja
bagaimana cara menyususn suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan
menyempurnakannya.
3. Kosep Ketiga : Kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan
bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.
• Terdapat empat standar untuk menjadi ahli teori kurikulum, yaitu :

1. Mengembangkan definisi-definisi deskriptif dan preskriptif dari istilah - istilah teknis.


2. Mengadakan klasifikasi tentang pengetahuan yang telah ada dalam pengetahuan-
pengetahuan baru.
3. melakukan penelitian inferensial dalam prediktif.
4. mengembangkan sub-subteori kurikulum, mengembangkan dan melaksanakan model-
model kurikulum.
• Teori kurikulum dapat ditinjau dari dua fungsi pokok, yaitu :
• pertama, sebagai alat dan kegiatan intelektual untuk memahami pengalaman belajar peserta didik
dalam proses pembelajaran yang dibantu oleh disiplin sosial ilmu lainnya. Fungsi pertama ini lebih
banyak memfokuskan keunikan dan kebebasan individu serta kegiatan-kegiatan yang bersifat
temporer. Implementasi kurikulum hanya sebagai upaya dan tanggung jawab moral, bukan sebagai
masalah teknis.
• Kedua, sebagai suatu strategi atau metode untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan berdasarkan data-
data empiris. Fungsi kedua ini lebih banyak menganalisis hubungan antara teori dengan praktik.
• Teori kurikulum dapat dilihat dari empat aspek penting, yaitu:
1. Hubungan antara kurikulum dengan berbagai faktor yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kurikulum;
2. Hubungan antara kurikulum dengan struktur kompetensi (pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-
nilai) yang harus dikuasai peserta didik;
3. Hubungan antara kurikulum dengan komponen-komponen kurikulum itu sendiri, seperti utjuan,
isi/materi, metode, dan evaluasi;
4. Hubungan antara kurikulum dengan pembelajaran.
• John D. McNeil (1977) menegaskan teori kurikulum harus dapat menjelaskan dan memprediksi
hubungan antara berbagai variabel kurikulum dengan tujuan, proses belajar, dan perencanaan program.
Implikasinya, teori kurikulum harus dapat:
1. Menjadi acuan dalam penelitian dan pengembangan kurikulum serta menjadi alat evaluasi kurikulum;
2. Mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai variabel dan hubungannya dengan komponen-komponen
kurikulum yang dapat divalidasi secara empiris;
3. Memberikan prinsip-prinsip dan hubungan-hubungan yang dapat diuji secara empiris untuk
mengembangkan kurikulum; dan
4. Menjadi kegiatan intelektual yang kreatif
• Konsep Kurikulum
• Pada dasarnya teori kurikulum bukanlah hal yang stabil keberadaannya, namun selalu berkembang mengikuti arus dua
arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun demikian teori kurikulum akan sangat berguna dan
memberikan arti penting bagi para praktisi, yaitu mereka yang mengelola dan menjalankan sistem Pendidikan.
• Seperti halnya dengan pengambilan keputusan praktis lainnya, teori kurikulum yang digunakan dalam pengambilan
keputusan praktek (pelaksanaan) sistem kurikulum dan sistem pendidikan memerlukan sifat eklektif, yang berarti
dalam mengambil keputusan praktis kurikulum maupun pendidikan harus didasarkan pada penggabungan beberapa
teori kurikulum dari berbagai aliran (misalnya humanisme, subyek akademik, rekontruksi sosial,teknologi dan
sebagainya) untuk mewujudkan suatu keputusan yang sesuai dimana keputusan kurikulum itu akan diterapkan.
• Teori kurikulum merupakan konsepsi yang sangat penting dalam bidang kurikulum dan pendidikan. Teori kurikulum
merupakan serangkaian konsepsi yang berhubungan dengan konsep-konsep pendidikan yang berusaha menjelaskan
secara sistematis, perspektif terhadap kurikulum. Beauchamp (1975) mengemukakan bahwa teori kurikulum lebih
dikenakan pada hubungan antara unsur-unsur yang ada dari sekolah sehingga dapat digunakan sebagai pengarahan
pengembangan, penggunaan dan evaluasinya.
• Fungsi Teori Kurikulum
1. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan dan me,berikan alternatif secara rinci
dalam perencanaan kuirkulum.
2. Sebagai landasan sistematis dalam pengambilan keputusan, memilih, menyusun, dan
membuat urutan isi kurikulum.
3. Sebagai pedoman atau dasar bagi evaluasi formatif bagi kurikulum yang sedang
berjalan.
4. Membantu orang (yang berkepentingan dengan kurikulum) untuk mengidentifikasi
kesenjangan pengetahuannya sehingga merangsang untuk diadakannya penelitian
lebih lanjut.
• Menurut Nurgiantoro (1988 : 45-46), bahwa kurikulum mempunyai fungsi tiga hal :
• Pertama, fungsi kurikulum bagi sekolah terdiri dari alat untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan.
• Kedua, kurikulum dapat mengontrol dan memelihara keseimbangan proses
pendidikan.
• Ketiga, kurikulum dimaksud untuk menyiapkan kebutuhan masyarakat atau lapangan
kerja.
• Pada tahun 1947 di Univertas Chicago berlangsung diskusi besar pertama tentang kurikulum. Sebagai
hasil diskusi tersebut dirumuskan tiga tugas utama teori kurikulum:
• (1) mengidentifikasi masalah-masalah penting yang muncul dalam pengembangan kurikulum dan
konsep-konsep yang mendasarinya.
• (2) menentukan hubungan antara masalah-masalah tersebut dengan struktur yang mendukungnnya.
• (3) mencari atau meramalkan pendekatan-pendekatan pada masa yang akan datang untuk memecahkan
masalah tersebut.
• Sumber pengembangan kurikulum
• Pengembang kurikulum pertama bertolak dari kehidupan dan pekerjaan orang dewasa, karena sekolah
mempersiapkan anak nagi kehidupan orang dewasa,kurikulum terutama isi kurikulum diambil dari
kehidupan orang dewasa.
• Dalam pengembangan selanjutnya, sumber ini menjadi luas meliputi semua unsure kebudayaan. Manusia
adalah makhluk yang bebudaya, hidup dalam lingkungan budaya, dan turut mrnciptakan budaya. Sumber
lain penyusunan kurikulum adalah anak. Dalam pendidikan atau pengajaran, yang belajar adalah anak.
• Ada tiga pendekatan terhadap anak sebagai sumber kurikulum, yaitu kebutuhan siswa, perkembangan
siswa, dan minat siswa.
• Desain dan rekayasa kurikulum
• Desain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses belajar yang akan diikuti
siswa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan.
• Dalam desain kurikulum akan tergambar unsure-unsur dan kurikulum, hubungan antara satu unsure dengan
unsure lainnya, prinsip-prinsip pengorganisasian, serta hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaannya.
• Dalam desain kurikulum, ada dua dimensi penting, yaitu: (1) substansi, unsure-unsur serta organisasi dari
dokumen tertulis kurikulum,(2) model pengorganisasian dan bagian-bagian kurikulum terutama organisasi
dan proses pengajaran.
• Ada dua hal yang perlu ditambahkan dalam desain kurikulum: Pertama, ketentuan-ketentuan, tentang
bagaimana penggunaan kurikulum serta bagaimana mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan
berdasarkan masukan dari pengalaman, kedua, kurikulum itu dievaluasi, baik bentuk desainnya maupun
system pelaksanaannya.
• Rekayasa kurikulum berkenaan dengan bagaimana proses memungkinkan kurikulum disekolah, upaya-
upaya yang perlu dilakukan para pengelola kurikulum agar kurikulum dapat berfungsi sebaik-baiknya.
• Pengelola kurikulum disekolah terdiri dari: para pengawas/penilik dan kepala sekolah sedangkan pada
tingkat pusat adalah Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum Balitbang Dikbud dan para Kasubdit/Kepala
Bagian Kurikulum di Direktorat.
• Seluruh system rekayasa kurikulum menurut Beauchamp mencakup lima hal, yaitu (1) arena atau lingkup
tempat dilaksanakannya berbagai proses rekayasa kurikulum, (2) keterlebatan orang-orang dalam proses
kurikulum, (3) tugas-tugas dan prosedur perencanaan kurikulum, (4) tugas-tugas dan prosedur
implementasi kurikulum, dan (5) tugas-tugas dan prosedur evaluasi kurikulum.
TEORI PENDIDIKAN
• Boyles,(1959) menyatakan bahwa teori pendidikan di Amerika Serikat berada dalam a state of suspended
animation, penggambarannya masih tertangguhkan. Masih memerlukan waktu yang cukup lama untuk
menampilkan dengan jelas teori pendidikn ini.
• Menurut Beaucham (1975,hlm.34),teori pendidikan akan atau dapat berkembang. Tetapi perkembangnnya
pertama-tama dimulai pada sub-subteorinya. Yang menjadi subteori dari teori pendidikan adalah teori-teori dalam
kurikulum pengajaran,evaluasi,bimbingan-konseling, dan administrasi pendidikan.
• Hugh C. Black dalam bukunya A Four-fold Classification of Education Theories(1966) mengemukakan empat teori
pendidikan, yaitu teori tradisional,teori progresif,teori hasil belajar, dan teori proses belajar.
• Teori tradisional menekankan fungsi pendidikan sebagai pemelihara dan penerus warisan budaya,teori progresif
memandang pendidikan sebagai penggali potensi anak-anak,dalam teori ini anak menempati kedudukan sentral
dalam pendidikan. Teori hasil belajar sesuai dengan namanya mengutamakan hasil,sedangkan teori proses belajar
mengutamakan proses belajar.
Enam teori pendidikan (menurut Brouner)

