Anda di halaman 1dari 37

AKUNTANSI UNTUK OPERASI

CABANG
(Akuntansi Keuangan Lanjutan II)
KELAS AA

Kelompok 11:
1.David Zaenal Anwar 181120002208
2.Ovi Rizki Wardana 181120002221
3.Siti Afifah 181120002224
EKSPANSI

1. Eksternal (memperoleh perusahaan lain dg penggabungan


Usaha)

2. Internal (pertumbuhan 1 lokasi, memperluas usaha dg


membangun lokasi tambahan )
Contoh : Careffur

Ketika operasi dilakukan lebih dari satu lokasi

Agen Penjualan, Cabang, Pabrik


Akuntansi Keuangan Lanjutan II
PERBEDAAN

AGEN PENJUALAN CABANG

1. Tidak beroperasi secara 1. Memiliki otonomi dan


otonom tetapi bertindak memberikan rentang
atas nama kantor pusat persediaan lebih besar

2. Tidak menyimpan stock 2. Menyimpan stock


Persediaan

3. Meneriman pesanan dan 3. Mengarsip pesanan


diarsip Kantor Pusat

4. Pemberian kredit oleh 4. Dibeberapa perusahaan


kantor pusat menjalankan fungsi kredit
secara mandiri, ex:
Akuntansi Internasional
Matahari Departemen store
PERBEDAAN
AGEN PENJUALAN CABANG
1. Tidak mengelola sistem 1. Mengelola SAK, sedang
akuntansi keuangan, hanya transaksi agen dicatat Kantor
menyimpan catatan pusat
penting dalam menjalankan Sebagian besar mengelola
usahanya SAK lengkap

• Laporan keuangan tdk


terpisah/jadi satu secara
keseluruhan
• Terpisah untuk tujuan
internal  Pertanggung
jawaban,
A k u n t a evaluasi
n s i I n t e r kinerja
nasional
SISTEM DAN ENTITAS AKUNTANSI

Kantor pusat dan cabang harus mencatat transaksi yg terjadi pada sistem
akuntansi masing – masing.
Akun-akun intraperusahaan
Akun tsb. merupakan akun resiprokal antar KP dan Cabang  saldo
berlawanan arah
Akun antar persh di pembukuan kantor pusat  Investasi di Cabang
Akun resiprokal di pembukuan cabang  Kantor Pusat
Prosedur Akt = induk dan cabang  metode ekuitas

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


Contoh

Inv di Cabang ( Bk KP) KP ( Bk Cabang)

Trans Aset
X Ke Cabang X (MKP)
X dr Cabang X

X Laba Cabang X
X Rugi Cabang X (penys jk rugi)

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


PENDIRIAN CABANG
Transfer aset ke cabang di catat KP  akun Investasi di Cabang; begitu juga dg
cabang  akun Kantor Pusat
Contoh :
PT Jaya yang berlokasi di Jakarta mendirikan sebuah cabang di Medan Sumut.
KP mentransfer ke Cabang berupa kas Rp.20 juta, peralatan kantor baru Rp.5 juta
dan peralatan toko baru Rp. 30 juta

KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b)


H-1 Inv. Di Cab Medan 55 jt B -1 Kas 20 jt
Kas 20 jt Perl. Kantor 5 jt
Peralatan Kantor 5 jt Perl. Toko 30 jt
Peralatan Toko 30 jt Kantor Pusat 55 jt
Transfer aset ke cabang Medan Transfer Aset dr Kantor Pusat

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


Neraca terpisah yang dibuat cabang Medan setelah transfer sbb :

asset Kewajiban
Kas 20 juta
Peralatan Kantor 5 juta
Peralatan Toko 30 juta Kantor Pusat 55 juta

total 55 juta total 55 juta

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


PENGAKUAN LABA CABANG

Laba tiap cabang dihitung secara periodik dg cara yg normal seperti


biasa

Cabang jarang menghitung PPh atas laba untuk setiap cabang /


mencatat beban PPh atas laba di pembukuan  kewajiban perusahaan
secara keseluruhan

Seluruh pendapatan dan biaya di tutup ke ikhtisar Laba Rugi  saldo


menunjukkan laba cabang pd suatu periode dan di tutup ke akun
Kantor Pusat

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


Contoh :
Ikhtisar L/R CABANG Medan memiliki saldo kredit Rp. 63
juta pd akhir periode

Cabang (Menutup Ikhtisar L/R) KP (Mencatat Laba Cabang Medan)

B-3 Ikhtisar L/R 63 juta H-4 Inv dari CMedan63 juta


KP 63 juta Laba CMedan 63juta
Menutup ikhtisar Laba rugi Mencatat laba cabang Medan

Laporan Keuangan keseluruhan  laba Cabang Medan di eliminasi

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


PENGIRIMAN PERSEDIAAN KE CABANG

Cabang yang membeli dan menjual persediaan diperoleh dari :


1.Kantor pusat
2.Diijinkan sebagian dari eksternal ( dicatat seperti biasa)
Contoh : Cabang Medan membeli persediaan Rp. 5 juta dari penjual
grosir independen dan cabang menerapkan metode persediaan
perpectual

B5 Persediaan 5 juta
Kas (Utang Dagang) 5 juta
Mencatat pembelian persediaan dari pihak eksternal

Tidak ada ayat jurnal yang dibuat di buku Kantor Pusat


Akuntansi Keuangan Lanjutan II
Persediaan yg ditagih sebesar nilai perolehan
Contoh : Kantor Pusat PT jaya mentransfer persediaan
dengan harga perolehan Rp. 8 juta ke Cabang Medan

KANTOR PUSAT CABANG MEDAN


H-6 Inv di Cbg Mdn 8 jt B-7 Persediaan 8 jt
Persediaan 8 jt Kantor Pst 8 jt
Transfer Persed. ke Cabang Transfer Persed. Dari Kantor
Medan Pusat

TIDAK ADA KEUNTUNGAN YANG DIAKUI OLEH KP ATAS TRANSFER TSB.


SELURUH KEUNTUNGAN DIAKUI CABANG SAAT MENJUAL PERSEDIAAN
KE PADA PIHAK EKSTERNAL

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


BEBAN PENGIRIMAN YANG DIBEBANKAN ATAS
PENGIRIMAN PERSEDIAAN

• Beban Pengiriman yang dibebankan atas pengiriman persediaan dari KP ke


Cabang menjadi bagian dari biaya perolehan persediaan cabang.
Contoh : KP Jaya membayar Rp. 100.000 untuk pengiriman persediaan senilai
Rp. 8 juta ke Cabang Medan
KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b)
H-8 Inv. Di Cab Medan 8,1 jt B -9 Persediaan 8,1 jt
Pers 8jt Kan Pus 8,1 jt
Kas 0,1 jt
(Transfer persediaan ke Cabang (transfer persediaan dari Kantor
Medan dan membayar ongkos Pusat)
kirim)

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


B. PERSEDIAAN YG DITAGIH MELEBIHI NILAI PEROLEHAN

• Nilai persediaan dari Kantor Pusat > dari Harga Perolehan


Kantor Pusat  Kantor Pusat dan setiap cabang diperlakukan
sebagai pusat keuntungan
• Dianggap Laba antar perusahaan dalam pengiriman persediaan
ke cabang
• Laba cabang dihitung sebagai selisih antara harga transfer
dengan harga jual ke eksternal
• Contoh : KP PT Jaya memperoleh persediaan dengan harga
Rp. 12 juta dan mengirimkan ke cabang Medan dengan
menagih ke cabang Rp. 15 juta
Akuntansi Keuangan Lanjutan II
JURNAL
KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b)

H-10 Inv. Di Cab Medan15jt B -11 Pers. Dari KP 15jt


Persediaan 12 jt KP 15jt
Laba intraPersh
yg belum
terealisasi 3jt
Transfer persediaan ke Cab (transfer persediaan dari KP)
Medan ditagih melebihi Harga
Perolehan) Catt :
Akun persediaan  Fasilitas
Terealisasi bila dijual ke pihak eliminasi Laba intraperusahn yg
eks/ sd dijual belum direalisasi
Akuntansi Keuangan Lanjutan
KETIKA CABANG MENJUAL

1. Cabang mengakui laba sebesar selisih HJ ke eksternal dg


harga transfer dari KP

2. KP mengakui laba intraperusahaan yg sebelumnya


ditangguhkan

Contoh : Cab Medan menjual 80% persediaan yg ditransfer dari


KP

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


ALTERNATIF 1

• Laba intraperusahaan dialokasikan ke Cabang

• H-12 Laba intrapersh blm terealisasi 2,4 juta


Laba Cabang Medan 2,4 juta
(mengakui laba intraperusahaan = 3 juta x 0,8)

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


ALTERNATIF 2

• Laba antarperusahaan diakui oleh KP

• H-12a Laba intrapersh blm terealisasi 2,4 jt


Laba terealisasi atas
pengiriman ke Cabang 2,4 jt

(mengakui laba intraperusahaan = 3 juta x 0,8)

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


AKUNTANSI UNTUK ASET TETAP CABANG

• Di catat di cabang
• Contoh : KP PT. Jaya membeli peralatan kantor Rp. 30 juta
untuk Cabang Medan
KANTOR PUSAT CABANG MEDAN
H-13 Inv di Cmedan 30 jt B-14 Peralatan Kantor 30 jt
Kas 30 jt KP 30 jt

(membeli peralatan untuk (Pembelian peralatan Kantor oleh


cabang) KP)

Akuntansi Keuangan Lanjutan


UNTUK PENYUSUTAN (KELOMPOK/COMPOSITE)

• A. Jika AT cabang dicatat hanya di pembukuan KP

• Contoh : KP membeli Rp 30 juta PT untuk CMedan dan


peralatan dicatat di pembukuan KP dibanding di cabang
KANTOR PUSAT CABANG MEDAN

H-15 Peraltn Toko CMedan30 jt tidak ada jurnal


Kas 30 jt

(membeli peralatan untuk cabang)

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


UNTUK PENYUSUTAN (KELOMPOK/COMPOSITE)

• B. Jika Cabang membeli AT cabang yg dicatat di pembukuan


KP

• Contoh : Cab medan membeli peralatan toko senilai Rp.30


juta untuk digunakan cabang tetapi di catat di pembukuan
Kantor Pusat
KANTOR PUSAT CABANG MEDAN

H-17 Peraltn Toko CMdn30 jt B- 16 KP 30 juta


Inv di CMdn 30jt Kas 30 jt

(Pembelian peralatan cabang oleh cabang ( Pembelian peralatan)


Akuntansi Keuangan Lanjutan
Medan)
PEMBAGIAN BEBAN

• Beban cabang yang terjadi dan dibayar oleh cabang dicatat pd


pembukuan cabang
• KP melakukan pengalokasian ke cabang sbb:
1. Beban yg terjadi di cabang tapi dibayar KP  persediaan yg
dibeli dari pihak eksternal oleh cabang ditagih ke KP
2. Beban yg dikeluarkan oleh KP atas nama cabang 
Penyusutan peralatan cabang dicatat di KP Biaya promosi
cabang dialokasikan oleh KP
3. Alokasi beban yg dikeluarkan KP  sebagian dari Biaya
Promosi Umum/ Biaya Overhead KP

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


ALOKASI
Berdasarkan laba cabang dan dicatat pada pembukuan KP
Cabang mendapat alokasi beban  cabang mencatat beban pada
perusahaan
Contoh : KP PT. Jaya mengeluarkan biaya Rp 35 juta yg dialokasikan
ke cabang Medan
Beban utilitas (beban yg terjadi di Cabang Medan dan 14 juta
ditagihkan ke akun utama KP)
Beban penyusutan (aset Cabang Medan yg dicatat di 3 juta
pembukuan Kantor Pusat)
Overhead umum ( dialokasikan ke Cabang Medan 8 juta
berdasarkan penjualan kotor)
Total biaya 35 juta
Akuntansi Keuangan Lanjutan II
ALOKASI

•KP telah mencatat beban tsb dg cara biasa, seolah olah beban tsb terkait
dg KP
•Secara pereodik KP memberitahukan Cabang beban yg dialokasikan
•KP mencatat jurnal setelah memberitahu cabang
•Beban yang dialokasikan 35 juta

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


JURNAL

KANTOR PUSAT (h) CABANG ( b)

H-18 Inv. Di Cab Medan 35 jt B-19 Bi. Utilitas 14 jt


Bi. Utilitas 14 jt Bi. Penyst 3 jt
Bi. Penyst 3 jt BOU 18 jt
BOU 18 jt Kantor Pusat 35 jt

(Mengalokasikan beban ke CM) (Mencatat beban ke CM)

Akuntansi Keuangan Lanjutan


Ilustrasi Akuntansi untuk Operasi Cabang
asumsikan bahwa PT Ultra Surabaya, Jawa Timur, distributor peralatan
kantor, mendirikan kantor cabang penjualan di Denpasar, Bali. Kantor
pusat menjual baik ke konsumen ritel maupun ke cabang Bali dengan
laba atas penjualan antarperusahaan yang dialokasikan ke kantor pusat.

Asumsi lainnya adalah sebagai berikut.


a.PT Ultra mendirikan cabang Denpasar pada tahun 19X1 dengan
mentransfer kas Rp30.000.000. Sebagai tambahan, kantor pusat juga
mentransfer peralatan dan perabot kantor baru senilai Rp100.000.000 ke
cabang Denpasar.

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


b. Selama tahun 19X1, kantor pusat dan cabang Denpasar membeli
persediaan masing­masing sebesar Rp260.000.000 dan Rp50.000.000
dari pihak eksternal.
c. Selama tahun berjalan, kantor pusat mentransfer persediaan ke
cabang Denpasar dengan total harga transfer Rp110.000.000. Harga
perolehan persediaan kantor pusat senilai Rp70.000.000.
d. Kantor pusat menjual persediaan senilai Rp254.000.000 ke pihak
eksternal dengan harga Rp500.000.000 selama tahun berjalan dan
piutang yang berhasil ditagih sebesar Rp480.000.000. Cabang
Denpasar menjual persediaan senilai Rp128.000.000 ke pihak
eksternal dengan harga Rp200.000.000 dan berhasil menagih piutang
sebesar Rp 158.000.000. Dari sejumlah persediaan yang dijual
cabang Denpasar, senilai Rp38.000.000 dibeli dari pihak eksternal.
Akuntansi Keuangan Lanjutan II
e. Cabang Denpasar mengirimkan kas sebesar Rp70.000.000 ke
kantor pusat.
f. Selama tahun berjalan beban operasi yang terjadi di kantor pusat
sebesar Rp133.000.000. Sementara beban operasi yang terjadi di
cabang Denpasar sebesar Rp34.000.000.
g. Kantor pusat membayar utang sebesar Rp390.000.000 selama
tahun 19X1, sementara cabang Denpasar membayar utang
Rp77.000.000.
h. PT Ultra mengumumkan dan membayar dividen sebesar
Rp50.000.000.

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


j. Pada akhir tahun 19X1, kantor pusat mencatat penyusutan
sebesar Rp30.000.000, sementara cabang Denpasar mencatat
penyusutan Rp6.000.000.
k. Pada akhir tahun 19X1, saldo persediaan,cabang tersisa yang
dibeli dari pihak eksternal
l. adalah senilai Rp12.000.000. Persediaan cabang tersisa yang
berasal dari transfer kantor pusat memiliki harga perolehan dari
kantor pusat sebesar Rp15.000.000 dan ditagihkan ke cabang
pada harga Rp20.000.000.

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


AYAT JURNAL : (DALAM 000.000)
Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar
a. Inv. di Cab Denpasar130 Kas 30.
Kas 30 Peralatan 100
Peralatan 100 Kantor Pusat 130
Transfer kas dan peralatan ke cabang Transfer kas dan peralatan dari
Denpasar kantor Pusat

b. Persediaan 260
Persediaan 50
Utang Dagang
Utang Dagang 50
260
Membeli Persediaan.
Membeli Persediaan

c. Inv di Cab Denpasar 110 Persediaan KP 110


Persediaan 70 Kan Pus 110
Laba AP blm terealisasi 40 Transfer persediaan dari kantor
Transfer persediaan ke cabang pusat
Akuntansi Keuangan Lanjutan II
Denpasar menagihnya diatas HP
Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar

d. 1. Piutang Dagang 500 Piutang Dagang 200


Penjualan 500 Penjualan 200
Mencatat penjualan persediaan Mencatat penjualan persediaan

Beban HPP 128


2. Beban HPP 254.
Persediaan 38
Persediaan 254
Persediaan dr KP 90
Mencatat biaya persediaan yg terjual
Mencatat biayaPersediaan yg terjual

3. Kas 480 Kas 158


Piutang Dagang 480. Piutang Dagang 158
Mencatat penagihan piutang Mencatat penagihan piutang
.
Kas 70. . Kantor Pusat 70.
Investasi di CD 70 Kas 70
Pengembalian kas dari CD Pengembalian kas KP
Akuntansi Keuangan Lanjutan II
Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar

e. Kas 70 Kantor Pusat 70.


Investasi CD 70 Kas 70
Pengembalian kas dari CD Pengembalian kas Kantor Pusat

f. Beban operasi 133 Beban operasi 34


Utang Dagang 133 Utang dagang 34
mencatat beban operasi th 19x1 Mencatat beban operasi

g. Utang dagang 390 Utang dagang 77


Kas 390 Kas 77
Mencatat pembayarn utang dagang Mencatat pemabayarn utang

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Denpasar

H. Dlviden Diumumkan 50 Tidak ada jurnal


Kas 50
Mencatat pembayaran dividen

i. Beban penyusutan 30 beban penyusutan 6


Akum Penyusutan 30 Akm penyusutan 6
Mencatat penyusutan 19x1 mencatat penysusutan

(j) Laba Antarperusahaan Be!um


Terealisasi 35
Laba Terealisasi atas
Pengiriman Ke Cabang 35
Mengakui sebagian laba
antarperusahaan yang telah
teralisasi Rp. 40 juta – Rp. 5
juta

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


Penjualan 200
HPP 128
Investasi di Cabang Denpasar 32
Beban operasi 34
Laba Cabang Denpasar 32 Beban depresiasi 6
Mencatat laba dari cabang Ikhtisar laba rugi 32
Menutup akun pendapatan dan beban
Penjualan 500
Laba cabang denpasar 32 Ikhtisar laba rugi 32
Laba direalisasi dari Kantor pusat 32
pengiriman cab 35
HPP 254
Beban operasi 133
Beban depresiasi 30
Ikhtisar laba rugi 150

Ikhtisar laba rugi 150


Laba ditahan 150

Laba ditahan 50
Dividen diumumkan 50

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


JURNAL ELIMINASI PT ULTRA TAHUN 19X1.

E - 24 Laba Cabang Denpasar 32.000.000


Kantor Pusat, sebelum saldo penutup 170.000.000
Investasi di Cabang Denpasar 202.000.000

Mengeliminasi akun antar perusahaan.

E -(25i Laba Terealisasi atas Pengiriman


ke Cabang 35.000.000
Harga Pokok Penjualan 35.000.000

Mengeliminasi laba kantor pusat dari HPP.


Akuntansi Keuangan Lanjutan II
E- (26) Laba AP Belum Terealisasi 5.000.000
Persediaan- dari KP 5 000.000

Mengeliminasi laba belum terealisasi dari nilai


persediaan.

E - (27) Persediaan 15.000.000


Persediaan-dari KP 15 000.000

Mereklasifikasi akun persediaan dari Kantor Pusat

Akuntansi Keuangan Lanjutan II


Loading… TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai