Tua
Pemicu 1 Kelompok 13
Senin, 26 Maret 2018
Identitas Kelompok
• Tutor : Prof. Frans Ferdinal
• Ketua : Gracelya Esther Liwanto (405160020)
• Sekretaris : Nathalia Gracia Citra (405160218)
• Penulis : Islami Prayogi Saputri (405160032)
• Anggota :
• Maria Meilani Christina (405140127)
• Jeffry Luwito (405160012)
• Stacia Andani (405160044)
• Sys Haikal (405160089)
• Zera Nopratiwi (405160091)
• Tizander Mayvians (405160138)
• Ridho Edyar (405160211)
• Nia Sarah Salsabila (405160213)
• Indri (405160234)
Mata Kuliah Penunjang
• Anatomi
• Histologi
• Fisiologi
Tetap Bugar Walau Sudah Tua
Seorang dokter kedatangan 2 orang pasien yang ingin melakukan medical check up
tahunan.
Pasien Pertama, laki-laki, usia 30 tahun, berkerja sebagai seorang marketing, senang
mengonsumsi soto Betawi, masakan padang, merokok, dan hanya sekali-kali berolahraga.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TB : 175 cm, BB : 77 kg ; Tekanan Darah 130/90 mmHg,
frekuensi denyut nadi 85x/menit ; pernafasan 16x/menit ; afebris. Setelah dilakukan
pemeriksaan EKG, dokter menyarankan pasien untuk melakukan tes uji jantung lanjutan.
Pasien kedua, laki-laki berusia 50 tahun, seorang senior manager, mempunyai kebiasaan
mengonsumsi makanan seimbang dan jogging 2x setiap minggu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TB : 170 cm, BB 65 kg ; Tekanan Darah : 140/80 mmHg ; nadi 80x/menit ;
pernafasan : 16x/menit ; afebris. Pada saat dilakukan pemeriksaan EKG, didapatkan hasil :
Mind Mapping
Jantung
https://www.nottingham.ac.uk/nursing/practice/resources/cardiology/function/chest_leads.php
• Kanan : vena cava superior (VSC),
atrium kanan, vena cava inferior
(VCI)
• Kiri : ujung ventrikel kiri
• Anterior : atrium kanan, ventrikel
kanan, sebagian kecil ventrikel kiri
• Posterior : atrium kiri, 4 vena
pulmonalis
• Inferior : ventrikel kanan yang
terletak hampir horizontal
sepanjang diafragma sampai apex
jantung
• Superior : apendiks atrium kiri
Sobotta 15th ed
• Batas atas = di belakang
sternum setinggi pinggir atas
iga3
• Batas kiri = berjalan ke
lateral bawah sampai sela
iga 5 kiri
• Batas kanan = sejajar dengan
tepi kanan sternum kirakira
1 jari di sebelah lateral
• Batas bawah = tidak dapat di
tentukan karena beralih
menjadi pekak hati (kirakira
pada titik potong batas kiri
dengan iga 6 kiri)
Sobotta 15th ed
Jantung memiliki 4 buah
katup :
• Katup tricuspid
• Katup mitral
• Katup semilunar
pulmonalis
• Katup semilunar aorta
Sherwood 9th ed
Tepi katup diikat oleh/ menempel
dengan tali fibrosa yg tipis (korda
tendinei) untuk cegah katup berbalik -
melekat ke otot papilaris yg menonjol dr
dinding ventrikel
Sherwood 9th ed
Struktur Pembuluh Darah
Learning Issue II
Menjelaskan histologi dan sirkulasi
• Struktur mikroskop jantung
• Struktur mikroskop pembuluh darah
Jantung di lapisi oleh 4 lapisan :
• Pericardium
• Perikardium fibrosum
• Perikardium serosum
• Miocardium
• Epicardium
• Endocardium
• Perikardium serosum terbagi menjadi:
di paru-paru.
• Lapisan pembuluh darah:
1. Tunika intima
2. Tunika media
3. Tunika adventisia
Karateristik Arteri
ELASTIS MUSKULAR ARTERIOL METARTERIOL
Tunika intima
Endotel + + + +
Weibel palade + + +
Subendotel + + tidak jelas
Mei + ++ sedikit
Tunika media
Catatan : Catatan :
Hipotensi : Kurang dari 90 / 60 mmHg
Takikardia (Nadi di atas Normal : 90-120 / 60-80 mmHg
normal) : Lebih dari 100
Pre Hipertensi : 120-140 / 80-90 mmHg
x/mnt
Hipertensi Stadium 1 : 140-160 / 90-100 mmHg
Bradikardia (Nadi dibawah Hipertensi Stadium 2 : Lebih dari 160 / 100
normal) : Kurang dari 60x/mnt
mmHg
Suhu Tubuh Pernapasan / Respirasi
Bayi : 30-40 x/mnt
Normal : 36,6oC - 37,2 oC Anak : 20-30 x/mnt
Sub Febris : 37 oC - 38 oC Dewasa : 16-20 x/mnt
Febris : 38 oC - 40 oC
Lansia : 14-16 x/mnt
Hiperpireksis : 40 oC - 42 oC
Hipotermi : Kurang dari 36 oC
Hipertermi : Lebih dari 40 oC Catatan :
Dispnea : Pernapasan yang sulit
Tadipnea : Pernapasan lebih dari normal ( lebih dari 20
Catatan : x/menit)
Oral : 0,2 oC – 0,5 oC lebih rendah Bradipnea : Pernapasan kurang dari normal ( kurang dari
dari suhu rektal 20 x/menit)
Axilla : 0,5 oC lebih rendah dari Apnea : Pernapasan terhenti
suhu oral
Ipnea : Pernapasan normal
Palpasi jantung
Pemeriksaan getaran / thrill
Pemeriksaan iktus cordis
• Adanya getaran seringkali menunjukkan adanya
• Hal yang dinilai adalah teraba tidaknya iktus, kelainan katup bawaan/penyakit jantung
congenital.
dan apabila teraba dinilai kuat angkat atau
• Disini harus diperhatikan :
tidak
• Lokalisasi dari getaran
• Kadang-kadang kita tidak dapat melihat, tetapi • Terjadinya getaran : saat systole atau diastole
• Getaran yang lemah lebih mudah dipalpasi
dapat meraba iktus
apabila orang tersebut melakukan pekerjaan
• Pada keadaan normal iktus cordis dapat teraba fisik karena frekuensi jantung dan darah akan
mengalir lebih cepat.
pada ruang interkostal kiri V, agak ke medial (2 • Dengan terabanya getaran maka pada
cm) dari linea midklavikularis kiri. auskultasi nantinya akan terdengar bising
jantung
Perkusi jantung
•Batas jantung normal pada orang dewasa
• Kanan atas: SIC II Linea Para Sternalis Dextra
• Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
• Kiri atas: SIC II Linea Para Sternalis Sinistra
• Kiri bawah: SIC IV Linea Medio Clavicularis Sinistra
•Kesan perkusi batas jantung
Batas Jantung Kesan
• Jantung
• Kesan tidak melebar terkompensasi
• Kesan melebar ke • Kardiomegali
lateral • RVE
• Ke kaudolateral • LVE
Auskultasi Jantung
Pada auskultasi akan diperhatikan 2 hal, yaitu
1. Bunyi jantung : Bunyi jantung I dan II
BJ I : Terjadi karena getaran menutupnya katup atrioventrikularis, yang terjadi pada
saat kontraksi isometris dari bilik pada permulaan systole
BJ II : Terjadi akibat proyeksi getaran menutupnya katup aorta dan a. pulmonalis
pada dinding toraks. Ini terjadi kira-kira pada permulaan diastole.
BJ II normal selalu lebih lemah daripada BJ I
• Test non invasive untuk mengukur rasio tekanan darah sistolik kaki (ankle) dengan
tekanan darah sistolik lengan (brachial).
• Tekanan darah sistolik diukur dengan menggunakan alat yang disebut simple hand held
vascular Doppler ultrasound probe dan tensimeter (manometer mercuri).
• Pemeriksaan ABPI sebaiknya dilakukan pada pasien yang mengalami luka pada kaki
untuk mendeteksi adanya insufisiensi arteri sehingga dapat menentukan jenis luka
apakah arterial ulcer, venous ulcer atau mixed ulcer.
• Sehingga dapat memberikan intervensi secara tepat.
Direkomendasikan menggunakan probe dengan frekuensi 8 MHz untuk ukuran lingkar
kaki normal dan 5 MHz untuk lingkar kaki obesitas atau edema.