Teori Metode Pandangan terhadap Penekanan dalam


anak pendidikan
Monitorial method Orielland Trainable beast Obedience
memorization
Object teaching Handling things Flower to be cultivated Discoverer

Herbartianism Five steps Social embryo to be Will power


molded
Child study Self expression Potential artist Sensivity

Experimentalism Problem solving Responsible rebel Involvement

Curent academic New technology Greatest natural Mastery


emphasis resours
• March Beth dalam buku Education as a Dicipline (1965) menegaskan bahwa pendidikan adalah suatu disiplin. Ia
menolak pandangan bahwa pendidikan hanyalah aplikasi dari disiplin-disiplin lain. Pendidikan adalah suatu bidang
studi (suatu disiplin) dalam bidangnya. Studi tentang pendidikan merupakan suatu kajian tentang bagaiman cara atau
model-model inquiri disusun,digunakan,dikembangkan,dan disusun kembali. Lebih jauh berisi kajian tentang model-
model yang cocok pada suatu tempat,serta syarat-syarat yang diperlukan bagi pelaksanaan model tersebut. Menurut
Beth,study tentang pendidikan mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. sejarah tentang teori dan model-model pendidikan.

2. prinsip-prinsip dan prosedur analisis dari model-model pendidikan.

3. studi tentang fungsi dari model-model yang ada,sebagai bahan alat untuk mempelajari dan mengembangkannya.

4. studi lebih mendalam tentang variasi model, bagaimana penerapannya dalam berbagai tingkat sekolah dan berbagai
jenis mata pelajaran.

5. pelaksanaan model sesuai dengan kondisi waktu,kemampuan pelaksana,serta fasiliatsi yang ada.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai