SI
Hospitalisasi adalah suatu proses karena suatu alasan darurat atau berencana
yang mengharuskan individu untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan
perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah.
Sangat sulit mengukur angka kejadian stres pada pasien yang baru pertama kali
dirawat di instansi pelayanan kesehatan Kejadian stres dapat memicu pengeluaran kortisol
sebagai related stress hormone yang dapat mengacaukan metabolisme tubuh sehingga
kondisi kesehatan pasien menjadi lebih parah (Rasmun, 2004).
Dimensi peran sakit
Perubahan yang terjadi akibat hospitalisasi adalah
:
1. Perubahan konsep diri.
Akibat penyakit yang diderita atau tindakan seperti
pembedahan, pengaruh citra tubuh, perubahan citra
tubuh dapat menyebabkan perubahan peran, ideal
diri, harga diri dan identitasnya.
2. Regresi
Klien mengalami kemunduran ke tingkat
perkembangan sebelumnya atau lebih rendah dalam
fisik, mental, perilaku dan intelektual.
3. Dependensi
Klien merasa tidak berdaya dan tergantung pada
orang lain.
4. Dipersonalisasi
Peran sakit yang dialami klien menyebabkan perubahan kepribadian,
tidak realistis, tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan,
perubahan identitas dan sulit bekerjasama mengatasi masalahnya
5. Takut dan Ansietas
Perasaan takut dan ansietas timbul karena persepsi yang salah terhadap
penyakitnya.
6. Kehilangan dan perpisahan
Kehilangan dan perpisahan selama klien dirawat muncul karena
lingkungan yang asing dan jauh dari suasana kekeluargaan, kehilangan
kebebasan, berpisah dengan pasangan dan terasingkan dari dari orang
yang dicintai
Reaksi dan masalah klien yang dirawat
1. Masa bayi (0-1 Tahun)
Dampak perpisahan anak, usia anak kurang lebih 6 bulan terjadi
Stanger anxiety( Cemas)
Menangis keras
Pergerakan tubuh yang banyak
Ekspresi wajah yangtidak menyenangkan
2. Masa toddler ( 2-3 Tahun)
Sumber utama adalah cemas akibat perpisahan ,di sini respon
perilaku anak dengan tahapannya
Tahap protes menjerit,menangis,dan menolak perhatian orang
lain
Putus asa mengis berkurang ,anak tidak aktif,menunjukan minat
bermain dan sedij
Pengingkaran/denial
Mulai membina perpisahan
Membina hubungan secara dangkal
Anak mulai menyukai lingkungannya
3. Masa prasekolah
Seringkali dipersepsikan anak sekolah sebagai hukuman,sehingga menimbulkan reaksi
agresif
Menolak makan
Sering bertanya
Menagis perlahan
Tidak koperatif terhadap petugas kesehatan
4. Masa sekolah (6-12 tahun)
Perawatan dirumah sakit memaksakan :
Meninggalkan lingkungan yang dicintai
Meninggalkan keluarga
Meninggalkan kelompok social,sehngga menimbulkan kecemasan
5. Masa remaja ( 12-18 tahun )
Anak remaja begitu percaya dan terpengaruh kelompok sebayanya,reaksi yang muncul
Menolak perawatan/Tindakan yang dilakukan
Tidak kooperatif dengan petugas
Bertanya – Tanya
Menarik diri
Menolak kehadiran orang lain
6. Reaksi orang tua/Keluarga terhadap hospitalisasi dan perasaan yang muncul dalam
hospitalisasi
Berbaagai macam perasaan muncul pada orang tua yaitu: takut, rasa bersalah stress dan
cemas
Perasaan oang tua tidak boleh diabaikan, karena apabila orang tua merasa stress, hal ini
akan tidak membuat ia tidak dapat merawat anaknya dengan baik dan akan menyebabkan
anak menjadi semakin stress.
7. Dewasa
Beberapa klien yang dirawat di rumah sakit mungkin bertindak secara seksual melalui
pengucapan kata-kata kotor, mencubit atau kontak sugestif lainnya dengan perawat, atau
telanjang, atau memajankan alat genital ketika perawat memasuki ruangannya.
8. Lansia
Untuk beberapa lansia hospitalisasi mengakibatkan penurunan fungsi, meskipun pengobatan
atau perbaikan kondisi mereka dapatkan. Hospitalisasi mengakibatkan komplikasi yang tidak
berhubungan dengan masalah yang menyebabkan ia masuk ke rumah sakit atau penanganan
spesifik untuk alas an yang tidak dapat dijelaskan dan dihindari
Respon perawat
Tindakan keperawatan pada klien yang
mengalami stress karena dirawat di rumah
sakit (Kozier, at all, 1989, dalam Rasmun,
2004), yaitu:
Dukungan klien dan keluarga
Mengorientasikan klien tentang rumah
sakit dan fasilitasnya
Beri kesempatan klien untuk
mempertahankan identitas
Berikan informasi yang dibutuhkan oleh
klien
Ulangi informasi jika klien sukar
mengingat
Dorong peran serta klien
dalam rencana keperawatan
Beri kesempatan kepada Ciptakan lingkungan
klien untuk dapat dimana klien dapat
mengungkapkan perasaan berfungsi mandiri dalam
dan pikirannya. beberapa hal
Cermat dalam Beri reinforcement tentang
mengidentifikasi situasi aspek positif yang dapat
yang dapat meningkatkan dilakukan oleh klien
stress Rencanakan kunjungan
Tetapkan harapan klien dengan klien lain yang
sesuai dengan mengalami masalah yang
kemampuannya sama
Bantu klien untuk menilai Bantu klien dan keluarga
situasi dengan benar dan untuk kontak dan
realistis, menggunakan fasilitas dan
Bicarakan kemampuan, bantuan yang ada di
pengertian dan empati masyarakat
dengan klien dan keluarga.
THANK
YOU