PROSEDUR PENGUKURAN ABPI
Anjurkan pasien berbaring terlentang, • Pasang manset tensimeter di pergelangan
posisi kaki sama tinggi dengan posisi kaki dan tempatkan probe vascular
jantung Doppler ultrasound diatas arteri dorsalis
pedis atau arteri tibilias dengan sudut 45
derajat.
• Pasang manset tensimeter di lengan
atas dan tempatkan probe vascular • Palpasi nadi dorsalis pedis kemudian
Doppler ultrasound diatas arteri pompa manset hingga 20 mmHg diatas
brachialis dengan sudut 45 derajat. tekanan darah sistolik palpasi.
• Palpasi nadi radialis kemudian pompa • Kempiskan manset, perhatikan suara
manset hingga 20 mmHg diatas pertama yang dideteksi oleh probe
tekanan darah sistolik palpasi. hasilnya merupakan tekanan darah systolic
ankle.
• Kempiskan manset, perhatikan suara
pertama yang dideteksi oleh probe • Ulangi pada kaki yang lain.
hasilnya merupakan tekanan darah • Pilih tekanan darah systolic brachialis
systolic brachialis. tertinggi (diantara lengan kanan dan kiri)
• Ulangi pada lengan yang lain. dan tekanan darah systolic ankle teritnggi
(diantara kaki kanan dan kaki kiri).
INTERPRETASI NILAI ABPI
1. ABPI = > 1.2 berarti arteri tidak dapat terkompresi, Diabetes mellitus, penyakit
• Dalam penentuan nilai ABPI kadang ditemukan tekanan darah sistolik false tinggi
ditemukan pada pasien diabetic. Hal ini disebabkan tekanan manset tidak mampu
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/in-
depth/heart-disease-prevention/art-20046502?pg=2
• Menjaga pola makan
• Misalnya Dietery Approaches to • Sumber lemak jenuh: daging merah,
Stop Hypertension (DASH) dan produk susu tinggi lemak, minyak kelapa
Mediteranian Diet • Sumber lemak trans: makanan cepat saji
• Diet yang kaya buah, sayur dan goreng, roti, snack, margarin, cracers,
biji-bijian bisa membantu chip, kue
melindungi jantung • Apabila di lebel nutrisi ada tulisan
• Makan kacang-kacangan, “partially hydogenated” atau
produk susu rendah atau bebas “hydrogenated” berarti mengandung
lemak, daging tanpa lemak, dan lemak trans
ikan • Makan >2 porsi ikan tuna atau salmon
• Menghindari gula dan garam dalam seminggu menurunkan risiko
berlebih penyakit jantung
• Membatasi atau menghindari
lemak jenuh dan lemak trans
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/in-depth/heart-disease-prevention/art-20046502?pg=2
Kesimpulan
• Kami telah mempelajari anatomi, histologi, fisiologi, pemeriksaan fisik
dan penunjang jantung dan pembuluh darah, dan juga pencegahan
agar tidak mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah.
• Gaya hidup sangat mempengaruhi fungsi kerja jantung.
Saran
• Pasien mengikuti saran dokter untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
• Pasien kedua tetap mempertahankan gaya hidup sehat.
Daftar pustaka
• http://fk.uwks.ac.id/profile/file_dosen/JANTUNG-akma.pdf
• http://rscahyakawaluyan.com/
• Wajan Juni Udjianti (2007): Ankle brachial pressure index (ABPI) dan compression bandage.Surabaya.
• Vowden P, Vowden K (2001): Doppler assessment and ABPI: Interpretation in the management of leg
ulceration.www.worldwidewounds/doppler-assessment-and-abpi.htm
• Sherwood L. Human Physiology from Cells to Systems. 9th ed. Canada : Cengange Learning. 2016.
• Mescher, AL. Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas. 13ed. McGraw-Hill Education, 2013.
• Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum dan Muskuloskeletal.
Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC.
• https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
• Baltazar, R.F., (2013). Basic and Bedside Electrocardiography.
Baltimore,MD : Lippincott Williams & Wilkins.
• Guyton, A.C dan Hall. J.E (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi
11. Jakarta : EGC.
• Kabo, P dan Karim, S (2007). EKG dan Penanggulangan Beberapa
Penyakit Jantung untuk Dokter Umum. Jakarta : FK UI.
• Netter, F.H (2014). Atlas of human anatomy. 6th ed: Elsevier.
• Silverthorn, Dee Unglaub., (2013). Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC.